NovelToon NovelToon
YISHA : After Reincarnation

YISHA : After Reincarnation

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Elf / Fantasi Wanita
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rin Arunika

Beberapa tahun lalu, Sora dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya. Mengetahui hal itu, bukannya permintaan maaf yang Ia dapatkan, Sora justru menjadi korban kesalah pahaman hingga sebuah ‘kutukan’ dilontarkan kepadanya.

Mulanya Sora tak ambil pusing dengan sumpah serapah yang menurutnya salah sasaran itu. Hingga cukup lama setelahnya, Sora merasa lelah dengan perjalanan cintanya yang terus menemui kebuntuan. Hingga suatu hari, Sora memutuskan untuk ‘mengistirahatkan’ hatinya sejenak.

Tanpa diduga, pada momen itulah Sora justru menemukan alasan lain dibalik serangkaian kegagalan kisah cintanya.

Yisha : After Reincarnation - Pertemanan, Kisah Cinta, Dan Pengorbanan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rin Arunika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#31

Belum selesai Sora dengan rasa terkejutnya melihat bola mata emerald Yasmin, kali ini Yasmin kembali memberinya kejutan yang benar-benar tak masuk akal.

Sora dengan jelas melihat kedua bola mata Yasmin perlahan berubah kembali menjadi berwarna coklat seperti sebelumnya.

Sora mengerjapkan kedua matanya selama beberapa saat. “Gak mungkin!” Kini Sora telah berdiri dan melangkah mundur. “Aku pasti salah lihat! Ini, ini semua pasti cuma halusinasi aku aja. Ini gak mungkin...”

Sora berdiri menghadap dinding sambil menangkup wajahnya. Kemudian kedua tangannya kini memegangi kepalanya.

“Kamu gak salah lihat, Ra. Dan ini juga bukan halusinasi kamu,” ucap Yasmin masih yang saat itu masih terduduk di tepi tempat tidur. “Aku tahu ini semua pasti bikin kamu bingung. Tapi memang ini kenyataannya, Ra ...”

“Kenyataan aneh dan gak masuk akal kayak gini bagi aku bukan kenyataan yang sebenernya, Bu,” sanggah Sora seraya memutar tubuhnya ke arah Yasmin. “Sekarang katakan, siapa sebenarnya sosok yang berdiri di depanku sekarang ini? Bu Yasmin yang selama ini aku kenal atau sosok asing yang selalu muncul dalam ingatan yang sama asingnya itu?”

Suara Sora semakin tinggi seiring dengan bertambahnya rasa frustrasi dalam pikirannya.Tatapan tajam yang mencari-cari jawaban itu juga Sora arahkan terus pada Yasmin.

“Kalau aku jelasin semuanya ke kamu, apa kamu bakal percaya, Ra?” tanya Yasmin lembut sambil meraih jemari Sora.

“Katakan saja semua kebenarannya, Bu! Rasanya kepalaku semakin sakit terus-menerus dihantui pertanyaan tentang semua hal-hal gak masuk akal ini …” kedua mata Sora tampak mulai berkaca-kaca.

“Kemari …” Yasmin menarik lengan Sora dan membawanya kembali duduk di tepi tempat tidur.

Kedua wanita itu lalu duduk berhadapan dalam keadaan Yasmin memegangi kedua lengan Sora. Saat itu bola mata Yasmin kembali berkilau kehijauan. Namun, kali ini kilauan itu tampak lebih terang dan seperti merambat di udara mengarah pada kedua netra Sora.

Dan hal menakjubkan lainnya kembali terjadi. Bola mata Sora seolah menyambut cahaya terang itu dengan ikut terlihat bersinar terang. Namun, bola mata Sora saat itu tampak bersinar keemasan, seperti yang pernah terjadi padanya sebelumnya.

Saat itulah Sora akhirnya mengetahui kebenaran yang selama ini tersembunyi jauh dalam dirinya. Gadis itu kini terlihat masuk dan larut dalam keajaiban yang Yasmin bagikan padanya.

*Memasuki kisah yang saat itu dilihat Sora dalam ingatannya :

Dahulu sekali, di dunia ini terdapat makhluk bernama elf yang ditugaskan untuk mengatur keseimbangan alam dengan kekuatan tertentu yang dianugerahkan pada mereka.

Pada zaman itu, masih banyak sekali daerah yang mengalami kekacauan karena seringnya pertempuran dan kerusuhan. Tak hanya bertarung menggunakan senjata, penggunaan ilmu sihir untuk menjatuhkan kekuatan lawan bahkan banyak dilakukan.

Salah satu akibat dari pertempuran itu adalah kesulitan untuk mencari sumber pangan. Hal itu terjadi di hampir seluruh daerah, termasuk di sebuah desa yang diberi nama Moriko.

Daerah itu awalnya berupa lahan kosong di tepi gunung yang kerap dijadikan persembunyian oleh sejumlah pejuang yang melarikan diri dari medan perang.

Lama-kelamaan, banyak dari mereka yang memilih menatap dan membangun kehidupan baru setelah melarikan diri dari perang. Namun sekali lagi, akibat banyaknya peperangan dan pertempuran yang terjadi, kelangkaan sumber pangan masih menjadi masalah terbesar yang mereka hadapi.

Tanpa mereka ketahui, daerah yang mereka tempati itu sebenarnya merupakan tempat yang masih mendapatkan penjagaan oleh sesosok elf.

