NovelToon NovelToon
Aku Bukan Simpanan

Aku Bukan Simpanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Selingkuh
Popularitas:39.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Tidak menginginkan menjadi duri dalam hubungan dua orang yang saling mencintai. Tetapi takdir sudah menjadi seperti itu. Kesalahan besar yang membuat Aletta harus berada diantara hubungan Thalia Kakak kandungnya dengan Devan orang yang seharusnya menjadi Kakak iparnya.
Aletta kehidupannya sudah dihancurkan, berusaha menerima takdirnya dan mengalah demi kebahagiaan sang Kakak. Tetapi ternyata semua tidak mudah.
Lalu bagaimana Aletta harus berada di posisi yang benar-benar sangat sulit ini?
Apa dia mampu bertahan?
Siapa yang menjadi korban sebenarnya!
Lalu siapa yang paling tersakiti dalam hal ini?"
Jangan lupa untuk mengikuti novel terbaru saya sampai selesai. Jangan tabung bab dan terus dukung dengan beri komentar.
Follow Ig Saya ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26 Amarah.

Aletta di dalam mobil Devan semakin tidak terkontrol yang benar-benar merasa sangat muak dengan semua itu.

"Sayang kenapa pipi kamu ini?" tanya Thalia melihat dengan serius pipi Devan yang tampak terluka.

"Kok merah seperti ini," ucap Thalia yang tanpa khawatir mengusap-usap lembut.

"Ini luka sayang," ucap Thalia.

"Mungkin tadi hanya tergores sesuatu," jawab Devan.

Thalia yang tampak khawatir yang mengambil kotak P3K yang ada di dalam mobil dan melihat ada hansaplast yang langsung menempelkan pada pipi kekasihnya itu.

Devan senyum yang menoleh ke arah Thalia sehingga wajah mereka berdua saling bertemu satu sama lain dengan jarak yang sangat dekat.

"Padahal hanya luka sedikit saja dan kamu tanpa khawatir," ucap Devan

Devan benar-benar sengaja menatap Thalia begitu dalam tepat di depan Aleta yang membuat Aletta langsung mengalihkan pandangannya yang sangat muak dengan pasangan itu.

Saat Devan melihat ke depan Dia benar-benar sangat terkejut ketika ada kucing lewat.

Chittttt.

Devan dengan cepat merem mendadak yang membuat Thalia dan Aletta yang langsung terperosok kedepan yang membuat dahi Aletta terbentur jok mobil dan begitu juga dengan Thalia.

"Maaf-maaf!" ucap Devan dengan nafas naik turun yang sebenarnya dia juga sangat kaget dengan apa yang terjadi barusan

"Auhhhh...." lirih Thalia yang kesakitan memegang dahinya.

"Aku benar-benar minta maaf!" Devan bukannya melihat kekasihnya dan akan menoleh ke belakang yang ternyata sama juga dengan Aletta yang tampak kesakitan.

"Aletta kau tidak apa-apa?" tanya Devan khawatir yang memegang dahi Aletta.

Aletta dengan kesal menepis tangan itu.

"Apa-apaan sih kamu Devan!" ucap Aletta dengan kesal.

"Aku tidak sengaja, aku melihat ada kucing tiba-tiba lewat," ucap Devan merasa bersalah yang sampai saat ini belum memperhatikan kekasihnya yang di sampingnya yang juga sama terlukanya dengan Aletta.

"Nyetir yang benar! Jangan kekanak-kanakan!" tegas Aletta benar-benar sangat marah dan bahkan dia mengambil tasnya yang langsung keluar dari mobil.

"Aletta!" panggil Devan menyusul keluar dari mobil yang sepertinya tidak menyadari tindakannya bahwa di dalam itu ada Thalia.

"Issss...." Thalia yang masih saja kesakitan dan melihat bagaimana Devan mengejar Aletta.

"Aletta kenapa jadi marah seperti itu?" tanya Thalia dengan kebingungan.

"Aletta tunggu!" Devan berhasil menahan Aletta dengan memegang pergelangan tangannya yang langsung dijatuhkan kasar oleh Aletta.

"Apaan sih!"

"Aletta aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud. Aletta dahi kamu terluka dan harus segera diobati," ucap Devan yang benar-benar merasa bersalah.

"Apaan sih!" Aletta benar-benar sangat muak dengan tingkah Devan dan kembali menepis tangan itu.

"Kau jangan menyentuhku!" tegas Aletta.

"Kau sadar Devan di dalam ada kak Thalia. Jadi jangan bertingkah seperti ini!" tegas Aletta dengan emosi.

"Baiklah aku benar-benar minta maaf Aletta," Devan kerap kali mengulang perkataannya.

