Yuan Sheng, kultivator terkuat yang pernah ada, bosan dengan puncak kesuksesan yang hampa. Tak ada tantangan, tak ada saingan. Kehidupannya yang abadi terasa seperti penjara emas. Maka, ia memilih jalan yang tak terduga: reinkarnasi, bukan ke dunia kultivasi yang familiar, melainkan ke Bumi, dunia modern yang penuh misteri dan tantangan tak terduga! Saksikan petualangan epik Yuan Sheng saat ia memulai perjalanan baru, menukar pedang dan jubahnya dengan teknologi dan dinamika kehidupan manusia. Mampukah ia menaklukkan dunia yang sama sekali berbeda ini? Kejutan demi kejutan menanti dalam kisah penuh aksi, intrik, dan transformasi luar biasa ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wibuu Sejatii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2.2 : Peningkatan Kultivasi
Malam Jumat ini, hujan turun dengan derasnya di Kota Fongkai. Wu Yuan, yang saat ini berada di kamar kostnya, sedang duduk bersila memejamkan matanya setelah menelan pil Esensi Penempaan Fisik. Energi spiritual yang sangat kaya langsung dirasakan oleh Wu Yuan. Dia perlahan-lahan mengarahkan semua energi itu untuk menembus beberapa jalan darah yang tersumbat, kemudian baru Wu Yuan berusaha mendobrak penghalang tingkat kultivasinya.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara teredam dari tubuh Wu Yuan sebanyak satu kali. Tapi Wu Yuan masih tidak puas, dia pun mengeluarkan satu pil lagi dan langsung menelannya. Beberapa waktu kemudian, kembali terdengar suara teredam di tubuhnya satu kali lagi, dan Wu Yuan pun membuka matanya sambil sedikit tersenyum.
“Hehehe… Bagus, aku telah memasuki ranah Pembentukan Awal tahap ketiga, sisa satu butir pil lagi yang ada di tanganku, tapi oh… tubuhku mengeluarkan lendir yang menjijikan, aku harus mandi terlebih dahulu.”
Pada saat itu, Wu Yuan mencium bau tidak sedap yang keluar dari tubuhnya. Ketika dia memperhatikan tubuhnya, dia melihat banyak lendir hitam yang lengket di tubuhnya, dia segera mandi.
Setelah selesai mandi, Wu Yuan melirik jam yang masih pukul dua belas malam. Kembali Wu Yuan duduk bersila karena masih memiliki waktu yang banyak, satu butir pil terakhir pun memasuki mulutnya.
Setelah berkultivasi sampai fajar, akhirnya Wu Yuan membuka matanya, tampak ekspresinya kecewa.
“Sialan… Ternyata efek pil itu sudah tidak lagi berguna bagi tubuhku, aku harus membuat pil yang lebih bagus lagi ke depannya.”
Wu Yuan merasa kecewa, karena pil yang terakhir hanya memberikannya sedikit efek saja. Wu Yuan segera bergegas membersihkan diri ke kamar mandi, karena waktunya akan segera tiba untuk pergi ke sekolah. Wu Yuan bahkan tidak lagi memikirkan pil Esensi Penempaan Fisik yang akan ditawarkan kepada Rumah Lelang di ibukota provinsi, karena prioritas utamanya saat ini adalah terus meningkatkan kekuatannya. Saat ini sebenarnya Wu Yuan merasa sedikit tertekan dengan dia yang belum bisa meningkatkan kekuatannya sampai ranah Pembentuk Fisik. Dengan ranah Pembentuk Fisik, paling tidak tubuh fisiknya akan menjadi jauh lebih kuat dan tahan terhadap pukulan lawan. Biarpun di ranah Pembentuk Fisik, dia belum mampu menahan tembakan pistol, paling tidak, tubuh fisiknya tidak terlalu terluka bila terkena tembakan pistol.
Saat ini, dengan ranah yang setara dengan Penempaan Fisik, sambil mandi, dia memikirkan solusi untuk meningkatkan kekuatannya.
