Realita Kejamku

Bagaimana Aurora menerima pesan dari José, dia menjadi tenang, dia juga tidak meneleponnya, dia ingin memberinya ruang karena putri-putrinya selalu mengatakan bahwa dia ingin mengendalikan segalanya, padahal sebenarnya tidak demikian, dia hanya menginginkan yang terbaik untuk keluarganya.

Juliana---: Apa yang kamu lakukan di sini, seperti orang linglung?

Aurora---: Hanya minum cokelat, mau secangkir, ini favoritmu.

Juliana---: (tersenyum) sedikit saja.

Nancy---: Apa yang kalian lakukan, mmm cokelat.

Aurora---: (tersenyum) Ada juga kue kering.

Nancy---: Ayah belum pulang?

Aurora---: Dia akan menginap malam ini dengan ibunya, ada baiknya dia menghabiskan waktu bersamanya.

Juliana---: Bu, jika suatu hari kamu berpisah dengan ayah, apakah kamu akan tetap di sini atau pergi jauh, karena kami sudah dewasa, untuk memilih dengan siapa kami akan tinggal.

Nancy---: Terkadang pasangan yang sudah lama bersama lebih memilih berpisah.

Aurora---: (tersenyum) Jika suatu hari ayahmu tidak lagi mencintaiku dan dia sendiri yang mengatakannya, aku akan mengerti dan memberinya ruang, dan jika, sayang, aku akan pergi jauh agar tidak mengganggu hubungan barunya, dan jika kita bertemu lagi mungkin kita akan saling menyapa seperti kenalan, meskipun di dalam hatiku aku merasa sekarat, tetapi jika aku mengetahui bahwa dia tidak mencintaiku dalam keadaan lain, itu seperti merasakan kematian itu sendiri, maka aku akan pergi sangat jauh di mana dia tidak akan pernah bisa menemukanku.

Nancy---: Ayah adalah seorang pria sejati, dia pasti akan mengatakan yang sebenarnya jika suatu hari dia tidak lagi mencintaimu.

Juliana---: Ibu tidak pernah berbicara tentang keluargamu, aku hanya tahu bahwa ibumu meninggal ketika aku lahir, dia adalah seorang pengurus rumah tangga dari keluarga elit di kota Milagros.

Aurora---: (Terlambat menjawab) Keluarga terdekatku tinggal di kota Pastaza, tetapi mereka bukan dari negara ini jadi mereka kembali ke Spanyol, karena ibu jatuh cinta di sini dia tinggal dan kemudian aku lahir.

Juliana---: Apakah kamu akan pergi ke Spanyol.

Aurora---: Itu tidak akan terjadi, kita tidak akan berpisah dengan ayahmu, kita sudah 25 tahun bersama dan memiliki tiga anak yang cantik yang membuatku bangga, mari kita nikmati cokelat dan semoga ayahmu bersenang-senang dengan ibunya.

Juliana dan Nancy saling pandang dan kemudian tersenyum, mereka sudah bisa membayangkan di mana sebenarnya ayah mereka berada, untuk menghibur ibu mereka, dia mulai bercerita, meskipun pada awalnya itu untuk mengalihkan perhatiannya dan membuatnya melupakan José, pada akhirnya mereka senang berbicara dengan ibu mereka karena sudah lama mereka tidak melakukannya, setelah mencuci cangkir, mereka pergi ke kamar masing-masing, meninggalkan Aurora sendirian lagi, hilang dalam pikirannya, karena dia tidak pernah membayangkan hidup tanpa José dan anak-anaknya, itu seperti jantungnya dicabut.

Karena masih pagi, dia membuang sampah dan mulai menyirami tanaman yang menghiasi pintu masuk vila, dia melihat jam tangannya, saat itu pukul delapan malam, anak-anak masih bermain di trotoar dan tetangga-tetangganya bercakap-cakap sambil menjaga anak-anak mereka.

Tetangga 1---: Bunganya indah, tetangga.

Aurora---: Bunga memberikan kehidupan pada rumah.

Dia hendak selesai menggulung selang, sebuah kendaraan berhenti di depan rumahnya, para tetangga mengira itu adalah pelanggan José, karena dia adalah mekanik dan pemilik satu-satunya bengkel di lingkungan itu. Tetapi kenyataannya itu bukan pelanggan, itu adalah pengacara keluarga Manrique Castellanos.

Pengacara---: Nona, Tuan Álvaro Manrique tidak sehat dan sangat ingin bertemu dengan kedua putranya untuk terakhir kalinya.