Tepat sekali. Mevine adalah elf yang diberi kepercayaan menjaga dan melindungi hutan beserta segenap kehidupan di dalamnya dari energi gelap yang meliputi area sekitar pertempuran.

Mevine bertempat tinggal di kawasan hutan hijau yang luas dan bersahabat dengan bermacam-macam fauna di sana.

Mengetahui salah satu wilayah dalam lindungannya mulai dihuni manusia, diam-diam Mevine mencoba berdiskusi pada leluhurnya untuk bisa membantu penduduk desa melewati kesulitan mereka. Saat itu Mevine paham betul bahwa bertahan hidup di tempat asing pada zaman dengan banyak pertempuran dan kerusuhan tidaklah mudah.

Kemudian entah bagaimana seorang penduduk desa mengatakan bahwa mungkin saja mereka harus memberikan persembahan untuk ‘penguasa’ di sana supaya kesulitan mereka dihilangkan.

Dan setelah banyak hal yang dijadikan pertimbangan, para penduduk akhirnya memutuskan untuk mengorbankan seorang anak yang belum berusia lima tahun untuk dijadikan persembahan. Saat itu, mereka berpikir bahwa sesuatu yang pantas dijadikan persembahan haruslah sesuatu yang murni dan suci.

Lalu setiap bulan purnama, para penduduk desa akan melakukan ritual untuk memberikan persembahan pada penguasa langit. Anak yang ‘terpilih’ akan ditinggalkan di sebuah gua yang berada di sebelah utara desa. Cahaya bulan purnama selalu mengarah tepat ke arah mulut gua itu. Karena hal itu penduduk desa sepakat untuk menjadikan gua itu tempat mereka melakukan ritual dan memberikan persembahan.

Ritual itu terus berlanjut selama beberapa bulan karena para penduduk desa masih memiliki keyakinan pada kekuatan langit yang mereka sembah.

Di sisi lain, Mevine yang mengetahui warga desa melakukan persembahan terus mendesak leluhur elf untuk memberi kemudahan bagi penduduk desa. Selain itu, sebenarnya Mevine merasa kurang setuju dengan persembahan yang dilakukan warga. Mevine kerap kali merasa sedih ketika melihat anak-anak tak berdosa itu dijemput oleh Ravenor, seorang Psychopomp yang bertugas mengantarkan jiwa orang yang telah meninggal dunia menuju Moonshadow.

Akan tetapi, pada bulan kesembilan terjadi gerhana bulan beberapa lama setelah ritual dilakukan. Saat itu penduduk Moriko mulai berpikir bahwa penguasa langit tak menyukai atau tak menerima persembahan mereka.

Untuk sesaat penduduk Moriko merasa was-was akan kejadian yang mereka hadapi. Namun saat itu mereka tak mempunyai banyak pilihan. Tempat tinggal mereka sebelumnya telah hancur akibat peperangan dan mencari tempat tinggal baru belum tentu akan lebih baik dari Desa Moriko.

Meski begitu, penduduk Desa Moriko tak pantang menyerah menghadapi kesulitan pangan yang menjadi masalah terbesar mereka. Satu-satunya tujuan mereka adalah mereka hanya ingin hidup damai tanpa dibayang-bayangi kengerian perang dan pertempuran.

Atas kesabaran penduduk Moriko untuk mempertahankan tujuan mereka itu, seorang pria asing dengan kekuatan langit muncul ditengah kesulitan yang penduduk Moriko hadapi. Pria itu muncul sekitar satu minggu setelah terjadi gerhana.

Adalah Finch, seorang elf yang dikirim untuk menjaga kedamaian dan melindungi penduduk Moriko.

“Perlu kalian ketahui, penguasa langit mengirimku ke desa ini untuk mendampingi kalian. Kalian tidak boleh menganggapku sebagai sembahan atau yang lainnya. Kita semua sama dihadapkan penguasa langit,” jelas Finch.

Finch memang memiliki wujud yang mirip seperti manusia pada umumnya. Tubuhnya terlihat mirip dengan penduduk Moriko, hanya saja Finch memiliki daun telinga yang lebih runcing ke atas dan ketika Finch merasa kesal atau geram, gigi taring Finch akan terlihat lebih panjang.

“Mulai sekarang, kalian bisa menghentikan persembahan itu. Perlu kalian ketahui, penguasa langit memang akan memberikan kemakmuran pada desa ini bahkan sebelum kalian melakukan ritual itu. Mereka sangat terkesan atas kerja keras dan gotong royong kalian ...” ungkap Finch pada penduduk Desa Moriko.

Mendengar kabar itu, tentu saja penduduk Desa Moriko menjadi sangat senang. Mereka sangat menyambut baik kehadiran Finch.

Beberapa minggu setelah kemunculan Finch di desa itu, penduduk desa mulai merasa kehidupan mereka berangsur membaik. Kesulitan yang semula mereka hadapi perlahan-lahan mulai berkurang.

Lambat laun Desa Moriko berubah menjadi desa kecil dengan mayoritas penduduknya telah memiliki kehidupan yang makmur. Setidaknya mereka tak lagi dihantui kekhawatiran tentang kekurangan pangan dan ketakutan akibat peperangan.

#

Temen-temen readers! Perkenalkan, Ravenor :

*Picture by Pinterest

1
anggelly queen
Baru baca awalan udah ngerasa bakalan seru...
nga kan bosen.
Semangat thorr
Rectoverso
Cepet sembuh athorrr .../Whimper/
Rectoverso
Mulutnya diam, tapi hatinya mikir keras, wkwkwkwkkk /Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!