NovelToon NovelToon
Aku Yang Kau Pandang Sebelah Mata

Aku Yang Kau Pandang Sebelah Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / CEO / Cewek Gendut / Balas Dendam
Popularitas:25.6k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Hana Nayaka tidak percaya, jika pria yang menikahinya dua tahun lalu dengan mudah menjatuhkan kata talak hanya karena dia mendatangi kantor tempat suaminya itu bekerja.

Sudah hampir 3 bulan belakangan ini, Adam Husain melewatkan sarapan dengan alasan harus datang ke kantor pagi-pagi sekali karena pekerjaannya sedang banyak dan mendesak.

Braakkk...

Rantang makanan yang dibawa Hana dilempar hingga semua isinya berhamburan.

"Dasar istri tidak berguna sudah miskin, udik, kampungan lagi. Untuk apa kamu datang ke kantor, mau buat aku malu karena punya istri macam kamu."

"Mulai hari ini, Hana Nayaka bukan istriku lagi. Aku jatuhkan talak satu." Ucap Adam lantang.

"Mas... Kamu kenapa tega padaku? Apa salahku?" Tangis Hana pecah di depan lobby perusahaan tempat Adam bekerja sebagai manager keuangan.

Hana pergi dengan membawa luka yang menganga dan dendam membara.

"Aku pasti akan membalasmu, Adam. Kamu lupa siapa aku." Gumamnya.

JANGAN MENABUNG BAB!
SUPAYA CERITA INI BERUMUR PANJANG.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengusir Ibu Mertua

Menurut informasi BMKG sinar matahari sedang berada di puncak panas. Jam 12:30 WIB Hana memutuskan untuk pulang dari Taman. Cuaca yang panas tak sepanas hati Hana kala mengingat statusnya yang sudah ditalak oleh suaminya.

"Apa Adam punya selingkuhan?" Gumamnya sambil berjalan kaki menelusuri trotoar. Banyak pertanyaan berseliweran di otaknya.

"Jika alasan menceraikanku karena perselingkuhan, aku tidak akan tinggal diam. Kamu lupa sebelum menikah denganku kamu hanya karyawan biasa, maka akan aku kembalikan posisi itu." Ucap Hana penuh tekad membara.

Dia harus pulang dulu ke rumah, dan mengusir Ibu mertuanya. Rumah itu miliknya, yang dia beli sebelum menikah dengan Adam.

Hana berjalan perlahan, tubuh gemuknya membuat langkah kakinya terasa berat.

"Huff... Aku tidak percaya jika hanya berjalan kaki sebentar saja, nafasku sudah tersenggal-senggal." Gumamnya.

Karena tidak kuat berjalan lagi, Hana pun memesan taxi online. Beruntung saldo OVOnya sudah diisi, karena isi dompetnya saat ini tinggal uang pecahan warna ungu.

"Ternyata aku memang semiskin ini." Gumam Hana yang berdiri di bawah pohon di pinggir jalan.

Hana baru menyadari, selama pernikahannya sudah banyak uang tabungannya yang keluar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bukan hanya belanja isi dapur, tapi juga belanja barang-barang tidak penting permintaan Ibu mertuanya. Padahal nafkahnya hanya ala kadarnya.

"Aku bodoh, bisa-bisanya selama ini terima uang nafkah yang tidak sesuai dengan gaji Adam. Harusnya aku tahu jika yang diberikan padaku tidak ada setengahnya, tapi karena merasa aku mampu menutupi dengan uang tabunganku aku juga menutup mata. Oh... Sialnya!"

Tin

Tin

Saking asiknya ngedumel, Hana tidak melihat taxinya datang.

Mobil berwarna putih melaju, awalnya Hana menginginkan segera sampai rumah. Tapi saat di tengah perjalanan, Hana tiba-tiba beruban pikiran.

"Pak tolong putar balik, kita ke Perusahaan Marva Grup saja."

"Baik, Neng." Ucap Sopir menurut.

"Aku harus mencari tahu apa penyebab Adam berubah. Apakah benar dia sudah berani main api."

