NovelToon NovelToon
UNSOLVED PUZZLE

UNSOLVED PUZZLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Identitas Tersembunyi / Anime / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: EldLust

Dalam kisah yang sarat dengan misteri dan ketegangan, Ryuga, seorang pemuda yang penuh ambisi, terjebak dalam pusaran bayangan masa lalu yang gelap.

Sebagai adik dari seorang assistant professional yang menangani kasus pembunuhan, Ryuga tumbuh dalam ketidakpastian tentang keberadaan dan identitas kakaknya yang hilang. Meskipun tekadnya kuat, semakin dalam ia menyelidiki, semakin banyak rahasia yang terungkap, menantang kepercayaannya sendiri.

Mampukah Ryuga mengungkap kebenaran tentang kakaknya yang hilang dan menyatukan potongan-potongan masa lalu yang terputus? Apakah ia akan berhasil memecahkan misteri di balik hilang nya seorang assistant professional dan seorang pembunuh di waktu yang bersamaan? Saksikanlah perjalanan seru Ryuga dalam menghadapi tantangan dan bahaya dalam pencarian kebenaran yang membingungkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EldLust, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7: Sebuah Jawaban

Tanpa Ryuga sadari, pagi hari pun tiba, ia tertidur pulas sehingga jam sekolahnya hampir terlewat, untung saja masih ada paman yang mengingatkan nya untuk berangkat ke sekolah.

"Tuan muda" Ucap paman

Ryuga yang masih tertidur begitu pulasnya dengan kasur yang berantakan dan masih terbayang bayang masa lalu nya pun, tidak mendengar panggilan paman itu, akan tetapi lama kelamaan dia merasa risih dan terbangun dari mimpi nya karena suara paman itu.

"HKROKKK" Suara Ryuga yang masih dibawah alam sadar

"Tuan muda, waktunya sekolah, jika anda tidak bangun, nanti anda akan terlambat" Ucap paman

"Ryuga cepat nanti kau terlambat!" Ucap paman yang emosi melihat tingkah laku Ryuga

Seketika mendengar paman nya memanggil nama aslinya bukannya Tuan muda, Ryuga pun beranjak pergi dari kasurnya yang berantakan sambil meledek si paman.

"Haha akhirnya paman mengucapkan itu" Ucap Ryuga sambil mengucek mata

"Anak ini, mirip seperti kakak nya, aku harus sabar" Ucap dalam hati paman

Ryuga berjalan menuju kamar mandi yang berada di lantai bawah, dengan spontan paman pun memanggil Ryuga, sebelum Ryuga meninggalkan paman, paman ingin memberitahu tentang sebuah jawaban yang kemarin malam ia pertanyakan, akan tetapi jawaban itu akan di dapat jika Ryuga sudah menyelesaikan sekolah nya.

"Tuan muda" Ucap paman

"Hmm" Ucap Ryuga yang masih ngantuk sambil menoleh ke belakang

"Soal pertanyaan kemarin malam" Ucap paman

"Apakah jawabannya sekarang, aku sudah tidak sabar" Ucap dalam hati Ryuga

"Akan ku jawab, setelah Tuan muda menyelesaikan sekolah" Ucap paman

"Sialan, jawaban nya masih lama, tau begitu aku mandi saja" Ucap dalam hati Ryuga

"Benar, tidak salah lagi kamu memang mirip dengan kakak mu" Ucap dalam hati paman yang membaca isi hati Ryuga

Setiap langkah kaki yang mengarah ke lantai bawah, Ryuga merasakan sensasi yang berbeda, yang belum pernah ia rasakan untuk pertama kali nya, yakni rasa penasaran yang selalu menghantuinya setiap kali ia melangkah kemana pun itu.

Setelah selesai mandi, Ryuga bergegas menuju Ruang ganti dan memilih pakaian yang akan dikenakan untuk pergi ke sekolah.

"Ini kuno sekali" Ucap Ryuga dengan memegang baju yang bergaya tahun 90an

"Mungkin yang ini saja" Ucap Ryuga yang memegang baju bergaya modern

Waktu demi waktu berjalan, Ryuga sudah sampai di sekolah nya dan memasuki Ruang kelas, alangkah terkejutnya kelas yang awalnya diam tentram kini menjadi seperti kebun binatang.

"Gak jelas ini"

"Paling juga penipuan berkedok teknologi"

Tapi Ryuga sudah tidak heran, karena hari pertama ia sekolah ia sudah menilai bagaimana sifat dan karakteristik anak anak yang ada di sekolah ini. Ia pun berjalan menuju bangku yang pertama kali ia pilih sambil mendengar beberapa obrolan tentang teknologi yang lagi trending.

"Teknologi baru nih harus update kita"

"Canggih ya, bisa simpan informasi cuma bermodalkan dua belas kata"

"Eh ini apa?"

