NovelToon NovelToon
Hamidah Love Fadli

Hamidah Love Fadli

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bepergian untuk menjadi kaya / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Hilman padli

di sebuah kampus, di dalam kelas semua orang terpaku pada hamidah dia adalah wanita paling cantik di kampus itu.
kecuali fadli yang tidak sama sekali terpaku padanya dia hanya pokus pada bukunya dengan wajah yang datar.
hamidah sangat kesal terhadap fadli dia mendekat dan berkata "hei..kamu sejak kedatangan kamu ke kampus ini kamu songong sekali ya"
fadli menjawab "maap aku tidak songong aku hanya ingin menuntut ilmu di sini"
hamidah sangat kesal karena dirinya yang cantik bak peri tak di gubris fadli zahra berkata "aku akan memberi kamu pelajaran kamu masuk ke sini pasti karena bantuan beasiswa akan aku cabut itu"
fadli hanya bisa diam saja tapi dia tidak akan menerima hal itu.dia juga tidak bisa membalas perbuatan hamidah karena orang tua hamidah adalah investor paling berpengaruh di kampus.
akan tetapi fadli bertekat untuk membalas.

bagaiman kisah fadli dan hamidah?,silakan di baca semoga kalian suka dan ini adalah novel pertama yang aku buat.silakan di kritik sesuka kalian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilman padli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

devita mampir

Ke esokan hari nya tiba, setelah di malam hari hamidah dan fadli menghabiskan waktu bersama di ranjang kini di pagi yang indah hamidah memengangi perut nya sambul memasak.

"gawat sakit sekali kaki aku juga masih gemetaran gawat punya aku sakit tapi kenapa ya meski sakit aku merasakan kenikmatan yang luar biasa tadi malam" kata nya di dalam hati sambil fokus pada masakan.

Sementara iyu fadli berada di kamar dia sedang membersihkan kamar yang berantakan akibat perang tadi malam, "bau juga nih kasur aku jemur saja lah" kata nya sambil mengangkat kasur ke luar rumah, di luar rumah fadli yang sedang menjemur kasur kaget ketika melihat mobil berhenti di depan rumah nya, dari mobil itu keluar devita ibu kandung fadli dia berjalan ke arah fadli dan berkata "ibu mampir" fadli menanggapi dengan santai "ya silakan masuk ke rumah ibu. hamidah ada di dalam sedang memasak untuk sarapan"

Devita mengangguk dan pergi masuk ke dalam rumah fadli saat di dalam rumah dia langsung duduk di sopa di depan hamidah yang sedang memasak sambil memengangi perut, "ngapain dia di sini?, pasti mau deketin fadli lagi sialan orang ini padahal dia sudah ngak punya hati buang fadli. tapi sekarang malah mau mendekati fadli lagi"kata hamidah di dalam hati sambil menatap devita yang bermain ponsel.

Tak lama berlalu fadli masuk ke dalam rumah dia segera berjalan ke dapur untuk membuat teh untuk ibu nya devita.

"diamana gula hamidah?" tanya fadli.

Hamidah menanggapi "tuh di toples," fadli mengambil gula yang barada di toples namun dia menatap ke arah hamidah yang memengangi perut nya, "kamu kenapa?" tanya fadli menatap hamidah.

"ngak aku baik- naik saja" jawab hamidah santai.

"masa kamu kayak nya kesakitan deh,itu kamu memengangi perut kamu pasti sakit kan?, ngak mungkin kalo ngak sakit" tanya fadli lagi dengan tegas.

Hamidah menjawab dengan kesal sekaligus meyakinkan"ngak apa- apa kok sudah sana buat teh tuh ibu kamu mau ngobrol kayak nya"

Fadli mengangguk setelah teh siap dia segera pergi memberikan teh itu pada ibu nya yang ada di ruang tamu.

"silakan" kata fadli santai sambil duduk.

devita menatap ke arah fadli dia melihat leher fadli yang merah dan bertanya "kenapa leher kamu merah seperti iru kayak bekas ciuman" fadli memengang leher nya dia terseyum dan menjawab dengan polos "ini ya ini gara-gara hamidah tadi malam menciumi leher aku"

Seketika devita terdiam sambil memengang teh hangat itu sementara hamidah di dapur terseyum puas melihat devita yang tampak cemburu,setelah itu mereka diam hening tak ada yang di bicarakan sampai fadli kembali bertanya.

"kamu mau apa ke sini?"

"aku hanya ingin bertemu dengan kamu saja nak" jawab devita sambil terseyum.

