NovelToon NovelToon
Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Romansa
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Ranti terpaksa harus mengakhiri pernikahannya dengan lelaki yang ia cintai. Niat baiknya yang ingin menolong keponakannya berbuntut peperangan dalam rumah tangganya.

Lalu bagaimana akhir dari cerita ini?
Yuk kita simak ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Harapan Baru

Bab 7. Harapan Baru

Pov Author

Setelah berpelukan selama beberapa menit, Ranti pun merenggangkan dekapannya, lalu perlahan melepaskan pelukannya dan menatap lekat pada wajah yang telah lama ia rindukan. Kemudian dengan perlahan ia menggenggam lembut tangan Menur dan membawanya duduk di kursi rotan.

Menur menurut. Ia diam saja karena masih ingin tahu banyak tentang wanita di hadapannya itu juga keluarga sang Bapak yang selama ini selalu di tutup-tutupi oleh sang Ibu.

"Kamu sehat Menur?"

Menur mengangguk menjawab pertanyaan Ranti. Sedangkan Sri hanya diam saja melihat interaksi keduanya.

"Syukurlah. Maaf, kalau Tante baru bisa bertemu dengan mu sekarang. Kamu masih sekolah Nur?"

"Iya, kelas 3 SMA."

"Berarti, sebentar lagi tamat?"

"Iya."

"Setelah itu kamu mau bekerja atau..."

"Tidak, aku masih ingin sekolah lagi. Aku ingin kuliah di kota besar."

Ranti terdengar senang dengan keinginan Menur yang terlihat sungguh-sungguh.

"Apa kamu mau kuliah di kota tempat tinggal Tante?"

Ranti tanpa pikir panjang menawarkan pada Menur yang terlihat begitu bersemangat.

"Ranti!"

Tiba-tiba saja, Sri menyela dan menyebut nama Ranti agar wanita itu tidak menyarankan yang tidak di sukai olehnya. Namun Sri malah mendapat tatapan tajam dari Menur.

"Apa Tante akan membiayai kuliah ku?" Tanya Menur tanpa basa basi.

"Menur!"

Kali ini, Menur yang di tegur oleh Sri.

Namun Menur tidak peduli. Baginya bertemu dengan keluarga Bapaknya adalah harapan baru untuknya memulai hidup baru yang lebih nyaman.

Ranti tersenyum. Bertahun-tahun lamanya ia baru bertemu dengan keponakannya itu. Tentu permintaan pertama Menur padanya tidak akan ia tolak. Apalagi Sanjaya meninggalkan sejumlah tabungan yang akhirnya jatuh kepadanya karena Sri saat itu tidak bisa ditemukan.

"Iya, tentu saja. Tante akan membiayai kuliahmu."

Walau tabungan milik Sanjaya sang kakak tidak begitu banyak untuk biaya kuliah yang sekarang nilainya cukup besar dibanding dulu, namun Ranti akan berusaha membantu Menur untuk menggapai harapannya, yaitu mendapatkan gelar sarjana.

Menur tersenyum senang mendengar jawaban dari Ranti. Sedangkan Sri tampak gelisah yang artinya Menur akan berpisah jauh darinya.

Menur adalah semangat dan harapan Sri untuk melanjutkan hidupnya. Bertahun-tahun Sri bertahan karena kehadiran Menur, buah cintanya dengan Sanjaya. Jika Menur melanjutkan kuliah di kota yang jauh dari jangkauan Sri, apalagi berhubungan kembali dengan keluarga suaminya, tentu membuat Sri merasa sedih.

Sri tidak menghalangi Menur untuk mendapatkan gelar sarjana. Hanya saja menurut Sri, kampus terdekat dari tempat tinggal mereka tidaklah buruk untuk melanjutkan pendidikan disana.

"Ini nomer hape Tante. Kalau kamu ingin ke kota, hubungi saja Tante." Ujar Ranti.

"Baik Tante."

Menur dengan senang hati menyimpan kontak Ranti di handphonenya.

"Dan juga ini, walau tidak banyak, semoga berguna untuk keperluan sekolah mu."

Sebuah amplop putih berisikan uang 1 juta rupiah Ranti berikan ke tangan Menur yang tentunya membuat gadis itu tersenyum lebar menerimanya.

"Belajar yang rajin ya, Tante pamit pulang dulu." Ujar Ranti lagi sambil mengusap pucuk kepala Menur.

"Ya Tante."

Setelah dirasa hari ini cukup, Ranti pun beranjak berdiri dan mendekati Sri.

"Mbak, aku permisi pulang dulu. Lain waktu aku akan main lagi kesini. Semoga setelah ini jalinan silaturahmi kita tidak terputus lagi." Ujar Ranti sambil tersenyum.

Sri tidak menjawab. Baginya kehadiran Ranti yang begitu tiba-tiba membuatnya belum siap menghadapi kenyataan yang ada.

"Mbak..." Panggil Ranti sekali lagi.

Sri terdengar menghela napas panjang. Kemudian berdiri dan mengangguk seraya berkata..

"Baiklah..."

Sri mencoba untuk berdamai dengan hatinya. Mencoba membuka pintu yang telah lama tertutup untuk sebuah jalinan silaturahmi yang sudah lama terputus.

Ranti tersenyum senang dan bahagia. Usahanya untuk mencari keluarga kecil kakaknya yang telah tiada tidaklah sia-sia.

Kemudian Ranti pun benar-benar pamit, dan memeluk secara bergantian Ibu dan anak itu. Baru lah setelah itu ia masuk ke dalam mobilnya perlahan berlalu pergi meninggalkan kampung Melati.

Sri menutup pintunya dan terduduk di kursi rotan sepeninggalan Ranti dari rumahnya.

