Soul Caster (Season 2)

Di luar alam bawah sadar, keadaan menjadi semakin dramatis. Kilatan cahaya merah darah yang dipancarkan oleh Ncheck mencapai puncaknya, meresap ke langit dan menarik perhatian semua yang berada di sekitarnya. Orang-orang di istana Starlight dan kota sekitarnya melihat langit berubah warna, gemuruh energi yang terdengar seperti simfoni kemenangan, memberikan pengetahuan bahwa sesuatu yang luar biasa terjadi.

Awan hitam yang sebelumnya menutupi langit kota mulai berhenti dan membentuk pola-pola yang tidak terduga. Petir menyambar dari awan, memberikan kesan bahwa alam semesta itu sendiri menanggapi pencapaian luar biasa yang dilakukan oleh Ncheck.

Di tengah kegemparan ini, beberapa individu yang memiliki kultivasi tinggi dapat merasakan tekanan energi yang datang dari arah istana. Mereka tahu bahwa seorang dewa baru telah lahir, dan aura kekuatan yang dipancarkannya telah mencapai tingkatan yang jarang terlihat.

Raja Julius dan para pengawalnya bergegas menuju lokasi Ncheck, diikuti oleh sejumlah individu yang juga terlihat kuat. Putri Diana, penuh keingintahuan, juga ikut mengikuti kerumunan.

Ketika Julius tiba, dia menyapa dengan penuh kekaguman, "Selamat, sepertinya kamu telah mencapai peningkatan level yang luar biasa."

Suasana ramai dengan perbincangan dan sorak sorai, menciptakan aura keajaiban di sekitar Ncheck yang baru saja mencapai pencapaian kultivasi yang menakjubkan.

Ncheck yang masih berada di tengah-tengah perubahan levelnya tersenyum kecil melihat kedatangan Raja Julius. "Terima kasih, Raja Julius. Ini adalah hasil dari keputusan yang saya ambil, walaupun risikonya cukup besar."

Putri Diana yang juga berada di antara kerumunan bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa langit begitu berwarna dan energi begitu intens?"

Julius menjawab, "Ncheck, bisakah kamu menjelaskan apa yang terjadi? Kami semua penasaran."

Ncheck menjelaskan dengan singkat "Saya telah berhasil menembus level Dewa 10. Ini adalah pencapaian besar dalam kultivasi saya."

Ncheck sengaja memberikan penjelasan yang simpel, menyembunyikan sejauh mungkin informasi tentang kultivasinya yang sebenarnya, memahami potensi bahaya yang mungkin muncul.

Namun beberapa individu yang lebih kuat mempertanyakan pernyataannya, "Dengan energi yang begitu besar, tentu kamu tidak mungkin hanya menembus 10 level saja." Ujar salah satu dari mereka.

"Hahaha, maaf mungkin kultivasi saya kurang baik," jawab Ncheck sambil tersenyum.

Julius yang sadar ada sesuatu meminta semua orang meninggalkan tempat tersebut dan mengatakan bahwa bencana sudah berakhir. Kabar itu pun cepat tersebar di seluruh penjuru istana.

Hingga akhirnya hanya Julius dan Diana yang tersisa di tempat tersebut.

Julius berkata, "Aku tidak ingin mengetahui latar belakangmu atau apa yang kamu sembunyikan dariku. Namun, dengan cara kamu berkultivasi, hampir setengah istanaku hancur."

"Maafkan dia ayah, bukankah dia juga telah membantu kita semua." Sahut Diana.

"Heheh iya,tolong maafkan aku tuan, secepatnya aku juga akan pergi dari sini." Ucap Ncheck.

Julius menyahut, "Dalam keadaan tertentu, kadang perlu kehancuran untuk membuka jalan baru. Terserah padamu apakah kamu tetap di sini atau pergi. Aku menghargai bantuanmu, meskipun akibatnya cukup terasa."

Ncheck berterima kasih dan bersiap untuk meninggalkan tempat itu.

Diana melanjutkan, "Terima kasih atas bantuannya. Meskipun ayahku mungkin tidak sepenuhnya mengerti, aku ingin memberikan sesuatu sebagai tanda terima kasih."

Dia memberikan sebuah kalung berkilauan kepada Ncheck. "Semoga ini membawa keberuntungan bagi mu di perjalananmu, tuan."

Dengan tatapan mata yang memancarkan kilauan khusus, serta wajah yang terlihat sedikit memerah, Diana menyampaikan pikirannya kepada Ncheck dengan malu-malu.

"Hmm, sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu."

Mereka berdua berdiri di tengah taman istana yang penuh bunga-bunga warna-warni. Angin sepoi-sepoi bertiup pelan, menciptakan adegan yang romantis di sekitar mereka.

