jangan lupa follow
Ig 👉🏻 uqiee1391
tiktok 👉🏻 uqiee1391
karena dendam itu, aku sampai lupa caranya mencintai, yang ada dalam pikiran ini hanya dendam dan dendam, sehingga mengabaikan cinta tulus seseorang dan melukai hatinya hanya untuk mencapai ke titik dimana dendam ini bisa tersalurkan, namun takdir tidak cukup sampai di sana, setelah mencapai dendam ini, justru Masalah baru muncul kembali dan membuat wanita yang begitu aku cintai terauma ~ Marquez
mari simak kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqie Alhaq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 7
"gua antar sekalian ya Ray?" Ujar Niko sambil menggandeng tangan Raya.
Raya menggeleng-gelengkan kepalanya, dia menunjukkan mobilnya yang ada di parkiran.
"Ah iya lupa, kan kamu kemari bawa mobil tadi pagi" ujar Niko sambil menepuk jidatnya sendiri, "Ya sudah hati-hati ya, ingat besok kita ke taman hiburan jangan lupa" ujar Niko setelah membukakan pintu kemudi mobilnya untuk Raya.
"Siap bos, tapi gua ijin dulu sama nyokap dan bokap, mereka sudah kembali dan sekarang ada di mansion, gua harus jadi anak baik dan penurut, biar besok dapat ijin keluar."
"Pasti boleh, karena aku akan menjaga putri cantiknya ini dengan baik."
"Yasudah gua duluan ya Niko," pamit Raya setelah memanasi mobilnya sejenak tadi, Niko mengangguk dan melambaikan tangannya pada Lian.
"Ah dokter tampan kita hampir saja terlambat" ujar Daren saat melihat Marquez sudah memasuki ruangan dokter yang akan membantu dia operasi nanti, Daren adalah sahabat baik Marquez selama menjadi dokter, dia banyak tau soal Marquez, karena Marquez hanya bercerita pada Daren tentang apapun itu, begitupun tentang Raya, hanya saja Marquez tidak cerita kalau yang dia maksud adalah Raya putri keluarga Darmawangsa pemilik rumah sakit ini.
"Hah baru saja selesai memberi kuis pada anak-anak di kampus, makanya baru bisa datang," Marquez segera saja bersiap untuk melakukan operasi besar yang akan iya lakukan hari ini.
"Mommy! Daddy! Raya datang!" Teriak Raya dengan kerasnya, dia tidak jauh punya sifat seperti kakaknya Zay, hanya saja dia lebih cempreng dari kakaknya.
Terlihat mamah Moana menuruni anak tangga sambil tersenyum menatap putrinya itu, apa lagi cukup lama keduanya tidak bertemu, "Apa kabar anak mommy?" Tanya Moana sambil memeluk sang putri dengan erat.
"Baik dong mom, oh iya, Daddy mana mom?" Tanya Raya sambil memberi kecupan sayang di pipi sang mamah.
"Daddy di sini sayang," tuan Mahen merentang tangannya dan Raya pun ber hambur kedalam pelukan sang papah.
"Raya rindu sangat sama kalian" ujar Raya sambil melepas pelukannya.
"Gak usah drama sayang, bahkan telfon mamah sering kamu abaikan, dengan alasan sibuk," ujar mamah Moana dengan kesal.
Sedangkan Raya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, karena itu fakta, papah Mahen yang melihat itu hanya menggeleng.
"Sudah sana istirahat Ray, sebentar lagi akan ada makan malam, nanti kakakmu akan kemari, sekalian kita akan membahas soal kuliah kamu selama ini."
Raya menelan ludahnya kasar, semoga saja Papanya tidak mendapat laporan apapun dari sang kakak, bisa habis dia nanti kalau papahnya sudah bertindak.
"Siap dad," Raya pun berlalu dari sana setelah memberi kecupan sekali lagi untuk kedua orang tuanya.
"Pah bukannya kita sudah mendapat laporan dari Marquez, jadi untuk apa papah bertanya pada Zay?"
"Hanya ingin tau reaksi putri bandel kita sayang, kamu tau kan bagaimana Raya menyembunyikan semuanya."
Mamah Moana mengangguk-anggukkan kepalanya, mereka berdua pun berlalu untuk kembali ke kamarnya.
Terlihat Marquez keluar dari dalam ruangan operasi setelah 5 jam berada didalam sana, dia merasa lelah, apa lagi melihat pasiennya yang begitu lemah, "Semoga segera pulih" gumamnya.
"Sayang operasinya sudah?" Terlihat Alin menghampiri Marquez dan hendak memeluk pria itu, Namun dengan cepat Marquez menghindar sehingga Alin langsung saja cemberut, "Kenapa sih sayang, bukannya ini hal wajar yang sering kita lakukan saat awal-awal pacaran!" Kesal Alin.
"Ini rumah sakit Al, kamu sepertinya tidak perlu di kasih tahu dengan jelas apa yang harus kamu jaga, kamu itu sudah dewasa, bukan lagi seperti Raya!"
"Raya?" Marquez terdiam mematung, namun tidak lama dia berlalu dari sana.
"Marquez!" Teriak Alin.
yaaaahhh gagal ketemu,,, 💔💔💔
double up ka
klo ketemu Marques gak jadi nikah donk
ternyata banyak tetap teki disini
Apakah Marquez dah tahu siapa Alin sebenarnya 🤔
pikirkan baik baik jangan sampai hatimu terus terluka dlm pernikahan Raya, pasti akan terasa sakit tidak berdarah Raya
akhirnya cita cita mu akan terwujud Raya 😁
sampai Marquez babak belur di pukulin zay😁
hatimu Raya malu malu tp maluin 😁
habis km Marquez🙈
mulut mu gk sesuai hatimu
klo gk ada rasa kenapa km mencium Raya
habis km Marquez klo ketahuan 🙈
emang serius dan ga seriusnya seseorang dinilai dari dia menyentuh wanita itu atau tidak???
apakah karena kau berhasil mendapatkan kehormatan alin lalu kau menilai bahwa hubunganmu dengan alin lebih dekat dan lebih serius??
dangkal sekali pikirann andaaa bapakk gilang 🥱🥱🥱
Pasti Marquez udah tau donk,kelakuan Alin diluar. Kan dia punya byk jaringan
cepet suruh masuk maaa mantunya...kasihan diluar dingin 😅
ckckvk ternyta kau tidak sebaik yg org kira, 😏😏😏😏..
Wajar saja Marq tidak menaruh hati padamu, krn tau kebusukanmu di belakang 😤😤😤