Jangan Berharap Bisa Lari Dariku

Dimana Elara kali ini benar-benar sangat badmood, dia benar-benar tidak mau sama sekali mendengar apapun perkataan mereka..

Begitu juga Era yang meminta maaf kepada Elara karena Sinta dengan sengajanya memberikan pekerjaannya kepada Era..

Mau tidak mau Era melakukannya, makanya dia dengan sengajanya ingin mengganggu Elara agar dia bisa mengadukan tentang tidak baiknya Elara kepada Damian..

Kini Damian tiba disana namun Damian memberikan isyarat agar Era tidak mengatakannya kepada Elara bahwa dia ada disana..

" Haaaaa dasar Sinta nenek peot selalu mencari masalah terus, padahal dia yang duluan tapi malah dia ingin mengadukan ke Damian apa-apaan coba dasar kecentilan".. Gerutunya Elara

Namun, Damian hanya terkekeh mendengar Elara yang sedang gerutu tentang Sinta.. Damian benar-benar tau bahwa Elara sedang marah kepada Sinta..

Kini Damian mencoba mendekat kearah Elara dan bertanya..

" Hey".. Panggil Damian

Elara menoleh saat mendengar Damian memanggilnya namun wajahnya benar-benar sangat kusut sehingga dia kembali membuang wajahnya..

Damian sangat terkejut melihat reaksi Elara seperti itu kini Damian duduk ditepi tempat tidur sambil membujuk Elara..

" Ada apa hm?".. Tanya Damian dengan lembutnya

" Nenek peot itu apa tidak bisa dipecat saja".. Sahut Elara dengan ketusnya

" Dia sudah lama bekerja disini sayang".. Jawab Damian dengan lembutnya

" Oh jadi kamu membelanya sehingga kamu tidak ingin memecatnya".. Pekik Elara membuat Damian membelalakkan matanya

" Bukan begitu, baiklah-baiklah aku akan menghukumnya".. Ucap Damian membuat Elara membulatkan matanya

" Hukuman tidak akan membuat dia jera paham, dia selalu mencari masalah kepadaku dan lagi dia benar-benar tidak ada rasa sopan santunnya kepadaku dia selalu memanggil dengan sebutan woy eh apaan coba aku punya nama tauk".. Gerutunya Elara

" Iya-iya aku tau, aku akan menghukumnya sangat berat sehingga membuat dia tidak berani lagi mengganggumu okey".. Jawab Damian yang berubah membujuk Elara

" Hmm".. Dehemnya Elara membuat Damian tertawa kecil

" Baiklah sekarang kamu bersiap-siap ya, mereka semua sudah menunggu dari tadi dan Era akan disini terus menemanimu, aku akan kebawah untuk menghukum Sinta".. Jawab Damian diangguki oleh Elara

Elara akhirnya mau menuruti apa perkataan Damian, karena dia benar-benar sangat badmood sehingga membuatnya malas..

Tetapi Elara juga tidak percaya bahwa Damian akan menuruti perkataannya.. Kini Damian bangun dari duduknya sebelum dia berjalan Damian mencium keningnya Elara terlebih dahulu..

Semua orang sangat terkejut melihat kelembutannya Damian, pria yang bertahun-tahun dikenal sangat tidak ramah kepada wanita namun sekarang dia sangat lembut sekali..

Kini Damian pergi dari kamarnya, saat keluar dari kamarnya jangan ditanya wajahnya Damian seperti apa..

Dia pun menuruni anak tangga dengan wajahnya benar-benar sangat menakutkan, tibanya dibawah..

" Sinta!".. Teriak Damian dengan nadanya sangat marah

Hanya dalam hitungan detik Sinta pun tiba didepannya Damian..

" Iya tuan saya disini"... Ucap Sinta sambil membungkukkan badannya

Tiba-tiba..

Plakk!!!!...

Betapa terkejutnya Sinta saat mendapatkan tamparan yang sangat keras dari Damian, semua orang juga sangat terkejut saat mendengar suara tamparan yang begitu keras..

Kini Sinta hanya terdiam sambil memegangi pipinya begitu merasa panas dan nyut-nyut..

" Bukankah saya kemarin sudah katakan jangan mencari masalah dengan Elara!".. Teriak Damian membuat Sinta terkejut

Sinta benar-benar sangat kesal karena gara-gara Elara dia dibegitukan oleh Damian..

