NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Dosen / Nikahmuda / Mafia
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Felicia Sonda

CEO yang dijodohkan oleh orang tuanya sewaktu kecil. tetapi CEO memiliki kekasih. akhirnya CEO membuat surat kontrak pernikahan selama enam bulan. Dan dia juga membuat surat cerai yang sudah dia tandatangani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Felicia Sonda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23. perempuan gila

"tidak terasa saya sudah bertahan selama ini. Semoga saja semuanya cepat selesai" batin Sara

"Perut saya lapar sekali. Aaa bodo amat dia mau bilang apa di bawah. Saya tidak tahan lagi. Saya lapar."

Sara keluar dari kamar dan menuju ke dapur. Orang yang ingin dia hindari ternyata sudah tidak ada di sana.

"Baguslah kalau dia sudah tidak ada."

Jam sudah menunjukan pukul sembilan malam.

"Apa dimas sudah pulang.?" Batin Sara

"Mungkin sudah, buktinya ulat bulu itu sudah masuk kamar" jawabnya sendiri

Sara memasak makanan yang sederhana saja. Karena dia sudah sangat lapar. Setelah selesai, Sara menaruhnya di piring dan memakannya sambil menonton TV.

"Waaa lagi asik makan sendiri ya" kata sintia yang keluar dari kamar dimas

"Uff ada ulat bulu lagi. Ngapain dia keluar kamar si." Batin Sara malas melihat sintia yang berjalan mendekatinya.

"Enak ya sudah seperti nyonya besar saja kamu" kata sintia yang sudah berada di depan Sara.

"Kenapa. Apa urusannya sama kamu. Saya memang nyonya di rumah ini. kamu baru sadar ya. Yang jelas bukan kamu"

"Sudah belaga kamu ya. Ingat kamu hanya istri di atas kertas. Kamu kira saya tidak tahu kalau kalian hanya menika sampai enam bulan saja haha"

"Terus kamu mau apa"

"Saya tidak mau apa apa. Saya hanya kasihan sama kamu. Sudah nikah tapi tidak di anggap hahaha"

"Sabar Sara sabar" batin Sara.

Dimas membuka pintu dan masuk.

"Sayang kamu sudah pulang" kata sintia yang pergi mendapati dimas dan memeluknya.

"Iya" jawab dimas sambil membalas pelukan sintia.

"Saya naik dulu ya."

"Oke sayang"

Dimas naik ke kamarnya dan dia melihat sebentar istrinya kemudian melanjutkan langkahnya. dan sintia kembali duduk di kursi ruangan tengah.

Sara tak menghiraukan sama sekali. Dia tetap melanjutkan makannya dan ingin cepat cepat ke kamar.

"Lihat kamu hanya seperti bayangan yang tak terlihat di matanya haha"

"Kenapa kamu diam. Semuanya benar kan haha" kata sintia lagi terus mengejek Sara.

"Ingat. Jangan bangga jadi simpanan suami orang. Di mata hukum saya lebih di akui dibandingkan kamu. Jadi saya lebih besar derajatnya di rumah ini dan untuk suamiku." Kata Sara yang geram melihat kata kata yang keluar dari sintia. Sara menyudahi makannya dan akan membawa piringnya ke dapur. Tapi saat Sara berdiri, dia di hadang sintia

"Apa. Kamu jangan sok pamer sama saya ya." sintia menampar Sara. Sara tak bisa menahan tamparan sintia karena memegang piring dan gelas. Sara menaruh piringnya dan gelas ke meja kembali.

"Apa kata kataku salah. Perempuan seperti kamu hanya sampah. Perempuan murahan yang hanya mengganggu suami orang. Walaupun kamu yang pertama di hati dia, tapi sebagai perempuan kamu harusnya sadar, kamu bukan jodohnya. Jadi perempuan kok murahan sekali. Kata Sara dengan luapan emosinya.

Sintia melihat dimas keluar dari kamar dan.

"Aaaaa kamu jahat Sara aaa" kata sintia yang melukai dirinya sendiri dengan memecahkan gelas dan melukai kepalanya hingga berdarah.

Dimas yang melihat sintia berteriak dan sudah jatuh ke lantai memegang kepalanya langsung lari mendapatkannya.

"Kamu kenapa. Kenapa kepala kamu berdarah" kata dimas

"Dimas kepala saya sakit. Aaaaa sakit sekali dimas. Sara tidak senang dengan kehadiran saya di rumah ini. Dia menganggap saya hanya pengganggu. Saya sudah mau kembali ke kamar tapi tiba tiba dia melemparkan saya gelas kaca ini di kepala." Kata sintia berpura pura menangis.

"Heee sejak kapan saya melempar Kamu. Kamu sendiri yang melukai tubuh kamu. Dasar gadis sinting" belaan Sara

"Sayang saya takut"

Dimas berdiri dan berdiri menghadap ke Sara.

"Kamu kenapa sampai segitunya melukai dia."

"Tapi dia sendiri yang melukai dirinya. Saya tidak berbuat apa apa"

"Jangan bohong kamu. Kamu pikir saya percaya. Ingat kamu itu bukan siapa siapa di sini. Jangan karena saya baik sama kamu, kamu mau seenaknya hingga melukai orang yang saya cintai."

