NovelToon NovelToon
Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Saling selingkuh / Bercocok tanam / Tamat
Popularitas:518.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Perkenalkan namaku Tuti berusia 25 tahun, anak pertama dari dua bersaudara.

Aku sudah menikah satu tahun dan belum mempunyai anak. Suamiku, Mas Sugeng (26) dia anak tunggal. Sedangkan ayahnya, Bapak Hendra (46). Beliau pensiunan PNS, kebetulan beliau pensiun dini untuk membuka usaha di rumah nya. Ibu dari mas Sugeng, Ibu Ani (42) kesibukannya menjaga toko di rumah.

Sampai suatu ketika tingkah pak Hendra begitu aneh, tingkahnya jauh berbeda saat aku baru pertama kali tinggal di rumahnya. Akhir-akhir ini beliau selalu mendekatiku saat suamiku bekerja dan Ibu mertuaku sibuk menjaga tokonya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22

Kemudian aku pun istirahat sampai tidak terasa hari sudah petang, sampai aku di bangunkan oleh ibu mertua.

"Nak, bangun," kata ibu membangunkan aku.

"Iya, Bu," sahutku.

"Sudah malam, Nak," ujar ibu mertuaku

Aku lihat jam menunjukkan pukul 16.00 Sore. Seharian aku berada di dalam kamar, aku pun bergegas ke kamar mandi, karena seharian aku belum mandi.

Ketika melewati ruang televisi, aku melihat ayah sedang menonton tv.

"Baru bangun?" tanya ayah kepadaku.

"Iya, Yah," jawabku sembari terus berjalan ke kamar ke kamar mandi.

Setelah mandi aku kembali melewati ayah, ayah menoleh ke arahku sambil tersenyum, karena aku hanya membalut tubuhku dengan handuk, aku pun segera masuk ke dalam kamar.

Tanpa aku duga, tiba-tiba ayah menyusul ku masuk ke dalam kamar.

"Ayah...!" Jeritku kaget

Ayah kemudian menutup dan mengunci pintu kamarku.

"Ada Ibu, Yah," ujarku kepada ayah.

"Sebentar saja, kata ayah," kata ayah dengan wajah memelas.

"Tuti baru selesai mandi, Yah," tegas ku mencoba menghentikan perbuatannya yang sudah di kuasai oleh hawa nafsu.

Tapi ayah terus memaksaku, ayah seperti kesurupan dan pada akhirnya aku tidak lagi memberontak, aku pasrah apa yang akan di lakukan oleh ayah kepadaku.

Ayah terus menyerang yang membuat nafasku tersengal, membuat seluruh kosa kata hilang, membiarkan saja saat ayah kembali merengkuhku dalam pelukan, membuai ku pelan, menenangkan ku dengan kecupan dan belaian.

Hingga aku tenang, hingga isak tak lagi menggetarkan badan, hingga seluruh wajahku di hujani kecupan, hingga seluruh pori-pori tubuhku meremang oleh belaian, hingga isak berganti dengan desahan.

Desahan yang di sukai ayah, desahan yang selalu berhasil membuat ayah mengerang, membuat ayah tak mampu lagi menahan keinginannya untuk Terus menyerang ku dengan kecupan, dengan belaian yang memabukkan.

Dengan seluruh apa yang ku suka, hingga desah berganti erangan, hingga erangan berganti pekikan, hingga aku merasa begitu bebas, begitu lepas dan terpuaskan.

Aku memeluk manja tubuh ayah, mengusap lembut bintik-bintik keringat di dada ayah, dada yang naik turun seirama nafas puas. Kepuasan yang sesaat lalu kami rasakan bersama.

Hari demi hari aku dan ayah mertua semakin bertambah mesra, yang pada awalnya hanya saling lirik dan senyum, kini sudah mulai meningkat menjadi saling remas walaupun hanya sebatas remasan tangan.

Apalagi akhir-akhir ini aku merasa semakin bergairah, ingin selalu berhubungan. Jika tidak, aku akan menjadi stres dan uring-uringan, mungkin ini pengaruh dari kandunganku.

