NovelToon NovelToon
Saat Suamiku Berubah

Saat Suamiku Berubah

Status: tamat
Genre:Duda / Single Mom / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Tamat
Popularitas:631.7k
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Zicka merupakan seorang ibu rumah tangga yang baru berusia 25 tahun. Ia memiliki seorang putri yang cantik dan pintar berusia 5 tahun. Ia selalu melakukan tugas-tugasnya baik sebagai seorang ibu maupun istri dengan baik. Tak pernah menuntut, selalu menerima baik kelebihan maupun kekurangan sang suami. Tapi namanya seorang wanita pastinya ingin dimengerti, disayangi, dan diperhatikan. Tapi sayang, sikap suami berbanding terbalik dengan harapannya. Perlahan-lahan, sikap Marcel selaku suami makin berubah membuat Zicka bertanya-tanya apakah gerangan yang terjadi? Apalagi semenjak kenaikan jabatannya di sebuah hotel ternama membuatnya lebih sibuk dengan dunianya sendiri. Tak mempedulikan anak dan istri.
Di sisi lain, ada Marvin yang merupakan adik kandung Marcel yang begitu peduli dan perhatian dengan Zicka. Hingga kadang sikap Marvin ini membuat Zicka salah tingkah. Namun apakah kehadiran Marvin ini mampu mengobati luka hatinya atau akan ada sosok lain yang yang mampu melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Melihat Marcel

Tak terasa, petang mulai menjelang, sebelum benar-benar pulang, Marvin menyempatkan mengajak Meyra dan Zicka shopping ke supermarket yang masih berada di kawasan mall yang mereka datangi.

Marvin terkekeh melihat tingkah Meyra yang sibuk memborong berbagai macam snack dan permen. Zicka sudah melarang, tapi Marvin justru membela Meyra. Zicka merasa tak enak hati dengan Marvin. Ia terlalu banyak berhutang budi dengan Marvin. Bisa mewujudkan keinginan putrinya tercinta saja sudah cukup membahagiakan baginya. Di saat ayah kandungnya seakan tak peduli dengan putrinya, tapi Marvin justru bersikap layaknya seorang ayah yang ingin membahagiakan dan memanjakan Meyra. Zicka sampai tak habis pikir, mengapa Marvin begitu baik pada dirinya dan Meyra yang hanya sekedar keponakannya saja. Putri dari kakaknya.

"Ra, kok snacknya banyak banget? Liat tuh, trolly nya ampe penuh kayak gitu. Mama kurangin ya!"

Zicka pun mengeluarkan satu-persatu snack pilihan Meyra karena memang snack itu terlalu banyak. Ia takut uangnya tak cukup. Ia malu bila harus merepotkan Marvin lagi untuk membayari belanjaan Meyra yang sangat banyak itu.

Meyra seakan kalap saat melihat aneka snack, permen, dan camilan yang memenuhi rak di supermarket itu  Hari ini saja pasti Marvin sudah menghabiskan banyak sekali uang, mulai dari bayar tiket berenang, bayar tiket main ice skating, jalan-jalan, dan makan. Zicka benar-benar merasa tak enak hati karena terlalu merepotkan Marvin hari ini. Belum lagi, demi mewujudkan keinginan Meyra, ia jadi tidak datang ke tokonya seperti biasa.

"Ma, jangan Ma, itu snack Meyra!" Meyra tampak memelas dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Meyra sangat jarang jalan-jalan apalagi membeli jajanan di supermarket seperti saat ini.  Melihat makanan yang sangat ingin ia cicipi dikembalikan ke tempatnya, sontak saja membuatnya sedih hingga ingin menangis.

"Tapi nanti uang mama nggak cukup, Sayang," bisik Zicka takut didengar Marvin. Ia sangat tahu sifat Marvin. Bila mendengar hal ini pasti dia akan menyuruhnya membiarkan Meyra membeli apapun sesuka hatinya. Bukannya tak boleh, hanya saja cukup sudah ia merepotkan adik iparnya itu.

Meyra hanya diam. Ia pasrah melihat Zicka mengembalikan snack-snack itu ke tempatnya semula. Mendadak Meyra kehilangan semangatnya. Ia berjalan gontai dengan wajah ditekuk.

