Bagaimana jadinya jika bola dunia membuat seseorang bertingkah aneh?
Bella menjatuhkan bola dunia (Globe), tepat pada kepala Ervan, pria yang dikenal paling bringas dan kejam di sekolah. Benar-benar kejadian yang tidak disengaja.
Namun, saat pertama kali bangun di rumah sakit. Hal pertama yang dilakukan Ervan, memeluk tubuh Bella. Seorang gadis yang memiliki berat badan 99 kilogram.
Pemuda yang mengatakan hal gila."Istriku, aku berjanji tidak akan berselingkuh lagi. Mulai sekarang tidak akan ada orang yang dapat memisahkan kita."
Bella mengangkat sebelah alisnya. Seingatnya mereka tidak akrab, dua orang yang aslinya bermusuhan.
Bagaimana jadinya jika seekor harimau jatuh cinta ada tikus gemuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Pergi
Dua orang pemuda yang membulatkan matanya menatap bersamaan ke arah buntalan kentut. Kemudian beralih saling menatap mengingat posisi mereka saat ini.
Dengan cepat keduanya segera bangkit. Menyadari posisi mereka yang luar biasa. Sementara Bella telah pergi melarikan diri dengan wajah memerah.
"Sayang! Dengar penjelasanku." Teriak Ervan, tapi sayangnya Bella terlanjur kabur, salah paham tentang hubungan absurb ini.
"Tau semuanya." Zain mengernyitkan keningnya, menatap ke arah Ervan.
"Jika pacarku terluka sedikit saja maka kamu akan mati." Ancaman dari Ervan melangkah pergi tanpa menoleh sama sekali.
Sementara Zain mengernyitkan keningnya, jemari tangannya mengepal."Wah... bola-bola daging punya pelindung." Gumamnya menatap arogan.
***
Bella melangkah dengan cepat, apa barusan tadi yang dilihatnya. Zain, sahabat masa kecilnya yang polos dan penakut berada di atas tubuh Ervan yang berbahaya dan beringas?
Pantas saja Ervan tidak mau dirinya duduk dengan Zain. Rupanya mereka memiliki hubungan seperti itu, hubungan yang tidak direstui Tuhan, keluarga dan masyarakat.
"Astaga..." Ucap wanita itu mengunyah takoyaki yang merupakan kotak kedua dari bekalnya hari ini.
Kala itulah pandangan Bella tidak sengaja beralih menatap ke arah bunga sekolah yang diikuti beberapa orang siswa.
Betapa cantik, betapa kerennya, anggota OSIS dengan Ruby sebagai ketuanya. Sedangkan Bella hanya buntalan kentut paling kaya raya di sekolah. Walaupun tidak banyak orang yang tau, sejatinya Bella anak orang kaya.
Tapi, kenapa Ruby melangkah semakin dekat kemari? Mungkin itulah pertanyaan dalam benak Bella saat ini.
Dan benar saja, langkah Ruby berhenti di hadapan buntalan kentut ini.
"Kamu melakukan kekerasan di sekolah. Hingga membuat orang lain cidera. Seharusnya kamu ada di penjara saat ini." Ucap Ruby penuh arogansi.
"Benar...cuma dipanggil ke ruang BK, paling dapat hukuman skors. Seharusnya dikeluarkan dan masuk penjara." Salah satu OSIS yang mengikuti langkah Ruby berucap.
"Sudah gemuk bertingkah, membuat pangeran sekolah cindera. Hingga melupakan Ruby, guna-guna apa yang kamu gunakan!?" Bentak anggota OSIS lainnya.
Bella menghela napas. Sedang enak-enaknya makan takoyaki tapi ada saja yang mengganggu.
"Ervan sering melakukan pemungutan pajak padaku, dalam artian pemerasan, itu bisa menjadi ditindak pidana ringan. Dan ketua OSIS kalian tersayang (Ruby) yang menikmati hasil pemerasan. Itu juga dapat ditindak, jika aku menuntut. Selain itu Ervan sudah menandatangani perjanjian damai. Aku juga akan bertanggung jawab tanpa ada niatan untuk melarikan diri. Aku janji akan merawat Ervan sampai otaknya yang konslet diperbaiki dokter." Kalimat bersungguh-sungguh dari Bella, wanita yang melirik kembali ke kotak bekalnya sendiri. Mengingat takoyaki yang begitu nikmat.
"Walaupun Ervan ingin damai, tapi aku bisa saja menuntutmu. Kamu tau orang tuaku adalah pemilik FJ Group. Aku bisa menuntut dan memenjarakanmu dengan mudah." Ruby menatap sengit padanya.
Bella terdiam dengan wajah pucat pasi. Berusaha mengingat lagi, benar-benar berusaha. Bukankah perusahaan FJ Group sedang berada dalam proses akuisisi perusahaan milik ayahnya.
Rasa-rasanya Bella pernah mendengarkan percakapan ayahnya dengan seseorang tentang akuisisi. Apa gagal? Jika gagal bukankah ayahnya tidak jadi membawanya wisata kuliner ke Eropa liburan semester depan?
"Kenapa? Kamu takut? Kagum?" Wanita yang berjalan mendekat. Baginya Bella hanya si gemuk dari keluarga biasa.