"Nduk, duduk dulu sebentar."

Menur memutar bola matanya jengah. Ia tahu ibunya pasti tidak suka pada keputusannya untuk kuliah di kota, dimana Tante yang baru ia temui itu tinggal.

"Apa tidak bisa kamu pertimbangankan lagi soal kuliahmu?"

Dan benar saja, seperti dugaan Menur. Menur begitu kesal atas sikap ibunya ini.

"Ibu ini kenapa sih Bu?! Soal biaya Ibu sudah tidak perlu pusing lagi kan, sudah ada keluarga Bapak yang membiayai?!"

"Ini bukan hanya soal biaya Menur."

"Terus apa Bu? Aku lihat adik Bapak tadi begitu ramah dan baik kepada Ibu. Ibu saja yang terlihat tidak suka. Padahal keluarga Bapak terlihat baik, tapi ibu malah terlihat tertutup dan mencoba menjauh. Coba saja dari dulu Ibu menemui mereka, tentu hidup kita tidak akan sulit seperti ini Bu!"

"Menur! Ibu tidak pernah mengajarkan kamu untuk meminta-minta."

Sri membuang napasnya dengan kasar. Ia tidak mungkin cerita bagaimana perlakuan buruk keluarga suaminya dulu terhadapnya. Bahkan Menur pun dulu tidak di inginkan oleh Ibu mertuanya.

"Iya, terus saja bersikap seperti itu Bu! Kapan Ibu bisa bahagia kan aku?! Ibu tidak tahu di sekolah aku malu Bu! Pakaian seragam ku jelek dan kekecilan. Juga tas ku sudah ada bagian yang robek. Sepatuku sempit dan ketinggalan jaman. Kapan aku bisa minta barang bagus kalau selalu melihat Ibu seperti kesulitan terus?! "

Sri tertegun mendengar penuturan anaknya yang baru ia ketahui itu.

"Aku juga ingin punya tas bagus, bukan sekedar baru tapi sebulan sudah robek lagi. Aku ingin yang berkualitas! Juga barang-barang yang lain. Aku minder di katai anak miskin dan tidak punya Bapak! Ibu tidak pernah merasakan itu! Aku sakit Bu! Aku lelah!! Pokoknya aku tidak mau hidup susah lagi! Aku capek Bu, capek!!"

Raut wajah Menur begitu tampak marah dan kecewa sehingga ia pun beranjak dari duduknya dan berlalu dengan cepat masuk ke dalam kamarnya, lalu menguncinya dari dalam.

Sri tidak mampu berkata apa-apa. Ia merasa dadanya begitu sesak sehingga ia meremas baju di bagian dadanya. Ia tidak tahu kalau anaknya memiliki kesulitan seperti itu. Ia merasa bersalah karena tidak memperhatikan kebutuhan anaknya karena Menur yang selalu menurut dan diam selama ini.

Kelopak mata Sri mengembun dan akhirnya air mata luruh membasahi pipi. Sri menangis dengan perasaan yang campur aduk.

Sedangkan di dalam kamarnya, Menur bermain dengan handphonenya. Membuka aplikasi belanja online untuk menghibur dirinya. Rencananya, ia akan membeli barang yang sudah lama ia inginkan dengan menggunakan uang pemberian dari Ranti tadi.

Sebuah tas menjadi incaran Menur sejak lama pun akhirnya masuk ke keranjang dan siap meluncur kepadanya.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀ ⠀ ⠀ ᴿᵅʸʸᵅ𒈒⃟ʟʙᴄ 𝐙⃝🦜
itu si pram bukan kucing lagi, ah keduanya bikin kesel 😤😤😤
pokoknya Ranti gak boleh lemah kek di sinetron", makin muak liat Pram dan menur
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
teruslahh bermain di belakang pasti pada saatnya bakal terlihat nyata kelakuan kalian berdua 😒😒
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
hadehh berbohong lahh terus berbohong dan bakal ada kebohongan apalagi yang kau ucapkan ke istrimu pram😤
Wati Nanda
wes to ponakan adalah maut🤣🤣
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
Cantik menafik.kslo di pske jsl" yang bodoh dan menyskiti orang lsin gkda nilainnya tetep murahann ,laki" gkkan kiat bila terlalu tergoda makanya yang selibgkuh itu salah kedua belah pihak.
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
woyy kondisikan kaki kalian kimpritt 😠😤
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
makin kesini makin belagu kamu menur 🙄
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
emang bisa saling tautan jari2 kaki🙄😩
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
hadeuuuuuu ampun ahh🤦‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️
❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ
terus terusin lah kalian, sepandai pandainya bermain pasti ketahuan juga. yomennn
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
nakal ya kamu pram 😤
Akbar Razaq
Semenarik apapun jika akhlak nol lama lama pasangan juga jengah. Memangnya hidup hanya utk kuda kudaan mulu.Tunggu saja klo Ranti tahu smua, kalian akan kelabakan eh ku rasa hanya Pram yg kehilangan tapi Keponakan dajjalnya dijamin tdk karena apa ? karena sptnya dia tak berotak.
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
berteriak..??
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
ini baru jari kaki belum belalai gajah nya yg bertaut🤧🤣🤣🤣
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
ini mahhh bener bener gilaaa🤧😭😭😭
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
iya diam,setelah mulut nya dibungkam pake bibir pram, ups 😂
⏤͟͟͞𝐑𝐙⃝🦜➢‮
gaya kepasar g mau memang lamalama minta di hiih ni anak
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
dasar kucing garong🤧🤣🤣
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
keren si pram ini
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
tangan kan ada kenapa harus bibir sih 🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!