Dijual kepada mafia kejam, Arini disiksa dan dikurung dalam neraka bernama cinta. Tapi tak seperti gadis lemah dalam dongeng, Arini memilih bangkit. Karena tidak semua cinta pantas diperjuangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elfrida Sitorus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
langit jakarta masih gelap saat fajar merayap dari balik horizon.tapi didalam kamar sempit iru,arini atau kini harus disebut Reina O'reilly telah terjaga sejak beberapa jaö lalu.matanya tak bisa terpejam,pikiranya sibuk mencerna semua fakta yang ia temukan semalam.
ia duduk dilantai,punggungnya bersandar pada dinding,berkas-berkaa rahasiadari ruang tersembunyi masih terselip dibalik papan lantai yang ia congkel diam-diam.ditanganya,liontin singa bersaayap itu kini terasa lebih berata.bukan karna bentuknya,tapi karna beban darah dan nama besar yang dibawahnya.
"reina..."gumamnya lirih.nama itu terasa asing tapi sekaligus...menenangkan.
"jadi itu aku sebenarnya?"
saat ia berdiri dan menatap bayangan dicermin ,arini sadar bahwa dirinya bukan lagi gadis yang dulu bisa ditakuti oleh cambuk atau ancaman Leonardo.ia bukan hanya korban.dia bukan tawanan.ia adalah warisan yang dicuri,dan sekarang ia siap merebut kembali kendalinya.
dan untuk itu,ia harus kabur.bukan lari sebagai gadis yang ketakutan,tapi keluar sebagai perempuan yang siap membalas semuanya.
tapi kabur dari rumah Leonardo bukanlah hal yang mudah.kamera tersebar diseluruh penjuru,gerbang dikendalikan secara digital,dan penjagaan diperketat sejak Leonardo curiga ada sesuatu yang berubah dari dieinya.
ia butuh strategi. ia butuh alibi dan ia butuh sekutu
davin datang pagi itu dengan naöpan sarapan seperti biasa.mereka tidaka bicara banyak,hanya satu tatapan cepat dan satu lipatan kertas kecil yang diletakan dibawah roti.
arini membuka kertas itu diam-diam saat tasya pergi.
"tanggal 17.pukul 3 sini hari.listrik akan padam selamaa 6 menit.jalur barat akan terbuka."
tangan arini gemetar.itu tanggal 4 hari lagi.waktu untuk bersiap sangat sedikit,tapi cukup jika ia bisa menyelinap keluar dan membawa berkas bukti tentang dirinya,serta...rekaman penyiksaan leonardo.
rekamana itu masih tersembunyi di komputer pribadi leonardo.ia pernah melihatnya dari kejauhan.diberi label angka acak dan naöa kode.salah satu rekaman itulah yang bisa menjadi senjata balaa dendam pertama.
malam harinya,Leonardo pulang lebih awal .ia tampak murung dan gelisah.diruang tengah ,ia berdiri didepan perapian,memandangi api yang berkedip lemah.
"aku mendengar seseorang menyusup keruang bawah tanah,"katanya pelan,tanpa menoleh."lucu sekali.seakan ada yang cukup bodoh untuk bermain-maian denganku didalam rumahku sendiri."
arini berdiri beberapa meter dibelakang,tenang.tidak bicara.tidak membela diri.wajahnya netral .hatinya...dingin.
Leonardo menoleh pelan.menatapnya.
"kau berubah,"ucapnya."mata itu...bukan mata budak."
arini hanya tersenyum tipis.
"lalu mata apa yang kau lihat,tuan?"