"Tapi dimas bukan saya" kata Sara sudah mengeluarkan air mata mendengar kata kata dimas.

"Tidak usah bohong" dimas menampar Sara dengan keras.

"kalau sampai dia kenapa Napa awas kamu ya"

Sara kaget dan hanya memegang pipinya yang lumayan sakit ditampar dimas.

"Rasain kamu. Kamu sedang berhadapan dengan sintia. Hahaha" batin sintia tertawa melihat Sara yang ditampar dimas.

"Apa kamu sudah merasa pantas dengan saya. Apa kamu kira ketika menjadi istri saya, saya akan mau menerima kamu sebagai istri. Dari awal saya sudah bilang ke kamu kalau saya hanya mencintai Sintia saja dan tidak akan pernah menyukai kamu. Ingat itu"

Sara menatap Dimas dengan tatapan yang marah dan kecewa

"Dimas apa selama kamu berhubungan dengan Sintia, saya marah ke kamu, tidak kan. Saya tidak peduli kamu mau dengan siapa. Dan ingat, saya tidak ada perasaan juga sama sekali dengan kamu. Jangan terlalu kepedean seperti itu. Saya tidak pernah mencampuri urusan kamu mau tidur dengan siapa atau jalan dengan siapa. Saya juga tidak mau kau sukai." Kata Sara meluapkan emosinya ke Dimas yang benar benar sudah membuatnya emosi.

"Dan kamu. Sampai segitunya melukai diri sendiri hanya karena laki laki. Wanita baik baik dengan wanita murahan memang bisa di bedakan ya. Modelan kayak kamu jangan berharap akan bersaing sama saya. Masih banyak cara kalau kamu mau merebut hatinya. Sayang kepala kamu, sudah bodoh tambah bodoh karena dilukai." Kata Sara menunjuk Sintia yang masih duduk dilantai. Sara pergi ke dapur membawa piringnya. Sedangkan gelasnya sudah tidak berbentuk lagi akibat Sintia. Dia juga menuju ke kamarnya karena sudah tak berselera melihat pasutri itu.

"Sayang" kata Sintia memanggil Dimas yang hanya diam melihat Sara berjalan masuk ke kamarnya.

"Iya. Ayo kita ke dokter. Luka kamu harus ditangani." Kata Dimas yang sudah memegang Sintia.

Dimas membawa Sintia ke dokter dan mengobati lukanya.

"Dokter tolong obati pacar saya." Kata Dimas yang sudah sampai dirumah sakit bersama Sintia.

"Baik tuan."

Sintia ditangani dokter dan membersihkan luka Sintia dari darah.

"Bagaimana dokter keadaan pacar saya" kata Dimas ketika dokter yang sudah memeriksa dan membersihkan lukanya.

"Di kepalanya ada dua jahitan saja. Dia bisa pulang. Nanti setelah dua hari datang lagi periksa ke sini." Kata dokter

"Baik dokter terima kasih"

Setelah membayar administrasinya, Dimas dan Sintia menuju ke mobil.

"Sayang kita makan dulu ya. Tadi istri kamu tidak mau memberikan saya makanannya. Dia hanya memasak untuk dia." Kata Sintia masih memanas manasi Dimas.

"Ya sudah, kita singgah makan. Kamu mau makan dimana?"

"Dari kamu saja"

Dimas membawa Sintia ke restoran yang mereka lewati.

"Pesanlah apa yang mau kamu makan." Kata Dimas

"Oke sayang"

Sintia memesan makanan untuk dia dan juga untuk Dimas.

"Sayang saya takut kembali kerumah kamu. Bagaimana kalau dia membunuh saya. Dia tidak suka kalau saya ada dirumah kamu." Kata Sintia penuh dengan drama.

"Itu tidak mungkin sayang. Saya akan menjaga kamu. Kamu tenang saja. Besok kamu kembali ke apartemen kamu saja ya. Biar kamu bisa istirahat dengan tenang." Kata Dimas mengelus kepala kekasihnya agar dia tenang.

"Iya. Saya akan tenang asalkan kamu tetap ada di sisiku"

"Itu pasti sayang"

Dan tak lama makanan mereka datang.

1
ErNawati
lanjutttt
Vivi Alfia Dewi
kapan di bikin nyesal si Dimas Thor,gak sabar juga lihat lakor ke grebek Dimas.
terus knp sara gak di bikin istri yg tegas pintar,malah di bikin kalah sama gundik.
bahasanya juga pakai kata saya kek gmn gitu Thor.
kek ngmng sama orang lain bukan orang dekat.
ErNawati
lanjutttt, smngat trus buat author 👍
Felicia Sonda: makasih sudah mampir🙏. jangan lupa di like ya kak
total 1 replies
Vivi Alfia Dewi
episode ini mohon di hapus karna sudah di abdet di episode ke 18
Felicia Sonda: iya mbak. maaf saya salah masukkan🙏
total 1 replies
Mak Lyly
rada lierur sara pa bintang masih nyimak/Smile/
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Mưa buồn
Gak kecewa sama sekali! 😃
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
paulina
Kece abis!
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Dayra Malay
Sumpah keren banget, saya udah nungguin update tiap harinya!
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!