NovelToon NovelToon
My Boss Duda Anak Dua

My Boss Duda Anak Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Cerai / Ibu Tiri
Popularitas:25.1k
Nilai: 5
Nama Author: Demar

Nesa Callista Gambaran seorang perawat cantik, pintar dan realistis yang masuk kedalam kehidupan keluarga Wijaksono secara tidak sengaja setelah resign dari rumah sakit tempatnya bekerja selama tiga tahun terakhir. Bukan main, Nesa harus dihadapkan pada anak asuhnya Aron yang krisis kepercayaan terhadap orang lain serta kesulitan dalam mengontrol emosional akibat trauma masa lalu. Tak hanya mengalami kesulitan mengasuh anak, Nesa juga dihadapkan dengan papanya anak-anak yang sejak awal selalu bertentangan dengannya. Kompensasi yang sesuai dan gemasnya anak-anak membuat lelah Nesa terbayar, rugi kalau harus resign lagi dengan pendapatan hampir empat kali lipat dari gaji sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Demar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Sesuai Dengan Tawaran Awal

“Aron, bangun yuk.” Nesa menepuk pelan bahu Aron.

“Tidak perlu dibangunkan Sus, mumpung lagi pules tidurnya nanti tuan muda mengamuk” Ucap Biem.

“Maaf Biem, kalau saya tidak salah sejak tadi saya disini anak-anak belum makan kan?”

“Iya Sus, belum.”

“Apa tidak sebaiknya dibangunkan saja Bi, jika mereka melewatkan jam makan malamnya nanti mereka akan kelaparan tengah malam. Bukan bermaksud menggurui, tapi jam makan rutin diperlukan supaya perut mereka terbiasa untuk meminta asupan di jam yang sama”

Nesa sebenarnya tidak ingin ikut campur terlalu jauh, namun melihat berat badan Aron dan Arav yang sepertinya kurang, hatinya menjadi tidak tega. Nutrisi anak diusia seperti ini sangat penting untuk perkembangan otak. Tidak bermaksud menyalahkan Biem, lagipula ini harusnya menjadi peran ibu dan ayah mereka. Tapi sekali lagi ini diluar ranahnya sebagai orang asing untuk berkomentar lebih jauh.

“Biem, lakukan saja seperti apa yang diminta Sus Nesa” Oma Inggrid bersuara setelah beberapa lama memantau apa yang Biem dan Nesa bicarakan. Sesungguhnya sejak tadi Oma sudah disini, namun dia ingin mendengar lebih lanjut sudut pandang gadis yang pernah ditawarinya pekerjaan itu.

“Baik Oma” jawab Biem.

“Maaf Oma, saya tidak bermaksud apa-apa”

Nesa jadi merasa tidak enak, harusnya tadi tidak perlu berkomentar seperti itu. Dia bukan siapa-siapa disini. Sayangnya mulutnya tidak bisa menahan diri padahal ini pertama kalinya dia bertemu anak anak.

“It’s okay Sus, saya sependapat dengan kamu. Biem bantu bangunkan Aron bawa ke ruang makan!” Perintah Oma Inggrid.

“Baik Oma” Biem bantu membangunkan Aron.

“Tuan muda ayo bangun, saatnya makan malam.”

Aron mengeliat merasa tidurnya terganggu,

“Tidak mau, kamu siapa berani menggangguku” Biem tersentak.

Anak ini berani menggertak Biem yang bahkan jauh lebih tua darinya membuat Nesa tertegun, sikapnya yang tidak sopan menunjukkan bahwa dia mengira orang yang bekerja disini dibawah kuasanya. Menurut Nesa Aron perlu di didik lebih baik, jika tidak maka dia akan tumbuh menjadi anak yang sombong dan seenaknya di masa depan.

“ARON jaga sopan santunmu! Bangun dan makan sekarang!” Oma sangat marah pada Aron. Memang benar cucunya dulu terlalu dimanja. Apapun yang dia inginkan akan diberikan dalam sekejap mata.

“Tidak mau, Oma jahat!” Tanpa rasa takut Aron melawan omanya.

“Baiklah tidak masalah kalau tidak mau makan. Aron adalah seorang kakak, pasti sudah bisa berpikir lebih bijak dibanding Adik. Benarkan?”

