NovelToon NovelToon
Kisah Kita

Kisah Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:386
Nilai: 5
Nama Author: RJ Moms

Apa yang kalian percaya tentang takdir? Bahwa sesuatu hal yang tidak akan pernah bisa kita hindari bukan? Takdir adalah hal yang mungkin saja tidak bisa diterima karena berbeda dengan apa yang kita harapkan. Tapi percayalah, rencana Allah itu jauh lebih indah meski kadang hati kita sangat sulit menerima nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RJ Moms, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panik

[kak, aku mau jajan sama Ade. Kakak lagi apa? Jangan lupa makan sama solat ya.]

[oke.]

Mendapatkan perhatian dan laporan kecil seperti itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Harlan. Rasanya aneh, mungkin karena dia tidak terbiasa diperhatikan sampai se detail itu oleh seseorang. Atau mungkin dulu saat Harlan dan Diah menjalin hubungan, komunikasi mereka hanya membahas hal yang penting.

[kak, nyebelin banget ih sama Gunawan. Dia masih aja suka gangguin. Gak ada malunya itu anak bilang sayang pas ada guru lewat. Panas banget muka aku. Pengen banget rasanya ngeluarin jurus biar dia ga banting ke tanah]

[kamu bilang gini gak takut saya marah?]

[justru lebih baik tau dari aku langsung iya kan. Daripada nanti orang lain yang cerita, bisa ada plus minusnya]

Harlan tersenyum membaca chat dari Amelia.

[kakak, aku suka lelah banget belakangan ini. Menghadapi try out rasanya kok ya deg deg serrrrr]

[banyak minum vitamin.]

[vitamin H susah didapat]

[vitamin apa itu?]

[Harlan. Kita jauhaaaan 😭😭]

[kan sering video call kalau mau tidur.]

[beda. Kangen ih pengen ketemu. Kapan libur?]

[nanti dikasih kabar lagi ya]

[oke. Kakak, aku ada guru. Nanti lagi ya malem chat nya. Habis isya, soalnya kalau habis magrib mama sama papa suka minta aku ngaji bareng dulu.]

[Sipp]

“Chat sama siapa sih, broh? Pacar baru? Senyum-senyum mulu dari tadi.” Tanya Izi, teman satu fakultas dan satu kamar dengannya.

“Mmm bingung gue jawabnya. Dibilang pacar tapi kita gak jadian, dibilang teman tapi udah kayak saling memiliki.”

“Ck Ck Ck. Mahasiswa pinter kayak lo, ternyata bego juga ya dalam urusan cinta. Itu namanya teman tapi mesra. Lo gak nembak dia?”

“Buat apa?”

“Mengikrarkan bahwa kalian itu punya hubungan lebih dari sekedar teman. Unta ikatan kuat di mana lo gak bisa pacaran sama cewek lain, pun dengan dia.”

“Harus ya?”

“Kalau enggak, nanti suatu saat ada yang berkhianat di antara kalian, maka salah satunya tidak bisa menuntut apa-apa. Kan memang tidak pernah terjalin hubungan apa-apa.”

“Gue cari timing yang pas deh nanti.”

“Laper gak? Makan yok.”

“ ke mana?”

“Biasalah, burjo omet.”

“Gas lah.”

Burjo omet adalah tempat makan di sekitar kampus yang menjadi favorit mahasiswa di sana. Selain enak, makanan nya pun sangat ramah di kantong para pelajar tersebut.

Saat mereka sedang menyantap makan siang mereka. Ada dua orang wanita yang datang menghampiri.

“Hai, Lan. Boleh gabung gak? Gak kebagian kursi nih.”

“Boleh, duduk aja.”

Santi dan Nuri pun ikut gabung di meja mereka karena kondisi wanrung memang sedang ramai.

Tidak lama setelah itu Rehan pun datang setelah mendapat undangan dari Harlan.

“Makan apa, lo?”

“Minum aja. Kenyang. Gue udah makan bakso tadi sama yasmin.”

“Lo mau serius sama dia. Han?” Tanya Harlan.

“Rencana nya entar pas wisuda gue mau kenalin dia ke orang tua.”

Harlan mengangguk sambil mengunyah makanannya. Dariah, nasi telor dadar murah meriah dengan toping sambal geprek dan lalapan.

“Selfi dong,” ajak Harlan. Mereka pun bersiap mengambil pose. Di saat yang bersamaan, ponsel Nuri yang duduk di dekat Harlan-terjatuh. Harlan reflek membantu Nuri mengambil ponselnya yang jatuh.

“Makasih, Lan.”

“Hmm.”

