NovelToon NovelToon
Larasati Untuk Arjuna

Larasati Untuk Arjuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami ideal
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Eed Reniati

Larasati, sering di sapa Rasti atau Laras seorang dokter residen, yang sedang cuti dan bekerja di Beauty wedding planner and organizer. Dia bisa menjadi MC, fotografer, ketua tim Planner, bagian konsumsi. Bertemu kembali dengan Lettu Arjuna Putra Wardoyo, lelaki yang pernah menjadi cinta masa kecil saat masih SD.

Arjuna anak kesayangan papa Haidar Aji Notonegoro( papa kandung), dan ayah Wahyu Pramono( ayah sambung). "Kamu Laras yang pernah sekolah di?"

"Sorry, salah orang!" Ucap Rasti memotong ucapan Juna, sambil berlalu pergi dengan kameranya.

"Seorang Arjuna di cuekin cewek, ini baru pertama dalam sejarah pertemanan kita." Ucap Deri sambil memukul bahu Juna.

"Aku yakin dia Laras adik kelas ku, yang dulu ngejar-ngejar aku." Ucap Juna dengan pandangan heran.

Apa yang membuat Laras tidak mau mengenal Juna, padahal pesona seorang Arjuna tidak pernah ada tandingannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eed Reniati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13.Hamil

"Masih berniat untuk jadi relawan ke luar negeri?"

"Masih mas, tapi mungkin setelah Wisuda. Untuk saat ini aku mau fokus, menyelesaikan pendidikan spesialisku dulu," jawab Laras .

Laras tidak sengaja bertemu dengan Hanafi di acara donor darah dan pengobatan gratis yang di selenggarakan rumah sakit, tempatnya bekerja yang bekerjasama dengan PMI. Setelah hampir setahun, sejak kegagalan Laras menjadi relawan, ke Gaza waktu itu dalam rangka hari PMI dunia.

Saat sedang menikmati waktu istirahat, sambil mengobrol dengan Hanafi mata Laras tidak sengaja melihat Juna berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Sudah beberapa bulan ini Laras tidak pernah bertemu dengan Juna, tepatnya setelah pertempuran mereka di Jogja.

"Dokter Laras anda di minta menemui dokter Bambang," ucap seorang perawat yang baru menghampiri Laras dan Hanafi.

"Baik Sus, terimakasih. Maaf mas aku tinggal dulu!"

Hanafi mengaguk dan tersenyum kearah Laras, sebelum akhirnya Laras pergi meninggalkannya.

"Permisi, professor memanggil saya,?" tanya Laras yang sudah berada di dalam ruang kerja profesor Bambang.

" Saya ada undangan untuk menghadiri seminar bedah di hotel Rizhotel, saya tidak bisa menghadirinya karena sudah ada janji dengan istri saya," ucap Bambang sambil menyerahkan undangan pada Laras .

"Terimakasih, banyak prof. Saya bisa belajar banyak hal di sana," ucap Laras dengan mata berbinar.

Bambang tersenyum dan mengaguk, "Saya percaya kamu tidak akan mengecewakan saya."

"Kalau begitu saya permisi dulu prof," pamit Laras.

***

"Aku kira ada urusan apa, papa memanggilku ke sini, tidak tahunya anak kesayanganmu yang masuk rumah sakit," sinis Juna, pada Haidar.

"Sherly mau bunuh diri, karena calon suaminya meninggal dalam kecelakaan beberapa hari lalu. Sedang pernikahan mereka bulan depan."

"Ya sudah biarkan saja, kenapa harus di larang. Dia yang akan menanggung semua dosanya sendiri," ucap Juna acuh.

"Jun, bukan seperti itu." frustasi Haidar.

"Namanya kecelakaan itu musibah yang tidak bisa di duga, lagian hal yang wajar kalau batal nikah karena mempelainya meninggal. Kenapa harus malu?'

"Sherly hamil 5 minggu."

