Sandrina nekad tidur dengan pria yang dijodohkan dengan kakaknya, Bastian Helford. Lantaran kakaknya telah tidur dengan tunangannya.
Semua miliknya direnggut, dan Sandrina berjuang untuk mendapatkan kembali yang menjadi miliknya
"Dia satu-satunya milikku yang kurebut kembali"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Janji pernikahan
Wajah tersenyumnya Bastian membuat Sandrina mengeluarkan keringat dingin. Pria itu bahkan tanpa repot-repot berpura-pura kenal dengannya. Bahkan dengan begitu percaya dirinya menyapanya. Bagaimana bisa Bastian melakukan itu semua?
Sandrina mulai memiliki firasat buruk tentang rencana liciknya menggunakan Bastian untuk membalas dendam pada kakak tirinya sebenarnya telah gagal sejak awal. Bukan Bastian yang berada dalam rencana Sandrina, melainkan Sandrina yang ikut dalam permainan pria itu. Bahkan jika lawannya buruk, jelas ini lebih buruk lagi
"Apa mereka pernah bertemu?" bisik ayah Sandrina bertanya pada Meisha disampingnya. Sedang Meisha yang sama bingungnya dengan sang suami menggeleng,
"Aku tidak tahu," cicitnya pelan. Dan tak berselang lama dalam kebingungan ketika suara Bastian kembali terdengar
"Sudah lama tidak bertemu nyonya Meisha, dan lama tidak jumpa, Odette." lanjut Bastian seakan mematahkan argumen sebelumnya yang menyangka dirinya menyapa Sandrina. Sungguh pria itu suka mempermainkan keadaan
"Ah, ya..." jawab Odette hampir tidak terdengar. Tangan wanita itu gemetar dengan kemungkinan yang akan terjadi saat tadi Bastian menyapa Sandrina. Odette jelas tidak ingin kalah dari Sandrina apapun yang terjadi
Diam-diam Sandrina bernafas lega dengan tindakan Bastian dan juga merasa sangat senang melihat Odette yang gemetar karena kesal. Bastian berpura-pura mengenal Sandrina lebih dulu, dan itu sudah membuat Odette sangat khawatir
"Bagaimana kalau kita makan dulu? Makanan disini terkenal sangat enak." Henry Helford, ayahnya Bastian mengeluarkan kalimat ajakan sebagai penengah untuk suasana yang mulai canggung. Dan penyebabnya hanyalah satu orang, yaitu Bastian dengan mulut kacaunya
"Hahaha, ide bagus. Baiklah!" sahut Gery Geisler, ayahnya Sandrina dengan tawa untuk sedikit mencairkan suasana yang mendadak kaku
Semuanya mulai duduk di kursi masing-masing yang tersedia, dan suatu kesialan bagi Sandrina yang harus duduk tepat berhadapan dengan Bastian, sedang Odette sudah mulai bermanjaan pada ibunya Bastian. Menghembuskan nafasnya pelan, Sandrina mulai meraih sumpit yang telah disediakan di depannya. Melihat makanan jepang didepannya membuat Sandrina mulai kelaparan, sungguh sangat jarang, bahkan hampir tidak pernah dirinya memakan makanan khas seperti ini selama puluhan tahun terakhir
Alih-alih memikirkan makanan itu, Sandrina juga memiliki kekhawatiran tentang apa yang harus dilakukannya di hadapan Bastian
"Pertama-tama, jangan terlalu dipikirkan dan fokus saja pada makanannya," peringat Sandrina pada dirinya sendiri dan mulai memakan makanannya. Sandrina bahkan sangat enggan untuk melihat kearah Bastian walau mereka duduk berhadap-hadapan.
Namun, tiba-tiba Sandrina terhenti dari makanan yang sedang disuapnya. Gadis itu merasakan sesuatu menyentuh kakinya di bawah meja. Seketika Sandrina mendongak, dan melihat pada Bastian yang sedang makan dengan tenang
"Kakinya Bastian, apa dia tidak sengaja menyentuhnya?" tanya batin Sandrina yang menyadari pada apa yang tadinya menyentuh kakinya. Dia masih berpikir positif tentang pria itu, sesaat sebelum kaki si pria semakin kurang ajar naik membelai kakinya
"Lagi, dia melakukannya lagi! Sudah jelas ini pasti di sengaja," lanjut batin Sandrina sembari menundukkan kepalanya. Dia menjadi bingung tentang apa yang sedang coba dilakukan pria itu.
"Mari kita bicarakan tentang pernikahan anak-anak kita. Sudah ada artikel yang terbit tentang hal itu di berita harian," Ayahnya Bastian mulai membuka pembahasan
"Bukankah presdir Helford yang melakukannya?" sahut ayahnya Sandrina dengan tawa kecil. Sungguh Sandrina muak dengan wajah munafik sang ayah. Padahal jelas orang yang membuat artikel itu dan menyebarkannya adalah ayahnya.
