Perjalanan Xiao Chen dan Ling Ye, dua pendekar naga yang akan menjelajahi dunia untuk menumpaskan semua Iblis dan membela kemanusiaan.
inilah kisah suka dan duka 2 pendekar naga yang akan menjadi Legenda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6: Pilar cahaya dan artefak naga
Xiao Chen dan Ling Ye tersentak kaget bukan kepalang ketika energi Qi liar dan dahsyat itu menyembur vertikal ke atas langit. Pilar cahaya zamrud itu naik lurus ke angkasa, menusuk awan tebal, seolah laser raksasa yang ditenagai oleh esensi langit dan bumi.
"A-apa-apaan fenomena kosmik ini?!" Xiao Chen langsung melompat siaga, diikuti oleh Ling Ye yang masih merasakan tubuhnya seringan kapas berkat lonjakan Qi ke tingkat Pemurnian Qi Level 1.
Ketika energi gila itu berhasil menembus lapisan awan dan cahayanya mulai mereda, sesuatu yang tadinya berada di kedalaman abadi danau terangkat perlahan ke permukaan air.
Benda itu diselimuti oleh aura putih susu yang bersinar sangat terang dan memutar balikan cahaya yang menyilaukan.
"Energi apalagi ini, Xiao Chen? Demi semua bakpao di dunia, kenapa hari ini kita dibombardir dengan hal-hal aneh seperti ini?!" Ling Ye harus menyipitkan mata dan menutupi wajahnya dengan telapak tangan, mencari perlindungan dari silau yang menusuk retina.
Xiao Chen juga harus menyergap matanya, tetapi seulas senyum jenaka tersungging di wajahnya. "Entahlah! Aku juga tidak tahu. Tapi, sepertinya hari ini memang hari spesial dan fantastis untuk kita, Ling Ye! Kita beruntung sekali!"
Tiba-tiba, energi putih itu seolah memiliki kesadaran independen. Cahaya itu melesat dengan kecepatan tak terduga, melayang di udara, dan mendekat ke arah Ling Ye, seolah telah menemukan tuan barunya yang telah lama dinanti.
Setelah cahaya itu sedikit meredup, Xiao Chen dan Ling Ye akhirnya dapat melihat dengan lebih baik.
"Benda apa ini?" Ling Ye merasa takjub dengan benda bercahaya samar yang kini melayang tenang di depannya.
Xiao Chen perlahan membalikkan tubuhnya ke arah benda misterius itu. "Kau benar! Benda apa ini?" Ia kemudian mengulurkan tangan dengan hati-hati untuk mencoba mengambilnya.
Namun, benda bercahaya itu seolah menolak sentuhan Xiao Chen. Seketika, benda itu mengeluarkan ledakan energi listrik statis berwarna putih yang kecil namun tajam.
"Aw! Menyengat!" Xiao Chen merasakan sakit dan segera melompat mundur dengan refleksi cepat. Ia menggosok pergelangan tangannya. "Coba kau yang ambil, Ling Ye!"
Ling Ye menatap Xiao Chen dengan keraguan mendalam dan sedikit rasa takut akan tersambar listrik Qi seperti sahabatnya. "Kau yakin? Kau saja, sang jenius yang baru naik ke tingkat Pemurnian Qi Level 3, tidak bisa menyentuhnya, mana mungkin aku yang baru mencapai Pemurnian Qi Level 1 bisa mengambilnya?"
"Coba saja, Ling Ye! Percayalah pada takdir yang membawanya mendekatimu! Mungkin dia memang memilihmu!" Xiao Chen kembali memberikan dorongan moral penuh kepada Ling Ye.
Mendapatkan dorongan kepercayaan diri itu, Ling Ye perlahan mendekati benda tersebut. Ia mengangkat tangannya dengan hati-hati dan penuh ketegangan.
Sambil memejamkan mata rapat-rapat seperti anak kecil, tangan Ling Ye semakin dekat. Dan, secara ajaib, benda itu tidak melukai Ling Ye sedikit pun. Bahkan, cahaya di sekitarnya terasa hangat dan menenangkan di kulit Ling Ye.
"Kau berhasil, Ling Ye! Coba kulihat, benda apa itu?" Xiao Chen merasa gembira luar biasa atas keberhasilan sahabatnya dan mendekat.
Ling Ye membuka sebelah matanya, tidak percaya bahwa ia berhasil melakukan hal yang tidak bisa dilakukan oleh jenius seperti Xiao Chen. "Aku berhasil? Ini benar-benar keajaiban yang tidak masuk akal." Ling Ye kemudian mengangkat tangannya setinggi dada.
Kepala Xiao Chen dan Ling Ye menunduk dan mendekat ke arah telapak tangan Ling Ye. "Aku buka ya?" Xiao Chen mengangguk setuju, raut wajahnya penuh antisipasi.
Perlahan, jari-jemari gembul Ling Ye terbuka. Benda itu kini sudah tidak bercahaya lagi. Mereka berdua terkejut ketika melihat bahwa benda itu hanyalah sebuah batu kusam dengan ukiran relief seekor Naga Putih yang sangat detail. Batu itu tampak kusam dan sebagian kecilnya patah, seolah bagian yang hilang telah terpisah entah ke mana.
"Batu Naga? Aku seperti tidak asing dengan benda ini, ya? Tapi warnanya berbeda dengan yang pernah kulihat," Xiao Chen mengamati dengan keseriusan yang langka ia tunjukkan.
"Kau yakin? Kalau begitu, di mana bagian lain dari batu ini?" Ling Ye bertanya, tangannya merasakan berat dan dinginnya batu kusam itu.
Xiao Chen mengangkat bahu sambil menggeleng, raut wajahnya menunjukkan ia sedang berpikir keras. "Entahlah, aku juga lupa-lupa ingat. Mungkin aku pernah melihatnya di koleksi rahasia Ayah..."
Akhirnya, mereka berdua hanya dapat mengamati sambil memegang batu yang sudah normal dan tidak berbahaya itu.
"Kenapa batu ini tidak bercahaya lagi, ya? Tidak mungkin ini batu biasa, kan? Aku yakin ini pasti harta karun tingkat tinggi yang tersembunyi," Xiao Chen memegang dagunya, berpose merenung layaknya seorang filsuf ulung yang sedang menghadapi misteri alam semesta.
Ling Ye juga merasa heran. "Kau benar, sobat! Apa kekuatannya sudah lenyap?" Mereka berdua hanya bisa menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi.
Mereka terus mengamati, bahkan melakukan gerakan-gerakan konyol (mungkin membacakan mantra aneh atau menyentuhnya dengan Qi yang baru didapat) dan berharap Batu Naga itu akan bersinar kembali dan memberikan mereka kekuatan hebat seperti di dongeng-dongeng.
Mereka terlalu larut dalam euforia penemuan mereka. Mereka tidak sadar bahwa pilar cahaya kosmik yang mereka ciptakan telah menarik perhatian sepasukan bayangan dari kejauhan yang kini bergerak cepat, menyelinap tanpa suara menuju danau...
makanya pembaca langsun hiatus