" Lagi-lagi Elara".. Gumam Sinta namun terdengar Damian

" Apa yang kau katakan hah? Lagi-lagi Elara?".. Tanya Damian membuat Sinta terkejut

Sinta benar-benar tidak menyangka bahwa Damian mendengar apa yang dikatakannya tadi padahal dia sudah sangat kecil berbicara..

Sinta tidak berani untuk menjawab pertanyaannya Damian dia benar-benar takut akan membuat Damian semakin marah..

" Mengapa kamu diam hm? Apakah kamu tidak memiliki mulut untuk berbicara".. Bentak Damian membuat Sinta bingung

Namun tiba-tiba..

" M-maafkan saya tuan".. Ucap Sinta dengan nada yang benar-benar sangat drama

" Kau selalu meminta maaf namun kau selalu mencari masalah kepada Elara, sudah saya katakan bukan jangan mencari masalah kepada Elara karena berurusannya bersama saya".. Jawab Damian dengan nadanya begitu marah

Karena Sinta tidak terima dia sudah ditendang oleh Elara setelah itu ditampar oleh Damian kini dia menjawab pertanyaannya Damian dengan tidak sopannya sehingga membuat Damian semakin marah..

" Tapi tuan, Elara yang memulai terlebih dahulu".. Jawab Sinta dengan beraninya

Mereka yang disana benar-benar merasa takut karena Sinta benar-benar sudah sangat kelewatan sehingga membuat mereka sangat merasa ngeri..

Plakkk!!!!...

Satu tamparan lagi Sinta dapatkan karena Damian benar-benar sudah kehabisan kesabarannya..

" Kau benar-benar tidak ada sopan santunnya, dengan entengnya kamu memanggilnya dengan sebutan nama saja apakah kamu lupa bahwa dia Nyonya dirumah ini".. Teriak Damian membuat Sinta semakin tidak tahan

" Karena saya menyukai tuan sudah sangat lama sehingga membuat saya tidak ingin dia ada disamping tuan dan Nyonya dirumah ini".. Jawab Sinta dengan nada membentaknya

Wajahnya Damian benar-benar merasa jijik mendengar pengakuannya Sinta, dia tidak menyangka bahwa Maidnya benar-benar tidak ada attitudenya mengatakan perasaannya tepat didepan Tuannya sendiri..

Kini kepala Maid mendekat kearah Sinta mencoba untuk membawa Sinta pergi namun..

" Siapa menyuruh Anda membantunya?".. Tanya Damian dengan nada menakutkan

Seketika Kepala Maid itu terdiam, tak lama dia mundur perlahan-lahan agar tidak terkena batunya..

" Joni".. Teriak Damian kepada petugas halaman dirumahmya

Mereka sangat bingung mengapa Damian memanggil Joni?..

Tak beberapa menit kemudian tibalah Joni..

" Iya tuan".. Ucap Joni saat tiba didepan Damian

" Ikat Sinta di pohon belakang yang menghadap kegang dan jangan lupa biarkan dia terikat tanpa dengan pakaian, biarkan para preman yang lewat disana menikmati tubuhnya".. Pekik Damian dengan nada dinginnya

" Baik tuan".. Jawab Joni sambil membawa Sinta pergi

Betapa terkejutnya mereka mendengar ucapannya Damian, begitu juga Sinta dia benar-benar tidak menyangka Damian akan menghukumnya seperti itu..

Joni membawa Sinta pergi namun Sinta melawannya karena tidak ingin diperlakukan seperti itu..

" Joni lepaskan aku".. Teriak Sinta membuat Damian mendengarnya

" Jika dia berteriak terus maka tutup saja mulutnya pakai lakban dan satu hal lagi matanya juga tolong ditutup agar dia bisa menikmati sentuhan preman itu".. Sahut Damian

Benar-benar tidak menyangka Sinta, namun Sinta dia tidak bisa melawan Joni karena tenaga Joni benar-benar sangat kuat..

Kini Damian menaiki anak tangga itu, dia mencoba untuk mengatur nafasnya agar tidak terlihat sangat marah saat tiba dikamarnya nanti..

" Hah tidak menyangka akan seperti ini".. Gumam Damian dengan frustasinya

Dia frustasi karena kelakuan Sinta yang semakin menjadi, sehingga membuat dia sangat-sangat jijik kepada Sinta..

Betapa beraninya dia mengatakan perasaannya tepat didepannya sendiri..