"Lalu, kenapa papa memanggilku, aku bukan yang menghamilinya?"

"Papa tahu, kandungannya masih sangat kecil," ucap Haidar lesu.

"Ya sudah gugurkan saja, masih kecil ini."

"Juna!" Teriak Haidar, dengan pandangan tak percaya, Juna tega mengucapkan kalimat seperti itu.

"Kenapa papa marah? Tidak terima, ya sudah lahirkan saja anaknya, tanpa suami. Tapi jangan pernah, suruh aku menikah dengan dia, jika papa masih mau aku akui sebagai papa!" Ancam Juna tegas. "Aku bukan papa, yang menjadi bodoh karena perempuan."

"Bukan, begitu maksud papa, Jun."

"Ingat, aku bukan papa yang bodoh, menikah hanya untuk tanggungjawab dengan sesuatu hal yang tidak ku lakukan, bahkan menelantarkan anak dan istri sendiri. Jika ingin menikah, aku hanya mau menikah karena cinta, bukan karena alasan tidak jelas. Darah boleh sama, tapi aku tidak akan mengulangi perbuatan papa." ucap tegas Juna sebelum berjalan meninggalkan rumah sakit, dengan perasaan kesal. Sampai Juna berpapasan dengan Laras, Juna tidak sadar dan melewatinya begitu saja.

"Kenapa dengan Juna , sepertinya mukanya kesal banget," ucap Laras di dalam hatinya, sambil melihat punggung Juna yang berjalan menjauh.

**

"Dasar orang berpikir sempit, kalau tidak mau punya anak di luar nikah, yang jangan berhubungan sebelum nikah," ucap Ninik, yang baru duduk di depan Laras .

"Kamu ngomongin siapa?"

"Itu pasien yang baru masuk UGD semalam, seminggu yang lalu dia masuk ke rumah sakit, karena kecelakaan, eh semalam masuk lagi karena mencoba bunuh diri."

"Bunuh diri?" kaget Laras.

"Sepertinya dia hamil, dan calon suaminya malah end," kata Ninik, dengan memperagakan gerakan orang menggorok leher.

"Kasihan sekali nasibnya," ucap Laras iba.

"Makanya kita harus menjaga kesucian kita sampai kita halal, kalau begini siapa yang rugi pihak perempuan juga. Dasar perempuan bodoh, di butakan nafsu," ucap Ninik, lumayan kencang saat Lusi juga masuk ke ruang residen bersama Aries.

"Persis orang tua yang melahirkan aku. Atas nama cinta, dan percaya melakukan hubungan suka sama suka, yang berakhir merugikanku sebagai anak yang di tinggalkan," ucap Laras di dalam hatinya, sambil tersenyum getir mengingat dirinya sendiri.

"Dasar para perawan tua, sirik." sewot Lusi.

"Lebih baik perawan tua, dari pada perawan tapi sudah tidak ting ting," kata Ninik, membalas Lusi.

"Kau!" geram Lusi.

"Kenapa tersinggung, apa jangan-jangan sudah tidak ting ting, ya. Aduh buruan nikah, sebelum pasanganmu di panggil malaikat Izrail," ucap Ninik sambil tertawa mengejek.

"Sudah, Nik," tegur Laras , sambil menggeleng pelan.

Tok, tok, "Dokter Laras, di cari brondong di depan," kata seorang suster, yang baru masuk sambil bercanda.

"Ada-ada aja Suster ini, kalau bercanda," ucap Laras sambil berdiri. "Aku tinggal dulu," ucap Laras, sebelum pergi dengan menepuk pelan pundak Ninik.

**

Meski hanya melihat dari punggung lebarnya, Laras tahu siapa yang mencarinya. "Ada apa?"

Alam membalikkan badannya, sambil tersenyum. "Ayo makan siang bersama."

"Aku sibuk."