Tiba-tiba Marvin memegang tangan Zicka, Zicka pun sontak menoleh ke arah Marvin.

"Biarin aja, Ka, kasian Meyra. Meyra kan jarang jalan-jalan dan jajan kayak gini. Aku nggak mau nanti Meyra sedih. Susah payah aku ingin membahagiakannya hari ini, masa' pulang-pulang wajahnya sedih," tukas Marvin mencoba memberikan pengertian pada Zicka. Ia paham maksud dan tujuan Zicka melakukan itu. Tapi, ia pun tak tega membuat keponakannya tersayang bersedih seperti itu.

"Aku juga nggak mau Vin buat Meyra sedih, tapi ... "

"Udahlah, nggak usah dipikirin. Biar aku yang bayar semua belanjaan kalian. Hari ini pokoknya kalian harus bahagia, nggak usah mikirin apapun. Kamu juga kalau ada yang kepingin dibeli, ambil aja. Pokoknya hari ini kalian bebas mau ambil apa aja. Asal jangan sesupermarket ini aja mau diborong," ucap Marvin sambil terkekeh kemudian segera berlalu mendorong belanjaan Meyra dan Zicka yang ada di dalam trolly. "Ayo Meymey yang cantik, kamu mau beli apa lagi? Ambil gih, biar Om yang bayar," tukas Marvin membuat Meyra membulatkan matanya.

"Beneran Om?" seru Meyra girang.

"Ya bener dong, masa' bohong. Entar hidung Om malah panjang kayak Pinokio kalau bohong," ujar Marvin membuat Zicka diam-diam mengulum senyum.

"Yes, asiiiikkk! Makasih Om ganteng. Om baik deh," seru Meyra begitu girang.

Lantas ia pun segera mengambil kembali snack-snack pilihannya tadi yang sudah dikembalikan Zicka ke tempatnya kemudian memasukkannya ke dalam trolly. Zicka hanya bisa menghela nafasnya. Nggak papa lah sekali-sekali pikirnya.

Saat sibuk berkeliling melihat bermacam-macam mainan masakan dan boneka yang lucu-lucu, tiba-tiba mata Meyra membulat. Ia nampak shock melihat sosok yang akhir-akhir ini dirindukannya namun tak kunjung datang apalagi menemuinya. Sosok yang dulu kerap menggendongnya saat ia menangis. Sosok yang dulu kerap membacakannya dongeng sebelum tidur. Sosok yang kerap menggendongnya saat ia sakit dan susah tidur.

Dengan mata berkaca-kaca, Meyra mendekati Zicka.

"Ma ... Mama ... " Meyra menarik-narik ujung baju Zicka. Melihat mata Meyra yang berkaca-kaca, sontak saja membuat Zicka bingung dan bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi dengan putrinya? Mengapa wajah Meyra yang sedari tadi sangat bahagia tiba-tiba dan hampir menangis.

"Kamu kenapa, Sayang? Kok Meyra tiba-tiba sedih? Kan mama sama Om Marvin udah izinin Meyra mau beli apa aja," tukas Zicka sambil mengusap puncak kepala Meyra dengan penuh kasih sayang.

Meyra lalu menarik lengan Zicka menuju tempat ia berdiri sebelumnya. Lalu jari telunjuk Meyra ia arahkan ke salah satu pojok tempat mainan bayi yang dipajang. Zicka pikir Meyra menginginkan salah satu mainan yang ada di sana, namun ternyata ...

Mata Zicka ikut membola.

Ia shock.

Jantungnya tiba-tiba berdebar hebat.

Wajahnya seketika pias.

Tubuhnya pun tiba-tiba berkeringat dingin padahal ia sedang berada di ruangan ber'AC.

Tungkainya mendadak lemas, rasanya ia tak mampu lagi tuk berpijak di bumi. Lalu Zicka pun terkulai di lantai dengan nafas tercekat.

Marvin yang melihat Zicka yang tiba-tiba terkulai lemah di lantai pun sontak berlari menghampiri. Takut telah terjadi sesuatu pada Zicka.

"Ka, kamu kenapa?" Marvel merangkum wajah Zicka. Ia terkejut melihat wajah Zicka yang tampak mendung.

