NovelToon NovelToon
Darah Rubah, Nafsu Naga

Darah Rubah, Nafsu Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Spiritual
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: S. N. Aida

Di negeri fantasi Qingya, seorang gadis bernama Lian Yue tiba-tiba membangkitkan Spirit Rubah Perak sebelum usianya genap 18 tahun—sesuatu yang mustahil dan sangat berbahaya. Kejadian itu membuat seluruh sekte mengincarnya karena dianggap membawa warisan kuno.

Saat ia kabur, Lian Yue diselamatkan oleh pewaris Sekte Naga Hitam, Shen Ryuko, lelaki dingin dan kuat. Namun ketika tubuh mereka bersentuhan, Qi mereka saling menyatu—tanda bahwa mereka adalah pasangan ritual yang hanya bisa diaktifkan lewat hubungan intim.

Sejak itu, keduanya terikat dalam hubungan berbahaya, penuh gairah, dan diburu para sekte yang ingin merebut kekuatan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. N. Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 — Ikatan Qi yang Tak Terduga

Keheningan di Paviliun Utara Sekte Naga Hitam adalah keheningan yang menyesakkan, dipenuhi oleh panasnya Qi Yang dan desahan pelan dari Qi Yin yang gelisah.

​Shen Ryuko, pewaris yang selalu mengandalkan logika dan kontrol besi, berdiri di samping ranjang Lian Yue, tangannya terlipat di dada. Ia telah memaksakan dirinya untuk mundur, menjauhkan sentuhannya setelah sesi keintiman spiritual yang tidak disengaja tadi.

​Ia menatap tanda di punggung tangannya. Tanda naga dan rubah itu kini tampak permanen, seperti tato samar yang memancarkan cahaya redup di kegelapan kamar.

​“Tidak ada takdir yang bisa memaksaku,” gumam Ryuko dingin. Ia adalah Naga Hitam. Ia menolak semua bentuk belenggu, termasuk takdir.

​Ia meraih wadah porselen kecil, mengeluarkan pil pemulihan Qi tingkat tertinggi yang hanya diberikan pada murid-murid inti sekte. Ia berlutut di samping Lian Yue, memaksa pil itu masuk ke mulut gadis itu, kemudian menyalurkan setetes Qi Naga murni lagi melalui pergelangan tangan Lian Yue.

​Ini adalah protokol. Perawatan medis. Logika. Ini adalah cara Naga Hitam menangani masalah spiritual.

​Lian Yue terdiam sejenak. Ryuko merasa lega. Pil dan Qi Naganya pasti akan menstabilkan ketidakseimbangan Rubah Ekor Perak. Ia mundur selangkah, menjaga jarak minimal lima kaki, yakin bahwa pengendalian diri dan kekuatannya sudah cukup untuk mengatasinya.

​Namun, ia salah. Sangat salah.

​Hanya dalam hitungan tiga tarikan napas setelah Ryuko melepaskan kontak, tubuh Lian Yue mulai bereaksi dengan kejanggalan yang mengerikan.

​Pertama, demam Qi itu kembali. Bukan hanya demam, tapi sensasi membakar yang datang dari dalam. Wajah pucat Lian Yue langsung memerah pekat, dan ia mulai terengah-engah, seperti ikan yang dikeluarkan dari air.

​Qi Rubah perak itu langsung menolak Qi Naga yang disuntikkan secara paksa. Ia tidak menginginkan pil, tidak menginginkan injeksi Qi. Ia menginginkan fusi. Ia menginginkan pasangan.

​Lian Yue mengerang keras, suaranya dipenuhi rasa sakit dan hasrat yang tak tertahankan. Ia mencengkeram kain seprai sutra hingga robek, punggungnya melengkung, dan tanpa sadar, ia mulai melepaskan gelombang energi Yin yang liar, membanjiri kamar itu dengan aura bulan yang dingin dan berbahaya.

