Alfino seorang siswa SMA yang sangat rajin, ia dari keluarga sederhana dan seorang anak yatim. Ibunya pembuat kue, dan ia yang menjual kue itu di sekolah dan keliling komplek, untuk kebutuhan hidup dan bayar hutang mendiang ayahnya.
Ia sering di bully di sekolah dan di jauhi tetangga karena Almarhum ayahnya pencuri dan tukang judi. Barang jualannya juga sering rusak, sehingga tidak bisa di jual.
Hingga suatu hari, kue-kuenya di hancurkan oleh anak kepala sekolah itu, membuat ia sangat marah, tapi apa yang ia dapat? Perlakuan buruk yang ia terima. Sementara guru tidak ada yang menolongnya, mereka malah tersenyum sinis karena berpihak pada kepala sekolah. Tidak ada perlakuan adil untuknya. Ia pulang dalam keadaan terluka, dan jatuh pingsan di pinggir jalan.
Tanpa sadar, ia mendapatkan sebuah sistem, yaitu sistem Jual Beli barang, sistem yang mengubah hidupnya. Setiap ia menjual beli barang, maka akan mendapatkan hadiah menarik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7 Hadiah misi
Ting!
[Saldo Anda di kurang 15.000]
[Sisa Saldo Anda 35.000]
Alfino berlari menuju kelasnya karen ia takut terlambat masuk kelas, dan hukuman terlambat adalah tidak boleh masuk kelas.
Ting!
[Misi selesai]
[Selamat Anda menyelesaikan misi utama]
[Selamat Anda mendapatkan sebuah laptop super canggih]
[Selamat Anda mendapatkan uang sejumlah 1.000.000]
[Selamat Anda mendapatkan 30 poin]
[Saldo 1.035.000]
[Penampilan:3%]
[Pesona:3%]
[Kekuatan:3%]
[Kecepatan:3%]
[Kelincahan:3%]
[Pertahanan:3%]
[Kecerdasan:3%]
[Keberanian:3%]
[Kekayaan:0,02%]
[Poin: 30]
"Apa? Aku dapat laptop dan yang sejuta? Ini beneran? Aku nggak mimpikan?" tanya Alfino terkejut dan langkah kakinya terhenti.
[Benar, Anda tidak perlu terkejut, akan banyak hadiah yang menanti Anda kedepannya]
"Asikkk!" Alfino sangat bahagia, ipar perutnya tak terasa lagi karena suda di isi dengan kebahagiaan. Ia berlari menuju ke kelas, sayangnya, ia lagi-lagi di hadang di pi tu kelas oleh Gio dan ketiga temannya itu.
Gio melipat tangannya melihat ke arah Alfino yang hendak masuk ke dalam kelas. "Oh ya aku bertanya-tanya, kenapa hari ini kamu tidak jualan? Apa kamu sudah kaya sekarang?" tanya Gio tersenyum merendahkan.
"Kalau aku sudah kaya, memangnya kamu mau apa?" tanya Alfino menatap Gio tajam.
"Kalau kamu kaya aku ingin berteman dengan mu, tapi... kayaknya kamu ngga bakal pernah kaya seumur hidup deh," ledek Gio tertawa bersama ketiga temannya itu.
"Jangan menghina orang yang hidupnya biasa saja, siapa tahu nanti aku lebih kaya dari mu, bahkan kau berlutut meminta aku jadi bos mu," balas Alfino tersenyum.
"Apa kamu bilang?! Aku tidak sudi kau menjadi bos ku, tapi kau yang memohon pada ku meminta aku menjadi bos mu!" kata Gio terlihat kesal.
"Perjalanan hidup siapa yang tahu," kata Alfino dengan entengnya sambil mengangkat bahunya. "Kadang orang yang di bawah jadi di atas, orang di atas jadi paling terpuruk."
"Kurang ajar kamu! Kamu jangan harap bisa masuk kelas! Tunggu sampai bu Beli datang, kamu tidak boleh masuk ke kelas.
Alfino menatap ke arah Gio sejenak mencari akal. Tiba-tiba saja ia punya ide. Semua mata tertuju ke arah Alfino dan Gio, mereka menunggu tontonan apa selanjutnya.
"Sistem, gunakan poin untuk mengerjai Gio," pinta Alfino.
[Baik, silakan pilih apa yang Anda Gunakan, pilih berapa pij yang ingin Anda gunakan?]
"Aku ingin menggunakan 20 poin]
[Poin di gunakan mengerjai Gio]
[Poin di potong 20 poin]
[Sisa poin 10 poin]
"Eh Gio, ada kecoak di tas kamu," kata Alfino menujuk ke arah tas Gio.
"Hey! Kamu jangan coba-coba mengelabui ku! Kamu sengaja kan agar bisa masuk ke dalam kelas?" tanya Gio tak percaya.
"Mana ada, kamu lihat aja sendiri," kata Alfino mencibir.
"Gi-gio, itu dari dalam tas kamu banyak kecoak!" teriak Sandi merasa jijik dan menjauh.
"Mana?" tanya Gio melihat ke arah tas yang ada di punggungnya itu.
"Aaaaaaaaaa!" satu kelas menjerit-jerit ketakutan, kecoa-kecoa itu keluar dari dalam tas Gio dan menyebar di lantai, kecoa itu masuk ke dalam baju Gio.
"Aaaaaaaaaa!" teriak Gio membuang tasnya dan melompat-lompat ketakutan.
"kecoak! Kecoak!" teriak Gio, membuat satu kelas itu panik.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...
