Kesetiaan yang dibalas dengan pengkhianatan, membuat Bianca rela menyamar menjadi pembantu di rumah wanita yang menjadi istri siri suaminya tercinta.
" Bersiap-siaplah mas, tertawalah sepuas mu. Kau dan gundikmu itu akan membayar rasa sakit dari pengkhianatan ini ".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gevha Jeany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke Kantor
Happy Reading...
💞
" Baiklah sayang, besok kita periksa " mengelus pipi Bianca dengan mata yang mulai sayu.
Terlihat Yuga sedang menahan sesuatu yang bergejolak dalam dirinya, dan Bianca melihat itu tersenyum puas.
" Akhirnya, aku akan memulai permainan ini mas " batinnya menyeringai jahat.
Bukan karna Bianca serius ingin memiliki keturunan dengan Yuga. Jika dulu dia berharap akan hal itu, lain dengan sekarang setelah tau akan perselingkuhan suaminya.
Dia seakan jijik. Bagaimana kalau di belakangnya suaminya itu sudah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan bersama gun*iknya itu.
Membayangkan dia sudah berbagi dengan wanita lain, dia ingin muntah.
" Atau jangan jangan hubungan mereka sudah sampai kesana ? Awas saja kamu mas, jika ku tau selama ini ternyata kamu sudah melakukannya ". diam diam Bianca mengepalkan tangannya
Alasan Bianca mengajak Yuga periksa ke dokter ingin tau apakah suaminya bermasalah ?.
Karna Bianca sudah pernah periksa kesuburannya bahkan dua kali di rumah sakit yang berbeda, tentu tanpa sepengetahuan Yuga karna Yuga menolak. Dia merasa yakin kalau dirinya subur.
Dan hasil yang Bianca terima dari hasil pemeriksaan menyatakan kalau kandungannya subur dan tidak bermasalah.
Itu sebabnya dia bersikeras mengajak Yuga untuk ikut periksa dengan iming iming soal harta dan kedudukan, agar suaminya itu bersedia.
" Sayang... " suara Yuga menyadarkan Bianca
" Iya mas, ada apa ? jawab Bianca mengelus rahang Yuga
" Mas ingin...mas udah gak tahan sayang " ucapnya dengan mata sudah memancarkan gairah sambil menutup laptopnya.
" Aduh mas, perut ku mules " seru Bianca tiba tiba sambil memegang perutnya
" Bagaimana bisa ? "
" Karna tadi aku kebanyakankan makan sambel mas " jawab Bianca pura pura kesakitan
" Jadi mas gimana? " tanya Yuga kesal
" Tau akh,,, aku mau ke kamar mandi dulu " langsung lari ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi Bianca tertawa puas.
" Rasain kamu mas, tahan tahankan aja" monolognya.
💞
" Sayang kenapa lama banget sih datangnya ? " Nora pura pura merajuk
" Tadi banyak kerjaan di kantor sayang " ujar Yuga mengecup pipi Nora. Tentu dia berbohong.
Setelah dari rumah sakit, Yuga tidak langsung ke kantor. Dia mampir ke rumah Nora yang di beli olehnya.
" Aku kangen tau !! " sambil mengerucutkan bibirnya
Cup
Yuga mengecup bibir Nora gemas.
" Mas juga kangen sayang, makanya mas kesini "
" Kamu laper gak?? makan di luar yok " ajaknya
Nora masih pura pura merajuk.
" Sekalian kita belanja gimana ? " Yuga merayu
Mata Nora langsung berbinar
" Serius mas ? "
" Serius dong. Untuk mu mas selalu serius "
Ucap Yuga seraya mengecup kening Nora mesra
" Okey. Aku siap siap ya mas "
Yuga pun mengiyakan sambil tersenyum.
💞
Mobil Bianca mendarat sempurna di area parkiran khusus petinggi perusahaan.
Setelah dari rumah sakit dia memang kebutik untuk memantau keadaan sebentar lalu sengaja mendatangi perusahaan tanpa memberitahu suaminya
Perusahan cabang milik keluarganya yang memiliki 12 lantai saat ini dikelola sang suami atas permintaannya.
" Selamat siang Bu " sapa recepsionis tersenyum ramah
" Selamat siang...Widya !! " seraya membaca name tag milik recepsionis itu
" Apa suami saya di dalam ?? "
" Maaf Bu, dari pagi tadi hingga sekarang Pak Yuga belum masuk kantor " jawab Widya
" Belum masuk ? tanyanya. Mengernyit bingung
" Benar Bu " Widya membenarkan
" Bukannya tadi mas Yuga pamit langsung kekantor " tanyanya dalam hati
Bianca melenggang masuk, semua karyawan yang melihat kedatangan anak sang pemilik perusahan menyapa hormat dan dibalas senyuman oleh Bianca.
Meski Bianca lahir dari keluarga berada, dia adalah orang yang rendah hati tidak memandang rendah orang lain.
Karna menurutnya semua hanya titipan.
Sesampainya dilantai 12 Bianca melihat Cindy, sekretaris pilihannya itu tengah sibuk bersama dengan dokumen dokumen yang di atas mejanya.
" Selamat siang Bu " sapa Cindy sopan setelah menyadari kedatangan atasannya
" Siang Cindy.. Masuk keruangan" titah Bianca
Bianca masuk keruangannya yang kini ditempati Yuga.
" Hmm.. tidak ada yang berubah " batinnya setelah memperhatikan kondisi ruangan itu.
" Apa suami saya sering tidak masuk kantor?" tanya Bianca to the point
" Hmm...itu Bu...a anu... " ucapan Cindy gugup
" Ada apa ? Jawab pertanyaan saya, dan apa yang kamu ketahui " ucapan Bianca tegas
.
.
.
.
💞
😭😭