​Ryuko terhuyung mundur. Ia merasakan sakit luar biasa di dada. Bukan karena Qi Lian Yue menyerangnya, tetapi karena Ikatan Qi di antara mereka. Karena mereka telah terikat, Ryuko merasakan setiap rasa sakit yang diderita Lian Yue. Rasa sakit itu seolah-olah Ryuko juga sedang kekurangan energi Yin.

​“Sialan!” Ryuko memaki. Ia menahan dadanya, jantungnya berdebar kencang. Ia tidak pernah merasakan emosi atau rasa sakit orang lain sebelumnya. Naga tidak punya kelemahan, Naga tidak berbagi.

​Ia menatap Lian Yue. Gadis itu kini bergetar hebat, cairan bening menetes dari matanya. Rubah Ekor Perak itu sedang menyiksa pemiliknya, menuntut pemenuhan Ritual Ikatan Tubuh.

​Ryuko tahu, jika demam Qi ini berlanjut, Lian Yue akan membakar diri. Warisan Purnama akan hancur, dan ia—Ryuko—akan kehilangan belahan jiwanya. Lebih dari itu, ia akan kehilangan keseimbangan spiritual yang baru ia temukan.

​Logika kalah. Kontrol hilang. Naluri Naga yang posesif dan primal mengambil alih.

​Klaim dia! Lindungi milikmu!

​Ryuko bergerak cepat. Ia mengabaikan semua ajaran Sekte tentang pengendalian diri. Dalam satu langkah, ia kembali ke sisi Lian Yue, merobek jubah luar gadis itu—bukan karena nafsu, tetapi agar kulit mereka bisa bersentuhan secara langsung—dan langsung memeluknya erat-erat, menekan tubuh Lian Yue ke tubuhnya yang padat.

​Wussssh!

​Saat kulit telanjang mereka bersentuhan, efeknya langsung dan dramatis.

​Qi Naga Hitam Ryuko langsung mengalir deras, membanjiri meridian Lian Yue dengan Qi Yang yang panas, stabil, dan mendominasi. Qi Rubah Perak yang liar di tubuh Lian Yue merespons dengan lolongan kegembiraan spiritual, segera memeluk Qi Ryuko, dan menstabilkan dirinya.

​Lian Yue terkesiap, tubuhnya yang panas dan tegang seketika lemas, menyandarkan berat badannya ke tubuh Ryuko. Rasa sakit itu hilang, digantikan oleh gelombang kelegaan yang begitu kuat, ia mengeluarkan desahan panjang dan sensual.

​“Oh…” bisik Lian Yue, suaranya serak. Ia masih di ambang kesadaran, tapi ia tahu sumber kehangatan ini. Ia memeluk Ryuko erat-erat, jari-jarinya mencengkeram bahu pria itu, menggaruk kulit di sana. “Jangan… pergi…”

​Sentuhan itu adalah penyiksaan bagi Ryuko.

​Ia bisa merasakan setiap detail: kulit Lian Yue yang panas dan lembut, rambutnya yang harum seperti hutan dan embun, dan terutama, hasrat Spirit Rubah yang kini bercampur dengan Qi-nya.

​Ini bukan sekadar pertukaran Qi. Ini adalah ko-eksistensi.

​Ryuko memejamkan mata, menahan geraman yang hampir keluar dari tenggorokannya. Jika ia membiarkan dirinya didominasi oleh naluri Naganya, Ritual Ikatan Tubuh itu akan terjadi saat itu juga, di ranjang ini, tanpa kata, tanpa kontrol.

​Ia merasakan cengkeraman Lian Yue di bahunya mengencang. Gadis itu, dalam kegelapan spiritualnya, sedang menuntut Ryuko untuk tidak bergerak, untuk tetap menyatu.

​Ryuko, yang selalu dingin, kini merasa terbakar. Bukan dari Qi luar, melainkan dari Qi dalam dirinya sendiri. Hasrat yang terpendam, nafsu yang didorong oleh takdir, menuntut klaim atas pasangannya.

