NovelToon NovelToon
Pendekar Dua Negeri

Pendekar Dua Negeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Cerita ini mengisahkan tentang seorang pangeran yang tidak diakui sebagai anak oleh ayahandanya. Karena ayahandanya menuduh bundanya berselingkuh. Maka lahirlah seorang pangeran tanpa disaksikan oleh ayahandanya.

Sang pangeran harus dibesarkan oleh Balakosa, musuh besarnya yang merebut kerajaan ayahnya.

Kemalangan belum usai membayangi hidupnya. Gagalnya pemberontakannya terhadap Balakosa, bahkan hampir dijadikan siluman sejati.

Untung saja seorang sakti berhasil menyelamatkannya yang kemudian menjadi gurunya, dan memberinya amanah besar, membasmi kejahatan di dua negeri; Negeri Mega Pancala dan Negeri Mega Buana.

Seperti apakah kisah pendekar yang membasmi kejahatan di dua negeri? Bagaimana kisah lika-liku percintaannya dengan para gadis yang mencintainya?

Jika pembaca berminat, ikutilah kisah perjalanan PENDEKAR DUA NEGERI!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 AKHIR DARI SUASANA MENEGANGKAN

Dua Pasukan Siluman Topeng Merah sudah berada di depan sosok serba hitam di sebelah kiri kanan atau tepatnya sudah berada dalam jangkauan serangan. Pedang masing-masing mereka masih terus terayun mengincar sasaran mematikan sosok misterius.

Sosok makhluk sebelah kiri yang menyerang dari udara, pedangnya menyabet dari atas siap membelah kepala sosok misterius. Sedangkan yang sebelah kanan pedangnya meluncur lurus siap menusuk dada kiri sosok serba hitam.

Kedua serangan mematikan itu begitu amat cepatnya, rasanya susah untuk dihindari. Akan tetapi tidak berlaku pada sosok misterius itu. Secepat serangan itu datang lebih cepat lagi gerakannya menghindari serangan.

Dengan gerakan amat cepat sosok serba hitam menggeser tubuhnya ke samping kanan agak ke depan satu langkah. Posisi tubuhnya agak menyerong ke kiri.

Bersamaan dengan itu pedang di tangannya bergerak dengan cepat juga menghantam pedang sosok makhluk yang menyerang dari atas. Terus pedang rampasannya itu bergerak turun menghantam pedang sosok yang menusuk lurus ke depan.

Demikian kuat dan kerasnya hantaman pedang sosok serba hitam, membuat pedang sosok makhluk yang masih berada di udara terlontar kembali ke atas. Sedangkan pedang sosok makhluk yang berada di bawah terhempas turun ke bawah.

Ditambah lagi tangan masing-masing mereka seketika kesemutan dan terasa kaku. Namun makhluk yang berada sebelah kiri, sepertinya tahu akan gelagat. Begitu serangannya terpatahkan, dia langsung melenting ke belakang mencari aman.

Sementara sosok makhluk yang satu tidak sempat mencari aman. Karena begitu tubuhnya meluncur turun, sosok misterius menadahnya dengan tendangan keras yang langsung menohok lambungnya.

Terang saja makhluk itu terlontar ke belakang dengan deras seraya mengerang cukup keras.

Sementara sosok misterius, selagi lawan masih di udara, dengan cepat dan kuat pedang di tangannya dilemparkan ke arah sang lawan.

Sedangkan sosok makhluk menyeramkan yang masih berada di udara jelas tidak bisa menghindari lemparan pedang itu. Sehingga dengan enaknya ujung pedang itu langsung menancap di lambung sosok makhluk itu.

Sehingga belum hilang suara erangannya, sekarang sudah berganti dengan jeritan keras memilukan hati. Dan luncuran tubuhnya semakin jauh ke belakang.

Sementara sosok makhluk yang satu, melihat kawannya sudah binasa juga, dan merasa kalau tinggal dia sendiri, sekarang nyalinya mulai merasa ciut.

Namun ingin lari jelas tidak mungkin. Dia pasti akan dibunuh juga. Maka sudah kadung terlanjur dia kembali melesat menyerang sosok misterius.

Sedangkan sosok misterius, meski tanpa pedang tidak membuatnya kerepotan menghadapi serangan sosok makhluk menyeramkan itu. Seolah pedang di tangan sang lawan tidak berarti bagi sosok misterius.