"Ayolah, kemarin mbak Laras sudah tidak menghadiri Upacara Prasetya Perwira (Praspa). Padahal aku sudah mengirim pesan," ucap Alam, memelas. "Setelah hari ini, aku tinggal menunggu penempatan tugas pertamaku. Jika aku di tempatkan di luar pulau, apa mbak Laras , tidak akan rindu padaku?"

Laras menghela nafasnya, " Oke, nanti sore sepulang kerja jemput aku. Ingat pakai baju biasa, jangan seragam!"

"Oke, O ya mbak? Mbak tahu tidak, kalau Sherly masuk rumah sakit?"

Laras menjawab pertanyaan Alam dengan menggeleng pelan.

"Aku lihat dari grup keluarga Notonegoro, katanya berusaha bunuh diri," bisik Alam.

"Hah, aku malah baru tahu dari kamu," kaget Laras .

"Secara hukum Sherly memiliki nama belakang Notonegoro, karena om Haidar. Tapi tidak secara biologis, dia tidak memiliki darah Notonegoro, karena itu banyak yang tidak perduli. Wajar kalau mbak Laras tidak tahu, padahal dia di rawat di rumah sakit ini," jelas Alam.

"Sudah sana pulang, gak usah gosip."

"Oke, Assalamu'alaikum!"

"Walaikumsalam. Apa jangan-jangan Sherly adalah pasien yang di ceritakan Ninik tadi?"

Laras bergegas lari, mencari pasien yang di maksud Ninik tadi untuk memastikan apa bener itu Sherly.

Laras berhenti di depan kamar perawatan, dan membuka pelan pintunya, tapi mengurungkan kakinya untuk melangkah saat mendengar obrolan dari dalam.

"Juna memiliki nama belakang keluarga Alya, jadi tidak akan ada yang tahu kalau mereka menikah."

"Jadi kamu ingin memaksa Haidar, supaya menyuruh Juna menikah dengan Sherly."

"Bukannya itu suara, mama Hanum," ucap Laras , di dalam hati.

"Dengan mereka menikah, aku bisa tenang meninggalkan Sherly," ucap mama Sherly.

"Apa Haidar mau?" ucap Hanum.

"Mungkin Haidar tidak mau, dan begitu juga Juna. Tapi aku akan gunakan penyakit kankerku, untuk memohon belas kasihan pada mereka. Aku akan melakukan segala cara, supaya bisa meninggalkan Sherly dengan tenang. Penyakit ku tidak bisa di sembuhkan, sudah stadium akhir. Tapi aku bisa gunakan, untuk memperalat mereka."

"Apa kamu yakin, Haidar mungkin pernah jatuh ke perangkapmu, tapi tidak dengan Arjuna sepertinya." ucap Hanum.

1
Rita Rita
anak dan emak sama sama ular
bisa bahaya Juna,,, ayok Laras bongkar kebusukan BSI Serly dan emak nya
Nene di Oon
semangat KK author
eed: Semangat kakak, terimakasih 🙏💕
total 1 replies
Nene di Oon
ceritanya seru dan tidak bertele²👍👍👍
Nene di Oon
menurut sy ceritanya seru tidak bertele² semangat terus author
eed: Terima kasih, kak 🙏💕.
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
Hanum masih aja bloon dan jahat
kalea rizuky
jahat bgt Hanum
Rita Rita
gimana kalo Arjuna tau Laras ikut di tim dokter yg jelas " berbahaya. 🤔🤭
Rita Rita
Juna pergi untuk pendidikan dan pulang setelah selesai langsung nikah sama Laras,,
Rita Rita
suka banget dengan sikap tegas Juna. ga tau malu banget si Cindy . udah ibu Juna dihancurkan mau nikahin lagi anaknya dengan anak sendiri
dasar jalang
Rita Rita
keknya paling banyak ulet bulu disini 🤔🤭
Rita Rita
wah taktik licik nih kalo ketahuan bakalan hancur.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!