Selena datang terlambat pada hari pertama masuk sekolah, Selena bertemu dengan ketos, Selena meminta ketos itu untuk tidak menghukum Selena. Selena bisa bernafas lega, karena terbebas dengan mudah. Tapi semua bayangan selena hancur ketika nama selena dipanggil menggunakan speaker sekolah. Cerita Selena pun dimula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dreamalfs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Selena turun dari kamarnya setelah dua jam beristirahat. Saat ditangan Selena mendengar suara mobil yang semakin dekat dengan rumahnya. Selena tahu pasti mamanya sudah pulang dengan riang Selena melangkah untuk turun kelantai dasar.
“Mama.” teriakan Selena seperti anak kecil.
Mama langsung membentangkan kedua tangannya dan menerima pelukan dari putrinya tercinta.
“Kamu udah pulang?” pertanyaan dari mamanya diangguki oleh Selena.
Mama Selena menoleh kebelakang, Selena juga mengikuti arah pandangan mamanya, Selena menemukan seorang wanita yang sepertinya seumuran dengan mamanya.
“Ada siapa ma?” tanya Selena kepada mamanya.
Mama Selena menarik tangan Selena agar dekat dengan dirinya, “kenalin, ini temen mama.” ungkap mama Selena.
Selena tersenyum, “ouh.”
“Disampingnya ada kakak kelas kamu loh.” mama Selena berucap kembali.
Selena tampak senang mendengar itu, dalam hati Selena merasa akan dapat teman baru, pasti kalau temennya cewek bakal dibuat geng nih sama Selena.
“Siapa ma?” Selena bertanya.
Orang yang sedang dibicarakan kemudian maju kesamping, sejajar dengan mamanya. Senyum Selena yang tadinya mengembang sempurna walaupun tanpa pengembang sekarang mulai memudar mendapati seseorang yang dibencinya ada didepan mata.
‘Mampus kenapa tadi sikapku kek anak kecil ke mama. malu deh.’ batin Selena.
“Ucapin salam gih sama tante.” perintah dari mama Selena.
Selena maju dan salim, “halo tante saya Vania Selena Hua Chloe. dan halo juga untuk anaknya tante.” Selena memasang mimik bahagia padahal dalam hati ketar ketir. Senyum bahagia itu hanya topeng biar kelihatan ramah saja.
Tante didepannya tersenyum, “wah, kamu cantik juga yah.” ungkap wanita paruh baya itu.
Selena tersenyum, “terimakasih tan, tapi tante lebih cantik kok.”
“Kalo sama mama kamu cantikan siapa? tante atau mama kamu?” pertanyaan yang menjebak nih.
“Hemmmm dijawab gak yah?” Selena memasang wajah kebingungan dengan jari didagu.
“Dijawab dong, tante kan penasaran.”
“Kalau pilih mama pasti tante nanti marah, kalau pilih tante nanti mama aku yang marah. Selena bingung takut serba salah. Tapi karena Selena adalah anak yang patuh kepada kedua orang tua, Selena memilih mama.” ucap Selena panjang lebar.
Wanita didepannya hanya bisa tertawa mendengar penjelasan dari Selena. Tante teman dari mama nya menoleh kebelakang, “Selena udah kenalan belum sama anak tante?” tanya wanita itu.
“Hemmmm, udah dong tante. Anak tante ketua osis pasti udah banyak yang kenal.” jawab Selena.
“Viano memang kalau disekolah disiplin banget. denger yah tante cuman bagiin rahasia ini kekamu aja.” bisik bisik wanita itu ketelinga Selena.
“Iya. apa tante?” kalau tante ini membeberkan aib Ketua osis yang kejam ini pasti Selena memegang kartu as untuk mengancam Viano.
“Viano itu anak tante yang paling bandel walaupun kelihatan diluar disiplin banget.”
“Mama.” Viano memperingati mamanya agar tidak membeberkan aibnya.
Selena tersenyum senang, “jadi kakel saya bandelnya kayak gimana tante?” Selena berusaha menggali informasi.
Mulut mama Viano sudah terbuka dan hampir mengeluarkan suara, tapi ucapan dari Viano membuat mama Viano terdiam.
“Tante, gak mau tau kelakuan Selena saat most?” Tanya Viano kepada mama Selena.
Selena melototkan matanya, jangan sampai kakel reseh ini bikin kebandelan Selena diketahui mamanya. Uang jajan Selena bisa dipotong nanti.
“Eh iya yah kamu kan ketua osis pasti tau. Gimana sikapnya Selena saat mos Vin?” Mama Selena bertanya kepada Viano.
‘Hadeuh kenapa mama tanya sih.’ batin Selena.
