NovelToon NovelToon
Pernikahan 1001 Malam

Pernikahan 1001 Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Cinta Murni
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Tiba-tiba pernikahan Raka dan Arumi berakhir setelah 1001 malam berlalu.


“Aku sudah menjalani tugas sebagai suamimu selama 1000 hari bahkan lebih dua hari. Sekarang waktunya mengakhiri pernikahan palsu ini.”


Arumi yang sedang merapikan selimut tertegun, berbalik badan lalu menatap lekat kepada Raka yang tengah berjalan ke arahnya.


“Tidak adakah sedikit pun percikan cinta selama kita bersama ?” tanya Arumi dengan wajah sendu.


Raka tidak menjawab hanya menyerahkan amplop cokelat kepada Arumi yang bergetar menerimanya.


“Jangan mempersulit !” tegas Raka dengan tatapan tajam yang menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Membaik

Melihat perkembangan kondisi Raka semakin membaik dalam seminggu terakhir ini, hati Arumi merasa lega.

Meskipun emosinya masih gampang berubah-ubah tapi Raka tidak lagi menolak menjalani pengobatan lanjutan untuk kesembuhannya.

“Untuk apa Sapta kemari ?”

Arumi terkejut karena tiba-tiba Raka sudah ada di belakangnya di dorong oleh seorang perawat.

Pagi ini Arumi mengantar Raka ke rumah sakit untuk kontrol sekaigus menjalani fisioterapi pertama kalinya.

“Sudah selesai ?” Arumi balik bertanya sambil tersenyum.

Raka melengos sambil membuang muka membuat Arumi malah tertawa pelan.

“Pertanyaan yang tidak penting !” gerutu Raka. “Kalau aku sudah di sini berarti sudah selesai.”

Arumi pun menghentikan tawanya tapi masih senyum-senyum.

“Terima kasih Pak,” ujar Arumi sambil menganggukkan kepala pada perawat pria yang mengantar Raka.

“Kita pulang sekarang atau anda ingin pergi ke suatu tempat ?” tanya Arumi sambil mendorong kursi roda

Raka menghela nafas sebelum rmngulangi pertanyaanya. “Untuk apa Sapta kemari ?”

Arumi diam beberapa detik untuk memikirkan jawabannya. “Kami tidak sengaja bertemu.”

“Kalian sudah lama kenal ?”

“Kenapa memangnya ?”

“Kebiasaan buruk jangan dipelihara !” omel Raka. “Apalagi sedang bicara dengan atasan atau bossmu, tidak sopan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan !”

Refleks Arumi berhenti, kepalanya dimiringkan ke samping supaya lebih jelas melihat wajah Raka. Bbir Arumi pun tersenyum karena ekspresi wajah Raka cukup menggemaskan kalau sedang marah-marah seperti bocah 5 tahun yang berharap dibujuk saat merajuk.

“Maaf.”

Raka melirik. Melihat Arumi tersenyum wajahnya makin ditekuk bahkan bibirnya pun sampai mengerucut.

“Saya belum lama kenal Sapta. Apa kelihatannya kami seperti teman lama ?”

Arumi kembali mendorong kursi roda, menyusuri koridor rumah sakit yang sudah mulai ramai.

Terpaksa Arumi berbohong soal Sapta. Pagi ini asistennya datang ke rumah sakit karena ada beberapa dokumen penting yang memerlukan tandatangan Arumi yang tidak mungkin ditunda sampai siang.

Sebelumnya Arumi sempat bertanya soal kemungkinan membawa Raka ke kantor untuk membantu mengembalikan ingatannya tapi dokter belum mengijinkan.

Hitungannya baru 2 minggu Raka bangun dari koma. Memaksanya mengingat banyak hal yang ia lupa bisa membuat kondisi malah lebih buruk apalagi masalah pekerjaan adalah salah satu yang hilang dari ingatan Raka.

“Sepertinya dia naksir kamu.”

Mendengar penrnyataan Raka, mata Arumi membola lalu ka tertawa.

”Kok saya tidak merasa seperti itu lagipula saya sudah punya calon suami dan Sapta punya kekasih.”

“Yang menikah saja bisa cerai karena tergoda apalagi baru calon suami dan kekasih.”

“Kenapa saya merasa ucapan Pak Raka seperti seorang pria yang sedang cemburu ?”

Wajah Raka langsung merah padam. “Sembarangan kamu bicara ! Mana handphoneku ?”

Lagi-lagi Arumi hanya bisa tersenyum dan memberikan benda pipih yang diminta Raka sebelum membantunya naik ke dalam mobil yang sudah menunggu di lobi.

