Ayah!!! Ibu Yang Jahat Kabur Lagi

"Kau kau"

Tian akhir nya menemukan kembali suara nya tetapi tidak mampu lagi untuk mengucapkan sepatah kata pun.

"Lagi pula saya bukan bawahan tuan muda Samuel,tapi saya adalah bawahan langsung tuan tua Laguna,jadi kecuali tuan tua,bahkan menantu atau calon menantu anda ini tidak dapat memecat saya.Juga kelangsungan kerjasama ini masih harus mendapat persetujuan tuan tua,tuan Tian."

Bahkan Jasmine sudah bingung untuk mendapatkan kembali kendali atas situasi ini,apalagi ayah nya??

Tian bahkan langsung terduduk di kursi nya,tidak mampu lagi membantah ucapan Jimmy.

Wajah tua nya sangat memerah akibat dipermalukan sedemikian rupa.

Para peserta rapat yang lain,mulai mencari tempat untuk bersembunyi agar Jimmy tidak dapat melihat mereka.

"Baiklah rapat selesai,bubar"

Samuel tidak ingin masalah ini di perpanjang lagi,dia langsung meninggalkan ruang rapat,tapi Jimmy masih senantiasa duduk di posisi nya,membuat mereka tidak berani bergerak.

"Lin catat nama-nama peserta rapat hari ini,potong gaji mereka lima puluh persen untuk setengah tahun kedepan" perintahnya pada Lin,kepala keuangan Laguna Corp melalui tombol interkom.

Bruk

Seorang peserta rapat berperut buncit yang sudah setengah baya langsung pingsan mendengar gaji nya di potong setengah.

Yang lain juga tidak kalah kacau nya,jika mereka tau akan begini,maka mereka lebih baik berpura-pura tetap melanjut kan rapat,dari pada sibuk menyanjung Tian dan putri nya.

Sementara Tian dan Putri nya mendadak pucat setelah melihat jika Jimmy memiliki wewenang sebesar itu.

"Kak Jimmy aku.."

"Rapat bubar!" Jimmy langsung memotong ucapan Jasmine.

Hal ini membiat wajah Jasmine sangat sakit akibat rasa malu yang di alami nya.

"Nona Jasmine tidak semua pria suka di panggil 'kakak' oleh anda,jadi lain kali tolong hargai diri sendiri."

Serangan mematikan kembali di lancar kan oleh Jimmy yang membuat penyamaran Jasmine nyaris terbongkar.

Semua orang bergegas keluar satu persatu meninggal kan ayah dan anak.

Wajah Tian sangat muram,dan di sebelah nya Jasmine juga tidak ebih baik.

Di Rumah Sakit

Ruang perawatan Victoria kini kedatangan tamu,yaitu tuan tua Laguna dan istri nya serta pak Hans yang senantiasa menemani sepasang lansia itu.

"Kenapa harus dengan cara seperti ini nak?" tanya kakek mertua nya pada Victoria,begitu mereka sampai.

Ketika mereka menerima kabar baik ini,tuan tua Laguna ingin langsung mengumum kan nya ke publik,tapi Victoria keberatan.Dia mengaku memiliki rencana nya sendiri,sehingga sepasang lansia itu hanya mampu menghormati pilihan nya.

"Ini yang terbaik kakek,aku harap kakek memaaf kan ku" jawab Victoria sendu,di keluarga Laguna selain pak Hans,masih ada kakek dan nenek yang menyayangi nya,karna itu dia merasa bersalah atas keputusan yang di buat nya tanpa mendiskusikan nya pada kedua tetua ini.

"Nenek akan mengjajar anak nakal itu dan meminta nya untuk bersujud pada mu,tapi jangan pergi oke"

Sang nenek dari suami nya ini bahkan membujuk nya juga.

"Terimakasih nek,tapi itu tidak perlu.Samuel bukan hanya menyakitiku tapi dia juga meragukan darah daging nya,karna itu aku mengeluarkan mereka secepat mungkin."

Kata Victoria mendapat pelototan dari sang nenek.

"Kau melahir kan sayang bukan dikeluarkan.Ini anak manusia bukan kucing" nyonya tua Laguna terkenal karna kecerewetan nya,maka tidak heran bahkan Samuel pun harus tunduk pada nya.

"Lalu apa rencana mu??" tuan tua bertanya kembali.

"Aku ingin kakek memaaf kan ku karna besok aku akan mempermalukan mereka semua.Kuharap kakek tidak marah karna mungkin perjamuan besok dapat berakibat fatal pada perusahaan."

"Bagaimana cara mu melakukan nya?"

"Aku memiliki buku nikah ibu dan ayah,aku juga sudah mendapat beberapa foto perselingkuhan ayah di awal pernikahan mereka,aku juga akan mengungkit mahar yang dimiliki ibu saat menikah dengan ayah,aku ingin memperjuangkan saham milik ibu kembali."

"Lalu tentang Samuel dan Bayi?"