Hana turun sedikit jauh dari Perusahaan, di sebuah warung soto. Ini masih jam makan siang, sudah pasti banyak karyawan beristirahat.

"Semoga saja aku bisa mendapatkan informasi dari tempat ini." Gumamnya.

Hana masuk ke warung soto dan duduk di pojokan setelah sebelumnya memesan satu porsi soto.

"Lumayan, aku memang sedang lapar."

Baru beberapa sendok suap, Hana sudah mendengar kasak kusuk yang membicarakan tentang suaminya dan seseorang.

"Kamu tahu gak, tadi katanya istri Adam datang untuk mengirimkan makan siang tapi Adam marah-marah dan langsung menjatuhkan talak. Gila sih si Adam ini... Kayak kacang lupa kulitnya, dia sukses juga berkat rekomendasi istrinya."

"Memangnya siapa istrinya? Dengar-dengar wanita itu sangat jelek dan berbadan gemuk? Pantas sih kalau Adam tergila-gila dengan Veronika." Ucap salah seorang karyawan baru.

"Kamu karyawan baru tahu apa. Istrinya Adam itu wanita hebat, dulu dia mantan sekretaris pribadi Tuan Angkasa. Masuk Perusahaan setelah mengalahkan puluhan orang yang mendaftar."

"Selain cantik, dia juga smart. Hanya karena mengabdi pada Adam, dia menurut saat diminta resign. Bahkan dia merekomendasikan Adam pada Tuan Angkasa sebagai pengganti dirinya. Tapi giliran sukses, malah belagu. Selingkuh dengan karyawan yang jika dibandingkan dengan Hana, Veronika tidak ada seujung kukunya. Vero hanya menang di dia pandai menggoda."

Mata Hana berkabut, itu adalah suara Nicky temannya sewaktu bekerja. Ternyata Nicky masih mengingat dirinya, dan sekarang membela harga dirinya. Hana ingin mendekati Nicky, tapi suara temannya membuatnya urung beranjak.

"Vero ini kalau tidak salah keponakan Pak Rudi, kepala HRD. Bisa jadi, dia lolos seleksi karena Pak Rudi sudah Nepotisme."

"Tapi aku senang lihat mereka berdua, Adam dan Vero romantis sekali tiap hari. Bikin iri." Ucap karyawan yang bernama Lina.

"Lina... Lina... Kamu ini ternyata pendukung pelakor. Bagaimana jika calon suamimu yang katanya ada proyek di luar kota itu berselingkuh? Kamu pasti sudah nangis bombay, secara kamu ini terkenal lebay."

"Sudahlah Nicky jangan berkata buruk tentang tunanganku, sudah pasti dia setia meskipun aku tidak ada. Yuk buruan selesaikan makannya, sudah jam 13:30. Kita terlambat."

Akhirnya Nicky dan Lina kembali ke kantor karena jam makan siang sudah selesai sejak tadi.

"Jadi benar kalau Adam selingkuh. Baiklah kalau begitu." Gumam Hana.

Karena uang di dompetnya tinggal 5 lembar kertas warna ungu. Dia pun memutuskan langsung pulang ke rumah dengan naik bus.

Setelah beberapa waktu dalam perjalanan, Hana akhirnya tiba di rumah. Begitu membuka pintu ruang tamu. Hana sudah disambut tatapan tajam mertuanya yang bernama Ibu Juminten.

"Dari mana saja kamu?" Teriaknya.

"Kamu tidak lihat, sekarang sudah jam berapa? Kamu pikir kamu siapa bisa seenaknya saja keluar masuk rumah." Lanjutnya tidak sadar dengan apa yang diucapkannya itu.

"Aku...?" Hana menunjuk dirinya sendiri.

"Aku adalah Hana pemilik rumah, terserah aku mau keluar masuk. Memangnya ada aturan pemilik harus melapor pada penumpang." Jawabnya sarkas.

"Dan mulai sekarang, Ibu harus keluar dari rumahku. Karena anakmu sudah menjatuhkan talak padaku." Lanjutnya.

Beruntung, sertifikat rumah, Hana simpan di tempat yang tidak terfikirkan. Bukan di lemari atau laci. Tapi di ruang khusus dibalik keramik yang berada di bawah meja yang ada di kamarnya. Semacam brangkas besi yang ditanam.