Selama perjalanan pulang, beberapa kali Raka menghubungi Thalia yang sudah 2 hari tidak pulang dengan alasan tugas kantor ke luar kota.

“Apa istriku bilang tugas ke kota mana ?”

Arumi mengenyit, “Pak Raka tidak ingat Thalia sudah menyebutkan Singapura pada saat minta ijin pada anda ?”

Kepala Raka menggeleng. “Apa istriku bilang berapa lama tugasnya ?”

Dahi Arumi masih berkerut saat memperhatikan Raka yang mulai memijat pelipisnya dan sesekali meringis seperti kesakitan.

“Pak Raka baik-baik saja ? Apa perlu kita balik ke rumah sakit ?”

Raka menggeleng. “Bagaimana diagnosa dokter hari ini ? Apa kondisi kepalaku semakin membaik ? Kenapa aku tidak bisa menyimpan ingatan yang baru saja terjadi ?”

Khawatir sekaligus kasihan melihat kondisi Raka, Arumi memberanikan diri mendekat dan menyentuh punduk Raka lalu memijatnya pelan-pelan, berharap ketegangan Raka berkurang.

“Semuanya butuh proses, kondisi Pak Raka bukan seperti orang sakit flu yang minum obat langsung sembuh.”

Detik berikutnya Arumi dibuat terkejut saat Raka meraih jemarinya yang sedang memijat lalu menggenggamnya erat-erat dengan mata terpejam dan kepala tegak bersandar di kursi.

“Biarkan begini dulu,” pinta Raka dengan suara sangat pelan.

Meski tahu Raka tidak akan melihatnya, kepala Arumi tetap mengangguk.

*****

Sambil berdiri di depan lobi sebuah bangunan bertingkat di pusat kota Jakarta, Thalia menatap amplop yang ada di tangannya dengan wajah puas dan seringai licik.

“Kamu tidak akan bisa lagi mengancamku Arumi !”

Tidak lama sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti persis di depannya dan dari kursi penumpang belakang, seorang pria bersetelan jas memperlihatkan wajahnya dari balik kaca.

Hanya dengan senyuman dan gerakan kepala, pria itu membuat wajah Thalia langsung senang dan masuk ke dalam mobil lewat pintu yang ada di dekatnya sementara pria itu sudah bergeser ke sisi lain.

“Terima kasih, tanpa bantuanmu aku tidak mungkin bisa menyelesaikan semuanya secepat ini.”

Bukan hanya ucapan, Thalia juga memberikan kecupan manis di pipi pria itu.

”Tunjukkan surat itu padanya lalu tinggalkan rumah itu segera !”

“Tidak bisa Roni sayang, aku terikat perjanjian dengan Arumi.”

Pria yang dipanggil Roni itu tertawa sinis. “Kamu tinggal membayar ganti rugi padanya.”

“Tidak semudah itu dan masalahku dengan Arumi bukan soal uang,” sahut Thalia dengan senyuman licik.

Roni menoleh, menatap Thalia dengan alis terangkat sebelah. “Masih menyimpan perasaan pada mantan kekasihmu itu ?”

“Kamu cemburu ?” ledek Thalia sambil tertawa, Roni hanya mendecih.

“Kalau dipikir-pikir aku tidak yakin perasaanku pada Raka bisa disebut cinta.”

“Pembohong !” cibir Roni. “4 tahun bukan waktu yang singkat dan aku yakin Raka adalah satu-satunya pria yang bisa bertahan lama di sampingmu.”

“Itu karena Raka terlalu idealis dan susah menolak pesona wanita sepertiku,” ujar Thalia dengan wajah sombong.

“Rasa percaya diri Raka pasti bertambah saat aku bersedia menjadi kekasihnya, itu sebabnya dia berusaha mempertahankan hubungan kami. Setiap kali aku melakukan sesuatu yang membuatnya kecewa, Raka hanya marah sebentar, tidak lama dia akan memaafkan aku dan berkata : aku yakin kamu pasti bisa berubah lebih baik.”

Roni menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan Thalia yang sedang membanggakan dirinya.

“Aku dengar Raka sempat down, patah hati saat aku lebih memilih pergi ke Perancis. Aku sengaja tidak memberitahu alasanku yang sebenarnya bosan dengan hubungan kami yang terlalu datar dsn teratur.”

“Kalau begitu biarkan dia menjalani hidupnya bersama Arumi. Bukankah sudah tidak ada lagi yang bisa kamu harapkan darinya ?”

“Urusanku bukan dengan Raka tapi Arumi.”