Hening,

Aron tidak menjawab ucapan Nesa.

“Makan itu bisa membuat Aron lebih kuat dan tidak sakit loh, Aron juga akan cepat besar nanti. Kalau Aron sudah besar, Aron bisa melindungi Adik dari siapapun. Aron kan pahlawannya Arav, dia pasti bangga sekali dengan Kakak Aron.” Kena kamu… ini Nesa Calista yang cantik dan cerdas. Aron sangat menyayangi Arav, terlihat jelas dari bagaimana dia bersikap kepada adiknya. Nesa bisa memanfaatkan situasi untuk membuatnya sedikit lebih menurut.

“Sok tau,” Ucap Aron dengan pelan.

Nah kan nadanya berubah, matanya tampak berbinar namun berusaha untuk ditutupi. Dasar bocah gengsian. Bocah ini baru berusia lima tahun sudah pintar menyembunyikan perasaan.

“Benar loh, tuh liat Adik Arav sudah bangun. Adik pasti ingin makan bareng dengan kakaknya. Iya kan sayang?”

Arav yang sudah bangun sejak tadi cengengesan merespon ucapan Nesa. Oke fix mulai detik ini bocah ini akan menjadi kesayangan Nesa. Dia sangat lucu dan pintar sekali.

“Lihat sendiri kan, Adik tertawa. Adik setuju dengan ucapan Sus. Mau makan tidak?”

Tanpa menjawab Aron melangkah kearah meja makan, Oma Inggrid takjub sekali. Menyesal juga tadi sudah membentak cucunya dengan keras. Emosinya tidak stabil karna banyak pikiran dan kelelahan. Memang tidak salah Oma menyukai Nesa, gadis itu selalu dapat diandalkan.

Nesa mendudukkan Arav di baby chair yang sudah ada di kursi meja makan. Bayi itu mulai merengek saat diturunkan. Tapi Nesa tetap tenang dan mengajaknya mengobrol. Aron juga sudah duduk dengan tenang dikursi sebelah Oma Ingrid.

“Oma, saya izin kebelakang sebentar” Ucap Biem.

“Istirahatlah, kamu pasti lelah hari ini.”

“Baik Oma, punten”

“Arav anak sehat, anak pintar mau makan dulu ya,” Ucap Nesa sembari memberikan suap demi suap makanan kedalam mulutnya. Bayi gemas ini makan dengan lahap walau sedikit banyak mengoceh seolah mengerti dengan ucapannya. Afirmasi positif sangat baik untuk perkembangan anak, selain tumbuh dengan percaya diri perkembangan bahasa anak akan sangat pesat jika sering diajak mengobrol oleh orang disekitarnya.

“Aron pintar sekali, bisa makan sendiri dengan baik dan tidak blepotan.”

Sebenarnya Aron senang dipuji begitu. Tapi dalam pikirannya orang ini bisa saja pura-pura baik terhadap dirinya dan juga adiknya. Aron membuang muka bersikap cuek.

Nesa tidak masalah dengan sikap Aron, yah memang sikapnya menyebalkan untuk anak usia segitu. Kalau dilihat sekilas, latar belakang keluarganya cukup complicated. Mungkin dalam sudut pandangnya orang dewasa disekitarnya juga sangat menyebalkan. Tapi dikeadaan seperti ini siapa peduli dengan sudut pandang anak lima tahun ini? Sebagai anak pertama yang pernah menyaksikan perselingkuhan dalam keluarga, Nesa mengerti perasaan itu. Meski tak sama tapi gambarannya ada. Mental terlibas habis habisan tanpa tau bagaimana dan apa yang terjadi. Mau cari perlindungan kemana juga bingung, kadang juga tak paham apa yang sedang terjadi tapi mau tidak mau suka tidak suka dipaksa harus paham.

