NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintapertama
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: F.A queen

Sagala terkejut bukan main saat tetangga depan rumah datang menemuinya dan memintanya untuk menikah dengan putri mereka secepatnya. Permintaan itu bukan tanpa alasan.

Sagala mendadak pusing. Pasalnya, putri tetangga depan rumah adalah bocil manja yang baru lulus SMA. Gadis cerewet yang sering mengganggunya.

Ikuti kisah mereka ya. Ketika abang adek jadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dadaku Sakit, Abang

Sagala menuntun Annisa masuk ke dalam rumah, lalu mengusap pelan punggungnya.

"Duduk dulu di sini," ujarnya singkat, menunjuk sofa di ruang tengah.

Annisa menuruti tanpa banyak tanya, masih sesenggukan sambil mengusap matanya yang sembab.

Tanpa menunggu lebih lama, Sagala berbalik dan berjalan menuju ruang belakang. Tak banyak bicara, tapi gerak-geriknya penuh arti.

Beberapa menit kemudian, ia kembali dengan segelas air putih dan sepiring makanan. Dia tahu Annisa belum makan sedari siang. Gadis itu masih terus menangis.

"Sini makan dulu." Sagala duduk di samping Nisa. Mencoba membujuk gadis itu.

"Enggak mau." Annisa menolak.

"Nanti kamu malah sakit kalau nggak makan."

"Biarin."

"Mau sakit?"

"Biarin."

"Abang suapin ya. Mau?" Sagala dengan perhatian mencoba tetap membujuknya.

"Enggak. Aku enggak mau makan."

Sagala meletakkan piring yang ia bawa di atas meja. Dia menatap Nisa. Dia tidak tahu caranya membujuk seorang gadis.

"Kamu maunya apa?" tanya Sagala.

"Enggak mau apa-apa," jawab Annisa singkat. Dia menangis setelah itu. Dan Sagala semakin tidak tahu harus berbuat apa.

Pada akhirnya Sagala mendekat ke arah Annisa. Mengusap pelan lengan gadis itu dan kemudian memeluknya.

"Stt, cup cup." Sagala seperti mencoba menenangkan anak kecil. Menepuk-nepuk punggung Anisa dengan halus. Dulu, saat Annisa masih kecil dan menangis, dia akan memeluknya seperti ini. Semoga ini manjur.

Dan benar saja, tangis Annisa mereda seketika. Tubuhnya menegang dalam pelukan Sagala. Jantungnya berdebar tak karuan, tapi ia tak bisa bergerak, tak bisa berkata apa-apa. Hanya isakan kecil yang tersisa, sementara dekap hangat ini membuatnya kehilangan kata-kata. Jantungnya berdegup tidak karuan.

"Abang dadaku sakit." Dengan polos ia mengadukan jantungnya yang tidak baik-baik saja.

"Sesak?" Sagala segera melepaskan pelukannya lalu menatap Annisa perhatian.

Annisa mengangguk pelan.

"Minum dulu." Sagala dengan perhatian memberi Annisa segelas air. Namun Annisa hanya menatapnya kosong, masih enggan untuk minum. "Nisa." Sagala menatapnya dengan keteduhan.

Pada akhirnya, Annisa menerima minuman itu lalu menyesapnya sedikit demi sedikit.

Sagala lega melihat itu. Setidaknya ada sesuatu yang Annisa konsumsi.

"Makan ya," ucapnya menawari lagi setelah Annisa meletakkan gelas di atas meja.

Annisa menatap Sagala dan menggeleng pelan. "Aku nggak laper, Abang." Dia masih menolak.

"Tapi kamu harus tetap makan. Mau makan apa? Abang beliin di luar mau?"

Annisa menggeleng pelan. Menatap Sagala dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sini." Sagala bersandar di sofa dan meminta Annisa mendekat ke arahnya. Bersandar di pundaknya.

Annisa menatapnya dan dengan pelan, ia meletakkan kepalanya di pundak Sagala, bersandar di sana dengan tenang. Namun air matanya kembali menetes. Dia segera menyekanya.

"Abang," panggil Annisa rendah.

"Ya."

"Nenek sudah tenang dan bahagia di sana, 'kan? Aku udah memenuhi keinginannya. Seharusnya, nenek bahagia 'kan di sana." Suara Annisa bergetar menahan tangis.

Sagala mengangguk. "Iya. Nenek pasti tenang dan bahagia di sana. Beliau juga pasti sangat bangga memiliki cucu seperti kamu."

