NovelToon NovelToon
Izinkan Mama Kembali

Izinkan Mama Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Anak Genius / Konflik etika / Selingkuh / Identitas Tersembunyi
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: FR Nursy

Tidak pernah menyangka pernikahan ketiga Naya Aurelia (32th) mendapatkan ujian yang penuh dramatis.

Ia dihadapkan dengan pilihan yang sulit antara memilih suami atau anak kandungnya.

Berawal dari suaminya Juan Bagaskara (27th) yang tidak mau menerima Shaka sebagai anak sambungnya sehingga Naya dengan terpaksa harus berpisah dengan putri kesayangannya. Ia menitipkan Shaka pada bi Irah asisten rumah tangganya yang diberhentikan dari rumah tersebut.

Bertahun-tahun Naya tersiksa batinnya karena ulah suami yang usianya lebih muda darinya. Apalagi suaminya pun memiliki pekerjaan di luar dugaannya yang membuatnya sangat terpukul. Pekerjaan apa kira-kira?

Disisi lain ia sangat ingin kembali hidup bersama anaknya. "Nak, izinkan mama kembali meraih cintamu..." ucap Naya lirih.

Akankah kebahagiaan berpihak pada hidup Naya selanjutnya?

Ikuti kisahnya!💕

Follow author ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FR Nursy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 Empati Shaka

Arman menarik nafas berat, ia membalikkan badannya mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Shaka yang berlindung dibelakang tubuhnya.

Shaka menunduk takut karena mendapat tatapan tajam dari istrinya.

"Jangan takut. Itu istri Bapak. Maaf ya, sebenarnya istri Bapak itu orangnya sangat baik. Istri Bapak hanya kaget melihat Shaka ada di sini dengan tiba-tiba. Jadi gitu deh," ujar Arman menenangkan Shaka, seraya mengusap punggungnya dengan lembut.

"Engga apa-apa Pak. Shaka sudah biasa digituin kok."

Arman dan Rumina saling pandang. Lalu menatap Shaka secara bersamaan.

"Maksudnya Shaka sering kena marah?" tanya Rumina penasaran.

Shaka menatap Rumina dengan sendu. Ia teringat dengan orang-orang yang berada di rumah papinya, Juan.

"Iya Bu. Orang yang baru Shaka kenal marah-marah engga jelas ke Shaka," ujarnya benar adanya.

Ucapan Shaka membuat wajah Rumina memerah karena ia merasa sudah memperlakukan Shaka tidak baik. Ia merasa tersentuh dengan ucapan Shaka.

Arman menggenggam telapak tangan istrinya, seolah memberikan kekuatan agar istrinya bisa bersikap lebih tenang.

"Bu, boleh Shaka makan sekarang?" tanya Shaka dengan wajah memelas.

"Oooh i..iya boleh," Rumina gugup, ternyata jawaban Shaka membuat dirinya merasa kasihan.

Rumina duduk tepat di hadapan Shaka yang sedang makan dengan lahap. Ia senang ternyata anak yang ada di hadapannya suka dengan masakannya. Awalnya ia merasa kalau anak orang kaya pasti tidak akan menyukai masakan sederhana yang kampungan. Ternyata dugaannya salah.

"Bu setelah ini, bisa antar Shaka ke mall? Jangan khawatir nanti Shaka yang bayarin belanjanya."

Rumina mengerutkan keningnya. Ia heran mengapa tiba-tiba anak di hadapannya mengajaknya pergi ke mall.

"Memangnya kamu punya uang?" tanyanya sanksi.

Rumina menatap Shaka dengan serius. Shaka masih melahap makanannya dengan pelan.

"Ada walaupun sedikit."

"Memangnya Shaka minta diantar ke mall mau beli apa?" tanya Arman pelan.

"Bapak engga usah tahu. Ini urusan cewek. Tulis saja kebutuhan dapur yang hendak dibeli. Nanti Shaka yang kasih uangnya."

Rumina dan Arman melongo dibuatnya. Tidak menyangka anak kecil yang ada di hadapannya itu memiliki empati pada keluarganya.

Shaka mengakhiri suapannya, lalu meneguk air dari kendi yang tersedia di meja.

"Bapak dan Ibu jangan merasa tersinggung ya. Shaka bilang begitu karena Shaka sayang kalian. Kalian sudah menolong Shaka. Walaupun kita baru kenal, tapi kalian sangat baik pada Shaka. Mau menampung Shaka di sini, ngasih Shaka makan walaupun makan nasi sama tempe goreng juga tumis kangkung, nikmatnya tiada tara. Nikmat yang tidak boleh didustakan. Alhamdulillah aku bertemu dengan orang baik seperti kalian," pungkasnya.