"Aku akan memberikan kedua bayi ini pada Samuel,bukan kah dia meragukan darah nya sendiri maka dia dapat menyelidiki nya sendiri.Aku dengar mereka akan mengumum kan pertunangan mereka besok,maka itu akan lebih sempurna" jelas Victoria panjang lebar.

"Omong kosong,siapa yang memberikan mereka ijin?"

Nyonya tua itu langsung marah.

Merek sibuk berdiskusi,pak Hans sibuk mengambil foto kedua tuan kecil nya.

"Tuan muda bodoh sekali,bagaimana mungkin kedua tuan kecil ini bukan milik nya?? Lihat mata rusa itu.Oh oh hati tua ku benar-benar terluka melihat tatapan nya." pak Hans tanpa sadar mencela tuan muda nya sendir,hal yang paling tidak mungkin dilakukan nya.

Mungkin si bayi mengerti maksud pak Hans,dalam sekejab mata kedua bayi itu dipenuhi air mata.

"Oh..tidak!" suara pak Hans mengagetkan mereka dan..

oekk oekk

Tangisan kedua nya langsung memutus kan diskusi para tetua.

"Hei..pria tua sialan! Apa yang kau lakukan pada cicit ku?" tuduh nenek yang langsung menyingkir kan pak Hans.

Dengan penuh kehati-hatian sepasang tangan keriput nya mengambil si sulung yang berbaju biru,lalu menggendong nya dengan lembut.

"Jangan menangis sayang,nenek buyut disini" bujuk nya dengan lembut.

Oek oek

Si bungsu menangis lebih kuat untuk menarik perhatian semua orang,karna tidak ada yang langsung menggendong nya.

"Oh lihat lah aku,mari bersama paman kakek tuan kecil" si bungsu langsung diam begitu di gendong.

Victoria hanya mendengus,di kehidupan sebelum nya,dia pernah tidak tidur semalaman selama sebulan pertama karna kerewelan kedua bayi nya.

Tetapi dia tetap mencintai anak-anak nya yang nakal dengan segenap hati,namum ketika mereka tumbuh besar,mereka dengan tidak tau malu nya membuang pengorbanan nya dan malah memanggil wanita jalang itu sebagai 'Ibu'.

Dalam hidup ini aku akan menyatukan menyatukan kalian.

Kata nya dalam hati lalu membuang pandangan nya kearah lain.

Yang tidak di ketahui Victoria adalah tuan tua memperhatikan semua ekspresi nya.

Melihat bagaimana Victoria bahkan membenci bayi nya sendiri,tuan tua itu ikut bersedih.

Huh..

Dia menghela nafas dalam-dalam lalu mengambil sebuah amplop coklat tersembunyi di balik mantel nya.

Dia melihat kembali kearah Victoria,lalu setelah mengambil keputusan di dalam hati nya,dia menyerahkan amplop itu.

"Apa ini kakek?" tanya Victoria bingung.

"Ini adalah apa yang di titipkan oleh Lily,nenek mu pada ku.Aku rasa kau sudah cukup dewasa untuk menerima nya jadi kukembalikan saja pada mu." jelas kakek pada nya.

Mata Victoria langsung berkaca-kaca.

Dia baru ingat jika dia masih memiliki seorang nenek dari pihak Ibu.

Nenek Lily nama nya,dia adalah orang yang keras dan tegas,sepanjang hari hanya ada pandangan tegas diwajah tua nya.

Dikehidupan sebelum nya,Victoria sangat takut pada nenek nya ini,apalagi ayah nya suka memperburuk citra nenek Lily didepan nya,membuat nya enggan berdekatan dengan nenek dari pihak ibu nya.

"Lihat lah wajah menyeramkan nenek mu itu,bahkan ibu mu pun takut pada nya dan tidak mau tinggal bersama nya.Dia sangat suka memukul bokong ibu mu menggunakan rotan hingga berdarah"

Itu adalah penggambaran nenek Lily menurut ayah nya,dia yang saat itu akan dibawa oleh nenek Lily memutuskan untuk menolak ajakan nenek nya itu,dan memilih untuk tinggal di keluarga Graham.

"Jika kau tidak ingin ikut dengan ku tidak masalah,tapi jika kelak kau berubah pikiran segera hubungi aku" kata nenek Lily waktu itu,lalu memberikan sebuah kartu nama pada nya.

Saat nenek nya sudah menghilang dari pandangan nya,Jasmine langsung mendekati nya dengan mata berkaca-kaca.

"Kakak benci aku ya?Kakak mau pergi jauh kan? Huuu...nenek itu jahat dia mau memisahkan kita"

Jasmine bahkan menangis hingga mata nya memerah dan bengkak,saat itu Victoria sangat merasa tersentuh dengan cinta persaudaraan dari Jasmine,sejak saat itu hidup nya terjerat selamanya di keluarga Graham.

Hingga akhir kematian nya,Victoria tidak pernah lagi bertemu dengan nenek nya ini.