Zicka pun menatap Marvin dengan mata yang telah berkaca-kaca dan bibir bergetar.

"Ka, kamu kenapa ? Kenapa kamu tiba-tiba menangis, hem? Ayo, ngomong! Jangan buat aku panik gini!" cecar Marvin. Lalu ia menoleh pada Meyra yang ternyata matanya juga telah berkaca-kaca membuatnya kian penasaran sekaligus cemas.

Ia bingung, apa yang telah terjadi pada Zicka dan Meyra? Kenapa tiba-tiba senyum mereka yang sedari pagi mengembang tiba-tiba pudar dalam sekejap. Sampai ia melihat gerakan tangan Zicka yang menunjuk ke satu arah yang tak jauh dari posisi mereka sekarang. Kemudian dengan bibir bergetar dan nafas tercekat, Zicka pun mengeluarkan suaranya.

"Mas Marcel, Vin! Itu ... Mas Marcel. Mas Marcel ... dia ... dia ada di sana.  Dia ... bersama wanita lain yang tengah hamil besar," lirih Zicka dengan bibir bergetar menahan tangis yang hampir pecah.

Merasa penasaran, Marvin pun segera beranjak menoleh ke arah yang ditunjuk Zicka tadi.

Sama seperti Zicka dan Meyra, Marvin pun ikut terkejut. Ia membulatkan matanya. Apakah ini alasan kakaknya itu berubah pada anak dan istrinya? Apakah ini alasan sikapnya berubah pada keluarga kecilnya ini? Inikah alasan, mengapa ia seakan tidak mempedulikan anak dan istrinya lagi? Bahkan Marcel sampai tidak pulang-pulang ke rumahnya, apakah itu karena kakaknya itu tinggal bersama perempuan hamil itu?

Marvin mengepalkan tangannya erat, ia benar-benar tak menyangka kakaknya bisa berbuat setega itu dengan anak dan istrinya.

...***...

...HAPPY READING ❤️❤️❤️...

1
Qilla
kematian terlalu indah untuk pelakor
Memyr 67
𝖺𝗇𝖽𝗂𝗇 𝗍𝗎 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺? 𝗄𝗈𝗄 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖺𝗋𝖼𝖾𝗅 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂 𝖺𝗇𝖽𝗂𝗇?
Memyr 67
𝗄𝗈𝗄 𝖺𝗄𝗎 𝖼𝗎𝗋𝗂𝗀𝖺, 𝖻𝖺𝗉𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗒𝗋𝖺 𝗌𝖾𝗅𝗂𝗇𝗀𝗄𝗎𝗁 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗂𝗇𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗃𝖾𝗇𝗀
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐚𝐲𝐨 𝐬𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐧𝐜𝐮𝐫𝐤𝐚𝐧 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐤𝐥𝐨 𝐳𝐢𝐜𝐤𝐚 𝐬𝐦 𝐊𝐞𝐞𝐧𝐚𝐧 𝐭𝐫𝐮𝐬 𝐌𝐚𝐫𝐯𝐢𝐧 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐉𝐞𝐧𝐧𝐲 𝐧𝐭𝐢 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐤𝐤 𝐢𝐩𝐚𝐫 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐬𝐢 𝐳𝐢𝐜𝐤𝐚 𝐬𝐦 𝐌𝐚𝐫𝐯𝐢𝐧.... 🤣🤣🤣🤣

𝐧𝐚𝐬𝐢𝐛 𝐌𝐚𝐫𝐯𝐢𝐧 𝐢𝐩𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐭𝐫𝐮𝐬 𝐬𝐦 𝐳𝐢𝐜𝐤𝐚
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐡𝐚𝐫𝐩𝐧 𝐭𝐠𝐥 𝐡𝐫𝐚𝐩𝐚𝐧 🤣🤣🤣 𝐚𝐧𝐞𝐡𝟐 𝐚𝐣𝐚 𝐡𝐫𝐩𝐧𝐦𝐮 𝐜𝐞𝐥
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐨𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐦𝐚 𝐭𝐨𝐡, 𝐩𝐧𝐭𝐬 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐝 𝐛𝐮𝐝𝐚𝐤 𝐜𝐨𝐫𝐩𝐨𝐫𝐚𝐭𝐞 𝐠𝐤 𝐛𝐬 𝐦𝐚𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐤𝐲𝐤 𝐌𝐚𝐫𝐯𝐢𝐧, 𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐤𝐨𝐤 𝐧𝐲𝐢𝐚𝟐𝐢𝐧 𝐚𝐧𝐤 𝐛𝐢𝐧𝐢 😡😡😡
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐞𝐤𝐫𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐡𝐫𝐬 𝐩𝐧𝐲 𝐚𝐤𝐭𝐞 𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫 𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐮 𝐚𝐝𝐚 𝐚𝐲𝐚𝐡 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐭𝐝𝐤