“Sepertinya di kepalaku terdapat seni kultivasi yang lebih baik untuk meningkatkan kekuatanku saat ini.”
Sambil mandi, Wu Yuan mengingat-ingat di kepalanya dan mencari seni kultivasi yang lebih baik lagi atau seni kultivasi yang dapat membantunya menyerap energi miskin di bumi menjadi energi spiritual yang murni. Setelah lama mencari di ingatannya, Wu Yuan akhirnya tersenyum dan bergumam.
“Sepertinya seni Kultivasi Pemurnian Absolut juga cabang dari seni kultivasi yang sedang kujalani, namun efeknya lebih bagus lagi, aku tidak perlu bersusah payah di ranah Pembentukan Awal untuk mencapai ranah Pertapa.”
Seni Kultivasi Pemurnian Absolut adalah seni kultivasi tingkat rendah, tapi sangat efektif di bumi karena seni kultivasi ini tidak sulit dan setiap nafas praktisi yang mempelajarinya adalah berkultivasi meningkatkan kekuatan. Namun seni Kultivasi Pemurnian Absolut ini hanya bisa membuat seorang praktisi sampai di ranah Pertapa saja, dan tidak bisa lebih tinggi lagi. Namun sekarang Wu Yuan perlu meningkatkan kekuatannya dengan cepat, agar dia mampu menjaga semua orang yang dicintainya.
“Baiklah, sekarang aku akan menerapkan seni Kultivasi Pemurnian Absolut.”
Selesai mandi, Wu Yuan melirik jam yang masih jam lima lebih sedikit, dia pun duduk bersila di lantai dan menerapkan seni Kultivasi Pemurnian Absolut. Setelah menerapkan seni Kultivasi Pemurnian Absolut, seni kultivasi ini akan secara otomatis terus menerus dilatih dalam kehidupan sehari-hari, seperti bernapas, makan, minum dan bahkan tidur sekalipun, karena seni Kultivasi Pemurnian Absolut menggunakan cara pernapasan unik, dan dari udara maupun dari makanan serta minuman, akan dimurnikan menjadi energi spiritual murni dan dimasukkan ke dalam tubuh penggunanya.
Setelah menerapkan seni Kultivasi Pemurnian Absolut, Wu Yuan membuka matanya dan merasakan mulai terdapat energi spiritual murni yang masuk ke tubuhnya secara halus.
“Baiklah, waktu telah menunjukkan pukul enam tiga puluh lima menit, aku segera berangkat menuju sekolah.”
Wu Yuan dengan santai berjalan pergi menuju sekolahnya, dengan berjalan santai pun, tubuh Wu Yuan yang telah menerapkan seni Kultivasi Pemurnian Absolut terus menerus menyerap energi langit dan bumi masuk ke dalam tubuhnya.
Sepulang sekolah siang itu, Wu Yuan merasa dia telah kembali menerobos ke tahap empat dari ranah Pembentukan Awal. Siang itu, pada saat dia akan keluar dari gerbang sekolah, ponsel Wu Yuan—yang bahkan nomornya sendiri dia tidak tahu—berbunyi keras. Wu Yuan yang belum pernah menggunakannya sedikit terkejut, buru-buru dia segera menekan tanda jawab di layar sentuh ponselnya.
“Ya… Halo?” Wu Yuan mengangkat dan berkata dengan sedikit bingung, karena selama ini dia tidak pernah menggunakan ponsel dan dia merasa sedikit aneh saja ketika berbicara dengan benda kecil di tangannya. Di seberang telepon terdengar suara seorang gadis.
“Tuan Muda, aku Yu Nie, apakah kamu punya waktu? Bisakah datang ke Klinik Bintang?”
“Ehh… Ya aku memiliki waktu luang, ada apakah?”
“Baiklah Tuan Muda, kamu tunggulah sebentar lagi, ada yang menjemput Tuan Muda di gerbang sekolah.”
“Hmm… Ya… Ya… Baiklah.”
