Siapa sangka aku akan bertemu dengan sosok pria seperti dia ? Memiliki wajah yang tampan, manis, hidung mancung dan alis tebalnya yang sangat membuat ku terpesona saat pertama kali aku dan dia bertemu. Namun, dibalik dia yang sempurna akan fisiknya, ada banyak kejadian yang membuat ku berfikir apa aku akan bahagia dengannya ?
Saat itu, aku tak menyangka bahwa dia akan melakukan perselingkuhan itu dibelakang ku. Aku marah, kecewa, benci, dan trauma yang besar menyelimuti ku. Aku dan dia bertengkar hebat dan mencari jalan keluar untuk masalah ini.
Jalan apa yang kami pilih untuk hubungan kami? Apa yang akan aku lakukan untuk menyelesaikan ini semua ? Penyebab apa yang membuat ini semua terjadi ?
Penuh pertanyaan bukan ?, maka ikuti kisah yang ada di dalam cerita ini ya teman-teman !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SeaSkyCoffe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembicaraan yang Tak Pernah Aku Harapkan
...****************...
Setelah kami mendapat tempat gazebo untuk bersantai, kami pun duduk berhadapan. Hampir seperti orang yang interview kerja saja duduk nya berhadapan seperti itu haha. Saat kami duduk di gazebo, kami memesan gorengan yang berjualan di pinggir pantai dan menikmatinya sambil memandang laut yang indah.
" dee ? " panggil nya.
" iya kak ? Kenapa ? " jawab ku.
" boleh kah sudah aku membahas topik yang tadi pas kita jogging ??? " balas nya yang terlihat sangat hati-hati bertanya.
Aku pun terdiam sejenak, aku memikirkan apa yang akan aku jawab ? Apa aku harus menceritakannya pada nya ? Bagaimana caranya ? Sampai akhirnya aku menarik nafas yang panjang dan menghembuskan dengan pelan-pelan.
" jadi gini kak, maaf banget sebelumnya. Aku gak bermaksud yang gimana-gimana, tapi kalau bisa kita tetap seperti ini. Berteman tanpa ada batas nya hehe. " jawab ku dengan hati-hati.
" kenapa ??? Fisik ku kurang ya ? Atau apa ? Ada apa de ? Kasih tau aku ! aku serius sama kamu ! Aku gak main-main. " balas nya dengan menyakinkan ku.
" itu hanya omongan di awal, aku serius, aku gak main-main. Pada akhirnya, bakalan selingkuh dan putus. " jawab ku dalam hati.
" dee, ayolah dee, pikirin sekali lagi ! Tolong jangan diam aja dee ! " celetuknya.
" nanti ya kak, pliss. Kasih waktu aku buat berfikir ya ! Aku sebenarnya gak mau kita punya hubungan lebih, ntar kita gak bisa bareng-bareng lagi. kalau kita berteman kan enak, bisa bareng terus tanpa harus ada yang canggung. Tapi tolong kak, kasih aku waktu untuk mikirin ini semua. Lagi pula kita baru kenal 1 bulan lebih, masa sudah mau punya hubungan yang spesial. " ucap ku.
" pacaran juga untuk saling mengenal kan dee ? jadi, walaupun baru kenal 2 minggu, 1 bulan, 1 tahun, atau bertahun-tahun kalau memang mau punya hubungan lebih dan memang mau makin mengenal dekat gak ada salahnya untuk itu dee. " jawab nya dengan menyakinkan ku.
Aku pun menatapnya dengan tatapan datar yang aku sendiri tak mau dia melihat tatapan dingin ku itu. Tapi sungguh, percakapan ini tak pernah aku harapkan terjadi dan ku dengar di saat aku sedang bersama langit dan laut.
" dee, pliss !!! Oke oke, aku bakalan nungguin kamu untuk jawaban ini ! Aku ngasih kamu berfikir sampai pertemuan kita lagi. Oke deal ?! " ucap nya.
" eum... oke deh. " balas ku.
Setelah percakapan itu, situasinya menjadi hening. Tak ada suara yang keluar dari kami berdua, rasanya mulai canggung untuk berbicara satu sama lain. Disaat-saat seperti inilah yang tak pernah aku sukai, harus merasa canggung dengan orang yang baru saja aku kenal karna ungkapan perasaan nya yang masih di ambang pertanyaan.
" dee, dimakan gih gorengan nya nanti malah dingin gak enak. Dihabisin juga es kelapa nya. " celetuknya tiba-tiba.
" iya kak, kakak juga makan. Kan, kakak yang pesan. " jawab ku.
" iyaa dee, ini aku makan kok. " balas nya sambil memakan pisang goreng.
Aku pun hanya menganggukkan kepala ku sambil tersenyum tipis. Karna pembahasan kami yang menurut ku itu serius sekali, kami sampai tidak sadar bahwa makanan dan minuman di depan kami mulai dingin.
Kalau sudah begini, bagaimana aku mengatasi nya ? Aku takut kalau aku paksa untuk membuka hati, malah dia yang tersakiti. Aku tak pernah mau menyakiti hati nya, karna menurut ku dia orang yang baik. Sepertinya, aku memang harus memikirkan ini dengan matang, agar jalan yang ku ambil tidak pernah sia-sia untuk yang kedua kali nya.
Tak terasa makanan dan minuman kami pun sudah habis termakan. Kami melihat ke arah jam tangan untuk memastikan sekarang menunjukkan pukul berapa, ternyata jam menunjukkan pukul 9.30 pagi. Rasanya waktu cepat sekali berjalan, aku pun harus cepat berfikir untuk menjawab semua pertanyaan yang kak Pangestu lontarkan pada ku tadi.
" dee ? Keliling kota sekali terus aku antar pulang ya ? Atau kamu ada tempat yang mau kamu kunjungi ? " tanya nya.
" eh iyaa, wisata yang di dekat karungan itu buka gak sih dee ? Kamu tau gak wisata itu ? " lanjut nya.
" ohh air terjun itu ? Tau aja sih kalau itu, emangnya kenapa ? Kakak mau kesana ?? " tanya ku.
" boleh deh, kalau kamu mau juga kesana. Aku udah lama gak kesana juga. " jawab nya.
" ohh mampir aja sebentar kesana kak, kalau buka juga sih. Soalnya aku jarang kesana. " balas ku.
" oke nanti kita mampir kesana ya ? Mau sekarang ?? " tanya nya.
" boleh kak. " jawab ku.
Akhirnya, kami pun membayar pesanan kami lalu segera meninggalkan tempat dan pergi ke wisata air terjun yang berada tak jauh dari tempat kami.
" ayo dee, naik. " celetuknya.
" iyaa kak. " jawab ku.
kami pun langsung berjalan menuju tempat wisata air terjun yang perjalanannya di tempuh kurang lebih 20 menit dari pantai. Selama di perjalanan, kami menikmati pemandangan dan pohon-pohon yang masih asri. Kami bercerita seperti kejadian tadi tak pernah terjadi di sini, rasanya kami benar-benar menikmati moment kami berdua di sepanjang perjalanan.