NovelToon NovelToon
I Love Tentara

I Love Tentara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni / Pengawal
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Clavi Ra

Gadis yang baru saja lulus SMK langsung di kirim orang tuanya ke asrama militer yang sangat jauh dari perkotaan.

Dari situlah kesya bertemu dengan kapten
yang terkenal dingin dan tegas.

"Ih kenapa lo ngikutin gue mulu sih, suka lo sama gue heh"

"Kalo iya kenapa"

"Dasar kapten gila"

"Apa kamu bilang hah"


Mau tau kelanjutan kisahnya burun baca!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clavi Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07

"Rama" Aku seperti familiar dengan nama itu tapi dimana aku pernah mendengarnya.

"key..... kesya" Aku membuyarkan lamunanku ketika Abi mengguncang tubuhku "eh iya Bi ada apa?"

"kamu ini ngelamun mulu ayo kita harus memberikan bantuan ini terus kita kembali ke asrama" Aku bangkit dari jangkok ku lalu mulai berjalan beriringan dengan Abi.

"ternyata hidup di desa itu seru juga ya" Aku memecahkan keheningan di antara aku dan Abi. "kenapa?" "lihat deh orang-orang nya pada ramah terus kekeluargaan nya pun masih ada gak kaya di kota"

"iya saya juga senang ketika bertugas di desa apalagi bertugas untuk memberikan bantuan seperti ini" Aku yang melihat senyum Abi yang sangat hangat dan tulus itu membut ku terpesona "kamu kenapa"

Aku masih dengan memandangi Abi "ada gitu senyum setulus lo" "emang kenapa sama senyum saya" "enggak ada apa-apa si sebenarnya gue kaget ternyata lo punya lesung pipi ya"

Aku juga baru menyadari ternyata Abi mempunyai lesung pipi ya walaupun hanya satu di pipi sebelah kiri itu sangat manis "iya hanya satu kok" "supah itu manis benget tau gak em... boleh gue pegang gak lesung pipi lo" izinku yang tidak masuk akal.

"tapi gimana caranya?" "coba lo senyum" Aku pun mulai memberi arahan, setelah Abi tersenyum dan terlihat sebuah lesung pipi, tangan ku bergerak untuk menyentuh lesung pipi milik Abi.

Karena saking gemasnya aku mencubit pipi Abi "aw... pelan-pelan dong" "hehe sorry gue reflek" Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal "eh Bi gue yang nyubit lo keras banget ya sampe wajah lo merah banget"

"eh enggak kok" Aku yang kaget melihat wajah Abi sudah seperti kepiting rebus pun merasa bersalah karena sudah ku cubit pipinya"tapi perasaan gue tadi cubit lo gak keras-keras amat deh"

"udahlah ayo kita ke rumah pak selamet keburu di tinggal mobil" Aku yang melihat Abi berlari pun ikut berlari. hingga kita sampai di sebuah gubuk yang sudah reot.

"asalamualaikum pak" tok... tok... tok "pak nini kami dari asrama tentara mau ngasih sedikit bantuan untuk bapak" krek...

Mendengar suara pintu terbukak menampakan seorang kakek paruh baya ku rasa ia hanya tinggal seorang diri karena melihat kondisi kakek itu yang tak terurus, seperti badan yang sangat kecil dan kurus, rambut yang beruban, pakaiannya yang sudah tidak layak pakai. melihat kondisi si kakek aku merasa kasihan ternyata di luar sanah masih banyak orang yang kekurangan contoh saja kakek ini.

"oh ada pak tentara dan nona canti, ayo silahkan masuk maaf rumah kakek jelek dan bikin kalian tidak nyaman" "enggak kok kek kami sangat nyaman berada di sini" Abi menyenggol lengan ku, Aku pun tersadar dari lamunanku. "ayo masuk"

Aku mengikuti Abi masuk ke rumah si kakek "kalian mau minum apa?" "jus jeruk kek" mendengar itu Abi melototi ku, aku yang di pelototi hanya menunjukan deretan gigiku.

"eh gak perlu repot kok ke kami ke seni cuma sebenar saja, dan jangan hiraukan teman saya dia hanya bercanda"

"Gak papa kok cuk, tapi kalo jus jeruk gak ada adanya air putih gak papa kan" "terus kenapa...." belum sempat mengucapkan kalimat terakhir mulut ku di bekap oleh Abi "heheh iya kek gak papa maaf ya malah ngerepotin" "enggak kok cuk saya malah senang kalo ada orang yang bertamu" setelah kakek itu pergi untuk membuat minum Abi pun melepaskan bekapanya.

"HA.. HA" Aku mengambil sebanyak-banyaknya oksigen "gila lo Bi hampir aja mau bunuh gue"

"loh emang saya ngapain kamu orang cuma tak tutup mulutnya kok" "cuma-cuma gue hampir kehabisan oksigen karena lo tau gak" "emang kamu nafas pake mulut, bukannya kalo orang normal kalo nafas pake hidung ya"

"anjir lo pikir gue gak normal apa" saat akan meninju Abi kakek tua itu sudah kembali sambil membawa nampan yang berisi dua gelas air "nih cuk di minum dulu" "iya kek makasih jadi ngerepotin"

saat meminum air di gelas itu Aku melihat anak kecil yang tadi aku tolong "kakek itu siapa" Aku menunjuk anak kecil itu yang tengah bersembunyi di balik tembok. "oh itu cucuk kakek"

"siapa namanya kek?" bukan Aku yang bertanya tapi Abi "namanya Rama" "jadi kakek cuma tinggal berdua sama Rama?" tanya ku.