​Ia menundukkan kepalanya, menyandarkan dagunya di atas rambut Lian Yue. Ia harus fokus, fokus pada pengendalian. Ia adalah Naga.

​“Aku tidak akan pergi,” bisik Ryuko, suaranya rendah dan penuh gairah, hanya untuk menenangkan Rubah kecil di dekapannya.

​Saat Ryuko mengucapkan kata-kata itu, ia merasakan sebuah ledakan kecil di punggung tangannya, di mana Tanda Ikatan itu berada.

​Ia membuka mata dan menatap Tanda itu. Sisik naga dan bulu rubah perak itu kini bersinar dengan intensitas yang lebih terang. Dan di tengah-tengah Tanda itu, muncul sebuah titik kecil, seperti bulan sabit perak yang dikelilingi oleh api emas.

​Itu adalah Tanda Takdir Ikatan Tubuh yang sempurna.

​Ryuko menyadari bahwa Ikatan Qi mereka tadi—Ikatan spontan di hutan dan fusi yang dipaksakan di kamar ini—telah mencapai tingkat kontrak yang lebih dalam dari yang ia duga.

​Mereka bukan lagi dua cultivator yang hanya bertukar Qi. Mereka adalah pasangan spiritual yang terikat oleh darah, Spirit Beast, dan Warisan Kuno.

​Ryuko mencoba menarik napas dalam-dalam, menenangkan Naga yang mengaum di dalam dirinya. Ia harus menerima. Demi keselamatannya sendiri, dan demi potensi kekuatan yang bisa ia dapatkan dari Warisan Purnama, ia tidak bisa melepaskan gadis ini.

​Tapi bagaimana cara mengontrol godaan ini? Bagaimana ia bisa melindungi gadis itu dari Sekte-sekte lain jika ia sendiri adalah predator paling berbahaya di ruangan ini?

​Ryuko menoleh ke samping, melihat wadah air di meja. Ia menyalurkan sedikit Qi ke dalamnya, membekukannya menjadi es yang dingin. Ia menggunakan es itu untuk mengompres dahi Lian Yue, untuk meredakan demam fisiknya.

​Kontras sentuhan: ia menyeimbangkan panas spiritual mereka dengan kehangatan tubuhnya, sementara ia melawan demam fisik gadis itu dengan es dari Qi-nya.

​Ia duduk di sana, membiarkan tubuh mereka terikat dalam pelukan yang salah, yang sensual, dan yang mutlak dibutuhkan. Waktu berlalu. Ryuko akhirnya menyerah. Ia tahu, ia tidak bisa menangani misteri Warisan Purnama dan ikatan primordial ini sendirian.

​Ia membutuhkan Elder Mo Qiang. Tetua sekte yang paling tua, paling bijaksana, dan paling berpengetahuan tentang ritual kuno.

​“Gu Wei!” Ryuko meraung, suaranya mengirimkan gelombang Qi yang bergema di seluruh Paviliun Utara. “Panggil Elder Mo Qiang! Sekarang! Katakan padanya aku telah menemukan… pasangan takdir Sekte Naga Hitam.”

​Ryuko memejamkan mata lagi, membenamkan wajahnya di rambut Lian Yue. Kata-kata itu, ‘pasangan takdir’, terasa begitu berat di lidahnya. Tapi ia harus mengucapkannya. Ia telah mengklaim gadis ini, dan sekarang, ia harus menghadapi konsekuensinya—konsekuensi yang akan memicu intrik paling panas di Sekte Naga Hitam, dan mungkin di seluruh Negeri Qingya.

​Di pelukannya, Lian Yue tersenyum kecil dalam tidurnya, Spirit Rubah Peraknya kini sepenuhnya tenang, bersandar pada Qi Yang Naganya yang stabil. Ia telah memenangkan pertempuran pertama.

1
Noveni Lawasti Munte
ko makin berbelit2 ya..itu2 muli konflikny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!