Bahkan belum lama pertarungan berlangsung serangan sosok serba hitam telah berhasil menerobos pertahanan makhluk menyeramkan itu. Bahkan beberapa kali.

Hingga suatu ketika tendangan kaki kanan lelaki serba hitam menghantam dengan keras dada makhluk menyeramkan hingga terlempar menuju depan serambi. Dan tak lama tubuhnya jatuh di dekat anak tangga paling bawah.

Beberapa saat lamanya sosok menyeramkan itu terdiam. Namun tak lama, seolah cepat tersadar akan keadaan dia paksakan untuk bangkit.

Tapi begitu sudah berdiri dia malah limbung. Sedangkan di mulutnya tampak mengeluarkan darah yang tidak sedikit.

Sementara sosok misterius melangkah cukup pelan dan tenang menghampiri lawannya yang makin ciut nyalinya.

Benar, sosok makhluk menyeramkan kini mulai ketakutan melihat lelaki misterius menghampirinya. Dia sudah membayangkan kalau sebentar lagi akan menemui kematian.

Sementara orang-orang yang ada di serambi memandang secara bergantian kedua sosok menyeramkan yang ada di depan mata mereka.

Kecuali 4 personil Red Blue 8. Mereka tidak pernah lepas menatap wajah seram lelaki misterius itu. Mereka jelas ingin membuktikan apakah sosok itu adalah siluman atau manusia yang mengenakan topeng.

★☆★☆

"Jangan mendekat!" bentak makhluk serba merah itu bernada garang mengancam sambil mengacungkan pedangnya ke depan. "Kalau tetap mendekat, aku akan membunuh semua orang yang ada di serambi!"

Mendengar ancaman makhluk menyeramkan itu, orang-orang yang ada di serambi langsung geger. Kecuali dua pengusaha kaya yang tampak tenang-tenang saja.

"Kehebatan apa lagi yang kamu punya sehingga bisa membunuh orang-orang yang berada di serambi?" tanya sosok misterius yang jelas bermakna sarkas. Sementara dia tetap saja melangkah makin mendekat ke tempat sang lawan.

Dalam kekalutannya, makhluk itu tetap melaksanakan ancamannya. Dengan cepat dikibaskan tangan kirinya ke belakang. Maka melesatlah dari tangannya beberapa senjata rahasia bintang segi 5.

Dan karena jaraknya cukup dekat, maka dalam sekejap senjata-senjata rahasia itu langsung menghantam dinding kaca tak berwujud di antara kedua pilar depan serambi.

Meski senjata rahasia itu menghantam tembok ghaib, tak urung orang-orang yang ada di serambi merasakan keterkejutan sekaligus merasa takut bukan main.

Mendapati serangannya memperoleh kesia-siaan, sosok makhluk menyeramkan makin dirundung kekalutan. Dan seolah tanpa menghiraukan keadaan, begitu lelaki misterius sudah 4 langkah di depannya, dengan cepat dia kembali menyerang lelaki tersebut.

Pedangnya dengan cepat terayun hendak membelah kepala lelaki misterius.

Namun sebelum serangan itu tiba, dengan cepat tangan kiri lelaki misterius dengan berani menangkap pedang sosok menyeramkan.

Bukan sekedar menangkap serangan, telapak tangan kanan sosok misterius yang berisi tenaga sakti yang tinggi langsung menghantam dada makhluk itu dengan kuat, keras, dan telak.

Saking dahsyatnya hantaman itu membuat tulang dada makhluk menyeramkan itu seketika remuk, jantungnya pecah, tubuhnya terlempar deras ke belakang sambil menjerit keras. Darah segar langsung muncrat dari mulutnya yang menganga lebar.

Tubuhnya baru berhenti terlempar saat menghantam dengan keras tembok tak berwujud. Setelah itu tubuh yang tak bernyawa itu menggelosor jatuh ke tangga atas, lalu terguling ke tangga bawah.

Dengan binasanya seluruh Pasukan Siluman Topeng Merah, maka tidak ada lagi pertarungan. Dan keadaan untuk sementara kembali seperti semula.

Tapi bukan berarti ketegangan yang melanda orang-orang yang berada di serambi telah sirna.

Mereka saat ini tengah menatap sosok misterius yang posisinya masih berhadapan ke arah mereka. Tentu saja ketegangan makin mendera mereka mana kala melihat wajah seram lelaki itu.

