Long Guan, seorang pemuda bodoh yang tidak terbakat mengalami hinaan serta perlakuan tidak menyenangkan selama berada di Sekte Pedang Langit.
Tetapi tidak ada yang bisa merubah pendiriannya, sebagai putra seorang pendekar bergelar ia berjuang atas nama ayahnya yang difitnah telah berkhianat ke Sekte Iblis.
Selama bertahun-tahun, Long Guan tumbuh berkembang tanpa mendapatkan pengajaran langsung dari Sekte yang telah dibesarkan oleh ayahnya sendiri, namun ia tidak berkecil hati meski berstatus sebagai murid pekerja.
Long Guan setiap beberapa waktu pergi mencari tanaman obat sebagai tugas utamanya, namun pada suatu ketika ia terjebak dalam sebuah reruntuhan kuno hingga beberapa tahun.
Perbedaan waktu antara dua dunia, membuat Long Guan memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu berpedang dari warisan seorang kultivator keabadian.
Setelah keluar dari reruntuhan, ia kembali ke Sekte tanpa rasa dendam. Namun hal berikutnya adalah kemunculan Sekte Iblis yang datang memburu dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musang Bulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bakat Murni Beladiri
Pada kesempatan berikutnya, kepercayaan diri Long Guan dalam berlatih semakin meningkat, pemahaman serta kemampuannya terasah secara alami. Beberapa kitab beladiri ia pahami dengan cepat, beberapa jurus tangan kosong lainnya ia kuasai dengan mudah seolah dirinya adalah pencipta teknik tersebut.
Selain itu, kekuatannya juga kini sudah meningkat. Sebelumnya ia mendapati botol pil yang ternyata merupakan pil untuk meningkatkan kultivasi. Dengan perpaduan pil dan teknik kultivasi Mengunci Langit, ia dengan leluasa menerobos ke ranah Pendekar Dewa Tahap Menengah.
Hanya saja yang tersisa saat ini adalah Pedang Hitam dengan lambang naga, masih belum ia sentuh kembali karena sebelumnya ia pernah gagal.
Masih di dalam aula makam rahasia, Long Guan tampak berpikir dengan menghubungkan Pedang Hitam dengan kitab beladiri yang kini berada di tangannya.
"Heum.. Mungkinkah aku harus menguasai teknik berpedang dalam kitab ini untuk bisa menggunakan pedang tersebut?" Gumam Long Guan.
Pada saat bersamaan suara She Mao kembali terdengar dengan nyaring.
"Ciiittt..."
Long Guan mengangguk lalu berkata, "Jadi begitu, sebenarnya meski ayahku ahli dalam teknik berpedang, aku terlalu malas menggunakan senjata"
Tetapi sekarang ia sudah terlanjur berada di tempat ini, meski mendapatkan beberapa teknik tangan kosong serta teknik kultivasi namun ia sedikit enggan meninggalkan warisan seorang kultivator keabadian begitu saja.
Hal sederhana yang dikhawatirkan jika ada pihak lain yang menemukan dan digunakan untuk keperluan tidak baik maka ia tidak akan hidup tenang di masa depan. Selain itu, dengan kemampuan seorang kultivator pedang, ia berencana akan mewarisinya pada seseorang yang layak, seperti halnya kepada Ketua Sekte Li Yuan yang memiliki hubungan baik dengan ayahnya.
Berikutnya Long Guan pun tanpa ragu membuka kitab beladiri yang memuat teknik berpedang, dalam kitab tersebut dijelaskan jika teknik yang akan dipelajari oleh Long Guan bernama Teknik Pembantai Dewa Iblis.
Ada lima jurus dalam teknik tersebut, semuanya merupakan teknik pembantaian kilat yang tampak benar-benar sangat mengerikan. Seperti halnya dengan Jurus 9 Gerbang Langit yang memiliki 9 tahapan, setiap tahap mengandung kekuatan yang berbeda dan akan semakin besar berdasarkan urutannya.
Jurus pertama dari Teknik Pembantai Dewa Iblis adalah Kemarahan Iblis, Jurus kedua dinamakan Serangan Iblis, Jurus ketiga disebut Kehancuran Iblis, Jurus keempat dinamakan kepala dewa, sedangkan yang kelima dinamakan tebasan raja dewa.
Setelah mencoba setiap gerakan dengan menggunakan ranting kayu, Long Guan pun terkejut. Ternyata teknik berpedang memiliki daya hancur yang lebih besar ketimbang jurus 9 Gerbang Langit yang sudah ia kuasai. Ia tidak membayangkan jika yang di tangannya adalah sebuah pedang sungguhan.
Hal yang disadari oleh Long Guan adalah penggunaan energi Qi, pada jurus berpedang ia tidak banyak menggunakan Qi, momentumnya akan melonjak seiring dengan jenis senjata yang digunakan. Namun memikirkan jurus berpedang yang sedang ia pelajari, Pedang Hitam di depannya pasti bukan senjata biasa. Apalagi sejak awal melihatnya, Long Guan seperti memiliki ketertarikan khusus meski ia tidak menyukai senjata tajam.