Sesampainya ditempat duduk nya, ia malah merusuh Shota yang sedang membaca buku favoritnya.

"Buku apa yang kau baca itu" Ucap Ryuga sambil menunjuk buku yang dibaca Shota

"Tentang uang" Ucap Shota dengan wajah yang fokus membaca

"Apa buku itu penting" Ucap Ryuga sambil mengintip sedikit demi sedikit

Ryuga yang Hobi nya membaca buku juga penasaran dengan salah satu buku yang dipegang Shota, mau tidak mau dia melihat sedikit demi sedikit buku yang Shota baca. Shota pun merasa risih dan agak sedikit kesal, karena tingkah lalu Ryuga yang seperti itu.

"Coba perlihatkan pada ku" Ucap Ryuga yang mengintip buku yang dibaca Shota

"Hei kau pelit sekali" Ucap Ryuga yang melihat Shota pindah tempat duduk

"Bukan urusan mu" Ucap Shota sambil meledek

Terlihat Shiro yang memakai pakaian mewah untuk pertama kali nya di dalam kelas ini. Ryuga yang menyadari itu melihat dari arah yang agak jauh, ia merasa bahwa Shiro akan mendatangi nya. Langkah demi langkah menuju Ryuga dan disertai pembicaran yang tiada habis nya.

"Pasti menang banyak nih semalam"

"Anak fashion emang hobi nya mahal ya"

"Maklumi saja, orang tua nya rata rata kaya raya"

Setiap pembicaraan yang Shiro dengarkan, kebanyakan membahas tentang dirinya dan jaket barunya, Shiro merasa risih dan kesal, untung saja Shiro adalah orang yang paling sabar di kelas itu dan setiap ia ingin bertindak ia memikirkan dulu sebab akibatnya jadi ia bukan tipe orang yang sembarangan.

"Masa iya, aku main mainan seperti itu buat dapat jaket ini" Ucap dalam hati Shiro

"Padahal semalam pasang banyak" Ucap Taka yang kalah berjudi dan merenungkan kesalahan nya

"Sabar kawan" Ucap Shun sembaring menepuk pundaknya

Sesampainya Shiro ke tempat Ryuga, ia pun menepuk pundak Ryuga, namun Ryuga tidak memperdulikannya karena ia masih fokus untuk mendapatkan buku yang dibaca Shota.

"Hei Ryuga" Ucap Shiro

"Kejadian di kantin kemarin itu keren loh" Ucap Shiro

Shiro pun merasa kesal karena tegurannya tidak di balas melainkan tidak diperdulikan oleh Ryuga. Lama kelamaan Shiro merasa bosan hanya melihat dua orang yang berebut buku.

"Ryuga lepas kan" Ucap Shota sambil menarik buku nya

"Kau pelit sekali, pinjam sebentar" Ucap Ryuga yang menarik buku itu juga

"Tidak akan" Ucap Shota yang masih menarik bukunya

"Padahal sudah dewasa, tapi masih saja seperti anak kecil" Ucap dalam hati Shiro

Anui merespon Shiro mendekati Ryuga, dengan spontan ia memangil Shiro untuk tidak menggangu mereka.

"Hei Shiro, jangan ganggu mereka" Ucap Anui sambil menunjuk shiro

"Siapa juga yang ingin menganggu dua orang bodoh itu" Ucap dalam hati Shiro dengan rawut wajah yang datar

"Haha aku dapat" Ucap Ryuga yang berhasil mendapatkan buku itu

"Hei kembali kan" Ucap Shota yang mengejar Ryuga

Bel masuk sudah terdengar begitu jelas nya, menandakan pelajaran akan dimulai sebentar lagi, guru guru sudah siap memasuki ruang kelas yang akan diajarnya, akan tetapi sebelum guru guru itu masuk ke ruang kelas ada mahasiswa yang menemukan guru sedang beristirahat di kantin ketika bel masuk sudah berbunyi, ntah itu fitnah atau fakta tapi memang ketika bel itu berbunyi tidak ada satu pun guru yang datang ke ruang kelas, kecuali Pak Han.

"Selamat pagi Pak Han" Ucap Lee Kim

"Pagi sensei" Ucap Taka

"Assalamualaikum" Ucap Ali

Jam belajar sudah dimulai, Pak Han memberikan beberapa materi yang akan membuka pola pikir anak murid nya tentang teknologi yang sedang trending, karena Pak Han tau jika anak murid nya tidak tau tentang teknologi ini, maka akan ada banyak yang melakukan penolakan terhadap kemajuan teknologi yang akan mendatang.

