NovelToon NovelToon
Mari Kita Menikah! Tapi...

Mari Kita Menikah! Tapi...

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Bercocok tanam
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: CatVelvet

"Mulai sekarang, kau bekerja sebagai istriku," tegas Gyan Adriansyah kepada istrinya, Jasmine.

Nasib sial tengah menimpa sang gadis cantik yang terkenal sebagai bunga desa. Mulai dari beredarnya video syur yang menampilkan siluet mirip dirinya dengan calon tunangan. Terungkapnya perselingkuhan, hingga dijadikan tumbal untuk menanggung hutang ayahnya pada pria tua.

Namun, ditengah peliknya masalah yang terjadi. Takdir kembali mempertemukan dirinya dengan musuh bebuyutannya semasa kecil dengan menawarkan pernikahan kontrak. Jasmine tak punya pilihan yang lebih baik daripada harus menikahi pria tua.

Akan seperti apakah pernikahan mereka? Gyan yang ia kenal dulu telah berubah drastis. Ditambah lagi harus menghadapi ibu mertua yang sangat membencinya sejak lama.

Yuk simak keseruan ^⁠_⁠^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CatVelvet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa wajahku terlihat polos?

Di hotel, tepatnya diruang kerja.

Gyan memijat pelipisnya yang tidak gatal. Banyak hal yang membuatnya kepikiran hingga membuat kepalanya penat. Tak lama kemudian Fero masuk.

Ceklek!

"Pak, ada kabar dari Mona."

Gyan mengangkat satu alisnya. "Mona? Siapa dia?"

Fero membenahi kacamatanya sambil melangkah memberi berkas di atas meja Gyan.

"Dia adalah wanita yang pernah anda tugaskan untuk memata-matai kepala desa itu. Ini adalah laporan yang dia berikan. Ternyata pria itu terlibat korupsi, pencucian uang, judi online, bahkan dia juga menyalurkan para gadis-gadis muda di kampungnya untuk dijual ke luar negri dengan menipu mereka akan mendapatkan pekerjaan yang layak dengan upah besar."

Gyan mengernyitkan kedua sudut alisnya dengan tajam. Membaca setiap laporan dengan serius. "Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Bagaimana reaksi keluarga-keluarga korban?"

"Gadis yang di jual rata-rata memiliki background keluarga yang tidak mampu. Sehingga mereka tak berani melawan kades yang berkuasa didesa itu. Mereka hanya bisa pasrah menerima. Sedangkan kades itu lepas dari tanggungjawab saat keluarga korban menanyakan keadaan putrinya. Yang lebih parahnya lagi, Kades itu juga bersekongkol dengan mafia tanah untuk merebut tanah milik mereka."

Gyan mengeraskan rahangnya. "Dasar bajingan gila!"

"Berapa orang korbannya?"

"13 orang, dan saya sudah menyimpan kesaksian dari masing-masing keluarga korban," Fero memberikan flashdisk yang ia simpan dalam kantong jasnya.

Fero kembali melanjutkan, "saya mendapat kabar dari Mona, kalau... dia ingin berhenti melanjutkan penyelidikannya."

Gyan menatap tajam, "kenapa??"

"Seseorang sudah mulai mencurigainya, dan itu akan membahayakan nyawanya."

Gyan menyandarkan punggungnya pada kursi dan melipat kedua tangannya didada sambil memikirkan langkah ke depannya.

"Kalau begitu, segera jemput dia. Bayar beberapa orang untuk mengawalnya. Jangan biarkan dia pergi sendirian, itu akan sangat berbahaya. Sembunyikan dia ke tempat yang aman bersama putrinya. Sebagai imbalan, aku akan menepati janjiku padanya."

"Baik, pak."

"Laksanakan sekarang. Hubungi pengacara dan laporkan pada pihak kepolisian."

"Baik, pak."

"Setelah ini berikan padaku laporan pembangunan hotel."

"Baik."

"Oh ya, Fer. Pesankan aku barang dan datangkan hari ini juga."

"Baik pak, barang apa?"

"CCTV mini, aku membutuhkan itu."

"Apa?? Ah... saya jadi curiga, apakah anda akan memata-matai istri anda?" tanya Fero bergurau.

"Benar!"

