ELORA KHANZALEA
..............
ELORA KHANZALEA merupakan sosok gadis lugu yang menjadi seorang pembunuh berdarah dingin.
......
Setelah misteri kematian keluarganya, Elora berubah menjadi sosok pendendam akan pelaku yang telah membunuh ibu ayah dan neneknya.
....
Dan bagaimana bisa Elora khanzalea terjebak dalam dunia gelap dan menjadi seorang pembunuh?
Yuk simak kisah selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Comell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7 Tiba di Meksiko
Di sebuah rumah yang sangat megah Seorang wanita terbangun dari tidurnya, secara perlahan lahan dirinya membuka mata yang langsung membuatnya terkejut dan ketakutan.
"Tolong!!"teriak wanita itu yang menggedor gedor pintu kamar yang terkunci.
"Tolong! Siapa pun itu!!"teriak nya lagi yang secara perlahan lahan membuat nya lemah tak berdaya.
"Jangan menangis siti! Kamu bisa!"ucap siti yang mencari cara untuk kabur dari kamar yang terkunci itu.
Ternyata dia lah sosok Siti yang Elora cari, Siti hanya bisa uring uringan mencari sesuatu yang bisa dia gunakan untuk kabur. Tapi tiba tiba seorang wanita datang yang membuat siti memohon untuk di bebaskan, namun wanita itu hanya diam seribu bahasa.
"Pakai lah! Tuan besar sedang menunggu!"ucapnya yang melemparkan pakaian kearah Siti.
"CEPAT!"teriak wanita itu yang melihat siti hanya berdiam diri.
Dengan hati yang penuh ketakutan siti memakai pakaian yang tidak pernah dia pakai sebelumnya, singkat waktu siti di bawa ke lantai dasar yang sudah di tunggu oleh tuan besar yang mereka sebutkan.
"Ini dia tuan besar!"ujar kepala pelayan yang membawa siti kehadapan nya.
"Hmm..."Angguk tuan besar yang cukup terkesima dengan kecantikan siti yang alami.
Tapi tiba tiba kaki tangan tuan besar datang memberi informasi jika pelaku sedang mencari wanita yang dia beli dari Dennis, hal itu membuat tuan besar menyeringai karena sebentar lagi dia pasti bisa membunuh Elora.
Bruuhh!
"Aaa! Tolong lepaskan saya!"teriak siti yang di Jambak kuat oleh tuan besar.
"Siapa wanita itu?"tanya tuan besar Namun tidak mendapatkan jawaban sama sekali, pasalnya siti belum mengetahui jika Elora sudah menjadi pembunuh berdarah dingin.
"Aku tidak tau! Tolong lepaskan aku...aku mohon!"mohon siti lagi yang membuat tuan besar marah.
Bruuhh!
"Tahan dia!"perintah tuan besar yang tidak jadi menjual Siti ke Mafia lainnya.
"Baik tuan!"Angguk patuh kaki tangan nya yang langsung membawa siti ketempat penyekapan.
...****...
Di dalam kamar penginapan, Elora meningkatkan kekuatan nya yang di pimpin langsung oleh serigala yang beberapa hari ini bersemayam dalam tubuh nya.
Suasana malam yang awalnya tenang dan nyaman seketika berubah menjadi gelap yang di susul oleh kilat petir, seolah olah memberi tanda jika langit menerima sesuatu.
Gara dan Avin yang terkejut dengan suara petir dan kilat, keduanya bergegas mendekati jendela untuk melihat keluar apa yang sedang terjadi. Seketika mata mereka melongo dengan awan hitam dan bulan yang memerah di kelilingi oleh petir dan kilat yang sangat dahsyat.
"Apa yang terjadi?"tanya Avin yang terheran heran dengan suasana malam ini.
Tapi tiba tiba!
"Menunduk!"teriak Gara yang melihat petir menyambar mereka Tapi aneh nya mereka baik baik saja.
Bruaakk!
"ELORA!"teriak keduanya yang panik dan berlari menuju kearah kamar Elora, sesampainya di sana mereka di buat terkejut dengan suasana kamar Elora yang berantakan seperti habis ledakan.
"Elora! Kamu gak papa kan!"ucap keduanya yang langsung menolong Elora yang lemah akibat kekuatan yang baru saja masuk kedalam tubuhnya.
Tapi tiba tiba!
"Aaa! Panas!"teriak keduanya yang kepanasan saat menyentuh tangan Elora.
Semakin membuat keduanya melotot saat melihat telapak tangan mereka masing masing yang melepuh luar biasa.
Tidak ada kata kata yang bisa mereka ucapkan, keduanya hanya bisa menutup mulut rapat rapat saat merasakan perih yang luar biasa.
"Usap tangan mereka tuan!"
Ucap serigala yang membuat Elora bergegas menghampiri keduanya yang mematung, dengan lembut tangan keduanya Elora usap secara ajaib telapak tangan Avin dan Gara sembuh total tanpa ada bekas sedikit pun.
"Hah!"