Kini giliran Viano yang tersenyum, “tante beneran mau tau?” pancing Viano.
Mama Selena mengangguk dengan senangnya.
“Gimana yah tan, Viano rada gak enak sih mau ngomong gini tapi Selena bandel tan.” ungkap Viano.
Selena menatap tajam kearah Viano, ‘kenapa ngomongnya terlalu jujur sih.’ batin Selena.
Mama Selena langsung menjewer telinga putrinya, “mama udah bilang sama kamu jangan bandel, dari dulu gak mau inshaf. Ingat dulu hampir didrop out loh. kalau mama denger kamu bandel lagi mama sekolahin kamu diluar negeri.” ancaman dari mama Selena.
‘Ouh ternyata bandelnya udah dari dulu, asik juga nik cewek.’ batin Viano.
“Aduh ma sakit tau, lepas ma.” rengek Selena.
Mama Selena melepaskan jewerannya. “Awas aja kamu bandel lagi.” Selena mengangkat kedua jari membentuk peace tanda damai.
Mama Selena menatap Viano, “Vin, kalau Selena bandel lagi langsung telpon tante aja. Biar tante yang ngasih hukuman sama anak bandel ini.”
“Siap tante.” senyum Viano mengembang, salah siapa tadi kepo kepo tentang aib Viano, kena juga kan.
Mama Viano hanya jadi penonton, lucu juga menurutnya Selena yang cantik dan terlihat anggun ternyata bandel.
“Ma jangan gitu dong.” Selena bergelanyutan manja kelengan mamanya.
“Ihhh jijik.” ucap Viano.
Selena yang mendengar itu langsung menatap Viano dengan tatapan permusuhan.
“Anak mu cantik kenapa bandel sih jeng.” kekeh Mama Viano.
“Iya nih rasanya pengen aku bawa keluar negeri aja.”
Selena tidak setuju, semakin bergelanyutan manja kelenga mamanya. “Selena janji deh mulai sekarang gak mau bandel lagi.”
‘Bisanya dia bar bar disekolah saat dirumah malah jadi kucing manja.’ batin Viano melihat keanehan Selena.
“Aduh, udah jam segini.” celutuk mama Viano.
“Kenapa Jeng?” mama Selena bertanya.
“Maaf yah jeng aku mau pamit dulu. udah jam segini.” ungkap mama Viano.
Mama Viano menatap Selena, “tante pamit dulu yah Selena.”
Mama dan Selena mengangguk dan mengikuti langkah kedua orang yang akan pamitan itu sampai depan rumah.
Sebelum masuk kemobil, Viano menoleh kebelakang. “Ada apa nak? ada yang ketinggalan?” tanya mama Viano kepada anaknya.
“Bukan ma aku cuman mau tanya sama tante.” ungkap Viano.
“Mau tanya apa Vin?” giliran mama Selena bertanya.
“Tan, lain kali kalau Viano mau main dirumah tante boleh gak?” Viano meminta persetujuan.
Mama Viano menatap Viano dengan tatapan kebingungan, “tumben kamu mau main kerumah seseorang.” sahut mama Viano.
‘Kenapa juga dibongkar sih Ma.’ batin Viano.
‘Ketahuan ada niat tersembunyi nih ye.’ batin Selena.
“Boleh dong vin, dengan senang hati Tante nerima kamu. Mau nginep juga gak apa apa.” Mama Selena ternyata menyetujuinya.
Selena menggeleng tidak setuju, “Maaaa.” Selena merengek karena tidak setuju dengan ucapan mamanya, nanti kalau beneran Viano mau menginap dan satu rumah satu atap bersama Selena sudah dipastikan bakal terjadi perdebatan yang sangat panjang kali lebar.
Mama Viano tersenyum, “ya udah jeng nanti Viano kapan kapan mau nginep. Aku pamit dulu yah jeng.” Mama Viano dan Vianopun masuk kedalam mobil. Mobil melaju meninggalkan rumah Selena.
Selena duduk disofa ruang tamu, “Ma, mama kok dengan gampangnya nerima Viano buat nginep sih ma.” ucap Selena.
“Yah kenapa? tamu itu adalah raja loh.” jawab Mama Selena.
“Tapi dia itu rese ma.” mengingat Viano bikin emosi Selena meluap luap.
“Viano setahu mama anak baik kok.”
“Mama ditutupi sama jin mungkin. padahal kakel itu rese banget plus kejam.” Selena mengungkapkan unek unek dihatinya.
~~
Maaf yah uploadnya lama, memang target saya itu mau namatin novel yang pertama dulu nanti lanjut ini, biar fokus saya gak kebagi bagi.
Mohon dukungannya teman teman.
Love You.