Rumina bergeming, ia yang selalu merasa bosan dengan menu tersebut dan selalu mengeluh dengan makanan yang sudah tersedia di meja makan, sementara seorang anak kecil terlihat begitu menikmatinya. Ia merasa tertampar dengan tingkah Shaka pagi ini. Ia akui bahwa selama ini ia memang kurang bersyukur.

"Maafkan Ibu ya!" Rumina mengusap jemari tangan Shaka.

"Lho buat apa minta maaf Bu? Kan lebaran sudah lewat,"

Rumina tersenyum, ia merasa terhibur dengan kehadiran Shaka di rumahnya. Ia membingkai wajah yang terlihat menggemaskan itu.

"Meminta maaf itu tidak harus menunggu lebaran datang. Saat kita merasa bersalah harus langsung minta maaf,"

"Iya Ibu, Shaka maafin,"

"Terima kasih anak baik,"

Rumina memeluk Shaka dengan perasaan sayang. Rasa kangennya pada anak dan cucu kesayangannya bisa tersalurkan dengan memeluk seorang anak yang baru ia kenal.

Shaka merasakan ketulusan seorang Ibu yang sudah lama tidak ia rasakan selama ini. Ia berharap Rumina tidak langsung melepas pelukan itu.

"Sekarang Shaka mandi, sebelum ke mall bantuin Ibu keliling jualan dulu ya!" bisik Rumina seolah mendapatkan kekuatan baru, seraya melepaskan pelukannya.

xxxx

xxxx

Siangnya Shaka dan Rumina bersiap pergi ke mall untuk berbelanja kebutuhan dapurnya.

"Bu Rumi, ini ada sedikit uang buat belanja kebutuhan dapur sampai 1 bulan. Sayang banget ada kulkas dianggurin karena ga ada isinya. Nanti diisi penuh ya Bu!"

Rumina menatap uang yang masih dipegang Shaka. Shaka meraih tangan Rumina kemudian memaksanya untuk menerima uang tersebut. Dengan bimbang ia pun menerimanya juga. Ia berpikir tentang asal-usul uang tersebut.

"Jangan khawatir uang ini halal kok. Ini uang pemberian papa sebelum Shaka pindah ke Surabaya."

"Kalau begitu jangan diberikan pada Ibu, Shaka."

"Lho ini kan sudah jadi uangnya Shaka. Jadi Shaka bebas untuk gunakan apa saja, termasuk diberikan pada Ibu sebagai ucapan terima kasih,"

"Ibu sama Bapak ikhlas kok bantuin Shaka..."

"Ga papa Bu. Anggap saja uang ini rezeki tak terduga. Maaf ya Shaka hanya bisa kasih segitu. Sisa uang yang ada di Shaka tinggal buat ongkos ke Jakarta."

Rumina menatap bingung anak kecil yang masih berumur 8 tahun itu. Uang 1 juta yang diberikan Shaka bukanlah jumlah yang sedikit.

"Ya Allah Shaka ini terlalu besar buat Ibu. Ini Ibu kembalikan sebagian..."

Rumina mengambil uang tersebut sebagiannya saja. Disesuaikan dengan kebutuhan saat itu.

"Shaka tidak bisa menerimanya Bu. Karena uang itu sudah jadi milik Ibu. Silakan Ibu gunakan buat modal usaha juga boleh yang penting berkah."

"Ya Allah Shaka, mulia sekali hatimu. Maafkan Ibu ya sudah bersikap kasar pada Shaka,"

Shaka hanya tersenyum. Ia merasa ada kenyamanan di rumah yang sederhana itu.

"Yuk kita pergi!" ajak Shaka.

Shaka sudah bersiap dengan menggendong tas ranselnya. Sementara Rumina membawa tas usangnya.

"Shaka kita ke pasar aja yuk! Kalau ke mall, barang-barang serba mahal."

"Ga papa Bu. Ke mall aja sekalian Shaka mau ada yang dibeli. Terus kita makan di sana. Biasanya makanannya enak-enak. Shaka kangen kebersamaan Shaka bersama papa," ujar Shaka matanya menerawang mengingat papanya.

