NovelToon NovelToon
Kualitas Mantan

Kualitas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Beda Usia / Pelakor / Persahabatan
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

Arlena dan Dominus telah menikah lebih dari enam tahun. Tahun-tahun penuh kerja keras dan perjuangan untuk membangun usaha yang dirintis bersama. Ketika sudah berada di puncak kesuksesan dan memiliki segalanya, mereka menyadari ada yang belum dimiliki, yaitu seorang anak.

Walau anak bukan prioritas dan tidak mengurangi kadar cinta, mereka mulai merencanakan punya anak untuk melengkapi kebahagian. Mereka mulai memeriksakan kesehatan tubuh dan alat reproduksi ke dokter ahli yang terkenal. Berbagai cara medis ditempuh, hingga proses bayi tabung.

Namun ketika proses berhasil positif, Dominus berubah pikiran atas kesepakatan mereka. Dia menolak dan tidak menerima calon bayi yang dikandung Arlena.

》Apa yang terjadi dengan Arlena dan calon bayinya?

》Ikuti kisahnya di Novel ini: "Kualitas Mantan."

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U 🤗

Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Arlena - Calista

...~°Happy Reading°~...

Dalam kekalutan dan tidak bisa memutuskan mau pilih yang mana, ponselnya bergetar. Ketika melihat nama sahabatnya Calista di layar ponsel, Arlena mengambil air mineral untuk melegakan tenggorokan sebelum merespon panggilan telpon.

"Hallo, Cal..." Sapa Arlena pelan, menahan haru.

"Hallo, Ar... Kau jadi pulang?" Tanya Calista riang.

"Iya, jadi. Ini sudah di Jakarta."

"Sudah di Jakarta, tapi ngga hubungi aku?"

"Sorry, Cal. Aku jet lag dan agak pusing."

"Kau baik-baik aja?" Calista merasa suara Arlena berbeda dari biasanya.

"Baik, Cal. Capek aja."

"Aku pingin tahu hasilnya, Ar....."

"Nanti, ya... Aku enakan dikit baru kita ketemu."

"Bagaimana kalau aku ke rumahmu aja? Kangeeen..."

"Bagaimana kalau nanti sore aku ke butik?" Arlena tidak mau Calista ke rumahnya.

"Ya, uda. Aku tunggu aja. Semoga aku ngga pingsan karna penasaran."

"Ah, kauuu... Sabar, ya..."

"Ok. Kalau mau jalan kabari." Calista pasrah

"Ok. See you..." Arlena langsung mengakhiri pembicaraan, karena hatinya sangat penuh dan air mata sudah membanjiri pipi. Dia meletakan ponsel di dekatnya.

Arlena buru-buru menghapus air mata saat mendengar ketukan di pintu, disusul suara Tari minta ijin masuk. "Saya mau rapikan ini dan bawah buah-buahan buat Ibu." Tari menjelaskan yang mau dikerjakan, setelah masuk ke dalam kamar.

"Ok..." Arlena berusaha menyembunyikan air mata dengan tidak melihat Tari, tapi mengambil ponsel lalu otak-atik.

"Ini buah yang ada di rumah, Bu. Nanti beli yang lain lagi." Tari memperlihatkan buah yang dibawa.

"Ok. T'rima kasih..." Ucap Arlena. Ketika melihat buah-buahan yang dibawa Tari membangkitkan selera, Arlena jadi berpikir lain.

"Tari, tidak usah masak buat makan siang. Saya mau makan buah ini. Kau masak buat kalian saja." Arlena berkata serius, sebab dia yakin Dominus tidak akan pulang buat makan siang di rumah.

"Tapi Ibu harus makan nasi dan lauk juga." Tari jadi heran mendengar permintaan nyonyanya, sebab sejak malam makan hanya sedikit. Begitu juga dengan sarapan.

"Tidak, apa. Untuk sementara ini dulu. Tolong bilang sopir siapkan mobil, ya. Saya mau keluar." Arlena berubah pikiran setelah berbicara dengan Calista. Dia jadi berpikir, mungkin Calista punya saran atau pendapat yang bisa memberikan jalan keluar baginya.

"Baik, Bu..." Tari menyerah, lalu pamit.

Saat melihat Tari hendak keluar, Arlena jadi ingat sesuatu. "Tari, apa selama saya di Amerika, bapak sering tidak pulang rumah?" Pertanyaan Arlena membuat Tari tidak jadi melangkah. Postur tubuhnya jadi mematung, dengan gerakan slow motion bagaikan sedang dalam film.

"Tidak juga, Bu...." Jawab Tari singkat, tanpa membalikan badan. "Baik.... Tolong bilang sopir untuk bersiap-siap." Arlena tidak bertanya lagi. Tapi gestur tubuh dan ucapan Tari disimpan dalam hati.

