Naurah harus terpaksa ikut pindah ke rumah neneknya karena sang ayah menjual rumah mereka untuk pengobatan nenek dan juga biaya kuliah tantenya, Kehidupannya yang dulu sangat bahagia kini perlahan menyisahkan kesedihan apalagi setelah di tinggal oleh ayahnya menghadap Ilahi, namun kehidupannya kembali membaik setelah naurah dan ibunya serta adiknya Hasan di minta pergi dari rumah oleh nenek dan tantenya, apalagi sang nenek tidak menyukai Hasan yang merupakan anak angkat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17.
Rangga tersenyum mengomentari story whatsapp kekasihnya yang memamerkan foto mereka berdua dengan menggunakan toga
" Manisnya kekasihku ini" ucapnya tersenyum memandang foto itu
" Rangga, kamu gak tidur? " tanya randy yang baru saja selesai mandi
" Aku gak ngantuk bang" ucapnya meletakkan ponsel dan membuka jaketnya
" Gimana mau ngantuk selama perjalanan tidur aja, apalagi di tambah dengan chat an dengan naurah" ucap randy
" Hehehe.. tau aja bang"
" Ya sudah aku mau tidur " ucap randy masuk ke dalam kamarnya sementara Rangga masih bertahan di sofa ruang tv, dia menyalakan tv agar tak terlalu sunyi
****
Bu Sulastri mendengar suara tv saat bangun pagi hari itu
" Siapa yang menonton tv pagi pagi begini? Apa mereka sudah bangun? " gumam bu Sulastri melangkah ke ruang tv
" Astagaaa anak ini, malah ketiduran di sini" ucapnya menatap putra bungsunya dengan senyum
" Rangga, bangun sayang ayo pindah ke kamar kamu"
" Mama " ucap rangga bangkit dan duduk di samping mamanya
" Kok malah tidur di sini sih sayang?"
" Aku ketiduran ma, niatnya sih mau nonton"
" Ya sudah sekarang pindah masuk ke kamar kamu"
" Gak usah ma, oiya bang randy dan papa dimana? "
" Mereka belum bangun, biarin aja abangmu beristirahat sedikit lagi, kasihan dia "
" Iya ma "
" Ya udah kamu mau sarapan apa sayang, biar mama minta mbok masakin"
" Aku mau sarapan buatan naurah" ucapnya pelan membayangkan wajah kekasihnya
" Apa sayang? Mama gak denger"
" Gak ma, apa aja deh ma"
" Oke, kalo gitu kamu mandi dulu sayang, nanti kita sarapan bareng papa"
" Baik mama" jawabnya berlalu masuk ke dalam kamarnya
*******
Sejam kemudian mereka pun berkumpul di ruang keluarga setelah menyantap sarapan
" Rangga, papa ingin kamu belajar dari abang mu, tahun depan kamu harus menjadi pemimpin di perusahaan papa"
" Bagaimana caranya pa? "
" Pokok nya mulai sekarang kamu harus ikut apa kata abangmu" ucap papanya
" Randy apa kamu sudah menyiapkan semua untuk rangga? " tanya papanya lagi
" Sudah pah, setelah ini aku akan mengajarinya langsung"
" Tapi kan aku baru saja lulus pah, masa aku langsung ikut kerja sama abang? "
" Jadi kamu masih mau bermain? Sudah bukan waktunya kamu untuk bermain rangga, papa sudah tua, siapa lagi yang akan menggantikan papa kalo bukan kalian? "
" Baik pa" ucap rangga tertunduk
" Dan untuk kamu randy"
" Iya pa ada apa? "
" Luangkan waktumu untuk vanesh, ayah macam apa kamu yang tak pernah memberi waktu untuk anaknya, kakek dan neneknya di sana sudah tua jadi gak bisa merawatnya lagi, apalagi kamu tau sendiri neneknya kurang sehat, kamu gak kasihan sama vanesh kesepian di sana? "
" Sampai kapan kamu akan begini randy? jangan terlalu sibuk, sesekali ajak vanesh liburan atau kalo gak bawa saja dia ke sini biar mama dan papa yang merawatnya, kamu gak pernah mikirin perasaan anakmu jika mamanya datang bersama keluarga barunya?"
