Hazella 2 adalah kelanjutan dari cerita Hazella sebelum nya ya guysss!!!!
Jadi sebelum baca hazella 2, sebaiknya baca dulu Hazella 1 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 6
"Jujur saja setelah berpisah aku tidak pernah berkhayal kembali rujuk dengan Mas David. Aku tahu Mama dan beberapa keluarga besar lain tidak menyukaiku dan aku sadar diri untuk itu. Pernikahan bukan hanya tentang aku dan suamiku maupun anak-anak kami. Ada Mama dan Papa, juga keluarga besar lainnya yang mau tak mau juga ikut terlibat. Aku tidak hanya diharuskan mengambil hati suamiku melainkan juga hati keluarganya"
"Aku sempat berpikir tidak akan pernah masuk dalam satu keluarga yang didalamnya tidak bisa menerimaku dan anak-anak. Namun nyatanya keadaan menempatkan aku kembali menjadi istri dari putra Mama. Sebelumnya aku begitu keras ingin pergi, aku tidak bisa menerima keadaan ini. Semuanya tidak sesuai dengan apa yang aku rencanakan, bahkan melenceng sangat jauh"
"Aku mencoba merencanakan sesuatu yang bisa membuatku lepas dari pernikahan ini, menyusun segala kemungkinan agar aku kembali hidup hanya dengan anak-anak saja. Tapi kemudian Mas David memohon maafku, meminta agar aku memberinya kesempatan. Bersamaan dengan itu satu persatu fakta mulai terungkap, apa yang sangat mengganjal di hatiku selama ini tidak benar adanya. Ternyata suamiku tidak seburuk apa yang aku bayangkan. Dan dengan banyak pertimbangan aku akhirnya memutuskan untuk tetap disini. Salah satunya demi anak-anak. Walau tak mengatakannya secara langsung twins membutuhkan sosok ayah. Aku berpikir bahwa aku akan menjadi ibu yang sangat egois jika kembali memisahkan mereka dari ayahnya, padahal mereka baru merasakan sosok itu. Anak-anak bahagia bersama ayahnya, dan aku ikut bahagia untuk mereka"
Sherina tidak memberikan tanggapan, namun hazel bisa melihat bahwa mertuanya itu menyimak ucapannya. hazel tidak memaksa, wanita paruh baya itu pasti membutuhkan waktu untuk menjawab.
Perlahan hazel melepaskan genggaman tangannya. Dia kembali duduk dengan tegak.
"Sebenarnya selain ingin memperjelas tentang citra ada hal lain yang ingin aku sampaikan" Semua orang tampak menunggu, terkecuali dimas tentunya. Asisten David itu tahu apa yang akan disampaikan oleh hazel.
"Mas David sedang sakit"
"A-apa maksudmu, David sakit apa?"
Sherina langsung bereaksi. Tentu wanita paruh baya itu terkejut, setahunya sang putra sehat-sehat saja. Tidak hanya Sherina yang terkejut, Arya juga sama, pun dengan David yang tak menyangka sang istri mengucapkan kalimat itu.
Jantung pria itu berdebar kencang. Apa istrinya tahu?, pikirnya.
Tatapan David langsung terarah pada dimas, melihat asistennya itu menghindari tatapannya David yakin hal yang berusaha ditutupinya memang sudah diketahui oleh istrinya. dimas telah memberitahu kondisinya yang sebenarnya.
Apa hal ini yang istrinya bicarakan dengan dimas tadi hingga mengunci pintu ruang kerjanya?
"Ginjalnya kembali bersamasalah dan kerusakannya sudah sangat parah hingga harus melakukan transplantasi dengan segera"
"Jangan berbohong, David sudah sembuh!" bantah Sherina tak percaya.
Wanita paruh baya itu bahkan sampai berdiri menyanggah kalimat yang di sampaikan hazel.
"Apa benar yang dikatakan oleh hazel?" tanya Arya pada David.
Pria paruh baya itu berusaha bersikap tenang meski sebenarnya dadanya saat ini sudah bergemuruh takut.
