NovelToon NovelToon
SISTEM DEWA NAGA TERKUAT

SISTEM DEWA NAGA TERKUAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rumah pena

Dimas Seorang pekerja supir truk yang gak sengaja menabrak pekerja kantoran, tapi anehnya pandanganya gelap dan dia muncul didunia lain.

Sistem dewa naga terkuat menemani perjalananya menuju puncak kekuatan, dengan berbagai misinya Dimas mendapatkan berbagai harta yang sangat kuat.

Bagaimana perjalanan Dimas, Ikuti kisah keseruanya.

Gas... gua bakal up tiap hari sesuai mood, mungkin 2 chapter sampai 5 chapter perhari, kalau lagi mood bisa lebih.

Maaf jika ada kesalahan pada cerita, karena author hanya manusia, bukan nabi Boy.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumah pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 33 - Sekte Pedang Jiwa

Keesokan harinya, mentari pagi baru saja menyinari cakrawala ketika Dimas terbangun dari tidurnya. Udara Benua Langda terasa lebih segar dari biasanya, seolah menyambut awal baru dalam hidupnya. Dimas mengenakan jubah hitam panjang dengan bordiran emas yang diperoleh dari cincin penyimpanan milik Lan Mu. Langkahnya tenang dan pasti ketika ia turun menuju ruang tengah penginapan.

Namun, begitu tiba di ruang utama, ia sedikit terkejut. Ruangan itu sudah ramai oleh para tamu dari berbagai kalangan. Suara gamelan lembut mengalun, mengiringi tarian indah dari para wanita yang mengenakan pakaian berkilauan. Aroma harum rempah-rempah memenuhi udara, bercampur dengan wangi bunga segar yang diletakkan di sudut ruangan.

Di antara keramaian itu, Long Bing duduk anggun di kursi kayu berukir emas, tepat di sisi kanan panggung utama. Mata dinginnya mengamati semua yang terjadi, sementara wajahnya yang cantik membuat banyak pria terpesona. Beberapa dari mereka mencoba mendekatinya, bahkan duduk di sampingnya dengan senyum ramah dan sikap menggoda.

Namun, Long Bing bukanlah wanita biasa. Dia adalah Dewi Naga—penguasa kekuatan yang bahkan bisa membuat dunia runtuh jika dia menghendakinya. Dengan satu tarikan napas, ia melepaskan sedikit auranya. Aura naga murni itu meluap seperti ombak besar yang menghantam keras ke segala arah.

Para pria yang mencoba mendekatinya langsung pucat pasi. Keringat dingin mengucur dari pelipis mereka, dan tubuh mereka gemetar hebat. Satu per satu mereka mundur dengan wajah ketakutan, bahkan beberapa dari mereka sampai terjatuh dari kursi.

Long Bing memandang mereka dengan tatapan dingin. Dalam hatinya, dia merasa jijik.

"Dari dulu hingga sekarang... pria tetap sama," gumamnya lirih. "Selalu menganggap wanita hanya sebagai objek kesenangan. Derajat wanita selalu dianggap lebih rendah."

Dia mengepalkan tangannya di atas meja. "Kalau aku mau... dunia Aestherion ini sudah lama lenyap. Tapi aku tidak akan melakukannya."

Tak lama kemudian, Dimas muncul dan duduk di samping Long Bing. Mereka bertukar senyum hangat, lalu memesan makanan sambil menikmati suasana. Keberadaan Dimas di samping Long Bing membuat semua orang makin tidak berani mendekat. Bahkan aura penguasa yang terpancar dari Dimas seperti menambah tekanan tak terlihat di ruangan itu.

Beberapa saat kemudian, langit di atas penginapan menjadi gelap. Suara angin berdesir keras menggantikan musik yang sebelumnya mengalun. Semua orang mendongak.

"Itu... itu orang-orang dari Sekte Pedang Jiwa!" teriak salah satu tamu dengan suara panik.