" Iya randy mama juga kasihan sama cucu mama, dia sepertinya butuh sosok seorang ibu, kamu tau dia ngomong apa sama mama? Dia ingin naurah menjadi mamanya, sedangkan kita tau Naurah itu kekasih adikmu, cobalah cari wanita yang lain lalu perkenalkan pada vanesh, kalo memang vanesh menyukai nya nikahi wanita itu" ucap bu sulastri
" Iya ma, nanti aku akan bicara pada nenek dan kakeknya, soal naurah aku juga gak tau kenapa vanesh sangat menyukainya" ucapnya
" Karena kekasihku itu gadis yang baik mah, anak kecil tau mana orang yang tulus dan tidak " ucap rangga
" Sudahlah, papa hanya ingin menyampaikan itu, papa harap kalian bisa menjadi seperti yang papa harapkan" ucap pria yang sangat tegas namun baik hati itu
" Iya paaa" ucap mereka berdua
*******
Randy segera menghubungi mantan mertuanya lantaran sudah memikirkan ucapan papanya yang menurutnya memang benar
" Halo bu" ucap randy
" Halo nak randy, ada apa? "
" Gimana kabar ibu dan ayah? Maaf aku belum bisa ke sana, kerjaanku banyak bu"
" Iya gak apa apa nak, ibu dan ayah juga ngerti"
" Oiya bu mulai sekarang aku yang akan merawat vanesh agar ibu bisa beristirahat dulu "
" Kenapa nak randy? "
" Gak bu, aku hanya tak ingin melalaikan tanggung jawabku sebagai orang tua vanesh, selama ini aku sudah terlalu lama mengabaikan anakku bu"
" Tapi dia juga tanggung jawab ibu sebagai neneknya nak"
" Iya bu aku tau, tapi aku adalah ayah kandungnya, aku juga gak mau jika vanesh merasa tersakiti jika melihat mamanya datang ke sana bersama keluarga baru mereka, aku harap ibu mengerti dengan maksudku"
" Baiklah kalo itu mau mu, jadi kapan kamu akan menjemputnya? "
" Siang nanti aku akan meminta sekretarisku untuk menjemputnya "
" Baiklah, ibu minta maaf sekali lagi untuk semuanya ya nak randy, andai saja anak ibu tidak berselingkuh mungkin saja vanesh akan menjadi anak yang ceria"
" Sudahlah bu, semua sudah berlalu dan aku pun sudah mengikhlaskan nya"
" Terima kasih ya nak randy, kamu menantu ibu yang sangat baik"
" Iya bu, maaf bu apa aku boleh ngomong dengan vanesh? "
" Boleh, tunggu sebentar ibu akan memanggilnya
Tak seberapa lama ponsel berpindah ke tangan vanesh
" Halo papa"
" Halo sayang, kamu lagi ngapain? " tanya randy mengubah panggilan suara menjadi panggilan video agar bisa melihat wajah cantik anaknya
" Aku sedang nonton pa"
" Papa kangen sama kamu sayang" ucapnya menahan tangis
" Aku juga kangen sama papa, kapan papa datang kesini? "
" Sayang, nanti paman rizal akan menjemputmu dan kamu akan tinggal bersama papa selamanya "
" Benarkah pa? Jadi aku bisa bertemu dan bermain bersama kak naurah selamanya? " tanya tnya
" Iya sayang, kamu senang gak? "
" Iya pah aku senang, makasih ya pa"
" Iya sayang, ya sudah kamu kemas pakaian kamu ya sayang, sebentar lagi paman rizal akan datang"
" Baik pa, bye papa" ucapnya mengakhiri panggilan telepon papanya
Rangga menghampiri abangnya saat itu juga
" Bang, balik sekarang? "
" Rangga maafkan abang, karena ucapan vanesh"
" Sudahlah bang santai aja, namanya juga anak kecil jadi belum ngerti, lebih baik kita pulang sekarang agar nanti vanesh tidak menunggu abang terlalu lama"
" Ya sudah kita pamit mama dan papa dulu" ucap randy melangkah di depan rangga
******
Pagi ini suasana perusahaan randy sedikit heboh lantaran mereka mendengar kabar jika mereka akan kedatangan manager baru yang sangat tampan
" Aku dengar manager baru kita itu adiknya pak randy" ucap seorang di antara mereka yang sedang berkumpul di meja salah satu karyawan
" Benarkah? Jadi penasaran seberapa ganteng nya dia, apa dia seganteng pak randy? "
" Mungkin lebih tampan lagi" jawab seorang lagi
" Hei pak randy datang, kembali lah ke tempat kalian" bisik seseorang begitu melihat sosok randy memasuki kantor
Randy memperkenalkan rangga sebagai manager baru mereka semua, dengan menggunakan setelan jas rangga nampak sangat tampan namun wajahnya sama sekali tak memberi senyum
" Sepertinya gw pernah lihat dia sebelum nya, tapi dimana ya? " gumam risma berusaha mengingat dan memperhatikan wajah rangga sebelum pergi bersama randy
" Sudahlah, mungkin saja hanya perasaanku" ucapnya kembali duduk di kursinya
Seminggu pun berlalu risma masih belum bisa berhenti memikirkan wajah rangga yang tidak asing baginya, dia sangat penasaran dan sangat yakin jika dia pernah bertemu dengan rangga sebelumnya