“Sus Nesa, terimakasih ya untuk kerja keras kamu hari ini. Dan sekali lagi saya minta maaf mengenai kontrak kerja kamu saya akan berikan penawaran lain. Saya ingin kamu menjadi suster pengasuh untuk kedua cucu saya. Masalah gaji kamu tidak perlu khawatir, saya start di lima belas juta per bulan untuk menjaga dua anak diluar bonus dan THR. Syarat lainnya kamu harus bersedia tinggal dirumah ini juga mengawasi anak-anak. Jadwal libur, kamu dapat jatah libur empat kali dalam satu bulan. Dalam satu tahun boleh ambil cuti maksimal 15 hari. Untuk pengambilan hari libur dan cuti kamu make sure ke saya satu bulan sebelumnya supaya saya bisa mengosongkan jadwal untuk stand by di rumah. Dan ya satu lagi, jika kamu tidak mengambil hari libur atau cuti kamu tentu akan dibayarkan dua kali lipat dari bayaran harian kamu perharinya. Untuk kebutuhan makan dan kebutuhan pribadi akan kami tanggung sepenuhnya, setiap bulan kamu boleh kirimkan billnya ke asisten saya Santi sebagai laporan untuk reimburse. Untuk asuransi kesehatan juga kita akan sediakan, kamu boleh pakai kalau sewaktu-waktu kamu sakit. Jika ada hal urgent atau apapun yang sekiranya menjadi kendala kamu bisa tanyakan sekarang. Kira-kira bagaimana Sus, kamu bersedia menerima tawaran saya?”

1
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus, seruu dan menarik👍👍👍👍👍
Demar: Hai, terimakasih Rina
total 1 replies
Septyana Kartika
ada yg kebakaran tuh
Demar: Hai Septyana. Ikutin terus cerita Nesa ya.
total 1 replies
nurul hidayah
suka bngt dng cerita nya👍
Demar: Hai, terimakasih Nurul
Demar: Hai, terimakasih nurul. Ikutin terus cerita Nesa ya
total 2 replies
Ratih Tupperware Denpasar
aron sdh seperti dianter mommy & dadynya aja
imah imut
ceritanya menrik
Demar: Hai, terimakasih Imah. Ikutin terus cerita Nesa ya
total 1 replies
imah imut
thor msh ada ke lanjutan nya qa, sih soalnya ceritanya bagus bnget
Demar: Hai, terimakasih Imah. Ikutin terus cerita Nesa ya.
total 1 replies
darsih
nesa nesa ada aja kelakuan perawat ini SM bos nya
Afsa
Hemm..mau ngapain ITU Pak Artur,pingin peluk Nessa ya .. wkwkwk
Ratih Tupperware Denpasar
dasar arthur duda kanebo kering manfaatin anaknya yg lugu dan polos unt menggaet sus nesa
Alline. T🍀☘️🍀🌸🌼🌻🍁🎋
lanjutin kak ceritanyaa
pliss
bagus banget
Demar: Hai Alline terimakasih sudah mengikuti ceritaku ya. Jangan lupa bantu like dan komen setiap episode yaaa.
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
semangat nesa iatirahat aja dulu mumpung pak bos lagi baik
Siti Kholifah
up lagi thorrr kami menunggu mu
Demar: Hai Siti terimakasih sudah mengikuti ceritaku ya. Jangan lupa bantu like dan komen setiap episode yaaa.
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
cerita yang bagus mengingatkan kita pentingnya komunikasi dng anak, kasih sayang tdk meluku hanya dng memberikan uang dan materi yg berlimpah
Dita manurung
ku mohon Thor buat cerita desa dan pak duda anak 2 bahagia Thor
Demar: hai dita, terimakasih sudah mengikuti ceritaku. jangan lupa like dan komen terus supaya aku semakin semangat update.
total 1 replies
Afsa
Tenang Oma,kalau anak nakal Oma udh pulang dan ketemu sus Nessa,pasti dia akan betah di rumah
Afsa
Sus Nessa calon Ibu idaman pokoknya
Afsa
Semoga saja bajunya bebas Nessa,GK perlu seragam²an,Kan kamu di hired bukan dari Ya²san inih
Afsa
suka watak Nessa,happy go lucky vibesnya
Afsa: Thanks kak, semangat lanjutkn kisahnya ya..💪
Demar: Hai Afsa. So happy kamu ikutin perjalanan Nesa.
total 2 replies
Afsa
wehh..cari kerja lagi sulit Sus,trima saja🥰
Afsa
Bi Embing Gaul👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!