...🍄🍄🍄...

Pagi itu aku bangun pukul 05.00 pagi, ku lihat pintu kamar mertuaku masih tertutup. Seperti kebiasaanku dalam rumah tangga, aku pun membereskan rumah seperti kewajibanku sehari-hari, setelah itu aku membuatkan segelas kopi panas untuk ayah dan ku bawa ke meja di depan tv, tempat favorit ayah mertuaku.

Tiba-tiba pintu kamar mertuaku terbuka, ternyata itu ibu mertuaku, kemudian beliau menghampiriku yang sedang menyiapkan sarapan.

"Nak, Ibu mau ke pasar dulu, ya," ujar ibu kepadaku, yang saat itu aku lagi memasak.

"Iya, Bu," jawabku melihat ke arah ibu sembari melanjutkan memasak.

"Ayahmu bangunkan nak, suruh buka toko," suruh ibu.

"Iya, Bu," jawabku mengangguk.

Sekitar 10 menit setelah ibu pergi, aku masuk ke kamar mertuaku untuk membangunkan ayah.

Aku lihat ayah masih terlelap di sana, perlahan aku melangkah ke arah tempat tidurnya, ku perhatikan wajah ayah yang tertidur.

Betapa tenang, betapa damai, betapa gagahnya, perlahan aku usap pipi ayah serta kubelai rambutnya, dengan sedikit takut kucium pipi ayah.

1
Jamayah Tambi
Klubini benar2 terjadi,sungguh jijik.Loya tekak bila bapak mertua setan merayu menantu iblis/Facepalm//Facepalm//Grin//Tongue//Awkward//Hey/
Jamayah Tambi
Patut pun kena cerai.Bukan dgn ayah mu saja.Tp juga Mas Dika, tetanggamu
Jamayah Tambi
Jangan percaya.Cetaikan perempuan durjana tu.Tak cukup satu burung.Semua dia nak.
Jamayah Tambi
Kau ni memang mengundang nafsu.Berbaring depan tv.sambil nonton dramkor.
Jamayah Tambi
Hentam saja Bu Rani.Perempuan ituvtidak bisa menolak ajakan suami
Jamayah Tambi
Bapak mettua setan ni bila nak mampus.Nafsu mcm kuda.Apa salahnya menikah lain daripada mencucuk lubang menantu.Sakit hsti aku.
Jamayah Tambi
Tak faham la si Tuti ni.Gila apa.
Jamayah Tambi
Korang hal dalam kain pun nak cerita kat orang.Nabi kata hal hubungan intim suami isteri jgn diceritakan ke orang lain..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Marah.Usteri mu lagi teruk Sugeng.
Jamayah Tambi
Gila.Bayangkan kalau anda mati dlm keadaan berzina
Jamayah Tambi
Memang kamu hina.Tak cukup didikan.Mau yg sedap2 saja
Jamayah Tambi
Tuti kamu bpleh elak kalau tidak mau berjumpa bapak mertuamu yg setan itu.Ini kamu pulak yg lebih..Klu ajak ketemu, ya jgn mau
Jamayah Tambi
Tak rasa bersalah ke kau Tuti.Perempuan gatal.Apa saja burung masuk lubang mu
Jamayah Tambi
Jangan memanjakan suami dgn memberi harta dan uang berjuta.Dia akan jd egois keranavtau kita sayang padanya.Biarkan suami usaha dgn titik peluhnya sendiri
Jamayah Tambi
Salah rumah Bu Rani curat
Jamayah Tambi
Nanti Icha cerita sama papa ya bagaimana kakek n mamamu
Jamayah Tambi
Tau takut bini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ada apa.Mesti jiran2 dah bising tentang hubungannya dengan Dika
Jamayah Tambi
Kalau tendang saja burung orang tua tu biar mati pucuk terus/Grin//Grin//Grin/
Jamayah Tambi
Apa Tuti tidak mendapat /Facepalm//Facepalm//Facepalm/burung dari Sugeng.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!