NovelToon NovelToon
Kuntilanak Merah

Kuntilanak Merah

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Kumpulan Cerita Horror / Horor / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Iblis
Popularitas:95.4k
Nilai: 5
Nama Author: novita jungkook

Rel kereta api di bagian Utara kampung pandan Arum menjadi hangat di perbincangkan belakangan ini, sebab beberapa orang pernah melihat akan keberadaan seorang wanita memakai gaun berwarna merah.

Bila sudah ada yang mengatakan melihat wanita itu maka dapat dipastikan esoknya akan ada yang meninggal dunia, menurut kabar yang beredar wanita itu adalah korban pembunuhan dari suami sendiri dan wanita itu dalam keadaan hamil.

Siapa kah wanita bergaun merah itu?
Lalu siapakah suaminya?

ikuti terus kisah ini bersama dengan Novita Jungkook, kisah ini tidak ada menjiplak karya mana pun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Arka hilang

Gerbong terlihat sangat gelap dan juga terasa sangat angker, untung mereka tadi memang sempat membawa senter untuk menerangi jalan yang akan mereka tuju di dekat rel kereta api ini. sudah pasti adalah Arka yang menjadi komando dalam perjalanan kali ini, yang lain hanya ikut saja dan bila ada masalah maka Arka juga yang akan turun tangan.

Arka memang sudah sangat penasaran karena dia mendengar kabar soal kuntilanak merah yang terus membuat masalah, lagi pula dia juga sedang tidak ada pekerjaan sehingga oke saja bila memang ingin mengurus soal rel kereta api yang banyak memakan korban bila kuntilanak merah sudah menampakkan diri di hadapan mereka.

Ini Surya tidak sempat cerita dengan apa yang dialaminya ketika hampir mati hanya karena tempat melihat kuntilanak merah dan masuk dalam jebakan, andai tadi dia berbicara maka Arka akan berhenti di pos dan banyak bertanya pada Surya beserta Umar yang pasti tahu banyak soal rel kereta api ini.

"Ar, ini lorong panjang nggak sih?" Udin mendadak cemas di tengah jalan.

Arka berjalan paling depan tapi dia segera melambaikan tangan pertanda tidak akan jauh lagi mereka segera menemukan ruangan yang sudah tidak tertutup lagi, lorong ini memang terlihat sangat seram dan juga gelap karena itulah mereka semua menjadi merasakan kengerian yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.

Tak, Tak.

Digo cepat memegang tangan Udin ketika dia mendengar suara batu yang di lemparkan oleh seseorang, Udin juga mengerti pertanda dari Digo ini sehingga dia menoleh ke sana kemari untuk memastikan apakah ada kuntilanak merah yang sedang mereka cari bersama ini.

Arka yang di depan terus saja berjalan seolah tidak ingat kalau teman yang belakang ini sangat bergantung pada dia dalam perjalanan tersebut, dasar memang kadang kala anak ular tersebut ada saja tingkah gilanya sehingga membuat teman yang diajak memiliki rasa trauma mendalam saat bertemu dengan setan yang sedang di cari.

"Itu suara batu yang seperti di lempar gitu ya." bisik Digo pada Udin.

"Kau ngapain bisik bisik begitu, aku jadi tambah tidak tenang." Riski juga cemas sekarang.

"Sudah lah, ayo kita cepat kejar Arka itu." ajak Udin mempercepat langkah.

"Ini perasaanku saja atau menurut kalian juga kalau langkah Arka seolah sangat cepat dan begitu jauh dari kita." Riski bertanya pada Digo dan Udin.

"Ya emang dia kalau berjalan kan seperti itu sangat cepat dan lincah." Digo berusaha untuk berpikiran positif.

"Enggak, Go! jarak Arka dan kita ini sangat jauh loh." Riski tetap saja kekeh mengatakan Arka sangat jauh.

Udin berdehem sekilas untuk memastikan apa memang jarak mereka sangat jauh dari Arka yang sudah ada di bagian depan sana, padahal tadi rasanya mereka sangat dekat dan sama sekali tidak ada berhenti sehingga jarak bisa sampai sejauh ini, mana Arka juga tidak ada menoleh sedikitpun pada mereka bertiga yang ada di sini.

"Ka!" Riski berteriak untuk memastikan apa Arka bisa mendengar suara mereka.

"Heh jangan berteriak seperti itu karena suara kita justru akan menggema di sini." Digo melarang Riski.

"Ini kalau kita tidak lari maka tidak akan segera mencapai Arka." Riski sangat cemas karena di sini memang mereka bergantung pada Arka.

"Ya sudah, ayo kita berlari mengejar dia." Udin setuju untuk segera berlari saja mengejar Arka yang sudah ada di depan.

Tiga pria ini berlari kencang menuju Arka yang terasa begitu jauh di hadapan mereka, tapi sekarang setelah berlari cukup lama tetap saja Arka tidak bisa di kejar oleh mereka. jaraknya bila dilihat mata terlihat dekat dan bila mereka berhenti seolah Arka itu sangat bisa di kejar hanya dengan berlari kecil, tapi ketika mereka berlari kencang maka Arka justru semakin menjauh.

"ARKA!" Udin berteriak keras agar Arka bisa berhenti sekarang.

Tak.

"Aduh!" justru Udin yang terpekik karena ada batu melayang di kepala dia.