"Saya juga berpikir kalau pak Gery yang melakukannya," ayahnya Bastian kembali membalas dengan santai
"Itu tidak penting, yang terpenting adalah pernikahan ini merupakan keinginan lama dari kedua keluarga," timpal ayahnya Sandrina kembali seakan- akan dia begitulah bijak, padahal nyatanya dialah iblis nyata dalam memanipulasi hidupnya Sandrina
"Haha, benar. Dikarenakan dalam silsilah keluarga istriku hanya di karuniai dua anak perempuan, janji pernikahan ini akhirnya bisa dilakukan di keturunan cucunya," jelas Ayahnya Bastian kembali. Odette yang mendengar itu tersenyum senang penuh kebanggaan.
Sedikit pelurusan, janji pernikahan kedua keluarga ini tidak ada sangkut pautnya dengan pihak ayah, namun yang menjadi ikatannya adalah dari pihak ibu. Kakek Bastian dari pihak ibunya hanya memiliki dua anak perempuan, yaitu ibu dan bibinya sedang dari pihak AG Enterprice, juga hanya memiliki satu putri tunggal yang diberi nama Angela Harper. Dan janji pernikahan antara dua keluarga itu akhirnya hanya bisa terwujud di keturunan cucunya yang kebetulan mereka adalah Bastian dan Odette Geisler
Jadi, Janji pernikahan ini sebenarnya mutlak milik Sandrina seorang tanpa ada urusan apapun dengan keluarga busuk ayahnya. Karena yang terikat janji itu adalah ibunya Sandrina, Angela harper bukan ayah jahatnya
Dan, kini semua itu milik Odette hanya karena semua itu dirampasnya dari Sandrina. Identitas, harta, dan bahkan janji pernikahannya pun dirampas oleh Odette.
"Pernikahan itu, saya ingin menikah dengan Sandrina Geisler," dengan wajah santai dan tenangnya Bastian berkata demikian. Semua yang ada disana tersentak kaget dengan penuturan pria itu
"Apa!" seru ayahnya Sandrina yang cukup terkejut
"Bukan Odette?" ibunya Bastian sekali lagi memastikan kalau pendengarannya tidak salah menangkap apa yang diucapkan oleh putranya. Karena jelas, Imelda Barrier, ibunya Bastian hanya menginginkan Odette sebagai menantunya, karena Odette adalah anak dari sahabatnya, Angela yang telah begitu lama terikat setelah janji yang terucap antara dua keluarga besar mereka. Dikarenakan mereka berdua perempuan, jadi janji pernikahan itu hanya bisa terlaksana pada putra dan putri mereka
"Iya, dengan Sandrina Geisler" jawab Bastian dengan begitu yakin dan mantap, seakan dia memang sudah menargetkan Sandrina sebagai jodohnya
Sandrina yang mendengar jawaban yakin Bastian semakin tercekat dengan keadaan. Dia bingung dan terkejut, hingga bertanya-tanya dalam pikirannya
"Bastian, sebenarnya apa yang sedang kau lakukan?"
"Apa artinya itu? Bastian, ini adalah pernikahan penting yang sudah dijanjikan sejak zaman kakek-nenek," Ibunya Bastian kembali angkat suara menjelaskan pada sang putra
"Benar, Sandrin tidak ada hubungannya dengan perjanjian ini! Karena dia hanyalah anak adopsi," Meisha ikut bersuara tidak terima seakan-akan dia melindungi hak Odette, padahal nyatanya dia jelas tidak ingin Sandrina mendapatkan hal yang lebih dari putrinya, walaupun itu adalah haknya Sandrina sendiri, bukan hasil merampas seperti yang mereka lakukan pada gadis malang itu.
Kedua orang tuanya Bastian menatap pada sang putra, berharap Bastian mengubah keputusannya apalagi setelah Meisha dengan lantangnya membeberkan kebenaran asal-usul Sandrina yang faktanya adalah kebohongan yang tidak diketahui orang lain
"Tidak, saya tahu bahwa Sandrina diadopsi setelah nyonya Angela dan tuan Gery berdiskusi, saat Nyonya Angela masih hidup. Kalau begitu, bukankah Odette dan Sandrina keduanya adalah anak tuan Gery dan putri dari mendiang Nyonya Angela?" tutur Bastian menjelaskannya dengan begitu tenang seakan pria itu tidak memiliki masalah apapun ketika menjelaskan dan memutuskan sesuatu yang besar seperti janji pernikahan ini.
.
.
.
untung ada si basbas yg masih peduli sama sandrina
kamu terima aja pernikahan sama basbas pasti kamu akan jauh lebih baik nanti
dan buat hancur keluarga setan itu
tdk sabar pen lihat kehancuran si tua bangka dan kluarga setan@
good bg babas👍