"Hari ini kita akan belajar tentang teknologi yang sedang trending di negara Timur Tengah" Ucap Pak Han sambil menggores papan tulis dengan kapur

"Teknologi ini dinamakan, blockchain" Ucap Pak Han

Pak Han menjelaskan bagaimana teknologi ini bekerja, dan apa dampaknya serta akibatnya dan kerugian ataupun keuntungan nya.

"Ini adalah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data ataupun berupa informasi digital" Ucap Pak Han

Di tengah tengah pembelajaran, Ryuga menanyakan tentang apa yang dikatakan Anui kemarin waktu mereka sedang berada dalam bis.

"Anui yang kau katakan kemarin itu apa" Ucap Ryuga yang duduk di samping Anui

"Yang mana" Tanya Anui

"Yang matahari matahari itu" Jawab Ryuga

"Sudah tukar tempat duduk, masih saja berisik" Ucap Shiro yang berada di belakang Ryuga

"Hei Shota, kenapa kau murung" Ucap Shiro

"Berisik! aku berjanji tidak akan pernah bawa buku lagi ke sekolah" Ucap Shota sambil memegang buku nya yang robek

Pak Han yang menyadari anak murid nya sedang berbicara ketika ia sedang menjelaskan pun sontak marah.

"Ryuga Shiro Shota Shun Anui, keluar dari kelas berdiri satu kaki" Ucap Pak Han sambil menunjuk mereka berlima

"Hahhh!" Ucap mereka berlima dengan rawut wajah panik nya

"Perasaan nggak ngapa ngapain, kok kena juga" Ucap Shun yang duduk disebrang Ryuga

Mereka berlima keluar dari kelas dan menjalani hukuman yang diberikan oleh Pak Han. Sambil menjalani hukuman mereka berlima lama kelamaan bermain salah salahan terkecuali dengan Shota, karena dia masih sibuk membaca bukunya.

"Hei bodoh tanggung jawab" Ucap Shiro dengan kesal

"Karena kau berisik kita jadi begini" Ucap Shiro

"Jika itu pelajaran Pak Han, justru bagus haha" Ucap Shun yang memikirkan ide gila nya

"Ryuga aku tidak menyalahkan mu, memang ceritanya seperti ini" Ucap Anui yang menyadari ke beradaan sang author

"Hei tidak ada yang menyuruh kalian berisik" Ucap Ryuga yang dirinya tidak mau disalahkan

"Bukan waktunya membaca buku!" Ucap Ryuga kepada Shota yang sedang membaca

"Ya sudah lah mau bagaimana lagi" Ucap mereka berlima dengan pasrah

Shun yang berhasil memikirkan ide gila nya memberitahu ke teman teman nya, bahwa hukuman ini adalah hal yang bagus, karena secara tidak langsung bisa menghindari jam belajar dan istirahat sebebasnya.

"Jangan panik, mending kita ke kantin saja, kita makan ayam" Ucap Shun

"Ya tuhan, orang bodoh mana lagi ini" Ucap dalam hati Shiro

"Hei Shun, mau hukuman mu di tambah" Ucap Shiro

"Tidak ada salahnya kita kesana" Ucap Anui yang mensetujui ide gila Shun

"Shun itu ide yang bagus" Ucap Ryuga yang menahan rasa lapar

Mereka semua terkejut, ntah apa yang merasuki pikiran anak itu, dia sudah menunggu di koridor kelas untuk pergi ke kantin.

"Sejak kapan Shota ada disitu???" Ucap Shiro dengan rawut wajah bingung

"Sejak Shun menyebutkan kata Ayam, kau tidak tau kalau Shota suka Ayam?" Ucap Ryuga

"Tunggu aku Shota" Ucap Shun yang berlari dikoridor kelas

"Mana ku tau, yang ku tau bocah itu hanya suka membaca buku" Ucap Shiro

Mereka berdua berlari menghampiri Shota, sedangkan Anui dam Ryuga masih membicarakan pembicaraan mereka yang belum selesai, sambil berjalan menuju kantin.

"Soal yang kemarin" Ucap Ryuga

"Matahari ya?" Ucap Anui

"Iya" Jawab Ryuga

"Matahari lama itu adalah Shaman" Jawab Anui

"Dialah salah satu orang yang ingin mentiadakan pembulian" Ucap Anui

"Maka dari itu dia disebut matahari" Ucap Anui

"Berarti matahari itu Shaman" Ucap Ryuga

"Sialan, ku kira kakak ku, hampir saja salah tangkap" Ucap dalam hati Ryuga

"Tapi itu baru matahari pertama" Ucap Anui dengan wajah serius nya

"Hah, memang matahari nya ada banyak?" Tanya Ryuga

"Disekolah ini ada lima matahari yang sudah lama menghilang atau bisa dibilang sudah lama tidak menyinari" Jawab Anui

"Dan diantaranya masih ada disini termasuk Shaman" Jawab Anui

Setelah pembicaraan yang cukup panjang, Ryuga tau bahwa matahari yang di bicarakan nya tadi bukan lah kakaknya, tapi Ryuga berpikir masih ada beberapa matahari yang belum ia ketahui apa itu sebuah petunjuk untuk nya. Pikiran yang diselimuti dengan rasa penasaran yang begitu tinggi nya pun, mengelilingi Ryuga yang tiada hentinya, sampai sampai ia tidak tau bahwa ia sudah berada di kantin.