"iya masa menemui aku saja pasti kamu punya tujuan kan menemui aku mau apa?" kebali fadli bertanya dengan kesal.

"hem..ibu ke sini ingin mengajak kamu untuk pulang ke rumah dan tinggal bersama, maap kan ibu tapi ibu ingin tinggal bersama ibu dan mulai sekarang ibu memaksa kamu,ibu akan membawa kasus ini ke persidangan dan mendapatkan hak asuh kamu"

Setelah mendegar devita bicara seperti itu fadli terdiam dia tak bisa berkata apapun hingga hamidah muncul dan berkata "loh kok gitu sih ngak bisa lah seperti itu yang ada kamu harus nya di tuntut di persidangan karena kamu menelantarkan fadli dasar ngak tau malu"

Devita terdiam dia terseyum tipis dan menanggapi "benar sekali aku menelantarkan fadli saat kecil aku ngak bertanggung jawab dan aku ingin sekali bertanggung jawab dengan cara membuat fadli bahagia akan aku berikan apa yang dia mau"

Mendegar itu fadli langsung berkata "kalo begitu ibu aku minta sebuah permintaan tolong jangan ikut campur kehidupan aku dengan begitu aku akan bahagia aku minta itu saja"

Setelah mendegar hal itu hamidah diam tetapi dia tetap berpikir untuk membawa paksa fadli ke rumah nya, dia memengang tangan fadli dan saat akan bicara tiba- tiba "aduh..duh..duh.. Sakit" kata hamidah memengangi perut nya.

Fadli terkejut dia segera memengangi hamidah dan bertanya "kamu kenapa apa nya yang sakit"

Hamidah menjawab "bagian bawah perut aku sakit sekali"

"kaki kamu gemetaran dan bagian bawah perut kamu sakit?, fadli segera ambil air hanya baringkan hamidah di sopa" kata devita dengan tegas.

Fadli segera membaringkan hamidah di sopa dan segera mengambil air hangat, setelah itu devita mengompres perut hamidah dengan air hangat itu.

"apa yang terjadi?" tanya devita menatap ke arah fadli.

"tidak ada, aku juga ngak tau kenapa dia bisa kesakitan"jawab fadli yang tak tahu apapun.

"hem..kalian bicara..jujur.. apa yang kalian lakukan tadi malam, tapi hem.. Kasur di luar dan fadli kamu bilang leher kamu di cium oleh hamidah?,itu berati kalian habis esek- esek kan tadi malam?" tanya hamidah dengab tegas.

fadli mengangguk dan menjawab "ya kami melakukan nya tadi malam tapi aku tidak memaksa hamidah kami melakukan nya atas kemauan kami berdua"

Hamidah juga ikut bicara "benar kami berdua melakukan nya karena cinta jadi mau apa kamu?"

Devita terseyum dan berkata "begitu ya baguslah anak aku sudah memiliki cinta nya kalo begitu kapan kalian akan menikah aku akan membiayai semuanya"

Hamidah menjawab "haha dasar aku dan fadli tidak akan menikah secepat yang kamu pikirkan kami hanya akan pacaran dulu saja sampai lulus kulian dan sukses kaya lalu menikah"

Fadli juga ikut menanggapi "benar sekali seperti perkataan dari hamidah aku ingin membeli restoran dulu aku ingin membuka 10 cabang restoran somai dan juga makanan lain nya jadi tujuan aku menjadi kaya dulu bukan menikah"

Devita yang mendegar tujuan dari fadli dan hamidah terseyum dia berdiri dan berkata "kalo begitu fadli nikmati waktu kalian berdua 1 minggu lagi aku akan membawa kamu ke rumah aku tak ada tolakan karena aku akan membawanya ke persidangan"

Devita berjalan keluar tapi fadli marah dan berkata "aku tidak peduli dengan kamu tapi jangan pernah datang ke sini lagi dasar"

Devita hanya seyum kecil saja dan pergi meninggalkan hamidah dan fadli, setelah itu fadli segera duduk dan bertanya "apa perut kamu masih sakit?"

Hamidah terseyum dam menjawab kecil "yah..untuk sekarang sudah lumayan membaik tapi masih sakit sih tapi kita harus sarapan ayo sarapan bersama"

fadli mengangguk mereka pun makan bersama.

1
Melia Andari
hai kak, mau tanya dong, apa karya ini udah kami kontrakin ke NT?
fadli
mohon maap jika banyak kesalahan dari kata yang di pakai soal nya ini adalah novel pertama aku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!