menjadi janda di usia yang tak lagi muda memang bukan pilihan yang bijak menurut orang lain.
tapi bagi Wulansari itu pilihan yang terbaik, bagaimana tidak, pernikahan yang begitu dia jaga di rusak oleh suaminya sendiri.
pria itu menghianati dirinya, dengan berselingkuh dengan seorang wanita yang memang lebih muda tapi sayangnya tak lebih cantik darinya.
apa status itu menganggunya?
apa dia akan bisa bertahan hidup dengan status yang sering di pandang sebelah mata itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
merindukan
Di dalam bus, semua orang sudah tertidur tapi tidak dengan Wulan, dia masih terjaga karena jika dia menutup mata dia akan mimpi buruk.
mimpi yang terus menganggunya beberapa bulan ini, dan membuat malamnya sangat menyiksa.
tapi untunglah ada Ryan dan ibunya yang kini menjadi penyemangat untuknya.
bus pun sampai di sekolah, Wulan tampak dengan jelas mengendong putranya dengan sangat mudah dan membawa tas turun bus.
setelah memberikannya pada sang ibu dia mengambil sepeda motor dan langsung bersiap untuk pergi.
Firman tak menyangka akan begitu sulit mendekat kearah Wulan, meskipun wanita itu sudah berpisah tapi ada sekat yang menghalangi mereka.
di lain tempat juragan Baron sedang mendapatkan jadwal untuk melakukan ronda jadi pria itu berkeliling desa bersama bapak-bapak yang lain.
dia melihat ada motor Wulan yang baru membelokkan arah ke dalam rumah, melihat itu juragan Baron pun ingin menyapanya.
"bapak-bapak ini ada uang rokok, saya mau ke suatu tempat dulu ya, permisi panggilan alam," bohong pria itu yang ingin menyapa Wulan.
juragan Baron pun langsung lari pergi, sedang bapak-bapak yang bersama dia tadi memilih melanjutkan ronda.
Wulan kaget saat akan menutup pintu rumahnya, dia di bekap oleh juragan Baron dan menghimpitnya ke dinding rumah.
"halo sayang, kamu baru pulang," bisik juragan Baron.
"loh juragan di sini, itu ibu ku belum tidur, cari masalah saja," kata Wulan mencubit perut juragan Baron gemas.
"habis seharian ini aku tak melihat mu, kamu ini liburan kok ya lama banget," bisik juragan baron yang tak ingin melepaskan wanita itu.
"juragan jangan seperti ini, takut di omongin warga, kita ini harus saling jaga bukannya bikin huru hara seperti ini," kata Wulan yang mulai tak nyaman dengan pria itu.
"baiklah aku akan pergi, tapi sebelum itu aku mencintaimu," bisik juragan Baron yang langsung mencuri cium di bibir Wulan.
setelah itu pria itu hilang pergi begitu saja dan membuat Wulan tak percaya dengan hal itu.
Wulan mengunci pintu, dia tak menyangka jika pria yang terkenal dingin dan cuek pada semua orang.
tapi malah bertingkah laku seperti pria mesum saat bersamanya saja, karena jika di depan semua orang juga pria itu tetap bersikap dingin.
pukul empat pagi, Wulan sudah bangun untuk belanja ke pasar untuk membuat pesanan dimsum atau nugget yang dia titipkan di beberapa toko Frozen food.
dan dia juga akan membuat pentol juga, ya dia berusaha untuk melakukan apapun untuk bisa menghasilkan uang secara halal tentunya.
pukul setengah enam, dia sampai di rumah dan mulai memasak semuanya.
beruntung ibu pawoh juga sudah bangun dan sedang membuat sarapan.
Wulan benar-benar fokus membuat nugget ayam dan sayur setelah selesai.
dia menaruh ke dalam freezer besar, dan setelah itu dia membuat pentol tahu dan pentol bulat.
dan nanti juga akan membuat somay gubis juga karena itu juga cukup laris.
"belum selesai nak," tanya ibu pawoh.
"sudah Bu, tinggal buat Sempol yang akan kita jual sendiri, ya maklum semua kita buat sendiri jadi lama deh," jawab Wulan yang ternyata tak sadar sudah jam setengah sembilan.
"ya sudah biar ibu yang bangunin Ryan,kamu stop dulu kita sarapan, biar ibu nanti yang buka warung kan sekarang libur sekolahnya Ryan,"
"iya Bu," jawab Wulan yang tanggung menyelesaikan adonan itu.
akhirnya setelah selesai dia pun meniriskan semua adonan Sempol yang nanti tinggal di goreng itu
dia pun duduk dan ikut sarapan bersama ibu dan putranya, ketiganya makan hanya dengan makan nasi sambel tempe saja sudah sangat nikmat.
sebuah pesan masuk kedalam ponsel Wulan, "ada apa nak? kamu lupa ada panen lagi?" tanya Bu pawoh.
"iya Bu, tapi aku percaya saja lah dengan juragan Baron, setelah ini saya ke sawah ya," pamit Wulan.
"iya, kami hati-hati dan jangan selalu mendengarkan ucapan orang-orang karena mereka tidak tau apa yang kita lakukan," pesan Bu pawoh.
"iya Bu tenang saja, kuping putri mu ini tebal kok," jawab Wulan yang tak kaget jika dapat cibiran.
karena statusnya ini memang membuat banyak orang tak suka, tapi ini juga bukan jalan yang dia inginkan, tapi dia memilih jalan ini agar bisa bahagia itu saja.
apa mereka selingkuh atau othor yang salah tulis?