Rumina jadi penasaran dengan papanya Shaka. Perlahan ia tanya profil papanya yang menjadi panutan disetiap langkahnya.

xxxx

xxxx

Rumina memberi pengertian lagi pada Shaka agar membeli kebutuhan dapur di pasar induk saja. Agar lebih hemat. Ia tidak ingin menghamburkan uang pemberian Shaka dengan membelanjakannya di mall. Bagi Rumina, hidup itu tidak hanya hari ini. Ada kehidupan esok, lusa dan seterusnya.

"Terserah Ibu saja. Yang penting di rumah Ibu sama Bapak bisa makan enak."

Rumina tersenyum. Ternyata ucapan suaminya memang benar. Allah akan memberikan jalan rezeki dengan cara-Nya. Siapa pun orang yang bertamu di rumah kita, harus disambut dengan baik dan diterima dengan rasa syukur sebagai wujud silaturahmi.

Pulangnya mereka mampir di sebuah rumah makan minang. Setelah mengisi perutnya, mereka pun beranjak untuk pulang.

Saat sedang menunggu angkot di halte, samar terdengar suara teriak meminta tolong.

"Tolong copet!"

Shaka melihat dari kejauhan ada seorang copet membawa sebuah tas sedang berlari ke arahnya. Dia dengan cepat mengambil sebungkus kelereng yang pernah ia beli beberapa hari yang lalu di sekolahnya. Ia langsung menumpahkan kelereng tersebut di jalan sehingga...

Bruuuk!

Seorang copet jatuh karena terpeleset setelah menginjak kelereng tersebut. Tas yang ia bawa terpelanting ke udara.

Dengan cekatan Shaka menangkap tas tersebut.

"Hei bocil berikan tas itu padaku, ayo cepat. Itu milikku!" aku si pencopet yang berusaha untuk mengambilnya dari tangan Shaka namun selalu gagal karena kakinya selalu menginjak kelereng.

"Bocil sialan!"

"Hei Bang masih berani mau mengambil tas ini? Sini kalau berani!" tantang Shaka melipat kedua tangannya.

Rumina yang melihatnya sudah ketar-ketir. Bagaimana tidak, tubuh mungil Shaka sedang berhadapan dengan seorang preman yang bertubuh kekar.

"Shaka sudah Nak, jangan menantang laki-laki itu, bahaya!" cegah Rumina was-was.

"Tenang saja Bu. Shaka berani!"

Rumina menatap cemas Shaka yang menantang preman bertubuh kekar tersebut. Ia berteriak meminta tolong agar preman tersebut tidak menyerang Shaka.

"Tolong jangan hiraukan anak kecil ini. Sebaiknya kamu pergi, sebelum satpam menangkapmu!" ujar Rumina memberanikan diri untuk bernego dengan preman tersebut.

Namun ucapan Rumina tidak ia hiraukan. Ia terus melangkah ke depan sambil memilih jalan agar tidak menginjak kelereng lagi. Matanya sangar seolah akan menerkam mangsanya.

1
Anonymous
kakeknya kah?
🍒⃞⃟🦅🥑⃟uuuaaa🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
upppp
🍒⃞⃟🦅🥑⃟uuuaaa🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
jgn blng udh pndh rmh ke rmh mama ny lgi
Wanita Aries
Shaka ktmu siapa yaa
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Rumahnya Dikara udah dijual 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
msh membekas ya Shaka 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
dasar Bocil🤣🤣🤣
Kadek Bella
lanjut thoor
Wanita Aries
Ktmu jg ma tu bocil ya ar
🍒⃞⃟🦅🥑⃟uuuaaa🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
eng ing eng, bnr kah ktmu/Facepalm/
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
akhirnya ketemu 🤗
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
tayangan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Itu anak yg sama 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Apa ini Arya 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Masa dari dokter jadi jualan nasi goreng 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Abang nya juga sama aja 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Wah dasar Amara 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
bener Shaka,kasihan bi Irah 😔
🍒⃞⃟🦅🥑⃟uuuaaa🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
msa iy dikara dri dokter ke tukng nasi gorenggg sihh/Slight/

eh tpi sy jga jualan mie ayam grobakan dahh/Grin//Facepalm//Joyful//Curse//Curse//Curse/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟uuuaaa🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️: nipuuu iy/Smug/
Ñůŕšý: banyak lho konglomeret jualan di pinggir jalan. Pembelinya orang biasa, merasa kasihan dagangannya belum abis terus diborong eeeh ga tahunya pedagangnya punya mobil mewah.... 🤣
total 2 replies
Wanita Aries
Lah dikara lg nyamar cari jodoh kyknya
Ñůŕšý: bisa jadi itu kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!