NovelToon NovelToon
Cinta Itu Luka

Cinta Itu Luka

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / bapak rumah tangga
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: Faustina Maretta

"aku minta cerai!"

kalimat keramat dalam rumah tangga itu akhirnya keluar dari mulut Nayla. keputusannya yang dia ambil sudah bulat untuk bercerai dari laki-laki yang sudah hidup bersamanya selama sembilan tahun lamanya.

Rizky, suami Nayla bersikeras tidak ingin berpisah dengan sang istri dan mengatas namakan putri mereka bahwa dia akan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

akankah Rizky benar-benar menepati janjinya? atau itu hanya semata-mata agar tidak berpisah dengan wanita yang dia cintai dan juga putri semata wayang mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faustina Maretta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kiara dan Jiya

Rizky berlutut menyamakan tingginya dengan istrinya yang duduk di sofa dengan memeluk putrinya. Lelaki itu membelai lembut rambut Kiara lalu mengecup kening Nayla. Wanita itu mematung dan meneteskan air matanya.

"Mama ..." rintih Kiara sembari memeluk ibunya.

"Mama di sini sayang, Mama di sini," sahut wanita muda itu dengan napas yang ngos-ngosan.

Perlahan Nayla bangkit berdiri, dia mengintip ke arah luar rumah lalu menutup pintu rumah dan mengunci rapat-rapat rumah orang tuanya. Wanita berambut panjang itu bisa bernapas lega, dia menggendong sang putri untuk masuk ke dalam kamar lalu mengunci pintu kamarnya dari dalam.

Nayla mengusap air matanya, dia melihat anaknya yang juga menangis ketakutan. Wanita muda itu berusaha untuk menenangkan Kiara hingga gadis kecil itu tertidur di pelukan Nayla. Perlahan wanita bermata cokelat itu meletakkan putrinya di atas tempat tidurnya. Wanita itu memberanikan diri untuk keluar dari kamar.

Dia mengendap-endap di rumah orang tuanya sendiri untuk memastikan hanya mereka berdua sekarang yang berada di dalam rumah itu. Kedua matanya menyapu setiap sudut rumah itu. Nayla terkejut saat mendengar ponselnya yang berdering.

"Halo?" ucap Nayla begitu dia menerima telepon itu tanpa melihat siapa yang meneleponnya.

"Halo? Nayla? Kamu baik-baik saja?" tanya Baskara di ujung telepon yang menyadari ada yang aneh dari nada bicara wanita beranak satu itu.

Nayla menghela napas berat lalu menceritakan hal yang baru saja terjadi pada dirinya dan putri semata wayangnya. Lelaki yang masih berada di pengadilan itu merasa khawatir dengan keadaan kliennya itu.

"Oke, kamu tenang. Aku masih ada dua sesi lagi, mungkin dua atau tiga jam lagi akan selesai. Aku akan menyuruh adikku untuk menemanimu, hmm?" Baskara mematikan teleponnya, bahkan sebelum Nayla menjawabnya.

Wanita muda itu sebenarnya tidak ingin merepotkan pengacaranya, dia mencoba untuk nelepon lagi tapi lelaki itu tidak mengangkat telepon darinya. Tidak lama kemudian terdengar suara ketulan pinti, dengan hati-hati Nayla mengintip dari balik jendela. Kedua matanya melihat seorang gadis yang mungkin berusia dua puluh tahunan dengan gayanya yang trendy dan membuat gadis itu semakin cantik.

Nayla membuka pintu dan menatap gadis itu dengan tersenyum. Gadis cantik berambut cokelat itu bernama Jiya. Gadis berusia dua puluh tahun itu adalah adik kandung dari pengacaranya. Dia datang karena di suruh oleh sang kakak dengan membawa mainan berbagai jenis boneka untuk Kiara.

"Nayla ... Jiya ..." Mereka berdua saling berkenalan.

Mata Jiya terpaku melihat seorang anak kecil yang sangat cantik seperti ibunya. "Halo ... Ini pasti Kiara ya? Kenalin, aku Tante Jiya."

Kiara langsung memeluk Jiya, mereka langsung dekat di hari pertama pertemuan mereka. Nayla bisa sembari menyicil pekerjaannya yang dia bawa ke rumah. Sesekali dia melihat putrinya yang sedang bermain dengan adik dari pengacaranya, wanita itu menyunggingkan senyum di wajahnya. Kedatangan Jiya membuat ibu beranak satu itu menjadi tenang, kata Baskara Jiya jago karate.

"Maaf ya, aku jadi ngga enak ngerepotin kamu sama Mas Baskara," ucap Nayla sembari mengisi ulang minuman yang dia suguhkan kepada tamunya.

"Aku sama Mas Baskara memang suka anak kecil, Mbak. Jadi jangan sungkan minta tolong sama kami untuk menjaga Kiara," sahut Jiya sembari menatap anak kecil berambut panjang yang sedang bermain boneka barunya.

Nayla dan Jiya mengobrol untuk mencairkan kecanggungan antara mereka berdua. Jiya adalah adik kandung Baskara yang sudah lama tinggal di Korea karena ikut dengan sang Ibu, sedangkan Baskara tinggal di tanah air mengikuti jejak sang ayah untuk menggali tentang ilmu hukum.

Orang tua mereka berdua sudah lama bercerai, tapi mereka sepakat untuk berpisah secara baik-baik dan berkomitmen selalu mengutaman kebutuhan anak-anak mereka. Mendengar cerita gadis itu, Nayla itu menghela napas panjang pikirannya berandai-andai. Andai saja Rizky bisa menerima perpisahan ini dan dengan kerja sama sebagai orang tua membesarkan Kiara.