Ncheck mendengarkan dengan penuh perhatian. "Apa yang ingin kau bicarakan, Putri Diana?" tanyanya.

Dengan perasaan malu yang mendalam, Diana tidak dapat mengekspresikan isi hatinya. Tanpa berkata apa-apa, ia langsung berlari menjauh dari tempat itu, menyimpan perasaannya untuk dirinya sendiri.

Ncheck pun pergi ke rumah Grazilas berniat untuk berpamitan dan mengucap rasa terima kasihnya,karena Grazilas telah membantunya saat datang ke dunia ini.

Ketika Ncheck tiba di rumah Grazilas, dia melihat Grazilas sedang duduk santai di teras rumahnya. Dengan tulus, Ncheck mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Grazilas atas bantuan dan panduannya di dunia ini. Grazilas tersenyum dan mengatakan bahwa Ncheck selalu diterima kembali jika membutuhkan bantuan.

Keesokan harinya, setelah Ncheck bermalam 1 hari di tempat Grazilas. Pada pagi harinya, terlihat para prajurit kerajaan telah menunggunya di depan pintu.

Mereka berkata bahwa Ncheck harus segera ikut dengan mereka,karena raja telah memanggilnya.

Dengan perasaan heran dan bingung,Ncheck pun mengikuti para prajurit itu menuju istana.

Ncheck berjalan bersama para prajurit menuju istana dengan rasa penasaran yang mengganjal. Sesampainya di istana, dia langsung diantar ke ruangan raja oleh para pengawal. Raja Julius tampak duduk di singgasana dan memberikan senyuman ketika Ncheck memasuki ruangan.

"Selamat pagi, Ncheck. Aku punya tawaran yang mungkin akan kamu pertimbangkan," ucap Raja Julius dengan ramah.

Namun kali ini di tempat itu sedikit berbeda,disana hanya ada Raja Julius,Diana dan juga istrinya. Senyum ramah raja itu tampak menyembunyikan sesuatu.

"Tawaran apakah itu tuan." Tanya Ncheck.

Raja Julius dengan senyuman lembut berkata, "Ncheck, saya melihat bahwa kamu telah membantu kami dalam waktu yang sulit. Dan sekarang, saya ingin mengajukan permohonan yang agak berbeda. Bisakah kamu menjadi suami bagi putriku, Diana?"

Ncheck kaget dan terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Tuan, saya tidak bisa merencanakan masalah pernikahan dalam waktu yang begitu singkat. Saya butuh waktu untuk memikirkannya."

Raja Julius dengan senyuman lembut berkata, "Ncheck, saya melihat bahwa kamu telah membantu kami dalam waktu yang sulit. Dan sekarang, saya ingin mengajukan permohonan yang agak berbeda. Bisakah kamu menjadi suami bagi putriku, Diana?"

Ncheck kaget dan terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Tuan, saya tidak bisa merencanakan masalah pernikahan dalam waktu yang begitu singkat. Saya butuh waktu untuk memikirkannya."

Diana menatap Ncheck dengan senyuman malu-malu, sedangkan istrinya, Irish, mengangguk setuju dengan keputusan suaminya. Raja Julius menunggu jawaban dari Ncheck.

Ncheck merasa terombang-ambing antara misi besar yang diembannya untuk kedamaian dunia dan perasaan yang tumbuh di antara Diana dan Raja Julius. Dalam pertimbangannya, dia menyadari bahwa misi kedamaian dunia harus tetap menjadi prioritas utamanya.

"Maafkan saya, Raja Julius, Diana. Saya merasa terhormat dengan tawaran ini, namun misi saya untuk kedamaian dunia membutuhkan fokus penuh saya. Saya berharap Anda dapat memahami keputusan saya ini."

"Apakah kamu tidak menyukai putri ku." Tanya Julius dengan nada yang agak tinggi.

"Bukan begitu tuan, bukankah jika aku menikahi putri mu,itu artinya aku akan tinggal di tempat ini. Hal itu akan menghalangi jalan ku sebagai seorang kultivator." Jawab Ncheck dengan tenang.

Dalam tekanan dari ancaman kematian, Julius bersikeras bahwa Ncheck harus menikahi putrinya; menolak akan berarti hukuman mati. Ncheck, meskipun merasa terjepit, setuju agar dapat melanjutkan hidupnya tanpa menghadapi konsekuensi mengerikan.

"Hahaha bukan aku adalah MC dari cerita ini,mungkin saja aku dapat memiliki banyak wanita dalam cerita ini. Seperti genre Harem pada umumnya." Gumamnya.