"Iya, Bu. Permisi." Tari membuka pintu lalu keluar kamar.

Setelah di depan pintu kamar, Tari bersandar di dinding lalu menepuk dadanya berulang kali agar bisa tenang. "Ada apa, Mbak." Tanya pelayan yang menyusulnya untuk merapikan perangkat sarapan.

Tari yang sedang bersadar untuk menenangkan detak jantung, jadi terkejut mendengar pertanyaan pelayan yang mendekatinya. "Tidak apa-apa... Ini bawa ke bawah..." Tari menyerahkan nampan di tangan, lalu berjalan ke tangga.

Perasaan senang bekerja sebagai pelayan dalam rumah itu mulai memudar. Tari sangat khawatir berkata dan bersikap di depan majikan atau nyonyanya. Dia sadar kondisi rumah sudah tidak kondusif dan bisa terjadi konflik sewaktu-waktu.

Walau majikan mereka tidak pernah mengatakan atau melarang untuk mengatakan apa pun kepada nyonya mereka, para pelayan tetap khawatir.

~*

Arlena meletakan ponsel di atas tempat tidur lalu turun untuk makan beberapa anggur yang dibawa Tari. Kemudian Arlena menyiapkan outfit yang pantas untuk siang hari yang bercuaca panas. Dia siapkan juga ole-ole yang dibawa buat Calista, lalu mandi.

Setelah mandi dan memantaskan outfit, Arlena keluar kamar. Tanpa mengatakan apa pun kepada pelayan, dia memakai kacamata hitam untuk menutupi matanya yang masih bengkak, lalu berjalan keluar dari rumah menuju mobil.

"Pak, tolong antar saya." Ucap Arlena kepada sopir, tanpa mengatakan tujuannya, lalu masuk ke mobil yang pintunya sudah dibuka oleh sopir. "Baik, Bu."

"Pak, kita ke butik Ibu Calista." Arlena memberitahukan tujuannya setelah melewati gerbang perumahan. "Baik, Bu..." Sopir berkata cepat, karena dia sudah tahu tujuan nyonyanya.

Beberapa lama kemudian, mobil Arlena sudah di jalan raya menuju Jakarta Barat, di mana butik Calista berada. Dia berharap butik tidak terlalu ramai, karena sepanjang jalan hatinya kalut dan terus memegang perutnya dengan perasaan campur aduk.

Ketika masuk ke butik, Calista sudah menunggunya dengan tangan terbuka dan langsung memeluknya. "Missuuuuu.... Apa'kah berhasil?" Calista tidak sabar mendengar hasilnya. Arlena mengangguk pelan dengan hati penuh, terharu. Sambutan itulah yang diharapkan dari Dominus saat mereka bertemu di bandara.

"Akhirnya ... Selamat sayang, selamat." Calista tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya mengetahui proses bayi tabung yang dijalani Arlena berhasil.

"Mari ke ruanganku. Aku sudah tidak sabar mendengar kisahmu dan Dom. Pasti dia sangat bahagia mengetahui usaha kalian berhasil." Calista melepaskan pelukan, lalu menggandeng tangan Arlena ke ruang kerjanya, tanpa menyadari perubahan wajah dan gerak tubuh Arlena.

"Duduk dulu... Aku siapkan minuman buat kita." Calista menunjuk salah satu sofa yang ada dalam ruang kerjanya. Arlena duduk lalu perlahan melepaskan kacamata hitam.

Seketika Calista yang mau meletakan gelas dan botol air mineral terkejut melihat mata Arlena bengkak dan terkenang.

"Ada apa, Ar...?" Calista jadi cemas melihat wajah Arlena memerah, menahan tangis. Bukan seperti orang yang baru berhasil mendapatkan yang didambakan sepanjang tahun.

Dia langsung duduk di samping Arlena dan memegang tangannya. "Aku minta air, Cal..." Suara Arlena jadi tercegat, karena merasakan sentuhan sahabatnya. Sehingga dia butuh air untuk melonggarkan tenggorokan, agar bisa bicara.

Arlena menghembuskan nafas kuat lalu menatap Calista yang sedang menunggu jawabannya. "Cal, tolong aku. Jangan biarkan aku kehilangan anak ini."

"Pasti... Aku akan menolongmu. Tenanglah... Katakan padaku, apa yang terjadi?"

"Ini sangat berat buatku, Cal..." Arlena menunduk dan memegang perutnya.

"Bagi'lah padaku, supaya ringan. Kau lupa kita sudah pernah lewati masa sulit bersama?"

"Ini sangat berat, Cal... Dom menolak bayi ini....." Ucapan Arlena meluncur begitu saja, tidak bisa ditahan. Dia langsung mengatakan inti persoalan yang menjadi bebannya.

