Semalam Bersama Hidden Rich

"Siang paman, maaf aku terlambat beberapa menit" ucap Elster yang baru sampai.

Pria berkacamata itu tersenyum melihat penjaga pengganti nya, lebih tepatnya Elster bekerja di minimarket nya hanya dari jam 4 sore sampai jam 12 malam.

Dan Elster mendapatkan gajih yang lumayan karena dia lembur, bahkan tak jarang Elster juga mengambil lembur lebih sampai jam 1 pagi hanya untuk uang tambahan.

"Tidak apa, telat 5 menit bukan masalah yang penting kamu datang" balas Paman Sam.

"Apa Paman akan pulang?" tanya Elster.

"Hem, Paman punya urusan penting" jelas Paman Sam.

"Apa dengan Bibi Neni?" tanya Elster.

"Hem, Paman akan pergi dulu" Paman Sam terlihat terburu-buru.

Elster sudah bekerja paruh waktu di sini selama dua tahun, dan ya dia mengenal Paman Sam begitu pula dengan keluarga nya.

Anak nya di penjara karena mengendarai saat mabuk, tapi jelas masalah nya bukan karena mabuk saja tapi dia juga memperko*a seorang gadis di dalam mobilnya.

Tak mau memikirkan masalah orang lain Elster memilih langsung bekerja, seperti biasanya dia bekerja sebagai kasir dan jika sepi dia akan menyortir makanan yang sudah kadaluwarsa dan yang masih bisa di pajang dengan jangka waktu yang masih lama.

Pekerjaan nya mungkin cukup mudah, tapi jelas semua itu tak terlihat seperti yang di pikirkan karena terkadang Elster juga harus menahan rasa kantuk nya jika sedang sepi.

"Terimakasih, semoga berkunjung kembali" ucap Elster saat pembeli selesai membeli barang dagangan nya.

Sikap ramah, adalah salah satu yang harus Elster punya karena dengan begitu pembeli akan merasa di perlakukan baik.

Seperti kata pepatah pembeli adalah raja dan ratu yang harus di layani dengan sebaik mungkin, tapi tetap saja jika ada pembeli yang tidak sopan atau kurang ajar Elster pasti akan memakai pentungan satpam atau tongkat setrum nya untuk melawan.

Malam nya..

Seperti biasa nya pengunjung semakin ramai, bahkan terkadang ada yang membeli sesuatu yang agak menggelikan.

"Apa ada merek lain?" tanya si pembeli yang seorang pria tua berbadan buncit.

"Ada dua merek, tapi yang ini merek terbaik dan paling laris" jelas Elster sopan.

"Benarkah? saya biasanya pakai merek yang satu nya dan ingin berpindah ke merek ini" jelas pria tua berbadan buncit itu.

Elster sebenarnya malas menanggapi pelanggan yang agak mesum itu, bagaimana tidak mesum orang yang dia beli adalah tisue dan kondominium yang artinya akan ada hal panas yang akan di nikmati pria itu.

"Dua-dua nya tahan tembus dan tidak bocor, bapak bisa beli dua-duanya jika mau" balas Elster lagi.

Pria itu nampak diam dan setelah berpikir beberapa menit dia memilih membeli 5 merek baru, Elster menghela nafasnya lega saat pria mesum itu pergi dari toko nya.

Hufh..

"Menyebalkan sekali, apa istrinya tidak apa kalau suaminya memakai pengaman, sangat mencurigakan pasti dia akan jajan" celetuk Elster sambil geleng-geleng kepala.

Setelah itu kembali dia mendapatkan pembeli beruntung pembeli kali ini lebih normal meski dia meminta diskon, padahal jelas-jelas Elster tak memasang peringatan diskon pada setiap barang dagangan nya.

Dan ya pembeli nya adalah ibu-ibu rempong, dan itu sudah menjadi kebiasan jika pembelinnya ibu-ibu pasti banyak minta diskon, dan Elster heran kenapa mereka memiliki kebiasaan seperti itu padahal dari emas yang menonjol dan mereka pakai saja sudah membuat Elster bungkam karena saking banyak nya sudah seperti toko berjalan.

Tiba-tiba ponsel Elster berdering..

"El kamu masih di toko?" tanya Tiara.

"Iya kak, ini masih jam 8 malam dan 4 jam lagi baru aku bisa pulang" balas Elster.

"Tadi ada yang mengantarkan sepeda ke rumah, kamu pulang naik apa?" tanya Tiara.

"Gampang kak, aku pesan ojek online saja, kakak mau aku bawakan sesuatu? " tanya balik Elster.

"Nggak usah, kamu hati-hati di jalan nya kalau ada apa-apa telpon kakak" ucap Tiara lagi.

Elster mengiyakan dan setelah itu dia mematikan panggilan nya, dan lagi-lagi Elster mendengar suara aneh di akhir sebelum panggilan nya di matikan.

Elster nampak berpikir keras, tapi dia tak bisa berpikiran aneh karena Elster yakin kakak nya tak mungkin melakukan hal aneh seperti dalam pikiran nya.

"Kak Tiara mungkin sedang nonton, ya itu pasti karena kak Tiara pecinta film romantis" gumam Elster meyakinkan dirinya.

Dan kembali fokus pada pekerjaan nya untuk melayani pembeli yang entah kenapa malam ini lebih banyak dari pada malam kemarin.

Meski agak keterteran tapi Elster yang sudah berpengalaman bisa melewati banyak nya pembeli yang mampir ke toko nya.

🌹

Next bahas Tiara siapkan kopi buat author😆 Ehk maksudnya siapkan kopi biar santai ya😅

Jangan lupa like coment and vote ya❤🤗🙏