Kantin yang tadinya seperti neraka kini berubah menjadi surga, Ryuga terkejut dengan apa yang ia lihat dan tidak percaya sedikit pun, seketika pikiran pikiran tadi yang diselimuti dengan rasa penasaran menghilang dalam waktu yang sangat singkat.

"Ka...Kantin apa ini" Ucap Ryuga dengan mulut yang bergemetar

"Dari neraka berubah menjadi sebuah surga" Ucap dalam hati Ryuga

Kantin tersebut digambarkan seperti tempat makan yang berada dalam istana, dengan meja panjang nya dan sopan santun mahasiswa, serta tata krama yang baik, layaknya para bangsawan yang sedang makan di kantin itu.

"Shun jangan ngelihatin aja, coba kau ambil Ayam nya" Ucap Shiro

"Tidak apa, aku hanya menemaninya saja" Ucap Shun sambil menahan rasa lapar

"Nyamm, Nyamm, katsu disini sungguh enak, Bu pesan lagi sepuluh katsunya" Ucap Shota yang sedang asik memakan makanan favorit nya

"Curang makan duluan" Ucap Anui yang baru sampai

"Kantin ini luar biasa, dan makanan nya sungguh enak" Ucap Ryuga sambil mengigit Ayam goreng

"Kau mau pesan yang mana" Ucap Shiro

"Dada kesukaan ku" Ucap Anui

Waktu istirahat tiba, kantin yang Ryuga dan teman teman nya hinggapi pun kini mulai ramai dengan mahasiswa. Alangkah terkejut nya Ryuga melihat Shaman datang ke kantin ini.

"Sepertinya tidak asing" Ucap dalam hati Ryuga

"Bos besar sudah tiba haha" Ucap Anui

"Hei itu berlebihan" Ucap Shiro

"Shaman membawa teman teman nya juga untuk makan di kantin" Ucap Shota

"Hei kita juga teman nya, jangan anggap dia jalan bersama itu sudah menandakan seperti itu" Ucap Shiro

Mereka berempat berjalan bersama dan menanyakan sesuatu apa yang akan mereka makan, dan ketika Shaman menyebutkan makanan instan favorit nya, Lee Kim pun tidak setuju, karena selalu memakan makanan seperti itu tidak baik untuk kesehatan.

"Hari ini kita makan apa?" Tanya Ruka

"Burger sepertinya enak" Jawab Shaman

"Kurangi makanan yang seperti itu" Ucap Lee Kim yang selalu menarapkan prinsip empat sehat lima sempurna

"Apapun makanan nya akan ku makan" Ucap Taka yang sudah tidak bisa menahan rasa laparnya

Setelah mereka memesan makanan, mereka pun duduk di tempat Ryuga berada, sambil menunggu pesanan mereka tiba mereka berbicara dengan Ryuga dan teman teman nya.

Makanan yang ditunggu tunggu pun akhirnya tiba, dengan sigap mereka mengambil dan menyantap makanan tersebut sambil meneruskan pembicaraan nya.

"Emmhh...Buber ii eak eali" Ucap Shaman dengan mulut nya yang penuh

"Tambah sausnya" Ucap Ruka

"Haha kantin sebelah pasti kacau balau" Ucap Anui

Namun tidak lama pembicaraan itu berlangsung dengan lama, suara yang asing dan berisik terdengar dari arah pintu masuk kantin, sontak semuanya merasa terganggu akan adanya suara itu.

"PRANGGG" Suara piring pecah

"Dia melanggar janji lagi, sudah berapa kali kuperingatkan" Ucap Fujin

"Manusia tersebut sangat menjijikan" Ucap Fujin sambil menyalakan rokok dimulutnya

1
Irene Puspitasari
menarik
EldLust: Terimakasih telah menyukai karya saya, semoga kamu menyaksika ceritanya sampai akhir🤗
total 1 replies
Ayano Kouji
Jalan ceritanya keren abis.
EldLust: Terima kasih atas pujian yang membuat hati saya berbunga bunga. Namun, percayalah, masih banyak yang menunggu untuk diungkapkan. Setiap halaman adalah rahasia baru yang menarik
total 1 replies
I,ts Zero
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
EldLust: Terimakasih telah mengunjungi dan menyukai karya saya, semoga kamu terhibur dengan karya yang saya buat/Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!