Jiya menghabiskan waktunya di rumah Nayla sampai jam enam tepat, kedua orang tua Nayla pulang ke rumah. Sebelum pamit, adik kandung Baskara berkenalan dengan kakek dan nenek Kiara yang sangat ramah sekali, Jiya di perlakukan seperti anak bungsu mereka.

"Kenapa ngga makan malam di sini sekalian? Ibu masakin yang enak nanti," kata Rita menahan gadis cantik itu agar tidak pulang.

"Jiya sudah ada janji, Ibu. Kapan-kapan nanti Jiya makan malam di sini, ya?" Jiya mencium punggung telapak tangan Rita dan Usman secara bergantian.

Tidak lupa, Jiya juga berpamitan dengan Kiara. Wajah gadis kecil itu cemberut saat Jiya hendak pulang. Kiara seakan tidak rela berpisah dengan teman barunya itu. Setelah membuat puluhan janji akhirnya Kiara memperbolehkan Jiya untuk pulang dari rumah kakeknya.

"Nay, baik sekali pengacaramu itu," ungkap Rita saat masuk bersama dengan putri sulungnya.

Nayla mengangguk setuju dengan ucapan sang ibu. Dia juga merasakan ketulusan Jiya saat bermain dengan anaknya sampai-sampai Kiara tidak ingin berpisah dengan adik dari pengacaranya itu. Nayla mengambil ponselnya, dia hendak mengirim pesan singkat kepada pengacaranya.

***

Mobil Jiya masuk ke dalam garasi rumah Baskara. Lelaki itu tinggal sendiri setelah di tinggal sang ayah untuk selama-lamanya. Gadis cantik itu melenggangkan tubuhnya masuk ke dalam rumah mewah itu.

"Terima kasih, adek."

Jiya di kejutkan dengan suara sang kakak yang berada di ruang tamu dan sibuk dengan laptopnya. Gadis itu melangkah ke arah sang kakak dan duduk di hadapannya. Dia menyenderkan punggungnya sembari menatap sang kakak dengan tatapan curiga.

"Mas Baskara suka kan dengan Mbak Nayla?"

Jiya langsung bisa menebak hal itu karena kakaknya tidak pernah menyuruhnya untuk menjaga, seorang kliennya. Gadis cantik itu memicingkan matanya menatap lelaki yang berpura-pura sibuk dengan laptopnya.

"Dia cantik, baik, mandiri dan terlihat cerdas. Aku setuju! Kiara juga anak yang santun dan sangat menggemaskan!" ucap Jiya walaupun sang kakak hanya diam aja.

Baskara hanya melirik sang adik yang sedari tadi berbicara. Adiknya itu memang terlahir sebagai gadis yang cerewet, manja tapi sangat mandiri sekali. Dari kecil mereka sudah berpisah karena keadaan orang tuanya yang bercerai. Namun, sesekali mereka melakukan panggilan video, jadi Jiya tidak asing mempunyai kakak yang pendiam tapi sangat cerdas itu.

"Mas! Dengerin aku ngga sih dari tadi?" Jiya memasang wajah cemberut karena sang kakak sangat cuek.

Baskara melirik adiknya lalu hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Aduh kasian sekali Mbak Nayla jika menjalin hubungan dengan lelaki kulkas seperti Mas Baskara!" sahut sang adik bercanda.

"Lelaki kulkas?" tanya Baskara bingung dengan ucapan gadis yang sedang bermain dengan ponselnya itu.

"Dingin!" timpal Jiya yang bangkit berdiri lalu melangkah menuju kamarnya meninggalkan sang kakak.

Baskara tersenyum melihat sang adik yang kesal, tiba-tiba ponsel Baskara bergetar. Dia melihat ada pesan masuk dari Nayla. Lelaki itu meraih ponselnya yang berada di atas meja dan langsung membaca pesan itu, tidak lama kemudian lelaki itu tersenyum seraya membalas pesan dari kliennya itu.

1
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya Nayla dan Baskara nikah juga...
Yunerty Blessa
sedihnya kehilangan anak yang di sayang 😭
Yunerty Blessa
kasian Kiara meninggal disebabkan kejahatan Rizky 😭😠😠😠😠😠
Yunerty Blessa
tega nya hati mu Rizky membunuh anak kandung mu sendiri kerana cemburu Kiara dekat dengan Baskara 😠😠😠😠
Yunerty Blessa
jangan bilang kau pembunuh nya Rizky 😠😠
Yunerty Blessa
semoga saja bukan Rizky yang membunuh anaknya kerana iri hati sebab dekat dengan Baskara.....
Yunerty Blessa
kurang ajar keluarga Rizky 😠 pergi jalan tidak bawa Kiara... sekurangnya bangun kan Kiara 🤦‍♀️
Yunerty Blessa
kayak nya mau di pukul ni kepala Sofia biar bisa menurut perkataan Baskara
Yunerty Blessa
nah gitu saling menguatkan.....
Yunerty Blessa
gila sekali ni Sofia ..atau kah ada maksud tertentu
Yunerty Blessa
Baskara perjuangan cinta kalian
Yunerty Blessa
jangan cepat putus semangat Nayla... berjuang bersama dengan Baskara....
Yunerty Blessa
sedihnya.... percayalah Nayla kalau kalian berjodoh pasti akan bersama juga..
Yunerty Blessa
daripada kau Sofia sudah 2 kali nikah.... pernah juga jadi janda 😏
Yunerty Blessa
tampar balik Nayla
Yunerty Blessa
kalau memang Baskara mencintai Nayla maka jangan mudah goyah dengan apa yang dikatakan oleh mama mu
Yunerty Blessa
mantap Baskara minta Nayla sebagai wanita mu.....
Yunerty Blessa
makin seru
Yunerty Blessa
sabar Nayla...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!