Tampak Jenderal Yusuf hendak bertanya kepada lelaki misterius. Namun dia didahului oleh orang yang hendak ditanya.

"Tuan Jenderal, jangan biarkan dulu siapa pun keluar dari kediaman Tuan! Keadaan sepertinya belum aman."

Baru saja Jenderal Yusuf hendak berkata, sosok misterius langsung berbalik ke belakang terus melangkah agak cepat. Akhirnya Jenderal Yusuf lagi-lagi tidak jadi berbicara.

Setelah mencabut pedang yang tertancap di tubuh mayat makhluk menyeramkan, lalu lelaki misterius menghampiri Pasukan Siluman yang tergeletak pingsan. Begitu sampai dia berjongkok di samping kirinya, terus memeriksa.

Sementara 4 personil Red Blue 8 terus memperhatikan apa saja yang diperbuat oleh sosok misterius itu.

"Kalau nggak ngebuktiin, kita nggak bakalan tahu dia itu siluman atau manusia bertopeng," gumam Annisa di tengah kebisuan yang melanda.

"Maksud lu...?" kata Indah langsung kaget mendengar ucapan Annisa yang aneh itu.

Stella dan Andhini juga terkejut dibuatnya. Mereka semua langsung curiga dengan ucapan Annisa itu.

Sementara Annisa bukannya menjawab malah tersenyum mencurigakan sambil terus menatap lelaki misterius di depan sana. Lalu tiba-tiba tubuhnya berlari cukup cepat menerobos dinding pelindung yang ada di depan serambi.

Ketika tubuhnya menerobos keluar, maka di dinding ghaib warna kuning bening itu membentuk garis bersambung cetakan tubuh sisi luarnya warna kuning.

Tentu saja semua orang yang melihat perbuatan gila putri presiden itu terkejut panik bukan main. Langsung saja mereka berteriak histeris mencegatnya.

"Annisaaa....!"

"Nisaaa...!"

"Jangan ke sana, Annisa...!"

"Jangan ke sana, Tuan Putri!"

Namun Annisa mana peduli dengan teriakan-teriakan itu. Dia terus saja berlari menuju lelaki misterius yang masih berjongkok.

Kalau saja tidak dicegat oleh Pak Bambang, mungkin Indah juga ikut menerobos keluar menyusul Annisa. Sedangkan Stella dan Andhini benar-benar panik menyaksikan kejadian ini, tapi mereka bingung mau berbuat apa.

"Annisa, Papa," desah Indah dengan nada pilu.

"Tenang, kamu harus tenang!" kata Pak Bambang yang ternyata ayahnya Indah menenangkan. "Tuan Putri tidak akan apa-apa."

"Kalian juga harus tenang!" katanya lagi seraya memandang Stella dan Andhini.

"Pak Hendra, putri Tuan Presiden," kata Jenderal Yusuf penuh kekhawatiran.

"Tenang, kita harus tenang!" kata Pak Hendra. "Jangan panik! Manusia bertopeng hitam itu pasti akan menjaga Tuan Putri. Percayalah!"

Jenderal Yusuf dan Wapres Hidayat mana bisa tenang putri junjungan mereka dalam bahaya. Namun mereka bisa apa. Terpaksa harus mempercayai ucapan Pak Hendra dan Pak Bambang.

Sementara itu, Annisa terus berjalan cepat menuju lelaki misterius. Tapi begitu 10 meter lagi jaraknya dengan lelaki misterius, tiba-tiba orang itu berdiri dengan cepat, terus langsung menghadapnya, menatapnya dengan tajam.

Tentu saja Annisa terkejut bukan main sehingga kakinya seketika berhenti. Bukan saja sekedar berhenti, dia langsung terdiam bagai patung. Wajahnya yang tadi sudah pucat, kini bertambah pucat.

Sepasang mata beningnya membulat cukup lebar seperti melihat sesuatu yang amat menakutkan. Ditambah lagi dia merasakan semacam suatu aura kekuatan yang aneh terpancar dari lelaki misterius itu.

Belum lama dia menikmati perasaan takutnya, seketika napasnya hampir berhenti, jantungnya hampir copot. Matanya makin membulat mana kala melihat lelaki misterius bergerak amat cepat seraya mengayunkan pedang yang ada di tangannya.