Leonardo menatapnya lama.tidak menjawab.tapi sesuatu di sorot matanya menunjukan...ketakutan.
saat malam semakin larut,arini menuliskan sesuatu dikertas kecil dengan tulisan tangan rapi:
"nama saya Reina.saya akan kembali.dan saya akan membakar semuanya jika perlu."
ia menyelipkan kertas itu kedalam berkaa O'reilly yang ia sembunyikan.catatan kecil yang kelaka ia tinggalkan saat berhasil kabur,sebagai pesan terakhir untuk orang-orang yang mengira ia akan tunduk selamanya.
langit diluar masih menyisakan sisa-sisa hujan malam.kabut tipis menggantung dijendela kamar arini atau kin,Reina O'reilly. tapi bukan dingin yang menusuk kulitnya...melainkan kenyataan.
dia berdiri didepan cermin besar yang retak di sudut kanan.refleksi dirinya tamapak asing.mata sayu,rambut panjang kusut,kulit yang pernah cerah kimi penuh luka dan lembam.tapi jauh dibalik itu semua,reina melihat sesuatu yang dulu tak pernah ia sadari...api.
"aku bukan siapa-siapa,"bisiknya pada bayangnnya."tapi sekarang...aku tahu aku bukan hanya arini.aku bukan milik Leonardo.aku bukan milik siapapun."
tanyanya menyentuh liontin dilehernya.sings bersayap itu kini bukan hanya lambang warisan,tapi juga janji balas dendam.
hari ini ia berpura-pura seperti biasa.membantu merapikan buku diruang baca,menyajikan kopi untuk leonardo,mencuci piring didapur.tspi setiap langkah yang dia ambil,dia perhitungkan.setiap sudut rumah kini ada dalam peta pikiranya.
saat dia melewati ruang kerja leon ,pintunya sedikit terbuka.dia sempat melihat sekilas layar leptop sang pria itu.ada folder bertuliskan angka acak:v-00354
entah mengapa,angka itu menancap dipikiranya.
beberapa menit kemudian,davin menyusul ke dapur untuk membersihkan pecahan gelas.dalam diam,reina berikan potongan kain kecil yang sudah dia sobek dari rok dalamnya.dibalik kain itu:
"v-00354.cari tahu,aku butuh rekamannya.
davin tak berkata apapaun.ia hanya mengangguk cepat,lalu menyelipkan potongan kain itu kedalaam sarung tangannya.diam-diam ,ia kagum pada gadis yang sulu gemetaran saat mendengar suasa cambukan kini menyusun strategi seperti pemain catur mafia.
malamnya,reina menuliskan daftar pendek dibawah tempat ditur dengan arang:
rekaman(v-00354)
dokumen O'reilly
liontin
pakaian hitam(david akan siapkan)
peta lorong barat
catatan akhir untuk leonardo
ia tahu waktu pelarian semakin dekat.empat hari lagi.tspi ia juga tahu,jika ia tidak membawa bukti,maka keberadaanya hanya akan dianggap kebohongan.keluarga O'reilly tidak akan percaya hanya karna darah dan wajahnya mirip.dia harus membawa kebenaran.
Leonardo malam itu duduk di ruang tamu,menatap layar CCTV .ia memutar ulang rekaman lorong belakang rumah,mencurigai suara rak tua yang sempat bergerak.dia mencurigai semua pelayan.tapi matanya selalu kembali pada satu sosok...arini
"aku tahu kau menyembunyikan sesuatu,"gumamnya."dan jika kau memang lebih dari yang kukira...maka aku akan menghancurkanmu sebelum kau sempat lari."
tapi leon tidak tau dari dalam kamar sempitnya.reina sudah menyiapkan dirinya bukan untuk melarikan diri.
tapi untuk kembali.dengan nama,warisan,dan balas dendam.
sebelum tidur,reina membuka kembali berkaa poto masa kecilnya.disana,seorang anak perempuan duduk dipangkuan wanita berambut merah kemasan mungkin ibunya.dibalik poto itu ,ada tulisan kecil.
"untuk reina,cahaya terakhir klan O'reilly.jika kau masih hidup,dunia akan bertekuk lutut di kakimu.
air mata reina mengalir pelan.tapi ia tidak merasa lemah.justru untuk pertama kalinya ,tangisan itu datang dari kekuatan.
ia mengepalkan tangan,menatap keluar jendela.
"tunggu aku ,irlandia. "
"dan kau juga...leonardo Dirgantara.aku akan menjemput apa yang jadi milikku.termasuk harga diriku yang kau cabik-cabik selama ini."