Melihat putranya enggan menjawab, tatapan Arya beralih pada dimas. Pria itu hampir dua puluh empat jam bersama sang putra jadi tidak mungkin dimas tidak tahu.
"Ya, Tuan David memang harus segera melakukan transplantasi" ucap dimas gugup.
Dimas sudah pasrah, dia sudah membuat wasiat kalau David membunuhnya.
"Mas David merahasiakannya dari semua orang, terkecuali kak dimas. Aku juga baru tahu tadi pagi. Awalnya aku hanya menduga jika ada yang salah dengan kondisi kesehatannya, aku sudah sempat bertanya tapi Mas David mengatakan keadaannya baik-baik saja."
"Tapi aku tidak bisa percaya begitu saja, aku bisa melihat kondisi fisik Mas David tidak baik-baik saja. Karena itu aku mendesak kak dimas untuk bicara jujur"
David menundukkan kepalanya. Kini dia tidak bisa lagi menutupi apapun.
"Tidak mungkin!" kembali Sherina membantah.
Wanita paruh baya itu menatap pada putranya.
"Katakan jika ucapan mereka tidak benar" desaknya.
"Bagiamana bisa? Kamu sudah sembuh. Beberapa waktu lalu, tepatnya sebelum pergi liburan Mama sempat bertanya. Kamu mengatakan bahwa hasil pemeriksaanmu baik-baik saja."
"Kamu juga menunjukkan hasil pemeriksaanmu pada Mama dan semua yang tertera disana memang menerangkan kondisimu baik-baik saja. Bagaimana bisa dalam waktu beberapa hari saja kamu tiba-tiba harus melakukan transplantasi. Apa selama ini kamu membohongi Mama dan Papa?" lirih Sherina bertanya.
Melihat sang putra yang hanya diam saja dan tak memberikan penyangkalan Sherina langsung menyimpulkan tebakannya memang benar adanya.
Tubuh wanita paruh baya itu langsung luruh menyentuh lantai. Hari ini banyak sekali kejutan untuknya.
"Mama tenang dulu, Mas David pasti sembuh. Kita akan mengusahakan kesembuhan untuknya" ucap hazel membantu Sherina kembali duduk.
Sherina langsung menyentuh tangan hazel, menatap penuh permohonan pada menantu yang begitu dia benci itu.
"Tolong donorkan ginjalmu untuk, David. Ginjal ayahmu cocok sebelumnya dan kemungkinan besar ginjalmu juga pasti cocok. Kami tidak bisa menjadi pendonor karena hasil tes menunjukkan satupun dari kami tidak ada yang cocok untuk menjadi pendonor. Kamu pasti bisa, seperti ayahmu yang mendonorkan ginjalnya untuk David "
Sherina tak dapat menyembunyikan ketakutan dan kekhawatirannya. Dia tidak bisa bersikap tenang mengetahui bahwa putranya dalam kondisi tidak baik-baik saja.
"Duduk dulu, Ma" ucap hazel menuntun Sherina untuk duduk di sofa.
"Semuanya pasti akan baik-baik saja. Aku bersedia menjadi pendonor kalau memang hasilnya cocok. Setelah ini aku akan melakukan tes dan mudah-mudahan saja hasilnya sesuai yang kita harapkan. Tapi aku juga ingin meminta bantuan pada Papa dan Mama untuk mencari donor lain, meski ayah bisa menjadi pendonor tapi belum tentu aku bisa. Bagaimanapun persentase kecocokan selain keluarga itu sangatlah kecil"
David menggenggam tangan suaminya hingga David yang sedari tadi menundukkan kepala akhirnya mendongak menatap pada istrinya itu.
Tatapan keduanya saling bertabrakan, menatap dalam satu sama lain.
"kita berjuang bersama agar Mas sembuh" ucap hazel.
Pokoknya sampe END ya ceritanya..
aku suka keributan ini
Mayan Bu, nonton roman picisan live
hazeel nya pasti ga nolak🤣🤣