Jawaban itu justru mengejutkan bagi Fero. "U-untuk apa anda memata-matai istri anda? Aku baru tau kalau anda memiliki sisi lain yang..."

"Fero, jangan berpikir yang aneh-aneh!" potong Gyan. "Istriku ditindas oleh orang yang tidak tau diri. Aku ingin melihat bagaimana mereka melakukannya di belakangku."

Fero bernapas lega. "Hampir saja aku berfikir yang tidak-tidak. Anda membutuhkan berapa?"

"Kau tau betul rumahku, terserah kau saja."

"Baiklah. Apa ada lagi yang anda butuhkan?"

Gyan menggigit pulpennya. Tak lama Miranda datang mengetuk pintu. Gyan mempersilahkannya masuk.

Wanita itu, membawa berkas laporan permasalahan yang terjadi di hotel.

"Tepat sekali kalian berdua ada disini."

Miranda menoleh penuh tatapan tanya pada Fero sambil mendongakkan dagunya. Fero mengangkat kedua bahunya seolah menjawab tak tahu.

"Apa yang ingin anda tanyakan, pak?" tanya Miranda.

Gyan mencondongkan tubuhnya hingga dadanya menyentuh tepi meja. "Apakah wajahku terlihat polos?" tanyanya dengan pertanyaan konyol mengingat kriteria laki-laki yang disukai Jasmine.

Pertanyaan itu justru membuat Fero dan Miranda terbengong-bengong. Bahkan mereka sempat tak bisa berkata-kata. Pertanyaan yang diluar ekspektasi. Mereka pikir mungkin seputar pekerjaan.

Bosnya yang terkenal cuek dan tegas. Ternyata bisa bertanya seperti ini. Mereka sudah menduga. Ini pasti ada kaitannya dengan istrinya. Fero dan Miranda menahan tawa.

"Bagaimana?" tanya Gyan penasaran dengan wajah serius. "Kenapa kalian kelihatannya ingin menertawakan ku?"

Miranda berusaha menjawabnya dengan serius meski ingin tertawa. "Apa anda membutuhkan penilaian jujur dari kami?"

"Ya tentu saja, kenapa harus berbohong?"

Miranda menarik napas dalam-dalam sebelum mengatakan yang sejujurnya. "Anda malah tidak terlihat polos sama sekali. Meski memiliki wajah tampan, tapi anda justru terlihat dingin dan menyeramkan dengan tatapan tajam seperti elang. Apalagi kalau marah... anda berkali-kali lipat lebih menyeramkan."

Mendengar penjelasan jujur dari bawahannya, Gyan tertawa pelan sambil menepuk jidatnya. "Haha... begitu ya?"

Miranda melanjutkan kembali. "Jika anda ingin mengubah image anda, mungkin alangkah baiknya perbanyak tersenyum."

"Tidak, aku tidak mau. Aku hanya ingin membagi senyumku untuk istriku. Baiklah, Fero, kau boleh pergi."

"Baik pak, saya permisi."

Miranda melangkah maju memberikan laporan yang ingin ia sampaikan. "Ini pak, ada beberapa kerusakan yang perlu diperbaiki di hotel ini."

Gyan menatap berkas serta lembar foto yang diberikan. "Hotel ini memang usianya sudah tua. Tapi kerusakannya tak begitu banyak. Hanya butuh sedikit perbaikan. Karena hotel ini dibangun dengan bahan berkualitas, bahkan propertinya pun bukan barang murahan. Sehingga awet sampai bertahun-tahun. Baiklah, panggil seseorang untuk memperbaiki."

"Baik, pak."

...****************...

Di rumah.

Bu Naura serta kakeknya datang ke rumah untuk menemui Jasmine. Mereka bahkan sampai membawakan berbagai macam makanan untuknya.

"Jasmine tangan kamu kenapa nak?" tanya Bu Naura terkejut melihat tangan putrinya diperban.

"Ya ampun! Cucuku, ada apa?"

Jasmine segera mengajak mereka untuk langsung masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

"Aku ke siram air panas. Ini salahku sendiri kok yang kurang hati-hati."

Bu Naura, "lain kali lebih berhati-hati ya nak. Apa Gyan tau kau terluka?"

"Tentu saja, dia juga yang membawaku ke rumah sakit," ucap Jasmine tersenyum.

