NovelToon NovelToon
Manuskrip Vyonich

Manuskrip Vyonich

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Cinta Terlarang / Epik Petualangan / Persahabatan / Romansa
Popularitas:233
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Rifa'i

Arka Fadhlan, seorang pakar kriptografi, menemukan potongan manuskrip kuno yang disebut Vyonich, teks misterius yang diyakini berasal dari peradaban yang telah lama menghilang. Berbagai pihak mulai memburunya—dari akademisi yang ingin mengungkap sejarah hingga organisasi rahasia yang percaya bahwa manuskrip itu menyimpan rahasia luar biasa.

Saat Arka mulai memecahkan kode dalam manuskrip, ia menemukan pola yang mengarah ke lokasi tersembunyi di berbagai penjuru dunia. Dibantu oleh Kiara, seorang arkeolog eksentrik, mereka memulai perjalanan berbahaya melintasi reruntuhan kuno dan menghadapi bahaya tak terduga.

Namun, semakin dalam mereka menggali, semakin banyak rahasia yang terungkap—termasuk kebenaran mengejutkan tentang asal-usul manusia dan kemungkinan adanya kekuatan yang telah lama terlupakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAYANGAN DI BALIK ORBIS

Arka dan Kiara berlari melintasi lembah berbatu, meninggalkan Gunung Nemrut di belakang mereka. Udara malam terasa dingin, tetapi mereka tidak punya waktu untuk berhenti.

Ezra telah mengorbankan dirinya untuk mengalihkan perhatian pengejar mereka. Sekarang, tugas mereka adalah bertahan dan menemukan titik pertemuan.

Kiara menoleh ke belakang.

Helikopter masih berputar-putar di langit, tetapi sepertinya fokusnya telah bergeser ke arah lain.

"Sepertinya Ezra berhasil," gumamnya.

Arka mengangguk, meskipun dalam hatinya masih ada keraguan. Mereka tidak tahu apakah Ezra bisa lolos atau tidak.

Yang jelas, mereka harus terus bergerak.

Di kejauhan, siluet sebuah kendaraan tampak samar di bawah cahaya bulan.

"Itu mobil kita!" Arka berseru.

Mereka mempercepat langkah.

Namun sebelum mereka bisa sampai ke sana—

Suara tembakan terdengar.

Peluru menghantam tanah di dekat kaki mereka, membuat mereka segera berlindung di balik bebatuan.

"Mereka sudah menemukan kita!" Kiara berteriak.

Arka menggertakkan giginya.

Dari kegelapan, tiga pria bersenjata muncul, wajah mereka tertutup masker hitam. Mereka bergerak dengan cepat dan profesional, jelas bukan orang sembarangan.

Arka menarik napas dalam. Mereka tidak bisa melawan secara langsung. Mereka harus keluar dari sini—sekarang.

"Kiara, kau bisa mengalihkan perhatian mereka?" bisiknya.

Kiara mengangguk, meraih sebuah batu besar di tanah, lalu melemparkannya ke sisi lain.

Suara batu menghantam permukaan keras membuat para pria itu menoleh sejenak—cukup bagi Arka dan Kiara untuk berlari secepat mungkin ke arah mobil.

Tembakan kembali terdengar, tetapi mereka tidak berhenti.

Arka mencapai pintu mobil terlebih dahulu, langsung menarik Kiara masuk begitu ia sampai.

Tanpa ragu, ia menyalakan mesin dan menginjak pedal gas.

Mobil melesat ke jalanan berbatu, meninggalkan para pengejar mereka dalam kepulan debu.

Namun, Arka tahu… ini belum berakhir.

PESAN DARI ORBIS

Setelah mengemudi selama hampir satu jam tanpa gangguan, Arka akhirnya menepi di sebuah area tersembunyi di dekat sebuah hutan kecil.

Mereka perlu memastikan bahwa mereka benar-benar lolos sebelum melanjutkan perjalanan.

Kiara menghela napas panjang, tubuhnya masih tegang. "Kita harus menemukan Ezra. Dia mungkin masih hidup."

Arka mengangguk. "Aku tahu. Tapi pertama-tama, kita harus memastikan ke mana kita harus pergi."

Ia mengambil Manuskrip Vyonich dari tasnya dan membukanya kembali.

Peta Orbis masih ada di sana, bercahaya samar di bawah cahaya bulan.

Namun kini, ada sesuatu yang berbeda.