Sekitar sepuluh ribu orang berpakaian putih melayang di udara, berdiri di atas pedang terbang yang mengilap. Aura membunuh mereka menyelimuti langit, membuat banyak orang gemetar ketakutan. Mereka berputar-putar di atas penginapan, mengepung dengan ketat dari segala arah.

Di antara mereka, tampak seorang pria paruh baya dengan rambut perak dan jubah panjang mengeluarkan aura mengerikan. Dia adalah pemimpin Sekte Pedang Jiwa, berada di puncak ranah Ascendent Realm.

Salah satu murid turun dari langit dan masuk ke dalam penginapan dengan langkah angkuh. Semua orang langsung terdiam. Pria itu menatap tajam ke arah Dimas dan Long Bing.

Tanpa basa-basi, ia melesatkan pedangnya ke arah Dimas.

Cahaya pedang itu menyala terang, membawa kekuatan penuh dari Void Refinement tahap puncak. Namun Dimas tidak bergeming. Dengan dua jarinya, ia menjepit bilah pedang itu di udara.

"Apa...!?" seru murid itu dengan mata membelalak.

Dengan sedikit tekanan dari jari Dimas, pedang berkualitas tinggi itu retak, lalu hancur menjadi debu.

Pria itu mundur dengan wajah ketakutan, lalu berteriak, "Serang! Bunuh dia sekarang juga!"

Sepuluh ribu murid Sekte Pedang Jiwa segera melayang turun, mengepung Dimas dan Long Bing. Tapi sebelum mereka menyerbu, Dimas dan Long Bing menghilang dalam sekejap dan muncul di atas langit.

Dimas tidak ingin penginapan itu hancur dalam pertarungan, maka dia memilih lokasi terbuka.

Para murid menyadari itu dan kembali terbang mengejar mereka. Namun anehnya, mereka masih mengabaikan Long Bing. Fokus mereka hanya pada Dimas.

"Siapa kalian sebenarnya!? Apa salahku hingga kalian semua menyerangku seperti ini!?" seru Dimas lantang.

Namun tak ada jawaban.

Dimas pun menghela napas, lalu bersiap. Kali ini, dia tidak akan menggunakan senjata atau teknik sihir. Dia hanya akan mengandalkan tubuhnya sendiri—tubuh yang telah dibentuk oleh sistem, diperkuat oleh energi naga, dan kini telah mencapai fondasi kekuatan yang tidak masuk akal.

Begitu serangan dari sepuluh ribu murid itu datang, Dimas mulai bergerak.

Satu gerakan tangan—lima orang mental seperti daun disapu badai.

Satu sentilan jari—belasan orang jatuh pingsan dengan tulang-tulang patah.

Satu pijakan ringan di udara—gelombang kejut menghancurkan barisan musuh.

Para murid yang menyerbu itu tampak seperti kesemek matang yang dihantam palu besi. Tidak ada yang bisa menyentuh Dimas sedikit pun.

Long Bing hanya melayang di samping Dimas, menonton dengan tenang. Dia tahu, ini bukan lagi pertarungan yang seimbang.

Di kejauhan, pemimpin Sekte Pedang Jiwa dan para tetua menyaksikan kekalahan memalukan murid-murid mereka. Wajah mereka muram dan penuh kemarahan.

"Bocah ini... Sangat kuat"

Seorang tetua menggertakkan gigi. "Pemimpin, apakah kita harus turun tangan sendiri?"

Pemimpin Sekte Pedang Jiwa menatap tajam ke arah Dimas yang kini berdiri di udara, dikelilingi puluhan ribu mayat dan tubuh pingsan. Aura Dimas membara seperti matahari merah yang tak tersentuh.

"Apapun yang terjadi kita harus membunuhnya." ujar pemimpin itu dengan nada marah.

Mereka semua mengangguk dan mengambil posisi menyerang.

.......

BERSAMBUNGH

1
Rumah Pena
Campur oy
Rumah Pena: gak dapat kak.
Y&C: Halo kaka mau nanya dong..

Kalau novel yang belum kontrak dapat bagi hasil dari iklan ga ?
total 2 replies
Dean Adam
Ini Kultivator Atau Dunia Fantasy Barat, heran Gue
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!