Masa remaja Disha, penuh dengan warna warni. Sahabat, ayah tiri yang menyayanginya.
Semuanya sempurna.
Hingga 'dia' muncul.
Dia seorang guru, lalu menjadi paman, dan tiba-tiba menjadi seorang suami.
Namun menjadi tiga sosok berbeda membuatnya menjadi orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Geledah
"Anak-anak, mohon kerjasamanya. Simpan semua tas kalian di atas meja."
Pak Anto memberi perintah.
Penggeledahan dimulai.
Karena geng Brandon diduga merekrut anggota cewek juga.
Pak Anto mulai berkeliling mengecek isi tas.
Semua cewek di kelas langsung histeris melihat sosok yang masuk kelas.
Zafran!
"Pak Anto, saya diminta bantu Bapak." Zafran masih mengenakan baju olahraga.
"Oh ya, memang Bapak tidak mengajar?"
"Pelajaran ditiadakan jadi waktu saya luang."
"Baik Pak. Bisa bantu geledah, semoga anak-anak kelas saya tidak ada yang bandel."
Zafran mengangguk patuh dan mulai memeriksa isi tas anak-anak cewek yang langsung kecentilan godain.
"Pak Zafran, minta nomor HP-nya dong."
Zafran senyum mesem. "Buat apa?"
"Nelepon sama nge-chat Pak.. biar lebih deket."
"Ihh lo kecentilan deh.." seru anak lain karena Wina si biang centil yang baru putus sama pacarnya kegenitan deketin guru ganteng.
"Tau... Kegatelan amat."
"Istri saya cemburuan, apalagi kalo ada murid cantik yang nelepon. Berabe nanti." Jelas Zafran dengan nada bercanda namun ditangkap serius semua.
"Hahh... Pak Zafran udah punya istri??"
"Duuhh patah hati deh gue..."
Zafran cuek melanjutkan menggeledah isi tas para anak cewek.
Semua pada lesu patah hati mengira Zafran masih single.
"Eh Pak Zafran beneran udah married?" Bisik Lena. "Yaahh broken heart semua."
Ira juga lesu jadi nya. "Baru aja gue mau melancarkan PDKT."
Hanya Disha yang tahu Zafran berbohong.
Begitu Zafran tiba di meja Disha, Disha diam saja.
Tiba-tiba Zafran tersenyum membuat Disha bingung. Kenapa Om senyum-senyum geledah tasku?
Zafran mengeluarkan saputangannya dari tas Disha. "Masih kamu bawa ini?"
Disha gelagapan, bingung jawab apa. Dia memang selalu membawa saputangan dari Om-nya bahkan ke sekolah pun.
Tapi Zafran jadi menggodanya.
"Nanti pulang sekolah langsung pulang. Jangan kelayapan." Bisik Zafran hingga cukup Disha yang dengar.
DEG.
Begitu Zafran melanjutkan menggeledah, Ira dan Lena memburu Disha.
"Bicara apa barusan Pak Zafran?"
"Kok dia kayak ada perhatian gitu sama lo?"
"Ada yang lo sembunyiin?"
Disha makin pusing diinterogasi. "Nggak penting. Kalo ada apa-apa juga gue pasti ngomong kok."
Ira dan Lena masih curiga namun memutuskan diam.
***
"Jangan ngelawan lo! Nggak ada yang bakal nolongin lo!"
Disha terkejut melewati gang dekat sekolah yang sudah sepi.
Barusan ia habis ke toko buku dekat sekolah, yang ternyata cukup ramai.
Ira dan Lena juga pulang lebih dulu karena rumah mereka lebih jauh.
Ia pulang lewat jalan biasa malah dapat pemandangan yang mengisyaratkan bahaya.
Geng Brandon!
Di gang sepi itu sedang mem-bully seorang gadis.
Disha bergegas mengeluarkan HP dan merekam yang terjadi.
Disha kenal gadis yang dijambak Brandon.
Nila. Anak dari Bu Lastri kantin.
Nila baru 15 tahun, bisu dan kerap jadi bahan bully anak-anak sekolah.
Karena nggak bisa bicara, ia sering menutupi kelakuan anak-anak sekolah yang menyakitinya.
"Eh gue udah bilang lo jangan berulah lagi! Lo nggak bisa ngomong, tapi mata sama telinga lo ini tajem banget.. Lo diem-diem nguping markas gue, dan denger semua rencana, lalu ngebeberin ke guru BP pake surat. Dasar bisu nggak tau diri! Cung, makan aja ni cewek! Nggak guna!"
Nila ketakutan dan mulai menangis begitu para geng Brandon merobek bajunya.
Disha geram dan sontak maju.
"BERHENTI!!!"
Semua mata mengarah pada Disha yang menggeram menahan emosi.
"Lepasin Nila!" Bentak Disha.
"Eh cewek sok jago! Nggak usah sok pahlawan deh!" Brandon mendekat, membuat Disha waspada.
"Gue udah panggil polisi, kelakuan kalian udah gue rekam dan bakal gue serahin ke polisi!" Ancam Disha.
Semua tertawa menyebalkan.
"Gertakan basi!"
"Gue nggak main-main!" Disha mengepalkan tangan melihat Nila diperlakukan nggak sehat.
NGUIINGG NGUIINGGG NGUIINGG..
Tiba-tiba terdengar bunyi sirine polisi.
Semua kaget, dan kelabakan.
"Anj*r! Ada polisi! Kabur kabur!"
Brandon dan anak buahnya pontang panting kabur.
Begitu memastikan sudah pada pergi, Disha mendekati Nila yang masih terduduk di jalan dengan rambut kusut habis dijambak dan baju kotor.
"Nila, yuk Kakak anter pulang."
Nila terisak dan berdiri hati-hati karena kakinya sakit.
Disha mengantarnya pulang, rumah Bu Lastri ada di belakang sekolah.
***
nm ampir yuk
Dan anggapan bahwa ini "cuma kisah cinta gadis remaja" aja, ternyata salah. Gak nyangka ada masalah lain yang lebih serius.
Trus, episodenya gak kepanjangan. Sumpah udah beberapa kali baca karya dari author lain yang 200 episode lebih tu sebel. Tetep baca karena penasaran tapi sebel ceritanya gak habis2. Mirip banget sinetron indo yang alurnya udah keluar jalur, udah kemana2 dan gak jelas banget.
Nah kalo ini beda, bener2 kayak baca novel yang udah terbit itu looh, layak banget deh dibaca.
Keren thoor, sukaaa 😍😍
Bisa2nya ninggalin anaknya serumah sama yang bukan muhrim. Sebel deeh
Dan novel ini, beneran kelas teenlitnya gramedia. Layak terbit banget.
Sayangnya lebih banyak yang suka yang temanya pernikahan, dan paling mainstream kalo gak tema cewek miskin nikah sama cowok sangat amat kaya raya, ya tema pernikahan dimadu ato mertua jahat.
Plis, karya ini bagus banget loo, layak dilike banyak2.
Padahal judul lain yang temanya mainstream (perempuan miskin nikah sama laki2 kaya raya) dan penulisannya buuuerantakan bisa berpuluh2 ribu like nya, heran deh 😔
Dan akhirnya nemu judul ini, baru part 5 udah puaaas banget.
Keren thoooor 😍😍😍😍
ceritanya 👍