Tapi anehnya Bella kembali membuka kotak takoyaki nya. Makan tanpa peduli sama sekali, masa bodoh, yang penting perut kenyang dulu.
"Kamu hebat! Cantik, berbakat, anak orang kaya. Maaf sudah melukai pacarmu. Tapi aku janji akan tetap bertanggung jawab. Kalau kasus ini sampai ke jalur hukum, aku takut ayahku akan---" Kalimat Bella terhenti gadis yang mengambil air karena tersedak. Belum sempat melanjutkan kata-katanya. Mengingat ayah yang begitu menyayanginya, tidak akan membiarkan orang-orang melukai atau menghujatnya.
Pria yang dijuluki raja neraka dalam bisnis, itulah ayahnya. Tinggal berucap hukuman mati untuk satu perusahaan, maka dalam sebulan perusahaan itu akan gulung tikar.
"Tentu saja, ayahmu pasti akan terkena serangan jantung kalau tau putrinya tersayang menyinggung putri pemilik FJ Group." Ruby masih tersenyum, sedikit menatap sinis pada orang ini.
Tapi memang benar, itu kenyataan. Membayangkan si gendut mungkin hanya anak pemilik apotik. Atau mungkin orang tuanya membuka stand kecil di mall.
Entahlah, tapi yang pasti kaum rendahan.
"Ingat! Apapun yang dikatakan Ervan kamu jangan merespon, jangan terlalu percaya diri. Hanya ada dua kemungkinan, yang pertama Ervan menyatakan cinta padamu karena mengalami cidera otak parah. Yang kedua Ervan bertindak seperti sekarang karena ingin membuatku cemburu. Mulai bermain tarik ulur." Ruby mengangkat sebelah alisnya, dijawab dengan anggukan kepala oleh Bella.
Benar-benar si gemuk penurut yang tidak ingin terlibat masalah. Apalagi Ruby yang begitu cantik merupakan salah satu siswi idolanya. Memang dari segi visual Ruby dan Ervan merupakan pasangan yang benar-benar serasi.
"Aku hanya mengobati Ervan sampai sembuh. Tidak akan menganggu hubungan percintaan kalian." Ucap Bella tanpa ragu sama sekali.
Tapi, seseorang tiba-tiba memeluknya dari belakang."Sayang...apa maksudnya ini? Bukankah aku sudah mengatakan, aku tidak akan pernah selingkuh lagi. Tidak ada yang lebih mencintaiku selain kamu."
"Ervan, ini aku Ruby? Kamu lupa, kamu berkata akan menyatakan cinta padaku 99 kali. Tidak akan pernah menyerah." Kalimat yang diucapkan oleh Ruby menggenggam jemari tangan Ervan.
Tapi dengan cepat Ervan menepisnya."Bukankah kamu sudah menolakku 24 kali. Jadi wajar jika aku mengalihkan pandanganku pada Bella. Lagipula apa yang menarik darimu, bentuk tubuh? Wajah? Bella jauh lebih menarik."
Bella yang tengah minum sembari makan takoyaki terbatuk-batuk. Benar-benar terkejut mendengar kata-kata Ervan. Ternyata situasi lebih serius dari yang diduga olehnya. Bukan hanya otak Ervan yang rusak, tapi juga matanya.
"A... apanya yang lebih menarik? Ervan...sayang dengar, aku punya kenalan dukun sakti. Kita berobat ya?" Pinta Ruby menggenggam jemari tangan Ervan.
"Yang menarik?" Ervan yang sedari tadi telah melepaskan pelukannya pada Bella, kali ini merangkul bahunya."Yang menarik adalah tumpukan lemak dingin ini. Begitu nyaman untuk dipeluk. Kamu tidak punya bukan? Satu lagi, jika diperhatikan baik-baik, kulit Bella lebih putih dibandingkan dengan kulitmu. Wajahnya juga jauh lebih cantik."
Sebuah kenyataan tidak terbantahkan. Tentu saja perbedaan anak sultan dengan dengan anak pengusaha biasa. Hanya saja tumpukan lemak busuk ini memang benar-benar menghalangi pandangan.
Bella menghela napas. Sudah jenuh dengan pertengkaran pasangan ini."Aku mau ke ruang guru BK. Kalian lanjutkan saja kisah cinta kalian."
Wanita yang melangkah pergi mengingat bell sekolah telah berbunyi.
Meninggalkan Ervan yang sepertinya akan melangkah menyusulnya. Tapi sejenak senyuman di wajah Ervan memudar.
Matanya menatap tajam pada beberapa siswa yang dibawa oleh Ruby.
"Mengancam pacarku?" Wajah yang tersenyum menyeringai."Ingin mati?"
mungkin dikau bsa pindah ke mauritania😁
dan kau Ervan kalau wanita dah melihat langsung gmn cowok yg disukai deket dgn wanita lain, jangan hanya bilang gak akan selingkuh dan ini itu. jelaskan semua ke Bella kenapa dan tujuan mu tuh apa deket lagi dgn Ruby
perempuan itu sensitif bgt Ama yg namanya kesalahpahaman.
yaampun dokter, sampai menatap iba ke kursi/Facepalm/
capai dulu tubuh ideal mu nanti juga dia ngejar terus kaya bebek
Ruby ga ada apa apa nya lagi deh