Sistem Dewa Harem

Tania dengan cemas mencoba menghalangiku untuk makan di restoran terlihat sederhana, tetapi aku bersikeras mengikuti keputusanku.

“Tania, jangan khawatir, aku hanya ingin mencicipi makanan rakyat jelata”

Sambil berkata begitu aku mengikuti jalan setapak ke sebuah toko tertentu, sesampainya di lokasi aku melihat ke arah toko itu.

'Umm, itu sama seperti di dalam game'

Toko yang saat ini aku berdiri di depannya hanyalah sebuah restoran kecil, hanya dengan satu lantai dengan papan yang tergantung di atasnya restoran Alevi.

Membuka pintu, aku masuk ke dalam, hal pertama yang kulihat adalah banyaknya pria berkumpul di dalam memakan makanan mereka seolah-olah hidup mereka bergantung padanya.

Semuanya punya satu kesamaan, ekspresi kegembiraan murni saat menyantap makanan, berjalan masuk aku mencari tempat duduk sambil menatap ke dapur.

Saat ini ada seorang lelaki tua yang bergerak panik di dapur mengenakan seragam koki, sementara dia tampak tua dengan rambut putih dan kerutan, cara tubuhnya bergerak dengan energi saat menangani berbagai bahan-bahan makanan dengan lincah, aku menggunakan fungsi baca.

Nama : Erina Bevallig (Alevi)

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 135

Spesies : Elf

Bakat : 10/10

Kekuatan : Saint Tahap Menengah

Julukan : Mantan Putri Perang, Saint Tombak

Cinta : 0%

Deskripsi : Bepergian keliling dunia untuk menemukan seseorang yang menjadi takdirnya, suka makan makanan eksotis yang berbeda.

Tingkat Kesulitan : S+ (dia adalah wanita dengan kekuatan yang tidak dapat kamu bayangkan, jika kamu ingin menaklukkannya kamu harus bekerja keras dan berani menanggung resikonya)

'Apa, aku tidak menyangka bahwa dia sebenarnya seorang wanita, apalagi dia adalah seorang elf'

Di dalam game Alevi adalah seorang ahli yang berfokus pada pertarungan jarak dekat, dan dia adalah seorang pecinta makanan dan suka memasak, dia berkeliling dunia menyebarkan masakannya dan mencicipi makanan baru.

Namun aku tidak menyangka bahwa dia menyembunyikan identitasnya sesungguhnya, dan aku cukup penasaran dengan penampilannya yang sebenarnya.

Alevi saat ini berpenampilan seperti orang tua sederhana yang mengenakan celemek.

Alasan aku datang ke sini agar dia mengajariku memasak.

Sejujurnya aku belajar memasak bukan untuk menjadi juru masak yang baik??

Sebenarnya ada quest tersembunyi yang harus diselesaikan ketika kamu bertemu dengan Alevi, dan ketika kamu belajar memasak darinya hingga membuat dia puas, dia mungkin akan memberimu sesuatu yang mungkin kebetulan bisa jadi harta karun untukmu.

Saat berada di bumi aku mendapatkan informasi ini secara tidak sengaja, dan secara kebetulan menemukan bahwa saat ini tokonya berada di wilayah kekuasaan ibuku.

Setelah memberikan pesanan, kami menunggu makanannya diantar, Tania dan para penjaga terlihat gugup karena saat ini kami berada di toko biasa tanpa bukti makanan dengan kebersihan.

Setelah 10 menit makanan kami pun dihidangkan, makanannya sederhana, dengan nasi, roti dan sup. mengambil supnya aku menyendoknya sedikit dan memasukkannya ke dalam mulutku.

Boom!, mataku terbelalak, sejumlah besar rasa meledak di mulutku dan aku harus berhati-hati untuk tidak mengigit lidahku sendiri.

'Enak sekali, pokoknya enak sekali, mungkin aku harus belajar masak lebih serius lagi!'

Melihat tuan muda mereka memakan makanan dengan kebahagiaan murni, yang lain mengumpulkan keberanian mereka dan mencicipinya.

"Luar biasa!"

“Apa ini? Kok bisa enak banget!”

“Ini lebih enak dari koki di mansion besar kita!”

Tania dan para pengawal segera terpikat oleh makanan, setelah makan siang yang lezat, aku berdiri dan berjalan menuju dapur.

“Kakek, apakah kamu yang membuat makanan ini?”

Aku berdiri di depan Alevi dengan mata berseri-seri dan kagum, tindakanku menarik perhatian beberapa orang.

Alevi menoleh ke arahku dengan mata penuh tanya menatapku.