Dengan langkah mantap, dagu terangkat, Hana menuju kamar di lantai satu yang selama 2 tahun menjadi tempat istirahat ibu mertuanya. Hana mengeluarkan tas lusuh mertuanya, dan mengambil barang yang Hana tahu mana yang pemberiannya dan mana yang asli bawaan mertuanya. Setelah itu, Hana mengunci kamar.

"Pergilah ke rumahmu sendiri, IBU!"

Memang terkesan tidak sopan, tapi Hana tidak peduli lagi sekarang. Sudah lama dia selalu mengalah, dihina, dicaci maki oleh mulut pedas Ibunya Adam karena tidak kunjung hamil dan dianggap miskin.

Hana menarik kuat tangan mertuanya, dan membawanya keluar hingga gerbang. Tentu saja Ibu Juminten kalah karena tenaga Hana sekuat gajah.

"Jangan bertanya aku ini kenapa? Tapi tanya saja pada anakmu yang sekarang jadi tukang selingkuh. Dia sudah menjatuhkan talak kepadaku, berarti dia bukan lagi suamiku. Jadi, untuk apa aku menampung ibunya di rumahku." Ucap Hana.

"Rumah ini adalah milik Adam, kamu tidak bisa mengusirku. Dasar kurang ajar!" Teriak Ibu Juminten.

"Berteriaklah Bu, biar viral, biar ramai, dengan begitu aku tidak perlu membayar buzzer atau wartawan. Aku ingin tahu apa pembelaan dari anakmu yang bajingan itu." Tidak ingin semakin terpancing emosi, Hana langsung menutup gerbang pagarnya.

Setetes air mata kembali jatuh, siapa yang tidak bersedih jika hatinya dihancurkan orang yang dicintainya.

1
Ma Em
Tenang sekarang Hana ada yg melindungi dari papanya yg baru bertemu , tuan Thomas adalah orang kuat jgn sampai Hana celaka .
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Azahra Rahma
lanjut Thor makin seru nih ceritanya
Erchapram: Tunggu ya Kak, terima kasih.
total 1 replies
Azahra Rahma
sudah mulai terbuka hubungan antara mereka ,,aku curiga nih perusahaan terkaya nomor satu milik tuan Thomas
Azahra Rahma
semakin menarik nih,,jadi makin penasaran
Azahra Rahma
namanya bagus bgt Fariz Alfarizi,,ponakanku namanya Salman Alfarizi,,nama salah satu sahabat Rasulullah
Erchapram: Wah kebetulan ya
total 1 replies
partini
good story 👍👍👍👍
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
MataPanda?_
𝘁𝗿𝘂𝘀 𝘀𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗸𝗮𝗸..𝘀𝗲𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗮𝗱𝗮 𝗶𝗱𝗲 𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸"𝘂𝗽 𝘆 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗱 𝗯𝗲𝗿𝗶 𝗸𝗲𝘀𝗲𝗵𝗮𝘁𝗮𝗻 😀
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Ma Em
Siapa lagi yg akan mengganggu hubungan Hana dgn Langit , semoga Hana dan Langit baik2 saja .
Azahra Rahma
jadi penasaran si Veronica hamil anak siapa si...?
Retno Palupi
yg hamil siapa lagi?
Putrii Marfuah
lah..ulat bulu gendut siapa itu....
Azahra Rahma: kayaknya Veronica deh
total 1 replies
⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
test DNA aja
⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: iy, author bisa langsung tau isi hati pembacanya🤣
total 2 replies
partini
sehhh dh gilir
partini
biuhhh ngilu
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Azahra Rahma
wahhh jadi semakin seru nih kalau beneran Han putri tuan Thomas,,tapi aku yakin Hana adalah putri tuan Thomas ,,,siap² saja Adam dan Bu juminten di buat peyek oleh tuan Thomas ,,karena sudah berani menyakiti putrinya
Erchapram
Covernya diganti sistem, merah membara. Cocok gak sih? Aku kok berasa silau ya 🤭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!