Mempunyai keluarga yang bahagia adalah impian kasih, wanita berumur 29 tahun itu hidup sederhana,jadi ibu rumah tangga yang mengurus anak dan suami.
Setiap wanita selalu memimpikan kehidupan rumah tangga yang bahagia.
Tapi apa yang terjadi jika harapan itu dipatahkan dengan sebuah penghianatan.
" Tega kamu mas, kamu gak mikir gimana perasaan aku dan anak - anak. Dimana otak kamu mas, kamu sudah menghancurkan semuanya mas." Ucap kasih sambil menangis.
Hati wanita mana yang tidak sakit,mengetahui laki - laki yang dicintainya berbuat curang di belakangnya.
" Aku udah gak ada rasa sama kamu." Jawab Raka dengan enteng.
Kehidupan pernikahan yang di bangun itu hancur sudah,apakah masih dapat diperbaiki ?
Mampukah kasih menerima,bertahan,memaafkan atau melepaskan?
Akankah ada seseorang yang datang menghapus luka itu dan menggantinya dengan kebahagian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rubi Sandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 "Positif"
Hari terus berjalan, tak ada yang berubah Raka dan Kasih menjalani kehidupan mereka seperti biasa. Seperti pagi ini Kasih masih sibuk berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya, memang tadi Kasih sedikit terlambat bangun karena ulah suaminya. Ya siapa lagi pelakunya kalau bukan Raka, tak ada rasa puas bagi Raka untuk tidak menyentuh istrinya. Namanya lagi usaha untuk memberikan adik untuk Dara. Setiap malam Raka tak pernah absen untuk meminta jatahnya, dan berakhir dengan kondisi Kasih yang kelelahan menghadapi ulah suaminya. Akibatnya dia terlambat bangun pagi ini.
" Sayang kaos kaki ku mana ?" teriak Raka dari kamar mereka
" Cari di lemari rak paling bawah sayang" jawab Kasih sedikit berteriak.
Tidak lama terdengar Raka berteriak
" Gak ada sayang, tolong bantu aku cariin dong ?"
" Tunggu sebentar mas" ucap Kasih
Kasih mematikan kompor dan bergegas ke dalam kamar mereka untuk mencari kaos kaki suaminya.
" Ini apa mas, gimana sih mas nyarinya yang benar dong." ucap Kasih sedikit sewot.
Raka hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil nyengir kepada istrinya.
" Tadi mas udah liat kesitu kok gak ada?" tanya Raka
"Makanya mas melihat pakai mata jangan pakai dengkul." ucap Kasih.
Raka langsung memeluk istrinya dari belakang dan melabuhkan beberapa kecupan di pipi wanitanya itu.
" Jangan marah, jangan galak-galak sayang, nanti cantiknya berkurang." rayu Raka melihat istrinya yang cemberut.
" Makanya mas itu harus belajar menemukan barang-barang mas sendiri, nanti kalau gak ada aku mas gak kebingungan mencarinya."ucap Kasih.
" Itu gak akan terjadi sayang karena kamu akan tetap disisi mas karena kamu hanya milik mas." balas Raka
" Terserah mas deh, aku mau liat Dara apa udah siap mau berangkat ke sekolahnya." ucap Kasih
Kasih berjalan ke dalam kamar Dara, kamar bernuansa pink soft ala-ala princes, dilihatnya putrinya yang sedang bersiap untuk memakai pakaiannya. Kasih mendekati anaknya yang sedang bersusah payah memakai pakaiannya.
" Anak mama bisa gak pakai bajunya ? tanya Kasih lembut.
" Susah bangat ma, Dara tidak bisa memasang kancing bajunya dari tadi mama." aduh Dara pada mamanya.
Sambil tersenyum Kasih mulai membantu putrinya untuk mengancingkan baju seragam sekolahnya Dara, menyisir rambut dan mengoleskan bedak bayi di wajah cantik Putri semata wayangnya itu.
" Anak mama udah rapi dan cantik ayo kita sarapan sayang." ajak Kasih
" Ayo Mama, Dara sudah lapar." ucap Dara
Mereka berjalan ke ruang makan bersama. Sesampai di ruang makan Dara langsung duduk di meja makan bersama papanya yang sudah duduk terlebih dulu. Sedangkan Kasih sibuk menghidangkan sarapan yang tadi sudah di masaknya ke meja makan. Setelah selesai baru Kasih mulai melayani suami dan anaknya, dengan mengambilkan makanan mereka.
" Segini masih kurang gak mas ?" tanya Kasih pada suaminya.
" Cukup sayang" ucap Raka
Setelah selesai melayani suaminya, Kasih bergegas mengambilkan sarapan untuk putrinya, setelah memastikan dua orang terkasihnya makan dengan nyaman baru Kasih mulai mengambil sarapan untuk dirinya sendiri.