Keduanya saling memandang beradu tatapan seolah olah ingin mengatakan hal yang sama kenapa bisa tangan mereka sembuh setelah di usap Elora.
"Kembali lah ke kamar kalian! Aku mau tidur!"ucap Elora yang membuat keduanya terkejut, dan bergegas pergi menuju ke kamar mereka.
Di pagi hari nya Elora membangunkan Gara dan Avin untuk melanjutkan perjalanan lagi, Dengan senang hati keduanya mengangguk mengiyakan. Tidak lupa juga mereka membawa FIFI yang kini tidak memberontak lagi seperti awal mula mereka membawanya.
Akan tetapi saat di lobby mereka di kaget kan oleh beberapa orang yang menceritakan perihal suara tadi malam yang berasal dari kamar Elora, Namun mereka di buat bingung karena kamar itu masih bagus dan tidak terjadi apa apa.
Mereka bergegas melanjutkan perjalanan, mengabaikan orang orang yang terus terusan membahas perihal tadi malam.
"Kita ke Meksiko sekarang!"ucap Elora yang membuat mereka melongo.
"APA!!"teriak mereka yang terkejut dengan ucapan Elora barusan.
"Elora tempat itu sangat berbahaya, tolong lah!"ucap FIFI yang tidak menyetujui jika mereka pergi ke Meksiko.
"Aku tidak butuh pendapat mu!"tekan Elora yang membuat FIFI terdiam.
"Aku akan memesan tiket!"ujar Avin yang langsung membeli 4 tiket untuk ke Meksiko.
"Emang nya uang itu masih ada?"tanya Gara pelan.
"Tuh!"sahut Avin yang membuat Gara menoleh kearah koper yang ternyata berisi uang semuanya.
"Dasar kau!"ketus Gara yang tidak habis pikir dengan temannya itu yang lagi lagi membuat nya terkejut.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di bandara untuk ke Meksiko, Elora yang awalnya gadis lugu Kini menjadi Gadis yang sudah mengetahui semuanya.
Singkat waktu pesawat pun lepas landas dari kota itu, Gara dan Avin hanya bisa melambaikan tangan nya untuk kota yang selama ini telah menemani hidupnya.
Beda halnya dengan FIFI yang kini mulai tenang berada di dekat mereka yang tidak seperti dia bayangkan, Awalnya FIFI Yakin jika Elora akan membunuhnya Namun entah kenapa Elora Masih memberikan nya hidup bahkan mengikuti perjalanan nya untuk mencari siti.
...****...
23 jam dalam perjalanan Elora dan lainnya sampai di kota Meksiko yang langsung di sambut oleh orang bermacam macam kejahatan, Avin Gara FIFI bergidik ngeri dengan suasana yang langsung berbeda saat mereka menginjakkan kakinya di kota Meksiko.
Tidak berselang lama mereka di samperin oleh seorang pria yang mengaku sebagai supir taksi, Elora yang mengetahui hanya mengikuti langkah pria itu selanjutnya. Tanpa mereka sadari jika seseorang mengawasi Elora dan yang lainnya yang telah pergi menaiki taksi.
"Hallo bos, Dia ada di sini!"ucap pria yang mengawasi Elora barusan.
"......"
"Baik bos!"Angguknya patuh.
Balik lagi ke posisi Elora yang berada dalam mobil, Elora sudah mengetahui gerak gerik pria yang ada di depan mereka yang ternyata bukan supir taksi melainkan penjahat yang akan merampok barang barang mereka.
Ciiiiiiittttt
Mobil pun berhenti di depan sebuah gang, Sontak membuat Gara dan Avin terkejut dengan pria itu yang malah membawa mereka ke tempat sepi.
"Turun!"perintah pria yang membawa mereka, mereka pun menurut saja lalu bergegas turun dari mobil yang seketika keluat lah beberapa orang yang membuat Gara Avin FIFI ketakutan.
"Serahkan barang kalian semua!"teriak mereka yang sudah siap menghajar Elora dan yang lainnya.
"Enak saja!"acuh Avin yang malah membuka kopernya yang langsung memperlihatkan uang yang sangat banyak.
Seketika mereka tersenyum tipis, dan langsung menyerang Gara dan Avin secara bertubi tubi. Elora pun tidak luput dari mereka Namun dengan cepat Elora melumpuhkan mereka yang berani berurusan dengan nya.
FIFI yang ketakutan hanya bisa bersembunyi di dalam mobil sambil melihat kejadian di depan matanya, dalam hitungan menit Elora berhasil membuat mereka terbaring tak berdaya.
"Dasar bot!"maki Avin yang menginjak masa depan orang.
"Aaaa!"
"Wuuuuu...."Gara meringis merasakan sakit saat masa depan pria itu di injak oleh Avin.
Setelah selesai mereka pun memutuskan untuk pergi dari sana, Namun di pertengahan jalan mereka memutuskan untuk membeli mobil terlebih dahulu karena tidak mungkin bagi mereka untuk mencari siti dengan berjalan kaki. Bisa bisa penyok itu kaki. Hehehe...
...ΩΩΩΩΩ...