Wu Yuan masih bingung dengan cucu perempuan Tabib Lo Jing yang menelponnya, dia bahkan sedikit melupakan pil yang dimurnikannya semalam dan telah diberikannya kepada Tabib Lo Jing untuk dilelang, namun beberapa saat setelah termenung, Wu Yuan baru teringat dan menepuk dahinya.
“Pak…!! Owalah… Benar juga, bagaimana kabarnya pil yang semalam kumurnikan?”
Beberapa waktu menunggu, akhirnya sebuah mobil mewah menjemputnya. Banyak teman-teman sekelasnya yang pada saat itu terlambat pulang juga melihat Wu Yuan dijemput oleh seseorang menggunakan mobil mewah, termasuk di sana ada Xhi Niang yang diam-diam menyukai Wu Yuan, dia juga tampaknya menjadi heran.
“Waaahhh…… Lihat itu anak miskin Wu Yuan… Siapa yang menjemputnya? Apakah dia sekarang dicari oleh debt collector?”
“Huh… Kurasa tidak mungkin, tapi kalau anak buah wanita kaya menjemputnya itu lebih mungkin, bisa saja sekarang anak miskin itu telah menjadi gigolo untuk mendapatkan uang.”
“Hmm… Ya bisa jadi seperti itu, sayang anak itu memiliki otak yang pintar, tapi malah mau menjadi bekerja sebagai gigolo.”
Tiba-tiba Xhi Niang yang dari tadi diam angkat bicara dan membela Wu Yuan.
“Kalian jangan berburuk sangka terlebih dahulu terhadap Wu Yuan… Bisa saja keluarga dari orang tuanya yang kebetulan adalah orang kaya menjemputnya.”
“Hehehe…. Xhi Niang… Xhi Niang… Kamu terlalu polos, zaman sekarang itu orang terkadang tidak lagi memikirkan kehormatan, kalau keluarga dari orang tuanya kaya, setidaknya Wu Yuan tidak sangat miskin. Lihat saja pakaiannya yang terbuat dari kain murahan, sepatu dan tasnya juga sangat murahan, total semua yang dipakainya untuk bersekolah mungkin tidak lebih dari dua puluh Yuan.”
“Huh… Aku masih tidak percaya, aku yakin Wu Yuan memiliki kepribadian yang baik.”
Teman-teman Wu Yuan yang wanita maupun yang pria banyak yang iri dengan kemampuan otak Wu Yuan, sehingga kalau mereka mengobrol, selalu saja memojokkan Wu Yuan tentang kemiskinannya. Bahkan di kelas, Wu Yuan juga sering menjadi bahan bully-an, namun Wu Yuan selalu diam. Bahkan beberapa bulan yang lalu, seorang teman kelas Wu Yuan pernah memukulnya sampai kepala Wu Yuan benjol, namun Wu Yuan tidak berani melawan, bahkan menerima saja ketika dipukuli oleh teman sekelasnya, karena pada saat itu Wu Yuan masih lemah dan belum berkultivasi. Sedangkan Xhi Niang diam-diam selalu membela Wu Yuan, bahkan kalau tidak ada Xhi Niang yang selalu membelanya secara diam-diam, mungkin setiap hari Wu Yuan akan dibully secara terang-terangan dan juga hampir setiap hari dipukuli oleh teman sekelasnya. Tapi mereka semua sangat segan dengan Xhi Niang, status Xhi Niang sungguh tidak biasa, dia berasal dari ibukota provinsi, Kakek Xhi Niang tinggal di Kota Fongkai ini, dan Xhi Niang lebih dekat dengan kakeknya yang merupakan seorang tabib tua dari ibukota provinsi.
Saat ini, Wu Yuan telah sampai di Klinik Bintang milik Tabib Lo Jing, dan disambut oleh Tabib Lo Jing dan cucunya, Lo Nie.
“Selamat datang Guru…”
“Selamat datang Tuan Muda Wu Yuan.”
“Eh… Ya terimakasih Tabib Lo Jing dan Kakak Lo Nie, ada keperluan apakah maka kalian memanggilku?” Wu Yuan hanya basa-basi bertanya kepentingan kedua orang di depannya berdiri saat ini.