Risma mengetuk ngetukkan jarinya di atas meja di ruang meeting dan masih mencari tau tentang rangga
" Ayo risma ingat, ingat, ingat dimana kamu bertemu pak rangga sebelum nya" gumamnya memejamkan mata
" Haaaaa" teriak risma seketika membuat teman temannya yang berada di ruang meeting terkejut
" Kesambet lo ris? " tanya seorang
" Gw ingat sekarang"
" Ingat apaan? "
" Dari awal gw tuh merasa kalo pernah bertemu pak rangga sebelumnya, tapi gw gak tau dimana dan sekarang gw udah tau"
" Emang dimana? "
" Kalian ingat cowok yang dulu pernah membuat keributan di perusahaan ini? Yang berteriak pake megaphone? Itu adalah pak rangga"
" Masa sih? "
" Berarti dia cowoknya naurah dong"
" Wahh gak bisa di biarin kayak gini, lama lama makin ngelunjak aja tuh si naurah"
" Sudah jadi perusak rumah tangga pak randy sekarang malah jalan sama pak rangga"
" Ternyata pak rangga sama saja, masa bekas kakaknya masih di embat juga, kayak gak ada cewek lain aja"
" Ganteng ganteng mah gendeng" ucap risma merasa kesal
" Pakai jimat apa sih naurah itu? Kok bisa dapetin kedua atasan kita, padahal cantikan juga gw" ucap karyawan wanita lain
" Selamat pagi semua" ucap rangga yang sudah berada di belakang mereka
" Se- se- selamat pagi pak rangga" ucap mereka terkejut hampir bersamaan
" Apa kalian sudah memulai rapatnya tanpa menungguku? "
" Belum pak, kami masih menunggu bapak "
" Lalu apa yang kalian bicarakan tadi? "
" Maaf pak kami hanya membahas masalah lain"
" Ini adalah ruang rapat jadi tidak boleh membahas masalah lain di sini, apalagi jika kalian membahas tentang naurah"
" Maafkan kami pak"
" Siapa pun yang membahas tentang naurah maka akan saya keluarkan dari team saya"
" Maafkan kami pak "
" Silakan mulai meetingnya" pintanya dengan wajah yang sangat tidak bersahabat
*****
Rangga sedang berada di ruangannya dan tak lama dia mendapat panggilan telepon dari mamanya
" Rangga, dua hari lagi mama akan mengadakan pesta untuk merayakan pernikahan mama dan papa "
" Benarkah ma"
" Iya, mama harap kamu bisa hadir bersama abangmu, jangan lupa bawa vanesh mama kangen sama dia"
" Iya mah, nanti aku bilangin sama abang"
" Dan juga mama mau kamu mengajak naurah, jujur saja mama pengen banget makan ayam lengkuas waktu itu yang di masak naurah tempo hari " ucapnya membayangkan ayam lengkuas buatan naurah yang pernah di masak oleh naurah
" Tapi aku gak janji ya ma, kalo dia bisa aku pasti akan membawanya"
" Mama sangat berharap dia mau ikut ke sini"
" Iya mah nanti aku coba ngomong sama naurah"
" Ya sudah mama tunggu kehadiran kalian, bilangin abangmu kali ini harus datang"
" Iya ma, nanti aku sampaikan ke abang" ucap rangga kemudian menutup telepon
Rangga meletakkan ponselnya di atas meja dan melanjutkan kembali pekerjaannya, hingga terdengar suara ketukan pintu
Tok.. Tok.. Tok..
" Masuk" ucapnya tanpa menoleh ke pintu
" Hai, kamu sibuk ya? " tanya naurah tersenyum manis
" Sayang? Kenapa kamu gak bilang kalo mau datang ke sini? Kan aku bisa menjemput mu"
" Aku gak mau merepotkan mu"
" Aku gak merasa repot sama sekali sayang, aku malah senang "
" Aku ingin mengajakmu makan siang"
" Aku pikir kamu merindukan ku makanya kamu datang menemuimu"
" Iya karena aku merindukanmu makanya aku mengajak mu makan siang"
" Benarkah? Kalo gitu peluk aku untuk membuktikan nya" pinta rangga melebarkan kedua tangannya sementara naurah segera masuk ke dalam pelukan rangga
" Nyamannya " ucap rangga begitu naurah membalas pelukan nya
" Sudah dong, aku sudah lapar " ucap naurah ingin melepaskan diri
" Bentar dulu sayang, biarkan aku memelukmu sedikit lebih lama" ucap rangga makin mengeratkan pelukannya
Kreeekkk...
" Maaf aku pikir kamu hanya seorang diri " ucap randy begitu membuka pintu dan mendapati adiknya bersama naurah
" Abang nih ganggu aja" ucap rangga melepaskan pelukannya
" Maaf aku tak sengaja, kamu sudah lama naurah? "
" Maaf pak, saya baru saja sampai"
" Ya sudah kalo gitu kalian lanjutkan saja" ucapnya keluar dari ruangan rangga
" Kita makan apa hari ini sayang? " tanya rangga melihat Tupperware yang di bawah oleh naurah
" Makan mie ayam"
" Wahh.. Enak apalagi makan nya bareng kamu" ucap rangga sedikit genit dan segera menyantap mie ayam buatan naurah
Setelah mereka selesai akhirnya rangga ingin mengantar naurah pulang, mereka berjalan di koridor sembari berpegangan tangan membuat beberapa karyawan wanita merasa sangat iri pada naurah