"Kakek sangat mengkhawatirkan mu dan merindukanmu. Bagaimana kehidupan mu setelah menikah? Apakah tidak ada masalah? Apa keluarganya memperlakukan mu dengan baik?" tanya kakek sambil mengernyitkan dahinya yang keriput menatap penuh khawatir.

"Tenang lah kek, mereka memperlakukan ku dengan baik. Jangan khawatirkan aku."

"Benarkah?" tanya Bu Naura tak yakin.

Jasmine tersenyum menutupi apa yang tengah ia rasakan saat diperlakukan oleh mertua serta pembantu di rumah ini.

"Benar buk, ibuk nggak perlu khawatir. Aku baik-baik saja kok. Mereka semua memperlakukan ku dengan baik," Jasmine kemudian mengalihkan pembicaraan. "Apa yang kalian bawa sampai sebanyak ini?"

Kakek menyodorkan kotak makanan berisi seafood saus padang, ceker pedas, tomat cherry kesukaan jasmine dan beberapa macam buah lainnya. Semua yang dibawa adalah hal yang disukai gadis itu.

Jasmine terharu hingga matanya berkaca-kaca. "Ya ampun, makanan sebanyak ini kalian bawa hanya untukku? Apakah tidak berat? Aku yakin kalian pasti kesulitan membawanya."

Bu Naura tersenyum membelai kepala putrinya. "Ibuk dan kakek nggak merasa kesulitan. Kami senang bisa membawakan apa yang kamu suka. Apa kamu senang?"

Jasmine mengangguk, "aku senang bisa bertemu kalian kembali, sebenarnya tak perlu repot-repot membawakan semua ini."

Kakek terkekeh pelan. "Hahaha... Sudah lah Jasmine, kami membawanya dengan senang hati kok."

Bu Naura memberikan sebuah kotak perhiasan untuk Jasmine, "ibuk mau memberikan ini untukmu."

Jasmine membukanya. Terlihat kalung cantik dengan bandul sederhana berbentuk bintang dengan berlian kecil ditengahnya.

"Ini..."

Bu Naura memotong pembicaraan. "Ini satu-satunya yang ibuk punya. Ibuk mau kamu yang memiliki."

Jasmine mengembalikan kalung itu tapi. Bu Naura bersikeras menolak.

"Buk... ini pasti barang berharga buat ibuk. Aku sudah punya kalung sendiri kok dari suamiku."

"Jasmine, ibuk ngasih ini karena memang dari dulu ibuk sudah niat pengen menghadiahkan kamu sesuatu. Simpan ini baik-baik."

Bu Naura terus memaksa hingga akhirnya terpaksa menerima kalung pemberian itu. Mereka pun mulai berbincang-bincang membahas berbagai hal ringan, bersenda gurau dan menikmati makanan bersama-sama.

Molly yang sekilas menatap mereka saat sedang bersih-bersih pun, mencibirkan bibirnya sambil bergumam. "Dasar keluarga kampungan! Udik! Seharusnya mereka nggak pantes ada disini. Menjijikkan seperti kotoran," Molly kemudian melanjutkan kegiatan rutinitasnya.

...****************...

1
Valen Angelina
Jasmine lama2 bisa tewas klo tinggal sama pembantu gak tau diri dan mertua kejam bgini
Yuni Ngsih
Thooooor klw lg asyik dipotong ku suka ngenes Thor ....soalnya ceritranya lg hot ....lanjut Thor ku ingin trsannya Jasmine yg nikah sm Gyan ....semangat
ARM: Waw makasi banget ❤️ apa ceritanya seru? masih banyak kekurangannya soalnya , kadang nggak PD ☺️
total 1 replies
sjulerjn29
gyan pesonanya luar biasa ya..🤭
ARM: Berkhayal emang bisa nyiptain pesona yg luar biasa 🤭
total 1 replies
Roxanne MA
yuk bantu ramein karya ku jugaa💖
Roxanne MA
akhirnya up jugaa
ARM
oke kak siyap 👍🏻
ARM
Terima kasih banyak kak🙏🏻 btw aku masih pemula, banyak kesalahan yg perlu ku koreksi 🙏🏻☺️
Roxanne MA
lanjut thor
Roxanne MA
baru awalan bab sudah sebagus inii
riniasyifa
Semangat terus berkarya kak
ARM
Semangat ^⁠_⁠^
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!