Dia tidak lihat secara keseluruhan bagaimana lelaki serba hitam itu bergerak. Tahu-tahu orangnya sudah berada di depannya. Bukan cuma itu, pedang yang dipegang lelaki itu sudah berada di atas kepalanya, siap membelahnya.

Semua orang melihat adegan mengerikan itu. Pak Menhan, Pak Wapres serta kedua ajudannya makin merasakan ketegangan, kengerian, kehororan, kepanikan.

Empat personil Red Blue 8 tidak kalah tegang dan panik melihat adegan itu. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa selain berteriak histeris.

"Annisa..., awaaas...."

"Nisaaa....!"

"Awaaas, Nisaaa...!"

Sedangkan dua pengusaha kaya yang tidak terpengaruh atau bahkan tahu akan keadaan, tidak berhenti menasehatkan mereka untuk tetap tenang. Semua akan baik-baik saja.

★☆★☆

Sementara Annisa seperti terhipnotis akan keadaan menegangkan itu. Dia seakan tidak bisa bergerak, seolah pasrah kepalanya dibelah. Tapi kengerian yang menggila makin menderanya.

Begitu pedang itu kurang dari 2 jengkal lagi di atas kepala Annisa, tiba-tiba pedang itu terputar 180 derajat. Mata tajamnya seketika menghadap ke atas, sedangkan sisi tumpulnya menghadap ke bawah.

Bukan itu saja.

Tiba-tiba pedang itu meluncur turun dengan melenceng ke kanan. Setelah itu terdengar punggung pedang itu menghantam benda logam satu jengkal di samping kepala Annisa sebelah kiri.

Traaangng...!

Annisa tampak terkejut takut kembali. Telinga kirinya terasa pekak mendengar dencingan suara logam beradu.

Tapi beruntung kepalanya tidak sampai pecah akibat terkena benda logam yang ternyata bintang merah segi 5. Karena senjata rahasia itu langsung berbelok ke arah bawah akibat terhantam punggung pedang dengan kuat.

Sedangkan lelaki misterius itu, hampir bersamaan setelah melakukan aksi memukaunya itu, dia langsung merapati Annisa di sisi kanan dengan cepat sambil tangan kirinya merangkul pinggang ramping Annisa.

Detik berikut, tanpa peduli apakah Annisa tersinggung atau tidak, dia langsung membawanya bergeser ke belakang dengan cepat sambil terus merangkul pinggangnya.

Sedangkan pedang di tangannya yang kini sudah berposisi seperti semula terus bergerak mendatar ke samping kanan dengan cepat. Dan tahu-tahu mata pedangnya telah berbenturan dengan senjata rahasia yang sedianya tadi menyasar samping kanan kepala Annisa.

Bintang merah segi 5 itu langsung terbelah dua, terus terlempar ke arah mana datangnya tadi.

Ternyata serangan mematikan masih belum berakhir.

Sesosok Pasukan Siluman yang entah datang dari mana tahu-tahu sudah berada di samping kawannya yang lagi asyik berbaring pingsan. Lalu seketika tangan kirinya mengibas ke arah Annisa yang baru saja diselamatkan oleh lelaki misterius dari serangan kedua.

Maka melesatlah sebuah senjata rahasia dengan amat cepat dari tangannya. Setelah itu dia menusuk kepala kawannya dengan pedangnya hingga mati. Detik berikut dia berkelebat cepat tinggalkan tempat itu.

Sementara lelaki misterius, selepas menggagalkan serangan kedua, dia langsung melenting ke udara cukup tinggi dengan cepat sambil terus merangkul Annisa. Sambil melenting tubuh mereka berputar.

Maka senjata rahasia yang melesat ke arah mereka cuma lewat di bawah kaki. Lalu terus meluncur hingga menghantam dinding ghaib yang memagari kediaman Jenderal Yusuf Subandono.

Sementara Annisa, dibawa melenting ke udara tentu saja dia terkejut. Maka refleks dia memeluk lelaki misterius tanpa sungkan, membenamkan wajah cantiknya di dada bidangnya.

Dia tidak menjerit, tapi jantungnya cukup dibuat sedikit berdebar. Bukan karena takut akan ketinggian, dia cuma terkejut saja.

Tak lama, entah keberanian apa yang merasuki pikirannya, seketika dia mengangkat wajahnya. Lalu di hadapkan ke depan wajah lelaki misterius cuma berjarak 5 jari.

Tentu saja dia melihat wajah seram lelaki misterius dengan jelas.