“Mari mari masuk dulu Guru, kita berbicara di tempat kerjaku saja.” Terdengar suara Tabib Lo Jing mempersilahkan Wu Yuan untuk masuk ke dalam Klinik Bintang. “Nie’er… Hidangkan teh Huang Shan yang baru tadi Kakek beli di toko teh.” Teh Huang Shan adalah teh yang sangat mahal dan juga termasuk salah satu teh terbaik dan sangat mahal. Tabib Lo Jing baru tadi pagi memesan di toko teh termahal Kota Fongkai.
“Baik Kek…” Lo Nie pun pergi mengambil teh dan segera membawanya ke meja ruang kerja Tabib Lo Jing. Tabib Lo Jing pun meracik teh itu dengan sangat teliti dan perlahan-lahan, kemudian dia menghidangkan teh itu kepada Wu Yuan.
Wu Yuan menghirup aroma teh yang sangat menyegarkan itu, dan energi spiritual langit dan bumi dari teh pun meresap ke tubuhnya, hal ini membuat Wu Yuan terkejut.
“Wah… Teh ini sangat bagus dan aromanya sangat menyegarkan.”
Tabib Lo Jing sangat senang mendengar pujian Wu Yuan, dia pun tersenyum dan berkata kepada cucunya.
“Nie’er… Silahkan ceritakan kepada Guru, hasil tentang pil Esensi Penempaan Fisik yang kita tawarkan kepada Rumah Lelang Lautan Emas tadi pagi.”
Lo Nie dengan sopan melirik Wu Yuan, lalu menganggukkan kepalanya dan berkata dengan antusias.
“Tuan Muda, kami telah menegosiasikan pil-pil yang Tuan Muda murnikan semalam kepada Rumah Lelang Lautan Emas tadi pagi di sini.” “Hmm… Ya, silahkan lanjutkan.”
“Rumah Lelang Lautan Emas bersedia membantu kita melelang pil Esensi Penempaan Fisik hari Minggu siang, dan mereka juga telah memberikan tiga tiket pesawat terbang untuk kita pergi ke Rumah Lelang, juga mereka memberikan kita kamar VIP di Rumah Lelang untuk sekalian mengikuti lelang di sana, apakah Tuan Muda bersedia ikut ke sana?”
Wu Yuan terdiam sejenak, biasanya hari Sabtu, dia akan pulang ke kampungnya, dan di hari Minggu sore baru dia kembali ke kostnya di Kota Fongkai, karena setiap hari Sabtu sekolah libur.
“Hmm… Baiklah, hari Minggu siang aku akan datang ke mari, jam berapa kita dari sini berangkatnya?”
Dari Klinik Bintang menuju ke Bandara Kota Fongkai memerlukan waktu satu jam, jadi Lo Nie langsung membuat keputusan.
“Kita dari sini berangkat jam sepuluh lewat tiga puluh menit, bagaimana Tuan Muda Wu Yuan? Apakah Anda bersedia?”
“Baiklah… aku akan usahakan untuk datang ke mari.”
“Hahaha…. Bagus… Bagus… Guru, kamu harus pergi, karena di sana kita juga dapat membeli beberapa barang lelang yang bagus kalau kita menemukannya.”
“Hmm… Ya… Tapi aku mau tanya, berapakah perkiraan harga lelang pil-pil itu menurut orang dari Rumah Lelang Lautan Emas?”
“Tuan Muda, menurut Direktur Fon Sualin, harga pil itu kemungkinan besar akan berada di kisaran delapan puluh ribu Yuan sampai dengan seratus ribu Yuan, tapi itu masih perkiraan kasar, karena pil buatan Tuan Muda memiliki kualitas yang sangat baik, kemungkinan harganya naik dan itu di luar perkiraan orang Rumah Lelang. Hasil penjualan pil akan dipotong sebanyak lima persen untuk Rumah Lelang, bagaimana menurut Tuan Muda?”