Cinta Itu Pilihan

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Setahun yang lalu,Martin yang merasa tubuh nya lemas dan kepala nya pusing. Jantung nya juga berdebar tak karuan ,membuat nya merasa takut dan khawatir. Dia tidak ingin sesuatu terjadi pada nya sehingga dia pun berniat memeriksakan kondisi tubuh nya, hingga dia menyadari kalau ternyata dia menginap penyakit leukemia dan hidup nya tak akan lama lagi.

Martin merasa putus asa saat mendengar pernyataan dari dokter,karena hal itu dia mulai memikirkan kedepan nya untuk anak dan istri nya.

  Hati nya mendadak merasa sakit ,dia tak tau lagi harus berkata apa . Dia sudah tak sanggup lagi untuk memikirkan kalau nanti nya kedua orang tua nya mengusir Viera tapi mengambil Sandu,makanya dia berniat untuk menyiapkan segala nya sebelum dirinya pergi

"Bagaimana kontrakan nya Don? Aku ingin mengontrak selama setahun kedepan ,tapi ngak sekarang . Aku berikan uang nya sekarang,tolong bantu aku " ucap Martin.

Martin hanya menceritakan semua nya pada Doni,dia ngak mau semua orang tua penyakit nya. Dia ngak ingin Viera sedih karena kondisi nya saat ini,dia ingin membahagiakan viera juga Sandu lebih dulu sebelum dia pergi.

"Aku pasti akan bantu,untuk menikahi istri mu. Rasa nya aku ngak mungkin melakukan nya ,tapi aku akan memberikan pekerjaan pada nya agar dia memiliki penghasilan setiap bulan nya. Untuk rumah kontrakan,dia ngak perlu bayar sepenuh nya. Aku akan memberikan diskon setengah dari harga biasa nya ,kau janhan khawatir akan hal itu " jawab Doni

"Papa....ayo kita sepedaan" teriak Sandu dengan cukup kuat,dia merasa senang saat ini.

"Pergi lah,bersenang senang lah. Jangan pikirkan mengenai penyakit mu,anggap saja kau bisa hidup beberapa tahun lagi . Jangan biarkan masalah penyakit membuat mu sakit seperti ini,kau harus kuat " jelas doni,dia merasa sedih melihat kondisi teman nya.

Saat pertama kali Martin menceritakan mengenai penyakit nya, Doni langsung memeriksakan kondisi nya juga kerumah sakit. Dia takut jika nanti menikah dan dia memiliki jenis penyakit yang cukup parah seperti Maryin juga ,maka kasihan istri dan anak nya seperti keadaan martin saat ini.

Doni memperhatikan keluarga kecil didepan nya ini,dia merasa Tuhan ngak adil pada mereka. Mereka sangat bahagia dan nanti nya akan terpisah ,tiba-tiba air mata nya mengalir dipipi doni tanpa doni sadari.

Setelah beberapa lama bermain,Martin dan Viera kembali kerumah kedua orang tua Martin lagi. Mereka ngak mungkin terus berjalan jalan saja dan menghabiskan banyak uang,walaupun sebagian dari uang nya di tanggung oleh doni hanya saja masih ada tanggung jawab yang perlu di kerjakan oleh mereka .

Martin juga harus mendapatkan banyak uang untuk Viera kedepan nya, paling ngak untuk mengontrak rumah dan biaya kehidupan mereka setelah dirinya pergi .

Waktu terus berlalu,Martin merasakan tubuh nya semakin ngak bisa di ajak kompromi. Dia sering sekali lelah dan pusing,dia juga jarang sekali menyentuh sang istri jika sudah kembali ke rumah nya.

Viera ngak masalah karena viera berpikir kalau suaminya sedang lelah dalam bekerja,dia ngak mau maksain hal itu hingga akhirnya Martin memberikan sebuah hadiah untuk Viera .

"Buka lah,ini untuk kamu. Maaf ,milikku ngak bisa seperti dulu lagi " ucap Martin dengan pelan ,dia memberikan kotak berukuran segi empat dihadapan viera membuat Viera bingung

"Aku ngak masalah mas,mungkin saat ini mas nya masih lelah makanya ngak bisa. Kita bisa melakukan nya lain kali ,masih ada banyak waktu " jawab Viera

Viera membuka kotak yang diberikan oleh Martin,mata nya membulat sempurna saat mengetahui apa yang ada didalam kotak itu. Sebuah benda kenyal berbentuk seperti milik pria ,kemudian dia menoleh ke arah Martin yang sudah tersenyum

"Kenapa kasih aku ini ?" tanya Viera dengan wajah nya yang sudah memerah ,dia merasa malu memegang benda kenyal mirip milik Martin walaupun dia rasa kalau benda yang dia pegang sama milik Martin sama besar nya .

"Aku ingin kau tetap bisa menyalurkan hasrat mu walaupun milik ku ngak berfungsi lagi,maafkan aku yang ngak bisa menjadi suami yang baik dan memenuhi keinginan mu" Jawab Martin dengan tatapan berkaca kaca,dia sangat ingin bersama dengan Viera lebih lama lagi tapi takdir berkata lain .

Viera memeluk tubuh suami nya, kini mereka berada didalam kamar nya. Memberikan pelukan hangat dan menenangkan, viera ngak menyangka kalau suaminya bisa mengatakan hal yang ngak masuk akal seperti ini .

"Mas jangan bicara yang ngak ngak deh,harus nya aku yang minta maaf karena sudah buat mas bekerja keras untuk kami . Aku ngak masalah jika mas ngak bisa lagi memenuhi nafkah batin ku,yang penting mas selalu bersama kami " jawab Viera yang sudah memeluk tubuh suami nya dengan erat,dia merasa takut sekali kehilangan Martin.

Apalagi tak ada seorang pun yang Viera miliki selain Martin di dunia ini setelah dia keluar dari panti asuhan,selama ini hanya Martin lah yang menjadi penyemangat dan pelindung untuk nya .

"Dengar sayang,menikah lah lagi jika kau ingin. Doni pria yang baik,dia bisa menjaga dan melindungi kalian " jelas Martin dengan dada nya yang terasa sesak,jantung nya seperti ingin meledak .

Sebenarnya Martin ngak rela membagi istri nya ,tapi dia ngak mau egois. Viera juga anak mereka membutuhkan kasih sayang dan materi agar bisa terlepas dari kedua orang tua nya yang selalu menindas istri nya, dia sudah mengetahui semua nya secara langsung saat dia ngak sengaja pulang cepat.

Walaupun setelah itu kedua orang tua nya selalu menjaga jaga agar tak diketahui nya, makanya Martin semakin merasa takut akan hal itu. Dia ngak mungkin membawa mereka pindah lagi,karena kedua orang tua nya memohon pada nya untuk tetap membiarkan Sandu berada didekat mereka .

"Mas.....kamu bicara apa sih ?aku ngak mau menikah lagi,walaupun nanti nya kamu lebih dulu meninggalkan ku. Aku malah berdoa agar aku saja yang meninggal duluan mas,aku ngak sanggup kalau tidak ada diri mu disisi kami " ucap Viera.

Tubuh nya sudah terguncang,jantung nya sudah terasa berdetak tak karuan. Dia benar benar merasa ketakutan sekali,dia ngak ingin nanti nya tak ada lagi sandaran dan yang membela nya selama ini.

"Jangan menangis,aku ngak ingin kau menangis. Semangat lah dan jalani hidup ini,aku ingin kau bahagia ra. Aku mencintaimu sampai kapan pun,ingat itu" ucap Martin yang ikut menangis di pelukan Viera.

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