Mereka kembali mengobrol. Membicarakan masalah perkuliahan dan segala hal nya tentang kampus.

Setelah makan, mereka pergi ke Taman Kota hanya untuk sekedar minum kopi sambil ngobrol banyak hal. Hingga waktu tidak terasa sudah hampir magrib.

Sesampainya di kosan, waktu menunjukkan pukul 18.20. Harlan bahkan belum sempat solat magrib. Laki-laki itu buru-buru mandi, lalu bersiap menunggu azan isya yang sebentar lagi berkumandang.

“Lan, lo di dalem?” Tanya satria sambil mengetuk pintu kamar Harlan.

“Ada apa?” Tanya Harlan menjawab pertanyaan satria, seraya membuka pintu kamar kosan.

“Hp lo mati? Tadi sesil nanya, besok tugas Pak Pramono harus udah diserahin jam 10 pagi.”

“Oh, iya. Gue baru inget. Makasih ya.”

“Yo-i.”

Harlan buru-buru mengambil ponsel yang ada di dalam tas nya.

“Owalah, pantes aja sepi. Hp gue mokad. Sialan!”

Setelah beberapa menit kemudian, ponsel Harlan kembali menyala. Dia merasa terkejut saat banyak sekali notif wa yang masuk.

Wah, Go fublik lo?

Cieeee. Akhirnya

Katanya gak suka, kok dikokop juga.

Masih banyak chat yang Harlan tidak mengerti apa yang sebenarnya mereka bahas.

[broh, sorry. Tadi gue upload foto selfi kita. Cuma gestur lo sama nuri bikin salfok.]

Rehan mengirimkan sebuah gambar. Hasil foto selfi mereka saat makan siang.

Sialan!

[gue udah hapus kok. Takut temen kita salah faham.]

[emang udah salah faham, bangsaaad]

[sorry, brohh]

[hp gue mati, kaget pas nyala banyak banget wa masuk. Gue bingung, ternyata lo biang keroknya]

[Sorry serius]

“Tunggu sebentar, kalau Rehan mengupload foto tadi. Apa jangan-jangan …”

Harlan semakin panik saat telponnya tidak kunjung diangkat.

Satu kali, dua kali hingga belasan kali Harlan mencoba menelpon, Amelia mengabaikannya.

[angkat telpon nya, katanya habis isya kita mau video call]

Tidak ada balasan. Bahkan tidak dibaca sama sekali.

[Kamu salah faham, Mel. Ayo angkat telponnya. Kangen kan? Sama. Plisss angkat telpon nya ya]

Centang dua abu-abu.

Harlan nampak putus asa. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Kenapa lo? Kusut amat itu muka.” Tanya Izi yang baru saja datang.

Harlan tidak menjawab.

“Dasar bangke emang si Rehan.”

“Oh lo marah gara-gara status dia? Hahaha lagian lo lagi ngapain sih? Gue sih yakin lo gak beneran lagi cipok itu si nuri kan?”

“Gila aja lo! Lo kan tahu gue punya seseorang.”

“Ya makanya gue tanya lo lagi ngapain?”

“Gue bantuin dia mau ambil ponsel, dia juga sama mau ambil ponsel, kita deketan tapi gak sampe yang kayak di foto itu. Dia ke kanan gue ke kiri kok.”

“Hahahahaha. Apes memang tidak ada di kalender.”

“Mumet gue! Do-i marah karena lihat status si moonyeddd.”

“Loh? Memangnya mereka saling kenal?”

Harlan langsung tersadar jika dirinya hampir saja keceplosan.

“Tau lah anjrrrr. Kepala gue mau pecah. Pergi dulu lah.”

Harlan pergi keluar dari kamar kosan nya.

Sementara di tempat lain. Gadis kecil yang merasa lelah karena terus belajar hendak menghadapi ujian, tertidur pulas di atas meja belajarnya.

1
The first child
iya bang re, habis manis banget/Drool/
The first child
baca novel dapet bonus belajar agama/Smile/
Emak RJ: Hanya sikit. Aku juga masih belajar hehehe
total 1 replies
Scar
Tengkiuuu thor, bikin liburanku jadi lebih seru!
Emak RJ: Makasih ya udah mampir. Sehat selalu kakak 🫶🏻
total 1 replies
Yoko Littner
karya ini layak dijadikan film, semoga sukses terus thor ❤️
Emak RJ: Masya Allah terharu banget aku. Tanchuuuu ya kakak 🥹🫶🏻
total 1 replies
Mamah Mput(Bilanoure)
wah, ibunya gak suka apa gimana sebenernya? penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!