Tapi Kasih baru menyendokkan beberapa sendok nasi goreng ke dalam mulutnya, ada dorongan dari perutnya. Kasih merasakan mual yang begitu hebat dan tidak bisa lagi menahannya. Kasih segera berlari ke dalam kamar mandi yang ada di dekat dapur mereka.
di dalam kamar mandi Kasih memuntahkan semua isi perutnya.
Hoek
hoek
Mendengar istrinya muntah, Raka menyusul sang istri kedalam kamar mandi, dengan wajah cemas dia membantu istrinya dengan memijat pundak istri. Setelah memuntahkan semua isi perutnya Kasih membasuh mulutnya dan merasa lemas dan wajah yang pucat semakin menambah kekhawatiran Raka.
"Kamu kenapa sayang kenapa bisa muntah begitu ?" tanya Raka
" Gak tau mas tapi tadi setelah makan nasi goreng aku merasa enek dan mual mas, bau nasi gorengnya gak enak bangat mas." Tutur Kasih
Raka mengernyitkan keningnya merasa ada yang aneh dengan istrinya.
Padahal gak ada yang aneh sama nasi gorengnya, tapi kenapa Kasih mual dan enek sama nasi gorengnya ucap Raka dalam hati.
Tiba-tiba wajah Raka berubah, ketika menyadari penyebab istrinya muntah.
" Kamu udah datang tamu bulanan gak bulan ini ? " tanya Raka sambil membersihkan mulut kasih dengan tisu.
Kasih yang masih merasa lemas mencoba mengingat siklus datang bulannya yang memang sudah lewat 2 Minggu, tapi karena sering kecewa di bulan-bulan sebelumnya dia tidak mau menaruh harapan besar takut kecewa.
" Kalau dari siklus datang bulanku, memang udah telat 2 Minggu mas." ucap kasih dengan lemas.
"Kamu udah tes belum sayang ? jangan-jangan kamu hamil lagi sayang." tanya Raka.
" Aku gak berani tes sayang, nanti kalau hasilnya gak sesuai harapan kita gimana ? aku takut kecewa lagi mas." Tutur Kasih.
Melihat istrinya yang takut untuk melakukan tes, Raka berusaha memberi semangat dan dukungannya serta mengatakan pada Kasih walaupun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan Raka tidak akan kecewa. Dengan adanya dukungan dari suaminya, Kasih mencoba memberanikan diri untuk melakukan tes untuk memastikan apakah dia hamil atau tidak.
Setelah menampung air seninya pada wadah kecil, Kasih mencelupkan testpack kedalam wadah tersebut kemudian menunggu beberapa saat . Setelah hasilnya terlihat Kasih membelalakkan matanya dan tiba-tiba tanpa di komando air matanya langsung jatuh tak tertahan.
" Mas hasilnya positif mas, aku hamil lagi mas." ucap Kasih terharu dan memberikan testpack tersebut kepada suaminya.
Raka yang melihat hasil testpack yang menunjukkan garis dua yang artinya istrinya saat ini sedang mengandung buah hati mereka yang kedua. Merasa sangat bahagia karena sebentar lagi mereka akan kedatangan anggota baru. Dipeluknya istrinya dan mengucapkan terima kasih karena telah mau mengandung anak ke dua.
" Kamu hamil sayang, sebentar lagi kita punya anak kedua sayang." ucap Raka
Kasih mengangguk-anggukkan kepalanya dia merasa senang dan bahagia karena keinginannya yang ingin segera hamil dan mengandung lagi terkabul.
" Iya sayang" jawab Kasih.
Kasih dan Raka berpelukan menumpahkan segala haru dan rasa syukur karena kembali dipercaya tuhan mendapatkan anugerah terindah itu.
" Jangan nangis lagi dong sayang, nanti sore sepulang mas kerja kita ke dokter ya, memastikan hasilnya." ucap Raka sambil menyeka air mata istrinya dengan lembut.
Kasih hanya mengangguk tanda ia setuju dengan perkataan suaminya.
" Apa masih mual sayang ? tanya Raka setelah mereka kembali ke meja makan untuk melanjutkan sarapan yang tertunda tadi.
" Aku gak mau makan nasi gorengnya mas, takut nanti mual lagi." ucap Kasih yang tidak berselera melihat nasi gorengnya.
" Kalau gitu kamu makan roti atau buah aja ya sayang terus minum susu biar ada tenaga." ujar Raka yang tidak mau istrinya melewatkan sarapannya.
Dengan patuh Kasih mengikuti saran dari suaminya dia memakan roti dan meminum segelas susu, beruntung Kasih tidak mual dan dapat menghabiskan sarapannya dengan tenang.
la gini dong ceritanya GK tentang kekayaan yg kadang diluar nurul ,saking kebanyakan harta 👋👍
hadewww dasar kunyang😏