"Apa dia sudah gila? Atau dia kesambet setan gila? Mengapa dia menolak? Katakan...!!" Calista jadi marah dan menguncang tangan Arlena.

"Dia tidak terima anak dari laki-laki lain..." Ucapan Arlena terhenti, karena luapan emosi Calista.

"Bul^shiiittt... Omongan apa itu? Dia sendiri yang mendorongmu supaya mau punya anak dengan cara apa pun. Cara apa pun, agar bisa punya anak." Calista mengulang dengan penuh penekanan.

Dia tahu sejak awal, Arlena dan Dominus berencana punya anak, karena mereka belum dikaruniai anak.

...~*~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Good job lahh Arlena demi mewaraskan diri, jarang2 ada cwe kaya Arlena yang mau menerima aja bukannya nuntut c Dom lagian dia pikir harta bisa dicari yang penting punya keahlian dan otak kreatif ya, gak kaya c Dom gak punya otak🤭😅
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
benar sekarang aja misuhnya kalo nanti takut shock bayi nya punya aunty kaya Calista 🤭🤣🤣
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
lahhh kirain c Dom kaya dari lahir ternyata cuma perintis yang dibantu dan dimodalkan pacar emang lupa diri c Dom nanti juga bakal hancur lagi
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
emang gila ya c Domdom gak adil bnget ngasih pembagian harta gono gini mending gugat juga dia nanti dipengadilan pastilah kalah kau Dom
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
wkwkk ketar ketir kau sama kelakuan sendiri dasar gak tau tempat sich, pastilah direkam buat dijadikan bukti
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Domdom gak jujur tuch jangan sampai memalukan pengacaramu nanti di persidangan
sedangkan sudah banyak bukti perselingkuhanmu
🍁Ƭɧเҽ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
baguslah mending bercerai dari c Dom yang gak ada akhlak itu biar hidup kamu tenang dengan bayimu Arlena
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
huh dasar ular betina Selina ini benar benar ya tak ada baik baiknya jadi orang dan di Bajing Dominus juga kek kerbau dicucuk hidungnya sudah tidak profesional lagi itu kan bukan desk job Citar ckckckck😱😏😏
🍁🐰Avrily❤🔍🌐
ini belum apa2 sudah menghina orang lain. ini pasti sudah simpan dendam sama citra. 🔎😡
🍁ᴍɪᴍɪ❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Dalam mimpimu pelakorr yang ada perusahaan makinn hancur klo dipimpin macam Dom2
🍁𝐘𝐖❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Aku suka ide ini hi hi biar tau rasa itu Di Bajiing & Besi Karatan 🤣🤣🤣
🍁Umma❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Baru hari pertama tanda tangan surat cerai si ulat bulu bertingkah sudah selayaknya bos yg bertindak arogan padahal belum dinikahi sama si Domi lho sudah minta pindah rumah dan mengincar perhiasan Arlena saja ❣️
🍁NITA❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
Angkat kaki saja Citra sebentar lagi itu perusahaan hancur, pindah kerja ke tempat lain. Belum jadi nyonya dah belagu belatung nangka 😡
🍁HER❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
yaaaa kasih citra jadi korban songong selina. jadi gak sabar lihat dia dijorokin😡
🍁HER❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
dasar matre. semua mau diraup. selina gak tahu malu banget. pingin diketok peke sekop 🙈😡
🍁Zunia❣️💋🄹🄻🄴🄴👻ᴸᴷ
astaghfirullah tuh dom" buta atau gimana kalau gini terus yang ada perusahaan bangkrut
Selina" dah nikmati dlu yang sekarang NNT kalau udah ada karma nyesel kau
gemes aku up Thor 😭
🍁Zunia❣️💋🄹🄻🄴🄴👻ᴸᴷ
dih sok berkuasa aja tuh Selina nggak sabar jadi Bu Bos ya tapi nanti gimana ya kehidupan si dom" sama ulet bulu tuh setelah arlena tinggal 🤣hancur pasti
nggak sabar baca epsd selanjutnya up lagi kak
🍁Zunia❣️💋🄹🄻🄴🄴👻ᴸᴷ
ya walaupun berat tapi mau gimana lagi udah bener deh kamu lepasin si dom" itu biar kamu tenang juga ❣️
🍁Sђå❣️💋🄻🄺-🄰🄿🄿🄻🄴👻ᴸᴷ
jangan mau mengalah loh Ar mada kamu kebagian sedikit harta gono gininya🙄🙄
🍁🐰Avrily❤🔍🌐
semoga terjadi. biar domdom merasakan MULAI DARI NOL YA 🔎😄🔎
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!