“ya, akulah orangnya. kenapa kamu ingin tahu, nak?”

Jawabannya membuatku gembira dan aku berseru.

“Kalau begitu bisakah kamu mengajariku cara memasak??”

“Tuan muda, apa yang sedang anda lakukan, anda tidak bisa berkeliling meminta orang asing untuk mengajari anda”

Tania tiba di sampingku dan berbisik.

“Tania jangan khawatir, aku hanya ingin dia mengajariku memasak, masakannya lebih enak daripada masakan koki di rumah”

Sementara Tania dan aku sedang berdiskusi, Alevi berbicara.

“Nak, kenapa kamu ingin belajar memasak?”

“Karena aku ingin membuat makanan enak untuk ibuku!”

“Untuk ibumu?” Alevi mengangkat alisnya.

Mengangguk aku melanjutkan.

“Ibu sekarang selalu bekerja keras dan dia juga lelah, jadi aku ingin membuat makanan enak untuknya”

Aku tanpa sadar menjelaskan ambisiku.

“Tuan muda,…” Tania menatapku dengan mata berkaca-kaca.

Jawabanku membuat Alevi linglung sejenak.

“Nak, tidakkah kau berpikir bahwa memasak dan menjadi koki itu tidak hebat?”

Aku menggelengkan kepalaku.

“Apapun yang bisa membuat keluargaku bahagia dan tersenyum adalah hal yang luar biasa dan hebat bagi saya"

Jawabanku membuatnya sedikit bingung tapi setelah itu dia tertawa terbahak-bahak.

“HA..HA….HAAHAAA”

“Bagus, bagus aku suka jawabanmu, nak. Jadi, aku pasti akan mengajarimu memasak.”

Aku tersenyum bahagia mendengar jawaban itu.

“Jika kamu ingin belajar, kamu sebaiknya ada di sini jam 8 besok pagi"

Aku mengangguk pada jawabannya dan dengan senang hati mulai pulang ke rumah tanpa ada kekhawatiran.

Dan tidak mengetahui bahwa roda takdir mulai berubah.

POV : Shopia

Saat ini aku tengah mempelajari dokumen tentang wilayah kekuasaanku, sejak kematian suamiku, hanya aku yang bisa memegang kendali.

Saat memikirkan suamiku, Zeref muncul di pikiranku, anak laki-laki itu telah tumbuh dewasa akhir-akhir ini, memikirkan dia aku ingat laporan yang diberikan oleh Tania tentang perjalanannya di luar.

Untuk berpikir bahwa Zeref ingin menjadi pengguna busur dan dia berpikir bahwa aku tidak mengetahuinya.

Dia ingin menjadi pengguna busur untuk memberikan dukungan dan perlindungan bagi keluarganya, dia seperti ayahnya, tanpa sadar senyum terbentuk di wajahku.

'Hmm mereka tumbuh begitu cepat tanpa aku sadari'

'Aku perlu menyelidiki wanita yang memiliki toko itu, Tania mengatakan bahwa kekuatan wanita itu mungkin di tahap master'

Dan anakku yang idiot itu ingin belajar memasak untuk menyenangkanku, aku tertawa kecil mendengarnya, anak laki-lakiku memiliki hati yang lembut.

Saat aku sedang berpikir, tiba-tiba aku merasakan kehadiran seseorang di kamarku, aku melompat dari tempat dudukku dan mulai membuat perisai dengan Mana.

Seseorang yang mampu memasuki ruanganku tanpa sepengetahuanku sama sekali tidaklah sederhana.

Kemudian aku melihat didepanku seorang wanita dengan gaun one piece dan kerudung menutupi wajahnya, memancarkan aura anggun.

'Dia!!'

Aku tiba-tiba merasakan perasaan yang mengerikan seolah-olah dunia menekanku, sebagai orang yang pernah berada di medan perang aku dapat langsung mengatakan bahwa aku sama sekali bukan tandingannya.

'Seorang Saint'

Sampai pada kesimpulanku, aku menatap wanita itu dengan hormat, seorang saint, apa pun itu, adalah orang yang mampu memengaruhi dunia.

“Apa yang diinginkan seorang saint pada saya?" aku bertanya dengan nada hormat.

Dia melambaikan tangannya dengan acuh tak acuh

“Jangan khawatir, aku tidak di sini untuk membunuhmu atau apa pun itu”

“Aku datang ke sini untuk memberitahumu satu hal, aku ingin menjadikan putramu sebagai muridku”

"Apa!!"

Aku berseru kaget.

'Seorang Saint ingin menjadikan anakku sebagai muridnya'