Bibir Annisa mengulas senyum. Dia mulai menceritakan betapa hancur hatinya kehilangan nenek yang sangat ia sayangi. Bagaimana nenek sangat memanjakannya. Tapi sekarang harus pergi selama-lamanya.

Sagala hanya mendengarkan, tidak mengucapkan sepatah kata pun. Ia tahu betul bagaimana perasaan Annisa saat ini. Namun tak lama, suara Annisa semakin melemah, hingga akhirnya gadis itu terlelap di pundaknya.

Sagala hanya menatapnya sebentar, kemudian dengan perlahan mengubah posisi, memeluk Annisa lebih erat, menempatkan kepala gadis itu di dadanya agar Annisa lebih nyaman. Dibiarkannya Annisa tidur dalam pelukannya, merasa sejenak beban dunia hilang, meski hatinya tetap tak bisa tenang.

"Gal ...." Bu Yuni yang baru datang dari rumah duka berkata begitu saja. Beliau tidak tahu ada Annisa di sini.

Sagala menoleh menatap ibunya. Tanpa kata ia meletakkan jari telunjuknya di bibir. Isyarat bahwa Annisa baru saja tertidur.

Bu Yuni mengangguk mengerti. Beliau bahkan segera mengambil selimut dan menyelimuti dua anaknya ini.

"Bawa aja ke kamar, Gal. Biar nyaman." Bu Yuni memberi saran. Dari pada di sofa yang sempit.

"Di sini saja. Takut dia bangun, Bu."

Bu Yuni mengangguk dan kemudian pergi ke kamarnya.

Sagala merapikan selimut. Dan ini adalah untuk yang pertama kalinya mereka tidur dalam satu selimut.

Ketika Annisa terbangun di dini hari, ia langsung merasa kehangatan pelukan Sagala di sekelilingnya. Ia melonjak kaget, menyadari posisi mereka yang begitu dekat. Matanya terbelalak, dan dalam sekejap, ia langsung menarik diri dan duduk dengan panik.

"Maaf, Abang! Maaf banget! Aku nggak sengaja… Nggak tahu kenapa bisa tidur kayak gitu!" suara Annisa terburu-buru, wajahnya memerah karena malu.

Sagala perlahan membawa pandangan matanya pada Annisa, sedikit mengerang pelan, dan menahan rasa sakit di lengannya yang kesemutan. Ternyata, ia sudah terlalu lama menahan posisi yang tidak nyaman.

"Auhg ...." Sagala menggertakkan gigi, berusaha tetap tenang meskipun lengannya benar-benar kesemutan parah.

Melihat itu, Annisa langsung terkejut, mendekat dengan penuh rasa bersalah. "Aduh, Abang, maaf banget! Abang kenapa nggak bangunin aku aja?" tanyanya, suaranya berubah cemas.

Dengan tangan gemetar, Annisa mencoba memijat lengan Sagala yang kesemutan. "Tuh kan, aku bikin Abang sakit," gumamnya pelan, sambil terus memijat dengan penuh perhatian.

Sagala menatapnya, sedikit terhibur melihat kecemasan Annisa yang berlebihan.

🌱🌱🌱

1
Ky2 SSC 💖
ga suruh naik aja ke trolinya bang kan masih bocil katanya 😂😂
Ky2 SSC 💖
makanya bang gandeng atuh nisanya jangan jalan duluan aja 🙄🙄
Ky2 SSC 💖
abang sih bilang gitu jadi kesedak beneran kan 🤣🤣
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
V3𝓡𝓪𝓷𝓲𝓪
mantap, kuliah kedokteran euy... menyala Anissa buktikan kamu beda 😎
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Mmh dew
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Mmh dew
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Taty Thoge
oh bang galaaaa....😍
Taty Thoge
Knp ya klo bang gala bilang nisa boleh jatuh cinta ma cowo lain..hati aku ga tenang..nyes aja pas bacanya🤭...lanjut thor
Nunuk Bunda Elma
tuh...uda dikodein bang
masak gak ngerti sich
Nunuk Bunda Elma
duh...bang
yg dimauin Nisa itu cuma dirimu
Nunuk Bunda Elma
virus cinta menuju bucin keknya 🤭🤭
Nunuk Bunda Elma
huwaseeekkkk 🤭
liez21🌸
hemmmm...jadi kaya kelinci imut🥰dan beruang kutub😁😁😁🥰💗💗💗💗
liez21🌸
cuanki kan ya Nis ya....😁😁😁😁sama aku juga dulu mikir...baso apaan itu😄😄😄dikira makanan korea😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!