"Apa ini? jangan bilang malah kita sudah di kerjai oleh hantu penunggu gerbong ini." Riski menjadi sangat cemas.

"Sakit sekali kepala ku yang di lempar oleh seseorang tadi." Udin mengusap kepala yang terkena lemparan batu.

Tak.

"Aduh, aku juga kena lempar!" Digo ikut berteriak merasakan sakit pada kepala.

"Astaga ini bagaimana? Arka sudah tidak ada lagi di hadapan kita!" Riski menjadi begitu panik.

"La Ilaha illallah, jadi kita harus bagaimana ini sekarang?!" Digo ketakutan karena mereka terpisah dari Arka.

"Ini pasti kerjaan hantu yang ada di gerbong ini." Udin sangat yakin dan dia menatap sekitar tembok untuk memastikan apa ada kuntilanak merah yang sedang di cari.

Sangat berbahaya bila kuntilanak itu malah muncul sekarang dan menakuti mereka bertiga di sini, apa yang bisa mereka lakukan karena mereka tidak tahu apa-apa atau hal gaib dan yang bisa mengerti itu hanya Arka saja, tapi anak ular itu malah entah hilang ke mana.

Mana mereka juga terus di lempar batu oleh seseorang sehingga menambah panik dan juga ketakutan di dalam hati, karena tidak punya pilihan lain maka mereka memilih untuk terus berlari saja sampai nanti batas gerbong ini habis dan bisa melihat suasana yang terbuka tanpa ada gerbong menutupi kawasan tersebut.

"Aku tidak sanggup lagi untuk berlari." Riski terengah-engah karena terus aja berlari kencang.

"Bahaya kalau kita malah berhenti di sini, nanti kereta api lewat dan kita kena sambar." cemas Udin.

"Ayo lah, Riski! aku takut ada yang melempar kepala ku lagi dengan batu, Arka kurang ajar sekali dia meninggalkan kita di sini." Digo pun lelah tapi dia tetap saja ingin berlari keluar.

"Kita harus keluar, bila terus di sini maka bisa saja hal lain buruk mulai terjadi pada kita." Udin berusaha untuk menarik tangan Riski.

"Din, kau kan sudah menikah dengan Seruni apa tidak ada di beri kekuatan oleh dia?" Digo bertanya pada Udin.

"Mana ada, kau pikir kekuatan itu apa bisa sembarangan di berikan pada orang lain." Udin kadang agak kesal dengan pertanyaan Digo yang tidak masuk akal.

"Ya kan sudah bersatu itu kau dengan dia, siapa tahu saja jadi masuk kekuatan itu di dalam dirimu." Digo mulai berpikiran dengan yang hal mesum.

Padahal sekarang mereka sedang berlari kencang untuk meninggalkan gerbong yang terasa begitu sangat panjang, sebab Arka yang mengajak masuk sini belum kelihatan lagi di mana batang hidungnya, Digo yang iseng pun menoleh ke belakang untuk melihat apakah ada sesuatu, tapi gara-gara melihat ke belakang maka jantung Digo seakan ingin lepas karena di belakang sana malah satu sosok melayang ingin menerkam mereka bertiga.

Selamat siang besti.

1
Reni
walahhh ada yg lebih kuat lagi
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Marsiyah Minardi
Selamat malam selamat rehat
tse
terima kasih kak.. untuk hari ini...
bacanya abis pulang kerja di saat stress karena pekerjaan yang menumpuk dan semua minta selesai sedangkan tangaku cuma 2...
selamat malma ka... lanjut besok ya buat semangat aku mengawali hari...
Eli Rahma
mksh thor jumpa besok lg..semangt..
Endang Sulis
terimakasih thor sudah up lima bab,apa tangan si Rudi disisakan agar membuat panasaran Arya dan yang lainnya?
Mamake Nayla
lah...bisa nyanui dia...kirain cma bisa hahahihi doang🤣🤣🤣
Betri Betmawati
masih untung setan nya meninggal kan tangan sirudi untuk meninggalkan jejak bahwa sirudi sudah diamankan nya dalam perut nya.
Nilam bnar klu tu setan makan menggunakan perut nya
kyak monster seram nya
Arlena Lena
dan akhirnya kdng like dusg komen susah
hpne mlayu dewe🥴
ρυтяσ✨
trimakasih banyak mak...

dan akhir'y di buat metong juga manusia yang sok berani dan sok kuat, mana kang ngeyel pula🤣🤣🤣emang bagus kalo metong biar g bikin orang waras stres dengan kelakuan'y
ρυтяσ✨
lah akibat orang susah kan karna dia tidak mau mendengar kan nasihat orang lain, dia jadi terluka karna mencari masalah sendiri toh
ρυтяσ✨
jangan biarkan Bagas atau Xiela kenapa-napa ya mak
ρυтяσ✨
metong saja kau lah Rudi🤣🤣🤣 bikin teman dan pembaca greget aja suka ngeyel di bilangi
Hana Rulisti
/Sob/ tau tau lima bab thor gak kerasa
Sabrina Qheyla Putrie
udah 5 bab aja 🤭
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
akhrnya d buat binasa ni manusia sok jago n ngeyelan...br pndh shf mlm naas km rud
Bu sry Devi
tinggal tangan doang gawe Tondo moto🤭
Nike Raswanto
masa iya ketua nya si Adi sih 🤔🤔🤔
Nike Raswanto
bner kta nilam,,,mlas bnget ngurusin org gtu 😩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!