"Arka… lihat ini," Kiara menunjuk sesuatu di sudut halaman.

Arka menyipitkan mata. Tulisan yang tadinya tidak ada kini mulai muncul, seolah-olah tinta tak kasatmata sedang mengungkap dirinya sendiri.

“Wahai para pencari, jika kalian menemukan jalan ini, ketahuilah bahwa Orbis bukanlah tempat biasa. Ia adalah kunci, ia adalah penjara, dan ia adalah akhir.”

Hati Arka berdebar.

"Apa maksudnya ini?" Kiara bergumam.

Arka tidak tahu pasti, tetapi satu hal yang jelas, Orbis bukan sekadar kota yang hilang.

Orbis adalah sesuatu yang lebih besar.

Sesuatu yang mungkin tidak seharusnya ditemukan.

TITIK TEMU

Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan menuju titik pertemuan yang telah disepakati dengan Ezra.

Tempat itu adalah sebuah desa terpencil di perbatasan Turki, jauh dari jalan utama.

Saat mereka tiba, matahari sudah mulai terbit.

Desa itu tampak sepi, tetapi ada beberapa rumah kayu tua yang masih dihuni.

Arka menepikan mobilnya di belakang sebuah gudang tua, lalu turun bersama Kiara.

Mereka melihat sekeliling, tetapi Ezra tidak ada di sana.

"Kau yakin ini tempatnya?" Kiara bertanya.

Arka mengangguk. "Ya. Tapi mungkin kita datang lebih dulu."

Mereka menunggu selama hampir satu jam, tetapi Ezra tidak muncul.

Hingga akhirnya…

Seseorang muncul dari kegelapan.

Namun itu bukan Ezra.

Itu adalah seorang wanita, mengenakan mantel panjang dan kacamata hitam.

Ia berjalan ke arah mereka dengan langkah percaya diri.

"Kalian Arka dan Kiara?" tanyanya dengan suara tenang.

Arka dan Kiara saling berpandangan.

"Siapa kau?" Arka bertanya hati-hati.

Wanita itu tersenyum kecil.

"Namaku Dr. Helena. Dan aku tahu di mana Ezra."

PERTUKARAN INFORMASI

Mereka masuk ke dalam sebuah bangunan tua yang kosong di pinggir desa.

Dr. Helena duduk di salah satu kursi kayu, lalu menatap mereka dengan serius.

"Ezra ditangkap," katanya langsung.

Kiara menegang. "Apa?!"

Arka mengepalkan tangan. "Siapa yang menangkapnya?"

Dr. Helena menghela napas. "Kelompok yang mengejar kalian. Mereka bukan sekadar pencari harta karun biasa. Mereka memiliki sumber daya, senjata, dan mereka tahu lebih banyak daripada yang kita duga."

Kiara menggertakkan giginya. "Lalu kenapa kau ada di sini? Kenapa kau tahu ini semua?"

Dr. Helena menatap mereka dengan mata tajam.

"Karena aku juga bagian dari The Seekers. Dan aku ingin menyelamatkan Ezra."

Arka terdiam sejenak, lalu bertanya, "Di mana mereka membawanya?"

Dr. Helena mengambil peta kecil dari dalam tasnya, lalu menunjuk sebuah lokasi.

"Mereka membawanya ke markas mereka… di Mesir."

Hati Arka berdebar.

Mesir.

Tanah peradaban kuno.

Dan mungkin… tempat lain yang berkaitan dengan Orbis.

MISI PENYELAMATAN

Arka menatap Dr. Helena dalam-dalam. "Jadi apa rencanamu?"

Dr. Helena tersenyum samar.

"Kita akan menyusup ke markas mereka dan mengambil kembali Ezra… sekaligus mencari tahu apa yang mereka ketahui tentang Orbis."

Kiara menghela napas dalam. "Ini semakin berbahaya."

Arka menggenggam Manuskrip Vyonic lebih erat.

"Tapi kita tidak punya pilihan."

Mereka saling berpandangan.

Mereka tahu misi ini bisa saja menjadi akhir bagi mereka.

Tetapi jika mereka tidak bertindak sekarang…

Mereka mungkin tidak akan pernah tahu apa sebenarnya Orbis.

Dan lebih buruk lagi.

Orbis mungkin akan jatuh ke tangan yang salah.

1
Diana Dwiari
berasa nonton film lara croft
Ahmad Rifa'i: terima kasih kak sudah mampir ☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!