Eh tidak, bukan seram! Ternyata wajah itu sebenarnya tidak seseram seperti yang dipikirkan. Dalam artian bukan wajah seram yang kasar, jelek buruk mengerikan seperti setan atau siluman.

Wajah itu permukaannya tampak halus meski agak tebal. Tampak gagah dan keren. Apalagi dengan style pakaian yang dikenakannya itu, membuat penampilannya semakin keren.

Hanya saja ketika pertama kali melihat, siapa pun akan merasa takut. Tapi kalau sudah melihat dengan jelas, dia sebenarnya berwajah tampan dengan penampilan model begitu.

★☆★☆★

1
anggita
👍👍👌👌👏👏..,,
anggita
like👍+ iklan☝.. semoga sukses novelnya thor.
Adhie: amin...
Adhie: amin...
total 5 replies
anggita
gank red blue 8...😑
anggita
gadis baju biru.. pembantai pasukan siluman 👍
JW🦅MA
kisah masa lalu
Adhie: selamat datang di karya saya kaka...
total 1 replies
Widya Pertiwi
semangat thor,ceritanya bagus,..crazy up dong😄👍💪
Adhie: sorry kaka... novel ini nggak bisa dulu tiap hari... lagi ngurus novel KISAH SANG CEO MUDA yang lagi ikut lomba....

ikut aja novel kisah sang ceo muda dulu, soalnya kuusahain tiap hari...

sorry banget....
total 1 replies
stellarflower
Lihat aku disini, pembaca yang selalu setia menanti~~
Adhie
Sorry banget ya para pembaca sekalian, untuk sementara novel Pendekar Dua Negeri agak terhambat atau terhenti up loadnya, karena author lagi mengikuti lomba menulis novel.... Sorry ya...

Mohon pengertiannya...
CupcakeHugs
Semisalnya aku tiba-tiba ada di rumah kamu enggak apa-apa ya Thor! Aku akan jadi alarmmu setiap hari untuk update hehehe. Habisnya bikin kangen sih ceritanya :(
Adhie: hehehe...
total 1 replies
Cyberworrior
Thor update crazy dong ...... author baik.. pinter... update crazy ya 😙👍👍
Adhie: terima kasih dukungannya...
Sorry nggak bisa up tiap hari krn lagi sakit....
total 1 replies
ForGoodluck
authorrr kamu hebatttttttt nggak nyesel dech bacanya seruuu bingit endingnya itu lho wowowowowowo woooooowwww
Adhie: terima kasih atas dukungannya....
semangat...
total 1 replies
Diambil Oleh Anggur
Hari ini aku badmood banget padahal, tapi setelah baca cerita ini jadi goodmood! Tidur pun tenang, Thor!
Atas Untuk Diikuti
semngat selalu wokee kak
Adhie: siap... terima kasih atas dukungannya...
total 1 replies
Intan Haryanti
semangat Thor jangan lupa up
Adhie: aasssiiiaaappp... kaka
total 1 replies
Daisy Louise
seru thor... perjalan akan dimulai....
Adhie: siap... perjalanan akan dimulai...
total 1 replies
Penghargaan Pink
akhirnya bisa baca lanjutan cerita ini...aku udah lama nunggu lanjutannya
Adhie: sorry... up date nya tersendat sendat
total 1 replies
TexasTiger
sumpah!! thorr ceritanya seruu banget😘
Adhie: terima kasih atas dukungannya...
total 1 replies
Grace Shower
Ayo guys semangatin author dengan masukin novel ni ke novel Favorite kalian 😘😘😘😘, makasih ya buat author nya udah setia tuk menghibur kita semua 😊, BYE GUYS!!! 🙋😇💕
Adhie: terima kasih atas dukungannya...
pokoke semangat...
total 1 replies
CutieBun
Thor! Ada banyak pertanyaan di kepala saya nih.. tapi untuk sekarang saya cuma bisa bilang “hayo buruan di update thooooor!!!!!!”
Adhie: siaaap...
total 1 replies
booksand peonies
Gausah minder sama karya lain ya thor. Tiap karya dibuat dengan ciri khas penulisnya masing2 kok! Mangatseee~
Adhie: terima kasih atas dukungannya bro...
dukungan orang-orang seperti mazeh menjadi penyemangat bagi saya terus berkarya... dan berusaha untuk menampilkan yang terbaik...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!