Alfa adalah anak miskin yang sering di bully oleh teman SMA-nya. Bukan inginnya menjadi anak miskin, tapi takdir yang menentukannya. Sang ayah duluan di jemput oleh sang Maha Kuasa, dan saat ini Ibunya sakit parah. Ia bingung mencari uang di mana untuk pengobatan ibunya. Sebelum ia mendapatkan uang, ibunya meninggal dunia. Saat pemakaman ibunya, ia mendapat Sebuah sistem Keberkahan di makam ibunya. Dan tentu saja Sistem mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Yang penasaran dengan kisahnya yuk simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7 Hadia Misi
...⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️...
...Happy Reading...
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
Alfa melirik sekeliling dengan cepat, untui mencari sesuatu yang berguna untuk membantu wanita itu lepas dari pria tersebut.
Di sisi kanannya, sebuah balok kayu tergeletak kasar di atas tanah berdebu. Dengan cepat, tangannya meraih balok itu, ia menggenggamnya dengan kencang seolah itu satu-satunya senjata yang bisa melindunginya.
Diam-diam, ia mendekati pria yang tengah menahan wanita itu, lalu dengan tenaga penuh, memukul punggung pria tersebut.
"Bukkk!"
Suara benturan kayu menggema, membuat pria itu terhenti sejenak, tubuhnya bergetar menahan sakit. Ia menoleh dengan wajah memerah, mata membara penuh kemarahan.
“Kurang ajar! Beraninya kamu mukul ku!” teriak pria itu dengan penuh amarah.
Alfa terus genggaman erat balok kayu itu dan siapa menyerang jika pria itu menyerangnya.
"Lepaskan wanita itu!” suaranya tegas dan penuh peringatan, napasnya memburu tapi matanya tak pernah lepas dari pria itu.
Dan benar saja, Pria itu bersiap berlari ke arah Alfa, dan Alfa siap menerima pukulan dari Pria tersebut. Pria itu berhasil menangkap kayu Alfa membuat Alfa kesulitan karena tenaga pria itu lebih kuat darinya. Wanita yang jadi sandera tadi menendang pria itu dari belakang membuat pria itu terjatuh tersungkur.
Alfa terkejut dan merasa lega karena wanita itu berhasil membantu dirinya. "Terima kasih," kata Alfa, sambil tersenyum kepada wanita itu.
Wanita itu tersenyum kembali dan membantu Alfa berdiri. "Harusnya aku yang berterima kasih karena kamu sudah mempertaruhkan nyawa mu untuk menolong ku," kata wanita itu.
Pria itu bangun dengan wajah marah dan berteriak, "Kalian berdua akan menyesal!" sebelum berlari keluar dari restoran.
Alfa dan wanita itu saling menatap, lalu Alfa bertanya, "Siapa nama Anda?"
Wanita itu tersenyum dan menjawab, "Nama saya Luna."
"Terima kasih Kak Luna," ucap Alfa.
Ting!
[Selamat Anda berhasil menyelesaikan 5 misi]
[Selamat Anda mendapatkan 5 buah ponsel super canggih]
[Selamat Anda mendapatkan uang 5.000.000]
[Selamat Anda mendapatkan 1000 poin]
[Saldo 5.100.000]
[Penampilan:3%]
[Pesona:3%]
[Kekuatan:3%]
[Kecepatan:3%]
[Kelincahan:3%]
[Pertahanan:3%]
[Kecerdasan:3%]
[Keberanian:3%]
[Poin:1010]
"Wahhh aku dapat ponsel," ucap Alfa tak percaya, mana ia dapat 5 buah sekaligus. Ia juga dapat hadiah uang dari sistem. Alfa merasa jika Ia kaya mendadak. Ia tidak bisa menyembunyikan senyum lebar di wajahnya.
"Dapat ponsel apa dek?" tanya Luna, sambil menatap Alfa dengan rasa ingin tahu.
"Eh nggak ada apa-apa," jawab Alfa tersadar jika Ia harus menyembunyikan sistemnya dari orang lain. Ia tidak ingin Luna mengetahui tentang sistem yang memberinya ponsel dan uang.
"Oh ya, sebagai tanda terima kasih ku karena kau sudah menolong ku, aku akan traktir kamu makan sepuasnya," kata Luna tersenyum sambil menarik tangan Alfa menuju ke pasar malam. Alfa merasa senang dan sedikit terkejut dengan kebaikan Luna yang begitu ramah dan hangat.
"Terima kasih, Kak Luna," kata Alfa, sambil tersenyum kembali. Ia merasa bahagia karena bisa menikmati malam bersama Luna.
Mereka berdua berjalan menuju pasar malam, menikmati suasana yang meriah dan ramai. Alfa merasa seperti sedang berada di dalam mimpi, karena semua yang terjadi terasa sangat tidak nyata.
Luna membelikannya eskrim, kembang gula, dan mengajak Alfa bermain wahana lainnya. Mereka sangat bahagia, meskipun mereka baru kenal, tapi mereka terlihat sangat akrab. Dan akhirnya mereka pun naik biang lala, menikmati pemandangan kota dari ketinggian.
"Kak Luna, tadi saat kamu di culik, kenapa kamu tidak berteriak minta tolong?" tanya Alfa, sambil menatap Luna dengan rasa ingin tahu.
"Aku sangat ingin minta tolong, tapi sepertinya pria itu seperti memiliki sejenis ilmu yang membuat aku tak bisa berteriak, makanya aku hanya bisa minta tolong dengan cara memberi kode mata," kata Luna, menatap Alfa dalam.
"Tidak ada satu pun yang paham dengan kode ku, hanya kamu yang mengerti meskipun tadinya aku tak yakin jika kau mengerti kode ku," tambahnya, sambil tersenyum lembut.
Alfa merasa kagum dengan kecerdasan Luna. "Aku tidak tahu apa kode itu, tapi aku melihat ada sesuatu di mata kakak yang membuatku yakin bahwa kamu butuh bantuan," kata Alfa, sambil menatap Luna dengan mata yang penuh perhatian.
Luna tersenyum, sambil memandang Alfa dengan rasa kagum. "Aku pikir kamu memang orang yang spesial, Alfa," kata Luna, sambil menatap Alfa.
Alfa terdiam, sepertinya ia memang orang spesial, karena ia memiliki sistem.
Biang lala berhenti, dan mereka turun, menikmati suasana malam yang semakin larut.
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