"Capek menghadapi orang caper sepertimu!" kesal Aletta yang berlalu dari hadapan Devan.

"Kamu mau kemana Aletta?" tanya Devan yang berhasil menghalangi Aletta yang berdiri di depannya.

"Aku tidak ingin mati di dalam mobilmu. Jadi sekarang minggir dari depanku!" tegas Aletta.

"Kamu tidak bisa pergi sendirian. Aku janji hal tadi tidak akan terulang lagi," ucap Devan.

"Aku tidak peduli sama sekali dan sekarang aku katakan kepadamu pergi dari hadapanku!" tegas Aletta yang membuat Devan menghela nafas.

Devan yang tidak ingin berlalu yang pada akhirnya membuat Aletta bergerak sendiri dan langsung mendorong dada Devan dan Aletta langsung pergi.

"Aletta!" panggil Devan.

"Devan!" panggil Thalia membuat Devan tidak bisa mengejar Aletta kembali.

"Kenapa Aletta?" tanya Thalia ekspresi masih menahan perih dan bahkan dahinya tampak berdarah.

"Dia ingin pergi sendiri," jawab Devan.

"Apaansih! Hanya perkara itu saja langsung ngambek. Aneh banget, sudah ibu-ibu juga tetapi sifat ngambeknya nggak pernah hilang," oceh Thalia dengan kesal.

"Mungkin Aletta takut berada di dalam mobilku, takut akan celaka," jawab Devan.

"Namanya juga insiden dan seharusnya Aletta tidak membesar-besarkan masalah," ucap Thalia.

Devan tidak merespon sama sekali yang pandangannya masih melihat ke arah Aletta yang sudah tidak terlihat lagi.

***

Akhirnya Aletta dan yang lainnya sampai juga ke Resort milik Bayu sangat baik walau mereka datangnya secara berpisah. Meski Aletta tidak menaiki mobil Devan yang ternyata dia bisa datang terlebih dahulu. Tidak ingin berurusan dengan Devan dan Thalia Aleta memilih untuk beristirahat di kamar yang sudah disiapkan Bayu untuknya.

"Jadi Aletta sudah sampai?" tanya Thalia.

"1 yang lalu dia sudah sampai," jawab Bayu yang menyambut pasangan itu yang baru saja keluar dari mobil.

"Kami tadi satu mobil dan hanya saja terjadi insiden kecil yang membuat Aletta marah dan memilih untuk naik mobil sendiri. Kami juga tadi makan sebentar jadi agak lama datang. Aletta seperti anak kecil yang suka ngambek. Bayu kamu sepertinya harus belajar mengenali sifat Aletta," ucap Thalia dan Devan kata-kata Thalia menghala nafas Dia sangat muak sekali dengan Thalia yang terus menjodohkan Aletta dengan Bayu.

"Jangan khawatir Thalia, bukankah senjata para wanita itu memang ngambek dan itu adalah hal yang wajar," sahut Bayu.

"Iya," jawab Thalia.

"Ya. Sudah kalau begitu kalian langsung saja istirahat. Aku menyiapkan dua kamar untuk kalian, terserah mau dipakai satu kamar atau keduanya," ucap Bayu.

"Apaansih Bayu," sahut Thalia tampak begitu malu.

"Sayang, kamu antarkan tas Aletta ke kamarnya sebaiknya. Nanti dia tambah marah lagi," ucap Thalia memberikan saran yang memang Aletta tidak sempat membawa kecil berisi pakaian yang berada di bagasi mobil Devan.

"Biar aku saja yang melakukannya," sahut Bayu.

"Tidak usah. Aku saja," sahut Devan dengan tersenyum tampak terpaksa.

Tatapan tanya kepada Bayu seolah ada artinya yang mungkin saja Devan sangat tidak ingin Bayu lalu dekat dengan Aletta.

"Baiklah kalau begitu! Aletta ada di kamar 42," ucap Bayu.

Devan hanya menganggukkan kepala dan mengambil tas kecil tersebut yang berpamitan dengan Thalia untuk mengantarkan terlebih dahulu.

"Kamu terluka Thalia!" ucap Devan memperhatikan dahi Thalia.

"Iya tadi terbentur," jawab Thalia.

"Lalu kenapa dibiarkan seperti itu, itu bisa infeksi. Kamu ngapain aja sampai lalai dengan luka itu?" tanya Bayu.

Thalia memang tidak kepikiran untuk mengobatinya yang padahal sejak tadi merasakan perih dan Devan juga tidak ada inisiatif untuk memperhatikan kekasihnya.

"Iya nanti aku akan obati," jawab Thalia.

"Jangan tunda-tunda nanti yang adanya semakin parah," ucap Bayu memberikan saran yang membuat Thalia menganggukkan kepala.