“Dasar wanita ! Sukanya menyusahkan diri sendiri padahal begitu mudahnya kamu melepaskan diri dari masalah Raka dan mencari kekasih yang lebih baik.”

“Kamu benar dan Raka sudah aku buang dari daftar. Masalahku dengan Arumi adalah soal harga diri. Aku akan membuatnya berhenti menyombongkan diri bahkan kalau perlu dia harus berlutut memohon maaf dariku.”

Roni kembali menghela nafas dan memilih diam karena merasa prinsipnya berbeda dengan Thalia dan tidak ada gunanya berusaha menyadarkan perempuan itu.

1
Noey Aprilia
Naahhh.....gt doongggg.....
ga ush glau trs,kn raka srius mau bkin arumi bhgia....bntr lg ga bkln dpt status janda,plus ga perawan lg....🤭🤭🤭
Dwi Agustina
Heheeee ikutan seneng Ar😅ikutan malu juga🤭😂
Fera Susanti
nikah kah??
Noey Aprilia
Hayooo....
bru shri loh,tp udh khilangn kn????
mkanya,jgn gngsi lh arumi...mskpn msih ragu,ksih ksmptan raka buat mmbuktikan kl dia srius....
Noey Aprilia
Lgian,spa jg yg mnta bntuan situ...
sok2an mnta bls budi,pdhl mh cma modus aja krna mau dktin raka....
tnggu aja tunanganmu kluar pnjra,kn ccok pnjht sm siluman rubah....😝😝😝
Noey Aprilia
Gngsi stnggi gnung....pdhl blng aja cembokur...🤭🤭🤭
Noey Aprilia
Slmt brjuang raka....
skrng bru spatu yg mlayang,lain kli mngkin kursi atw meja....🤣🤣🤣
Dwi Agustina
Nyebelin tp suka kaaaaaaan🤭ciye Arumiiii😉
Noey Aprilia
Efek kjedot cnta,jdinya beda sm yg dlu... 🤣🤣🤣
Fera Susanti
🤭
Noey Aprilia
Ttp smngt y raka.....ykin bgt kl arumi sbnrnya msh ada rsa,cma gngsi aja buat ngaku....tmbh lg dia pst msih skit hti krna skpmu d msa lalu.....
slmt brjuang......
Dwi Agustina
Hahahaaa Sapta-Bimo yg sabar y🤭👍💪💪
Dwi Agustina
Hadeeeh mainannya laki2 g bisa masuk di otak perempuan😅
Noey Aprilia
Ayo arumi.....ksih raka ksmptan biar dia tau gmna rsanya brjuang plus d acuhkn,sm ky dlu dia sm km....tnggu smp 3 thn,apakh km msih mau nrima dia atw ga.....
Dwi Agustina
Ahaaaa semesta mengabulkan pintamu Raka😀
Noey Aprilia
Roni ngpn jg pke nksir sm tu sluman rubah,udh tau kl dia msih tnangn sm yg onoh.....asl tau aja y,kl dia ga s'baik yg d kira....pling cma mau mnfaatin aja biar dia bs lpas....
Ir
Roni aku tau niat kamu baik, tapi melibatkan orang lain hanya untuk menguji Arumi itu salah Roni, belum aja Arumi meledak dan keluar semua apa dia simpan selama ini, cukup minta Raka berjuang lebih keras aja, ga perlu melibatkan eva
Noey Aprilia
Hhhmmm.....
pling jg bpknya eva pnya htang sm yg onoh,mkanya anknya ga bs lpas....scra kn kl btal msti gnti rugi kaleee......udh biasa jual anknya dmi hrta.....kira2 roni bwa eva kmn y???jgn smp dia bntuin,tp msih ttp ngusik arumi.....
Ir
aku tau kemarahan Arumi bukan lantaran sikap Raka tapi sikap mama Sofia, gini semenjak orang tua Arumi meninggal mama Sofia lah yg bisa menggantikan peran seorang ibu, jadi begitu tau mama Sofia bisa dekat dengan perempuan lain selain Arumi jadi perasaan yg selama ini di anggap anak sendiri tuh udah ga sepesial, apa lagi pas makan malam yg di ceritain Eva Eva Eva terus, kalo aku di posisi Arumi mah ogah lagi deket² sama mama Sofia jujur ae, cukup tau aja ntah apa yg di bilang Eva bener atau engga terserah tapi kalo untuk akrab lagi butuh waktu
Baretta: Terima kasih banyak ataa komentarnya kak Ir 😊😊🙏
total 1 replies
Ir
kak maaf banyak typo part ini
Ir: lebih ke salah sebut nama sih, duh lupa aku apa aja tadi
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!