𝐭𝐞𝐭𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐪𝐮 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 𝐬𝐢𝐫𝐢𝐡 𝐣𝐠 𝐛𝐬 𝐝𝐩𝐭 𝐚𝐤𝐭𝐞 𝐚𝐧𝐚𝐤𝐧𝐲𝐚.... 𝐭𝐩 𝐲𝐠 𝐭𝐫𝐜𝐧𝐭𝐮𝐦 𝐧𝐦𝐚 𝐢𝐛𝐮.... 𝐧𝐦 𝐚𝐲𝐚𝐡 -

𝐤𝐞𝐭𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐚𝐤𝐭𝐞 𝐬𝐩𝐫𝐭𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝐧𝐭𝐢
𝐤𝐫𝐧 𝐝𝐥𝐦 𝐢𝐬𝐥𝐚𝐦 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐲𝐠 𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫 𝐝𝐢 𝐥𝐮𝐚𝐫 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 𝐣𝐠 𝐧𝐚𝐬𝐚𝐛 𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞 𝐢𝐛𝐮

𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐛𝐤𝐧 𝐬𝐨𝐤 𝐭𝐚𝐮 𝐭𝐩 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐫𝐣𝐝 𝐝𝐈 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐪𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫 🙏🙏
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐤𝐲𝐤 𝐦𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢𝐪𝐮 𝐩𝐫𝐠𝐢 𝐧𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐢𝐧 𝐚𝐪 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐚𝐤𝐪𝐮 𝐲𝐠 𝐰𝐤𝐭𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝟏𝟎𝐛𝐥𝐧 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐬𝐤𝐫𝐧𝐠 𝐮𝐝𝐡 𝟏𝟖𝐭𝐡 𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤𝐪𝐮..... 𝐩𝐚𝐬 𝟏, 𝟓𝐭𝐡 𝐝𝐢𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐠𝐢 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐛𝐫 𝐬𝐚𝐦𝐬𝐞𝐤 𝐚𝐪 𝐧𝐠𝐚𝐣𝐮𝐢𝐧 𝐠𝐮𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐣𝐠 𝐥𝐧𝐠𝐬𝐧𝐠 𝐬𝐢𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐮𝐭𝐮𝐬𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐚𝐢....
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐚𝐤 𝐬𝐚𝐧𝐭𝐞𝐭 𝐛𝐞𝐧 𝐫𝐚𝐢𝐬𝐨 𝐧𝐠𝐚𝐜𝐞𝐧𝐠, 𝐧𝐞𝐤 𝐰𝐢 𝐛𝐣𝐨𝐪𝐮

𝐮𝐭𝐨𝐰𝐨 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐤𝐞 𝐭𝐚𝐤 𝐩𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐭𝐡𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐧 𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐩𝐢𝐬𝐧
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐤𝐨𝐦𝐮𝐧𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝟐𝐚𝐫𝐚𝐡
𝐤𝐥𝐨 𝟏𝐚𝐫𝐚𝐡 𝐧𝐦 𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐡𝐨𝐭𝐛𝐚𝐡


𝐤𝐥𝐨 𝐝𝐥𝐦 𝐫𝐭 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐨𝐦𝐮𝐧𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐠𝐧 𝐩𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧, 𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐢𝐧𝐠𝐥𝐞 𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐁𝐫 𝐛𝐜 𝐭𝐡𝐨𝐫
Mma Aldi
Luar biasa
Dewa Rana
nah Jenny jodoh Marvin
Dewa Rana
wah kalau zicka sama Dr Keenan, kasian Marvin ya
Dewa Rana
pasti Marcel
Dewa Rana
cium tangan Thor, bukan sujud
Dewa Rana
ngapain lu pulang cel
Dewa Rana
coba Tanya sama adiknya
Gintania nia
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!