Aurora---: Ayahku ingin bertemu denganku, (mata berkaca-kaca) dia menolakku sebagai putri bahkan mengatakan bahwa aku tidak boleh kembali lagi karena aku sudah mati baginya.

Pengacara---: Saya jamin Tuan Manrique Díaz tidak pernah berhenti memikirkan putrinya, sekarang saudaranya Ángel yang mengurus perusahaan, tetapi dia meminta untuk bertemu putrinya.

Aurora---: Saya akan berbicara dengan keluarga saya, saya juga ingin bertemu ayah saya.

Pengacara---: Ini kartu nama saya, ini kontak saya, ketika Anda memutuskan untuk kembali, saya sendiri yang akan mengantar Anda kembali.

Pengacara itu keluar dari pandangan Aurora, dia menunjukkan senyum gembira, setelah 25 tahun akhirnya ayahnya memaafkannya, karena telah mengikuti cinta, dia merampas segalanya, José hanyalah seorang karyawan biasa dan tidak memenuhi syarat untuk menikahi putrinya, ketika Aurora membela cintanya, dia mengusirnya dari hadapannya, menyangkal bahwa dia memiliki seorang putri, mengeluarkannya dari surat wasiat dan menghilangkan semua keuntungan menjadi putrinya.

Saat masuk, dia mandi dan berbaring, dengan cemas, dia ingin menelepon suaminya dan menceritakan yang sebenarnya, tetapi dia ingat bahwa ulang tahunnya hanya tinggal beberapa jam lagi, dan dalam benaknya terlintas untuk menyelenggarakan makan malam dan akhirnya menceritakan kepada keluarganya kebenaran tentang asal-usulnya dan mengatakan siapa ayahnya sebenarnya.

Sementara itu, dengan napas terengah-engah dan tubuh berkeringat, José selesai bercinta dengan Lucia, dia telah menjadi kecanduannya, Lucia mencium dadanya, meninggalkan bekas merah, berharap Aurora menyadari sinyal yang dia tinggalkan di tubuhnya, dia sudah lelah selalu berada dalam bayang-bayang.

Lucía---: Aku ingin menjadi istrimu.

José---: (tersenyum) segera setelah aku kembali dari pantai, aku akan berbicara dengannya.

Lucía---: Aku ingin tinggal bersamamu dan bangun setiap hari bersamamu.

José---: Biar aku membelikan vila untuk kita berdua.

Lucía---: Dan yang kamu punya, itu besar dan nyaman.

José---: Vila itu akan kutinggalkan untuk ibu dari anak-anakku.

Lucía---: Tapi kalian tidak menikah, mengapa kamu memberikan sesuatu padanya.

José--: Sayang, kita sudah 25 tahun bersama, tidak baik meninggalkannya di jalanan, lagipula dia sudah baik, aku tidak ingin membahas lebih lanjut, sudah diputuskan, lebih baik kita mandi (bangun)

Lucia mengepalkan tangannya, sampai buku-buku jarinya memutih, keinginannya adalah tinggal di vila Aurora, dia tidak akan menyerah sampai berhasil mengeluarkan Aurora dari vila, karena begitu dia berhasil menjadi istri yang sah, dia tidak akan ragu untuk mengusirnya dari rumah yang sangat dia sukai.

Setelah mandi mereka kembali ke tempat tidur, kali ini mereka hanya bercakap-cakap sambil berpelukan, dan dalam salah satu gerakannya dia kram, dia meminta José untuk membantunya dengan krim yang ada di meja riasnya, dia dengan tergesa-gesa mencari menemukan meja rias yang penuh, ada parfum mahal, krim perawatan kulit, cat kuku dan banyak hal, masing-masing dari katalog yang sangat terkenal di negara itu, bahkan dia sendiri membelinya setiap kali dia memintanya dan dalam benaknya terlintas meja rias Aurora yang malang, sedikit barang yang dia miliki bisa dihitung dengan jari. Dia hanya memiliki krim tubuh, deodoran, dan parfum, dia tidak memiliki riasan mahal yang dia amati di meja rias Lucia, dia juga tidak memiliki aksesori kecantikan atau perhiasan.

Lucía---: José aku sakit, cepatlah.

José tersadar dengan panggilan Lucia dan tersenyum dengan sedikit rasa bersalah, bagaimana mungkin dia telah membeli begitu banyak barang untuk kekasihnya, sementara ibu dari anak-anaknya terbatas.