***

Aletta yang berada di kamar terlihat begitu kesal yang duduk di pinggir ranjang. Aletta bahkan masih terbayang bagaimana kedekatan Devan dan juga Thalia saat berada di dalam mobil.

Pasangan itu sejak dulu memang selalu menunjukkan keromantisan mereka di depan Aletta dan jika itu dulu maka sangat berbeda dengan sekarang.

Meski yang diinginkan Aletta agar Devan lebih perhatian kepada Thalia dan pada kenyataannya ayah dari anaknya itu ketika melakukan semua itu dan justru membuat Aletta tidak nyaman.

"Hampir saja celana karena ulahnya," ucap Aletta dengan kesel bahkan sembari memukul tempat tidur.

Tok-tok-tok.

Pintu kamar yang diketuk membuat Aletta melihat ke arah pintu tersebut.

"Siapa?" tanyanya tanpa ada suara.

Aletta menghela nafas dan mau tidak mau berdiri.

Bersambung....

1
mbok Darmi
pasti thalia tertawa bahagia mendengar penderitaan arleta dasar saudara egois pengen menang sendiri playing victim kenapa justru arleta yg sakit kanker rahim harusnya thalia saja biar dia sadar diri jadi wanita tidak sempurna biar tidak makin sombong dan egois
Adinda
Aletta itu bodoh harusnya yang harus tau diri itu thalia sudah punya suami malah mengharapkan laki orang
mili: Gregetan sama Thalia...gak dewasa mikirnya selalu ingin di istimewakan
total 1 replies
Nafsiah
Yaudah sii thalia ikhlasin semuanya,,, toh skrg kamu punya bayu yg harus kamu perhatiin,,,
Lanjut ka....
suka-suka saya
MURAHAN BANGET SI ALETTA BANGST SOK CNTIK NJIRR MURAH
mbok Darmi
thalia menggali kuburan nya sendiri bukannya dendam mu terbalaskan justru kamu yg ajan menderita menikah dgn bayu krn bayu juga memanfaatkan kamu saja jd jgn nyesel kedepannya, semoga arleta hamil lagi biar thalia makin cemburu
guest1053527528
Alhamdulillah akhirx mba thalia menemukan jodohx
mbok Darmi
wah bayu dan thalia sekongkol ingin balas dendam jgn takut arleta semua yg diawali dgn balas dendam yang tidak baik akan berbalik kepada mereka jgn lemah tetap waspada
Adinda
dari awal saja devan gak cinta sama kamu thalia
mbok Darmi
thalia kamu saja yg oon bin goblok krn kamu egoisi ngga mau membuka mata dan hatimu untuk sedikit mengalah dan legowo bagaimana pun vallen keponakan mu
mbok Darmi
ternyata thalia juga egois banget padahal saudara kandung dan sudah punya vallen dari awal juga devan ngga begitu mencintai thalia
Adinda
bayu kau nikahin saja thalia kalau memang kasihan jangan ganggu rumah tangga orang
mbok Darmi
bayu ngapain juga nguping kamu orang luar yg bikin masalah tambah besar, udah pergi aja ternyata kamu juga biang keroknya juga
mbok Darmi
keluarga toxic semrawut ngga ada yg waras yg thalia baru jd tunangan aja merasa istri dan arleta yg bodoh hanya diam saja udahlah salah satu mati saja hbs perkara
mili
kayak nya si Thalia ada gangguan kejiwaan,mka nya Aletta selalu ngalah
Adinda
ngatain Alletta pelakor memang kau istrinya devan,sadar diri kau thalia kau gak ada ikatan suami istri sama Devan ,jangan mau mengalah Alletta demi anak dan suamimu kau juga korban karena kakakmu kau dijebak
mbok Darmi
kalau arleta menyetujui permintaan thalia berarti memang arleta labil goblok bin oon jadi wanita berpendidikan tapi ngga bisa mikir secara logika isi otaknya hanya merasa bersalah dan minta maaf
Adinda
jangan mau Alletta pertahankan suami dan anakmu,dasar pelakor manipulatif kau thalia
Adinda
Aletta gak perlu merasa bersalah jangan mau mengalah lagi pertahankan anak dan suamimu
Adinda
kamu jangan mau mengalah lagi Aletta dari thalia kamu bukan pelakor kamu Punya ikatan sah sama devan, thalia sama bayu saja thor
Adinda
thalia thalia yang pelakor itu kau,Aletta dan devan sudah ada ikatan suami istri sedangkan kau belum jadi istri sok tersakiti padahal awal mula kejadian karena kau sendiri yang tidak bisa menjaga adikmu yang dijebak padahal Aletta tidak mau ikut, sadar diri la kau thalia.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!