Setelah berlatih beberapa kali dan menguasai tiga jurus dari total lima jurus yang ada, Long Guan merasa dirinya memiliki kepercayaan diri untuk menggunakan Pedang Hitam.
Long Guan melangkah maju, memberikan penghormatan sekali lagi pada tulang belulang di depannya kemudian meraih pedang berwarna hitam tersebut.
Long Guan lalu menghela napas pelan, mengalirkan energi Qi nya selaras dengan pernapasan seni berpedang dari teknik Pedang Pembantaian Dewa Iblis.
"Klik"
Energi Qi yang dialirkan ke telapak tangannya benar-benar dapat diterima oleh pedang yang berwarna hitam tersebut. Pedang yang berukuran satu meter lebih itu terlihat kokoh dengan aura tajam, bahkan Long Guan dapat merasakan jika pedang tersebut memiliki jiwa yang haus akan darah.
Detik berikutnya, Long Guan seolah tertarik jiwanya ke dalam ilmu pedang. Langkah kakinya segera membentuk lintasan aneh dalam melakukan serangkaian tebasan. Bersamaan dengan itu juga energi penghancur yang luar biasa mengalir dari setiap tebasan yang membelah udara.
Dengan pedang di tangannya, Long Guan dapat merasakan keefektifan jurusnya melonjak tajam hingga tiga kali lipat. Bahkan ia merasakan jika dalam setiap gerakannya, pedang tersebut seperti menarik waktu untuk berhenti dan menciptakan ruang hampa sebagai titik mati melakukan serangan cepat.
Meski itu hanya sepersekian detik, bagi seorang kultivator itu adalah waktu yang sangat penting dan merupakan keunggulan mutlak atas lawannya.
Menyaksikan kemampuannya sendiri, Long Guan bergidik ngeri. Sejenak ia menghela napas jika pedang ini dimiliki oleh orang jahat, entah berapa nyawa tak berdosa akan melayang begitu saja.
Dengan dahsyatnya kemampuan ini, Long Guan akhirnya menyimpan kitab beladiri yang ada. Kini ia memiliki cincin ruang yang sudah ia kuasai dengan kemampuan spiritualnya sendiri. Untuk ke depannya ia baru memikirkan untuk menguasai 2 jurus terakhir dari keseluruhan 5 jurus Teknik Pembantai Dewa Iblis.
"Entah sudah berapa lama aku berada di sini, apakah orang-orang di Sekte akan mencariku? Lalu bagaimana aku harus menyembunyikan kemampuanku?" Pikir Long Guan dengan cemas.
Sudah menjadi peraturan jika seorang murid yang berada di Sekte dilarang keras untuk menguasai teknik asing, itu merupakan pelanggaran berat dan bisa dihukum mati.
Meski ia belum berstatus sebagai murid, namun lingkungan tempat tinggalnya jelas sebuah Sekte besar. Dengan begitu justru ia memiliki kerentanan paling tinggi dari seorang murid sekali pun.
"Ayah, apa yang harus kulakukan?" Batin Long Guan merasa tidak berdaya.
Di dunia ini ia hanya merasakan kasih sayang seorang ayah, meski dibalut dengan ketegasan namun itu tetap saja suatu keuntungan yang tidak bisa digantikan dengan apapun juga.
Adapun tentang ibunya, tidak ada cerita atau catatan apapun. Rahasia tentang ibunya seperti menjadi rahasia terdalam ayahnya yang tidak ingin diketahui oleh orang lain. Namun desas-desus terakhir tentang kabar kepergian ayahnya menyelamatkan putri Ketua Sekte Awan Hitam, terbersit kabar jika keduanya memiliki hubungan masa lalu yang panjang.
Selama beberapa waktu Long Guan pernah memikirkan hal ini, menyambungkan potongan-potongan peristiwa kehidupan kecilnya dan ia memang memiliki kecurigaan.
"Ah, bukankah aku masih menggunakan kalung giok peninggalan ibu?" Ujar Long Guan yang tersadar sesaat teringat kedua orangtuanya.
Memang ia tidak pernah melihat wajah ibunya, namun satu-satunya penghubung antara ibu dan anak itu adalah sebuah kalung giok berlambang bulan separuh.
Sejak kecil, kalung giok itu diberikan oleh ibunya saat ia berusia 7 tahun. Dikatakan jika itu adalah hadiah ulang tahunnya dan sekaligus menyiratkan kabar jika ibunya masih hidup. Namun ayahnya yang keras kepala tidak mengatakan apapun, justru mengatakan jangan pernah menanyakan ibunya ataupun menceritakan tentang kalung tersebut kepada siapapun.
bantai.....
bantai.....
bantai.....
⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️🗡🗡🗡🗡🗡🗡
💪💪💪💪