Menceritakan seorang gadis anak yatim piatu , tinggal bersama paman dan bibinya , ibu dan ayahku meninggal di saat usia ku masih 8thn,
Sonya di jodohkan dengan fasya pamungkas anaknya pak bagaskara , oleh pamannya untuk membayarkan utang² mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha Nurlaela sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6
Fasya menghampiri sonya dan duduk di sampingnya lalu fasya mengambil tangan sonya di masukkan cincin yang sangat indah itu di jari manis sonya , sonya yang gemetar dari tadi tidak berani menatap muka pria itu .
"Alhamdulillah " ucap semuanya karena merasa sangat bahagia lamaran hari ini berjalan lancar ya meski ada keributan sedikit.
"Nah kami di sini sambil ingin menentukan hari pernikahan kalian" ucap pak bagas
"Kira² kapan ya pak hari yang sangat bagus" ucap paman sambil tersenyum
"Bagaimana kalau minggu depan lebih cepat lebih baik kan pak" ucap pak bagas kembali tersenyum.
"Apaa , minggu depan" ucap fasya dan sonya kaget karena minggu depan terlalu cepat bagi mereka.
"Pah gak bisa gitu dong , aku gk mau kalau harus minggu depan" ucap fasya memelas kepada pak bagas.
"Ia om apa gak terlalu cepat" ucap sonya yang sama tidak mau kalau hari nikah nya terlalu cepat.
"Hmm bukan kah lebih cepat lebih baik" ucap pak bagas sambil tersenyum kepada mereka.
"Ta-pi " ucap sonya sedih karena bagi dia menikah itu terlalu cepat apa lagi di usia nya yang masih muda.
"Gak ada tapi²an sayang, tenang saja om sudah siapin semuanya, dan kamu fasya kamu juga udah papa siapin semuanya jadi kalian tenang saja " ucap pak bagas tersenyum meyakinkan mereka.
Fasya dan sonya hanya diam saja , ya mereka pasrah akan perintah pak bagaskara.
"Oh ia om apakah aku masih bisa sekolah seperti biasa karena tanggung ujian akhir sudah dekat" ucap sonya.
"Tentu saja sonya kamu masih bisa sekolah" ucap pak bagas.
"Nggak gak boleh gitu dong pah dia kan harus melayani aku" ucap fasya kesal dan memutar kedua bola matanya malas juga karena papanya lebih mementingkan gadis miskin itu.
"Dia akan tetep melayani mu setelah pulang sekolah" ucap pak bagas.
"Gak aku gak mau dia harus putus sekolah" ucap fasya mulai kesal kepada papa nya
"Sudah diam, Sonya tetep masih sekolah ya lagian tanggung kalau harus putus sekolah sebentar lagi dia ujian akhir" ucap pak bagas.
~Huh Siapa dia bisa² nya papa lebih peduli kepada dia dari pada aku , mau jadi apa dia masa sudah jadi istri masih ingin sekolah lalu aku bagaimana . Awas saja kau sonya akan ku buat kau lebih sengsara dari ini ~ batin fasya.
Ya benci itu yang sekarang fasya rasakan benci karena gadis itu sudah memenangkan hati papanya entah pakai pelet apa papa fasya lebih memilih gadis yang miskin itu.
"Hmm Pak saya pamit pulang dulu , semoga semuanya paham " ucap pak bagas sambil bangkit dari tempat duduknya .
"Terimakasih banyak pak saya paham dan tentu saja sonya juga sudah siap untuk menikah minggu depan " ucap paman sambil menjabat tangan pak bagas dan fasya.
Tidak beberapa lama mobil putih yang di tumpangi pak bagas sudah melaju sangat jauh hingga rumah sonya sudah tidak terlihat lagi oleh mereka.
Di dalam rumah sonya membantu bibinya membereskan gelas² yang kotor dan cemilan yang masih tersisa dan membawanya ke dapur.
Di dapur sonya langsung mencuci gelas² tersebut setelah itu menyapu dan mengepel lantai pekerjaan ibu rumah tangga ini sudah biasa sonya lakukan karena sering membantu bibi nya , karena pikir sonya dia tidak mau merepotkan bibi dan pamannya.
Setelah semuanya beres, Sonya menghampiri paman nya karena dari tadi paman sudah memanggil nya.
"Ada apa paman" ucap sonya sambil menundukkan kepalanya.
"Sudah dengar kan minggu depan kamu menikah ? Jadi paman harap kamu sudah siap dan tidak memalukan keluarga ini" ucap paman sambil menatap sonya
"Insyaallah aku siap " ucap sonya, ya siap dalam ucapan tapi sebenarnya hatinya sungguh tidak siap , menikah dengan pria yang jauh jelas beda dari umur, derajat, ~ Huh minggu depan aku menikah , bagaimana nasibku selanjutnya ~ batin sonya.
Visual sonya lovina
Visual Fasya pamungkas