"Iya saya cuma tinggal bersama Rama" Aku mengumpulkan keberanian dan bertanya lagi dengan kakek "lalu di mana orang tua Rama kek?"

"jadi dulu kakek punya anak perempuan dia sangat cantik dan baik, hingga dia bertemu dengan seorang tentara seperti kamu" kakek itu menunjuk Abi "lalu mereka saling jatuh cinta, setelah beberapa bulan anak saya mengandung anak dari lelaki itu saat ingin minta pertanggung jawaban lelaki itu bilang kalo dia sudah menikah dan sudah memiliki seorang anak dan lelaki itu menyuruh anak saya untuk menggugurkan kandungnya, karena dia takut untuk menggugurkan kandungannya dan dia sudah merasa sayang dengan janin itu makannya anak saya mempertahankan janinnya hingga Rama pun hadir"

"lalu bagaimana dengan ayahnya Rama kek" kata Abi "saat anak saya melahirkan Rama lelaki itu di pindah tugaskan oleh atasannya hingga sekarang saya tidak tau kemana lelaki itu mungkin dia sudah bahagia dengan keluarganya"

"terus bagaimana ibu Rama meninggal dunia" kakek itu tersenyum hangat kepadaku lalu dia mulai menceritakan semuanya "anak saya ayu dia itu adalah wanita yang bodoh hingga memberikan kehormatannya ke pada lelaki yang sudah berkeluarga, ketika saya mendapat kabar bahwa ayu hamil saya sangat terpukul dan ingin mengusir ayu dari rumah tapi istri saya mencegah saya untuk mengusir ayu hingga ayu melahirkan, istri saya yang sudah lelah di hina dan di maki oleh para warga pun menjadi sakit dan hingga dia meninggal dunia setelah ibunya meninggal ayu menjadi gila lalu dia meninggal dunia karena bunuh diri setelah itu saya hanya fokus mengurus Rama karena hanya saya satu-satunya kluarga yang Rama punya dan sebaliknya hanya Rama lah yang saya punya."

Tanpa sadar Aku meneteskan air mataku saat mendengar cerita dari kakek "oh ya kek ini sembako dari pemerintah semoga bermanfaat untuk kakek dan Rama ya" Abi memberikan kardus yang berisi sembako kepada kakek.

"kakek aku boleh gak ketemu sama Rama" kakek pun mengangguk tanda bahwa Aku boleh menemui Rama.

Saat melihat Rama yang duduk di lantai yang masih tanah itu aku pun ikut duduk di sebelahnya "hay kamu yang tadi kan, kenalin aku kesya" saat aku mengulurkan tangan ku, kurasa anak itu takut kepadaku karena dia hanya diam tanpa mau membalas uluran tangan ku.

Hingga kakek dan Abi menghampiri kami berdua "Rama apakah kakek mengajarkan kamu untuk berlaku tidak sopan" Aku melihat Rama yang bergeleng "makanya kalo kakak itu berbicara sama kamu kamu jawab Rama dan berlaku yang sopan lah" "baik kek"

Rama melihatku dan Aku mulai menunjukan senyum hangat ku "hay kak kesya aku Rama" akhirnya Rama mau menjabat tangan ku "oh ya hampir lupa ini teman kaka namanya kak Abi, dai yang lindungi negeri tercinta kita ini loh"

"Beneran kak, wah hebat banget Rama pengen jadi tentara juga" Abi mengusap kepala anak itu "Boleh tapi nanti kalo udah besar ya" "siap komandan" Rama memberi hormat kepada Abi dan langsung di balas hormat juga oleh Abi. Di sini aku tertawa mereka sangat lah lucu.

Hari mulai gelap Aku dan Abi pun berpamitan kepada kakek dan Rama, setelah tadi aku dan Rama menghabiskan waktu yang cukup seru, kami pun sudah akrab "Abi ternyata banyak ya orang yang kesusahan di sekitar kita tapi kita kurang menyadarinya" "iya makanya jangan lah kamu menutup telinga dan matamu" "iya sekarang gue jadi tau arti hidup yang sebenarnya" "iya" Abi mengacak-acak rambut ku.

"ih Abi jadi berantakan kan" "iya maaf aku benerin ya" saat mataku dan Abi bertemu kami saling bertatapan hingga.

"woy pacaran mulu mau pada pulang kagak, gue itung sampe lima kalo gak ke sini gue tinggal" dia adalah Rio teman Abi tapi mereka sudah seperti sodara.

"satu...... dua.... " saat Rio sudah mulai menghitung tiba-tiba Abi menggendong ku seperti karung beras "Aaaaa...... Abi lo ngapain kenapa gendong gue, turunin gak"

"sut diam jangan banyak bicara kamu mau pulang jalan kaki gak mau kan" "ya enggak sih" setelah sampi di mobil Abi langsung menaruh ku di mobil itu dan Abi langsung ikut naik mobil duk... "aduh" "kamu gak papa kan" "iya cuma kepentok"

"uhuk.... uhuk kok di sini jadi panas ya" "lo apan sih Rio jangan ganggu gue atau enggak gue bakal pukul lo" "emang lo berani mukul gue" "sini lo heh" saat akan menarik kerah baju Rio Abi menghentikanku "udah diem"

Kami pun pergi pulang menggunakan mobil tentara itu dan ini adalah hari yang melelahkan.....

***

1
Anrai Dela Cruz
Suka sejak awal
Dálvaca
Mantap!
vera: makasih kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!